61
3.9.2 Analisis Kuantitatif
Uji  Wilcoxon  merupakan  teknik  yang  digunakan  untuk  menguji  beda  nilai rata-rata hasil antara skala penilaian awal dan skala penilaian akhir dengan kriteria
sampel dibawah 25 individu. Menurut Sugiyono 2007:134 teknik ini digunakan untuk  menguji  hipotesis  komparatif  dua  sampel  yang  berkorelasi  bila  datanya
berbentuk  ordinal  berjenjang.  Menurut  Sudjana  1996:450  langkah  untuk menguji hipotesis dengan wilcoxon yaitu:
1  Beri nomor urut untuk nilai selisih X-Y. Harga mutlak yang terkecil diberi nomor urut peringkat 1, harga mutlak selisih berikutnya diberi nomor urut 2
dan  akhi rnya  yang terbesar diberi nomor urut ānā. Jika terdapat selisih nilai
yang sama besar, untuk peringkat diambil rata-ratana. 2  Untuk tiap nomor urut  berikan pula tanda yang didapat dari selisih X-Y.
3  Hitunglah jumlah nomor urut yang bertanda positif dan juga nomor urut yang bertanda negatif.
4  Untuk  jumlah  nomor  urut  yang  berada  dilangkah  3  ambilah  jumlah  yang harga mutlakna paling kecil, sebutlah ini sama dengan J. Jumlah J inilah yang
digunakan untuk menguji hipotesis. Dari  hasil  hitung  tersebut  dibandingkan  dengan  indeks  tabel  wilcoxon
match  pair.  Apabila  hasil  analisis  lebih  besar  dari  indeks  tabel  wilcoxon  match pair  berarti  layanan  bimbingan  kelompok  dapat  digunakan  untuk  meningkatkan
hasil belajar kognitif. Kesimpulan diambil dengan menggunakan taraf signifikansi 5 dengan ketentuan sebagai berikut:
1 H diterima  apabila  jumlah  jenjang  terkecil  t
hitung
lebih  besar  atau  sama dengan t
tabel.
2 H
a
diterima apabila jumlah jenjang terkecil  t
hitung
lebih kecil dari t
tabel
. Sugiyono, 2007: 135
62
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada  bab  ini  akan  memaparkan  hasil  penelitian  yang  telah  dilaksanakan disertai  dengan  analisis  data  dan  pembahasan  tentang  pengaruh  layanan
bimbingan kelompok terhadap hasil belajar kognitif siswa kelas VIII SMP Negeri 13 Semarang tahun ajaran 20152016.
4.1 Hasil Penelitian