Validitas Instrumen Reliabilitas Instrumen

55 terkumpul dengan data yang sesungguhnya yang terjadi pada obyek yang diteliti. Untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid juga diperlukan alat ukur yang valid juga. Suatu alat ukur dikatakan valid apabila alat ukur tersebut mempunyai ketepatan dan kecermatan dalam melakukan fungsi ukurnya dan memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut Azwar, 2005: 6. Oleh karena itu alat ukur yang digunakan harus memiliki validitas dan reabilitas sebagai alat ukur.

3.8.1 Validitas Instrumen

Menurut Arikunto 2010: 211 validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesalahan suatu instrumen, sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul dari gambaran tentang menguji variabel. Dalam penilitian ini uji validitas menggunakan teknik Korelasi Product Moment. Adapun rumus yang digunakan, sebagai berikut : Keterangan : = koefisen korelasi antara X dan Y N = jumlah subyek X = skor item Y = skor total 56 = jumlah skor variabel x = jumlah skor variabel y = jumlah kuadrat skor variabel x = jumlah kuadrat skor variabel y = jumlah kuadrat skor total Arikunto, 2006: 170. Dalam penelitian ini menggunakan taraf signifikan 5. Analisis item dilakukan untuk mengetahui valid atau tidaknya butir soal dengan cara skor-skor yang ada dalam butir soal dikorelasikan dengan skor total, kemudian dibandingkan pada taraf signifikan 5. Berdasarkan pada hasil try out kuesioner hasil belajar kognitif yang dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 27 Oktober 2015 pukul 08.00-09.00 WIB pada 31 responden. Hasil yang diperoleh dari kuesioner hasil belajar dari 65 item yang ada, terdapat 13 butir item yang tidak valid. Item yang tidak valid adalah item nomor 10,11,13,14,19,20,24,34,35,44,54,55,59. Jadi butir item yang valid adalah 52 item dan 13 butir item yang tidak valid tersebut tidak digunakan untuk pre-test maupun post-test.

3.8.2 Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas adalah suatu instrumen yang dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data karena instrumen itu sudah baik Arikunto, 2006: 178. Instrumen dikatakan reliabel jika instrumen tersebut cukup baik sehingga mampu mengungkap data yang bisa dipercaya. Teknik mencari reliablitas yang digunakan adalah rumus Alpha. Menurut Arikunto 2006: 196 bahwa rumus alpha 57 digunakan hanya untuk mencari reabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0. Adapun alasan penggunaan rumus alpha karena jawaban pada kuesioner ini berbentuk skala yang jawabannya bukan 0 atau 1 melainkan 1 sampai 5. Untuk mengetahui reliabel atau tidaknya digunakan rumus Alpha sebagai berikut: Keterangan : = reliablitas instrumen k = banyak butir soal = jumlah variasi butir = variasi total Arikunto, 2006:196 Penelitian ini menggunakan taraf signifikan sebesar 5 dengan bantuan program komputer SPSS versi 20 untuk menghitung uji reliabilitas. Masing- masing item akan dibandingkan dengan r tabel dengan kriteria sebagai berikut: 1 Apabila r 11 r tabel pada taraf signifikan 5 yaitu 0,355 maka dapat dikatakan item tersebut reliabel. 2 Apabila r 11 r tabel pada taraf signifikan 5 yaitu 0,355 maka dapat dikatakan item tersebut tidak reliabel. Berdasarkan pada hasil try out kuesioner hasil belajar kognitif yang dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 27 Oktober 2015 pukul 08.00-09.00 WIB uji coba dilakukan kepada 31 responden dengan 65 item yang kemudian dianalisis menggunakan rumus alpha dengan bantuan program komputer SPSS versi 20. 58 Kuesioner hasil belajar dengan 65 item tersebut bertaraf signifikan 5 dengan N=31, maka diperoleh r tabel sebesar 0,355 dan nilai r 11 sebesar 0,955. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kuesioner hasil belajar siswa yang telah dilakukan uji coba memiliki reliabilitas yang baik untuk digunakan sebagai alat pengumpul data penelitian.

3.9 Analisis Data

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWADENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 TANJUNG BINTANG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN AJARAN 2014/2015

1 9 104

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK MODELING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA UNDERACHIEVER PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI SIRAMPOG BREBES TAHUN AJARAN 2015 2016

1 16 245

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 10 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2015/2016

0 14 87

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DI SMPN 1 SEMARANG TAHUN AJARAN 2014 2015

0 13 197

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII.D SMP NEGERI 41 GUNUNGPATI SEMARANG TAHUN AJARAN 20142015

13 117 83

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN SELF CONTROL SISWA KELAS IX DI SMP N 1 WANASARI KABUPATEN BREBES TAHUN AJARAN 2015 2016

4 17 195

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA TERHADAP PENINGKATAN PERILAKU PROSOSIAL SISWA KELAS VIII-4 DI SMP NEGERI 15 MEDAN TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 4 25

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP KECERDASAN EMOSIONAL PADA SISWA KELAS VIII DI SMP AR-RAHMAN MEDAN HELVETIA TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 2 20

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK PROBLEM SOLVING TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 1 KERTANEGARA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN AJARAN 2015 2016 -

0 0 56

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DIRI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK PERMAINAN ULARTANGGA PADA SISWA KELAS VIII E DI SMP NEGERI 3 SEMARANG TAHUN AJARAN 2015 2016. -

2 9 59