40
membayar zakat melalui Badan Amil Zakat yang kuat, amanah, dan terpercaya.
3. Laporan Keuangan Badan Amil Zakat
Laporan keuangan Badan Amil Zakat merupakan sarana pertanggung jawaban manajemen atas pengelolaan sumber daya yang dipercayakan kepada
Badan Amil Zakat. Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan BAZ:
a. Basis kas untuk penerimaan dan penyaluran zakat, infak, sedekah selain
pemanfaatan aset kelolaan. b.
Basis aktual untuk penyaluran zakat dalam bentuk pemenfaatan aset kelolaan dan transaksi pada dana Amil.
73
Dalam akuntansi keuangan, ada lima laporan yang harus dikerjakan divisi Pengelolaan Keuangan:
1. Neraca
Neraca merupakan laporan yang menggambarkan posisi keuangan pada waktu tertentu. Tujuannya untuk mengetahui kekayaan atas harta yang dimiliki,
berbagai kewajiban yang harus ditunaikan serta mengetahui saldo dananya. Dengan neraca ini, posisi keuangan organisasi atau lembaga dapat tergambarkan
secara jelas. 2.
Laporan Sumber dan Penggunaan Dana LSPD Tujuan dari LSPD adalah menggambarkan aktivitas lembaga, terutama
dalam menjelaskan asal sumber-sumber pendanaan serta penyalurannya sesuai dengan bidang garapan masing-masing. Dengan demikian, LSPD ini tak lain
73
Teten Kustiawan, dkk., Pedoman Akuntansi Amil Zakat: Panduan Implementasi Penyusunan Laporan Keuangan Berbasis PSAK 109, Jakarta: Forum Zakat, 2012, h.27-28.
41
menggambarkan kinerja lembaga ditinjau dari aspek finance. 3.
Laporan Perubahan Dana Termanfaatkan LPDT Tujuan dari LPDT adalah menggambarkan berbagai aktivitas pendanaan
non-cash. Contohnya adalah pinjaman utang dan pemberian piutang. 4.
Laporan Arus Kas Tujuan laporan arus kas adalah menggambarkan aliran kas keluar masuk.
Pertimbangan alur keluar masuk didasarkan pada tiga jenis aktivitas yakni operasi, investasi, dan pendanaan.
5. Catatan Atas Laporan Keuangan
Berisi penjelasan atas ke-4 jenis laporan di atas, sebagai catatan khusus yang lebih rinci sifatnya. Catatan ini tentu tidak untuk dipublikasikan kepada
masyarakat luas. Fungsinya untuk menjelaskan bagian yang dianggap perlu. Dalam kondisi tertentu, catatan ini bisa diberikan pada Muzakki atau donatur
yang membutuhkan.
74
D. Kinerja
1. Pengertian Kinerja
Whitmore secara sederhana mengemukakan, kinerja adalah pelaksanaan fungsi-fungsi yang di tuntut dari seseorang
75
Pengertian yang menurut Whitmore merupakan pengertian yang menuntut kebutuhan paling minim untuk
berhasil. Oleh kerena itu, Whitmore mengemukakan pengertian kinerja yang dianggapnya representative, maka tergambarnya tanggung jawab yang besar
74
Eri sudewo. Manajemen zakat tinggalkan 15 tradisi terapkan 4 prinsip dasar, Jakarta: Spora Internusa Prima, 2004 hal .214-215.
75
Jhon whitmore, coaching for performance, seni mengarahkan untuk mendongkrak kinerja, terjemahan dwi helly purnomo dan Louis nivianto Jakarta: gramedia pustaka utama, 1997 hal
104.
42
dari pekerjaan seseorang
76
Berdasarkan pengertian diatas kinerja yang nyata jauh melampaui apa yang di harapkan adalah kinerja yang menetapkan standar-standar tertinggi
orang itu sendiri, selalu standar-standar yang melampaui apa yang diminta atau diharapkan orang lain. Dengan demikian menurut whitmore kinerja adalah suatu
perbuatan , suatu prestasi, atau apa yang di perlihatkan seseorang melalui keterampilan yang nyata
77
2. Evaluasi Kinerja
Evaluasi kinerja appraisal of performance adalah proses yang mengukur kinerja seseorang. Dalam proses ini sudah tentu dibandingkan dengan berbagai
kemungkinan, misalnya standar, target sasaran, atau criteria yang sudah di tetapkan lebih dahulu dan telah disepakati bersama. Evaluasi kinerja merupakan
salah satu fungsi mendasar personalia, kadang-kadang disebut juga dengan review kerja, penilaian karyawan, atau rating personalia.
Denga kata lain evaluasi kinerja adalah proses penetuan seberapa baik karyawan melaksanakan tugas mereka
78
3. Tujuan Evaluasi
Noor Fuad mengemukakan tujuan evaluasi kinerja adalah untuk menyediakan pengetahuan dan keahlian dalam membangun system penilaian
kinerja dan penerapan system imbal jasa, untuk memotivasi pekerja yang
76
Hamzah B, uno dan nina lamatenggo, teori kinerja dan pengukurannya cetakan-1 Jakarta: PT bumi aksara, 2012, hal.1-2
77
Jhon whitmore, coaching for performance, seni mengarahkan untuk mendongkrak kinerja, terjemahan dwi helly purnomo dan Louis nivianto Jakarta: gramedia pustaka utama, 1997 hal
108
78
Hamzah B, uno dan nina lamatenggo, teori kinerja dan pengukurannya cetakan-1 Jakarta: PT bumi aksara, 2012, hal.71-72