Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

4 zakatnya bukanlah termasuk Amil zakat. Sehingga mereka tidak berhak mendapatkan harta zakat sedikitpun disebabkan status mereka sebagai wakil. Akan tetapi jika mereka dengan penuh kerelaan hati mendistribusikan zakat kepada orang-orang yang berhak menerimanya dengan penuh amanah dan kesungguhan maka mereka turut mendapatkan pahala. Namun jika mereka meminta upah karena telah mendistribusikan zakat maka orang yang berzakat berkewajiban memberinya upah dari hartanya yang lain bukan dari zakat.” 9 Berdasarkan paparan di atas jelaslah bahwa syarat agar bisa disebut sebagai Amil zakat adalah diangkat dan diberi otoritas oleh penguasa muslim untuk mengambil zakat dan mendistribusikannya sehingga panitia-panitia zakat yang ada di berbagai masjid serta orang-orang yang mengangkat dirinya sebagai Amil bukanlah A mil secara syar’i. Hal ini sesuai dengan istilah Amil karena yang disebut Amil adalah pekerja yang dipekerjakan oleh pihak tertentu. Memiliki otoritas untuk mengambil dan mengumpulkan zakat adalah sebuah keniscayaan bagi Amil, karena Amil memiliki kewajiban untuk mengambil zakat secara paksa dari orang-orang yang menolak untuk membayar zakat 10 . Masyarakat Muslim di Indonesia mengenal zakat sebagai salah satu cara dalam menanggulangi kemiskinan. Zakat adalah suatu institusi keagamaan yang merupakan salah satu dari tiang-tiang tertinggi dalam agama 9 http:muslim.or.idfiqh-dan-muamalahpanduan-zakat-15-salah-paham-dengan-amil- zakat.html di akses pada 15 september 2015 10 http:muslim.or.idfiqh-dan-muamalahpanduan-zakat-15-salah-paham-dengan-amil- zakat.html di akses pada 15 september 2015 5 Islam 11 yang berfungsi sebagai pemerata kekayaan seseorang. Tujuan zakat tidak sekedar menyantuni orang miskin secara konsumtif, tetapi mempunyai tujuan yang lebih permanen yaitu mengentaskan kemiskinan. Bagi mustahiq, zakat merupakan jembatan emas untuk lepas dari himpitan ekonomi yang mendera. 12 Zakat juga terbukti memiliki efek domino dalam kehidupan masyarakat, terutama membebaskan kaum dhuafa dari garis kemiskinan, meningkatkan pendapatan dan konsumsi masyarakat kecil. 13 Berdasarkan Surat Keputusan Walikota Bekasi Nomor: 451.5Kep.519-KessosXII2012 tanggal 28 Desember 2012 tentang Pembentukan Pengurus Badan Amil Zakat Daerah BAZDA Kota Bekasi Masa Bhakti 2011-2014. Badan Amil Zakat Daerah Kota Bekasi atau disingkat BAZDA Kota Bekasi adalah sebuah Badan yang bertugas mengumpulkan, mengelola dan mendistribusikan zakat. BAZDA Kota Bekasi, sesuai misi yang di emban berusaha mewujudkan masyarakat Bekasi sadar zakat dan manfaat zakat 14 . Berdasarkan Surat Keputusan Walikota Depok Nomor: 821.29128KptsSosialHuk2011 tanggal 27 Januari 2010 tentang Pembentukan Pengurus Badan Amil Zakat Daerah BAZDA Kota Depok masa Bhakti 2011-2013 15 . Visi BAZ Depok, mengusir sifat kikir, mengikis sifat dengki, menumbuhkan kepedulian. Misi BAZ Depok, Menyadarkan 11 ensiklopedia Islam indonesia jakarta: djambatan 1992 h.1003 12 Sudirman, Zakat dalam Pusaran Arus Modernitas, Malang: UIN Malang Press, 2007, h.73. 13 Muhammad, Lembaga Keuangan Mikro Syariah Pergulatan Melawan kemiskinan dan Penetrasi Ekonomi Global, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009, h.57 14 http:bazdakotabekasi.or.idprofil-kami.html di akses 13 september 2014 15 SK,Walikota Depok, 821.29128KptsSosialHuk2011 tanggal 27 Januari 2010 6 Masyarakat untuk berzakat, berinfaq dan bershodaqoh. Menghimpun dana dari sumber yang halal berdasarkan syari’at. Memenuhi kebutuhan Mustahik demi lancarnya roda ekonomi masyarakat. Menggali potensi masyarakat untuk ikut serta dalam membangun Kota Depok 16 . Berdasarkan ketentuan UU No 23 Tahun 2011 tentang Penghimpunan, Pengelolaan, dan Pendistribusian Zakat tugas BAZDA dalam menghimpun, mengelola, dan menyalurkan Zakat agar terjadi pemerataan yang optimal di masing-masing wilayah. sudah semestinya pemerataan itu harus tercapai, BAZDA dengan UU yang melegalkannya menghimpun zakat, infak dan sedekah keberbagai instansi pemerintah yang bernaung di wilayah tertentu. dapat disimpulkan dana yang terhimpun sudah bisa di perkirakan cenderung konstan, tanpa adanya promosi yang berlebihan dalam menggugah kesadaran masyarakat, lain halnya dengan Lembaga Amil Zakat yang harus mengeluarkan dana yang tidak sedikit untuk berdakwah, mengajak melalui media-media iklan agar para Muzakki tersadarkan dan mengeluarkan zakatnya, maka dari itu sudah semestinya Badan Amil Zakat Daerah yang bernaung kepada pemerintah harus maksimal dalam mengatasi kemiskinan di wilayahnya masing-masing. Badan Amil Zakat yang, kredibel, efektif, dan efisien apabila memenuhi berbagai indikator-indikator, di antaranya; pertama, tujuan dan kegiatan Badan Amil Zakat sesuai dengan kebutuhan masyarakat; kedua, program-program yang dilakukan sejalan dengan misi dan rencana strategis; 16 http:bazdepok.net63.netindex.php?option=com_contenttask=viewid=24Itemid=31 di akses pada 13 September 2014 7 ketiga, mengalokasikan sumber daya yang cukup untuk memastikan bahwa setiap program bisa mencapai sasaran dan tujuannya. 17 Berdasarkan pemaparan mengenai Badan Amil Zakat yang telah diuraikan di atas, perlu dilakukan penelitian untuk mengkaji lebih lanjut seberapa kinerja Badan Amil Zakat dalam mengelola berbagai sumber input untuk menghasilkan berbagai output. Oleh karena itu, judul penelitian ini adalah “EVALUASI KINERJA AMIL TERHADAP PROGRAM PEMANFAATAN DANA PADA PERAYAAN HARI BESAR ISLAM PHBI DAN PEMBANGUNAN FISIK BANGUNAN PADA WILAYAH KOTA BEKASI DAN KOTA DEPOK Studi Kasus: BAZDA Kota Bekasi dan BAZDA Kota Depok” B. Pembatasan dan Perumusan Masalah Dari permasalahan di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini: 1. Bagaimana kinerja Amil BAZDA Badan Amil Zakat Kota Bekasi dan BAZDA Kota Depok pada periode 2011-2013 dalam menyalurkan dana ZIS pada Perayaan Hari Besar Islam dan Pembangunan Fisik Bangunan 2. Faktor-faktor apa yang melandasi kebijakan Amil menyalurkan dana ZIS yang di himpun Badan Amil Zakat Kota Bekasi dan Badan Amil Zakat Kota Depok pada program PHBI Perayaan Hari Besar Islam dan program pembangunan fisik bangunan periode 2011-2013? Selanjutnya, untuk mempermudah pembahasan, maka penulis 17 Devani Sukma, “Daftar Perencanaan Penilaian Assesment bagi Organisasi Nirlaba”, Artikel diakses pada tanggal 13 September 2014 dari http:www.keuanganlsm.com..daftar- perencana .. 8 memberikan batasan-batasan penelitian: 1. Penelitian ini akan mengukur kinerja Amil perihal bagaimana cara Amil mengalokasikan dana yang terhimpun terhadap program pemanfaatan dana pada Perayaan Hari Besar Islam PHBI dan program pembangunan fisik bangunan periode 2011-2013 2. Penelitian ini hanya dilakukan pada BAZDA Badan Amil Zakat Daerah Kota Bekasi dan BAZDA Badan Amil Zakat Daerah Kota Depok 3. Penelitian ini dilakukan dari periode 2011 sampai dengan 2013. Pertimbangannya kerena periode tersebut masih relevan untuk diteliti saat ini.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini: a. Mengetahui Kinerja Amil BAZDA Kota Bekasi dan BAZDA Kota Depok terhadap program pemanfaatan dana pada Perayaan Hari Besar Islam PHBI dan program pembangunan fisik bangunan periode 2011-2013 b. Mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan terealisasinya penyaluran dana ZIS terhadap program Perayaan Hari Besar Islam PHBI dan program pembangunan fisik bangunan periode 2011-2013 2. Manfaat Penelitian Dengan dilaksanakannya penelitian ini diharapkan bisa memberikan kontribusi dan manfaat bagi pihak-pihak terkait sebagai berikut: a. Bagi Penulis 9 Penelitian ini sangat berguna, yang pertama dengan adanya penelitian ini secara umum penulis menyadari apa saja kelebihan dan kekurangan objek yang di teliti, yang bertujuan untuk memperbaiki kinerja objek penelitian agar mampu mengevaluasi serta membenahi kinerja di masa mendatang, dengan adanya penelitian ini manfaat tidak hanya terselesaikannya penelitian, melainkan juga terjalinnya silaturahim dengan para staff Amilin yang terlibat di dalamnya, yang sudah mencurahkan jiwa, pikiran, dan raga untuk mensyiarkan Islam melalui jalur sebagai Amil Zakat. b. Bagi Institusi Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan yang bersifat membangun, dari sudut pandang subjektif, agar bisa menjadi referensi pihak terkait dalam mengoptimalisasikan kinerja staff Amilin agar lebih turut aktif dalam pemberantasan kemiskinan pada BAZDA Kota Bekasi dan BAZDA Kota Depok. c. Bagi Program Studi Muamalat Dengan adanya penelitian ini diharapkan mampu menjadi referensi bagi banyak pihak nantinya, yang berminat mengkaji dan meneliti ulang perihal objek penelitian yang sudah dipaparkan sebelumnya, di samping itu hasil penelitian ini akan memperkaya wawasan kita, khususnya mengenai perzakatan di Indonesia.

D. Review Studi Terdahulu

Dari hasil pengamatan dan pengkajian yang telah dilakukan terhadap beberapa sumber kepustakaan yang terkait dengan permasalahan yang dibahas dalam penulisan Skripsi ini, penulis menemukan beberapa literatur 10 yang membahas tentang pengukuran tingkat kinerja, di antaranya: Tabel 1.1 Ringkasan Review Studi Terdahulu No . Nama Peneliti, Judul Penelitian Keterangan dan Isi Penelitian Perbedaan 1. Lulu Meutia “Analisis Pengukuran Kinerja OPZ Berdasarkan Klasifikasinya: Studi Kasus 3 LAZNAS” Skripsi S1 Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Depok. Tahun 2012. Skripsi ini membahas pengukuran kinerja dengan melakukan analisis efektivitas dan efisiensi 3 OPZ berdasarkan klasifikasi lembaga pembentuknya, yaitu BAMUIS BNI, BMH, dan DPU-DT pada periode 2009-2010. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar kinerja keuangan dan non- keuangan OPZ ini sudah baik dan efisien namun harus membenahi pendokumentasian data keuangan dan non- keuangan sesuai PSAK 109. Skripsi ini membahas tentang evaluasi kinerja Badan Amil Zakat Daerah Kota Bekasi dan Kota Depok pada periode 2011- 2013 dengan metode kualitatif deskriptif yang mengevaluasi kinerja Amil di masing-masing BAZDA untuk melihat seberapa maksimalnya kinerja Amil dalam menjalan tugasnya menyalurkan dana pada perayaan hari besar Islam PHBI dan Pembangunan fisik bangunan 2. Khafid Yusuf “Analisa Skripsi ini membahas mengenai pengelolaan Skripsi ini membahas tentang evaluasi kinerja 11 Pengelolaan Zakat, Infak dan Shodaqoha, pada Badan Amil Nasional BAZNAS” Skripsi S1 Fakultas Syariah UIN Syarif hidayatullah Jakarta. Tahun 2013. zakat, infak, shodaqoh, pada Badan Amil Nasional, yang di dalamnya lebih menjelaskan program yng di lakukan oleh, Badan Amil Zakat Nasional dalam upaya meningkatka kesejahteraan mustahik. Badan Amil Zakat Daerah Kota Bekasi dan Kota Depok pada periode 2011- 2013 dengan metode kualitatif deskriptif yang mengevaluasi kinerja Amil di masing-masing BAZDA untuk melihat seberapa maksimalnya kinerja Amil dalam menjalan tugasnya menyalurkan dana pada perayaan hari besar Islam PHBI dan Pembangunan fisik bangunan 3. Mawan Dwiono “Kinerja Bazda Banten dalam Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Perspektif Balance Scorecards” Skripsi S1 FakultasSyariah Dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Tahun 2013. Skripsi ini membahas tentang pengelolaan Zakat BAZ Banten dan Analisis kinerja dengan metode balance score cards kulitatif deskriptif BAZDA Banten 2012 Skripsi ini membahas tentang evaluasi kinerja Badan Amil Zakat Daerah Kota Bekasi dan Kota Depok pada periode 2011- 2013 dengan metode kualitatif deskriptif yang mengevaluasi kinerja Amil di masing-masing BAZDA untuk melihat seberapa maksimalnya kinerja Amil dalam menjalan tugasnya menyalurkan dana pada perayaan hari besar Islam PHBI dan Pembangunan fisik bangunan

E. Kerangka Pemikiran