1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Zakat adalah salah satu rukun Islam yang bercorak sosial-ekonomi dari lima rukun Islam. Dengan zakat, di samping ikrar tauhid Syahadat dan
salat, seseorang barulah sah masuk ke dalam barisan umat Islam dan diakui keIslamannya, sesuai dengan firman Allah:
“Tetapi bila mereka bertaubah, mendirikan solat, dan membayar Zakat, barulah mereka saudara kalian seagama”
1
Zakat, sekalipun dibahas di dalam po kok bahasan “Ibadat”, kerena
dipandang bagian yang tidak terpisahkan dari salat, sesungguhnya merupakan bagian sistem social-ekonomi Islam, dan oleh kerena itu dibahas di dalam
buku-buku tentang strategi hukum dan ekonomi Islam.
2
Amilin yang berperan sebagai administrator dalam menghimpun, mengelola dan menyalurkan Zakat. Yang di maksud dengan Amil zakat ialah.
mereka yang melaksanakan segala kegiatan urusan zakat, mulai dari para pengumpul sampai kepada bendahara dan para penjaganya, mulai dari
pencatat sampai pada penghitung yang mencatat keluar masuk zakat, dan
1
Qur’an, 9:11
2
Yusuf Qardhawi, Hukum Zakat . Penerjemah Salman Harun. Bogor: Pustaka Litera AntarNusa, 1993, h.3.
2
membagi kepada para mustahiknya, Allah menyediakan upah bagi mereka dari harta zakat sebagai imbalan dan tidak di ambil dari selain harta zakat.
Perhatian Qur’an dengan nashnya terhadap kelompok ini dan dimasukkannya ke dalam kelompok mustahik yang delapan, yang berada
setelah fakir miskin sebagai sasaran zakat pertama dan utama. Semua ini menunjukan bahwa zakat dalam Islam bukanlah suatu tugas yang hanya
diberikan kepada seseorang. Tetapi juga merupakan tugas Negara. Negara wajib mengatur dan mengangkat orang-orang yang bekerja dalam urusan
zakat yang terdiri dari para pengumpul, penyimpan, penulis, penghitung dan sebagainya. Zakat mempunyai anggaran khusus yag di keluarkan dari
padanya gaji para pelaksana.
3
Amil zakat mempunyai berbagai macam tugas dan pekerjaan semua berhubungan dengan pengaturan soal zakat. Yaitu soal sensus terhadap
orang-orang yang wajib zakat dan macam zakat yang di wajibkan padanya. Juga besar harta yang wajib dizakat, kemudian mengetahui para mustahik
zakat. Berapa jumlah mereka, berapa kebutuhan mereka serta besar biaya yang dapat mencukupi dan hal-hal lain yang merupakan urusan yang perlu di
tangani secara sempurna oleh para ahli dan petugas serta para pembantunya
4
Kerena tugas Amil yang tidak ringan untuk mensejahterakan fakir, miskin, dan lainnya maka dari itu sudah menjadi keharusan pemerintah
bekerjasama dengan para Amilin mengerahkan semua potensi dan upaya
3
Yusuf Qardhawi, Hukum Zakat . Penerjemah Salman Harun, dkk. Bogor: Pustaka Litera AntarNusa, 1993, h.545
4
Yusuf Qardhawi, Hukum Zakat . Penerjemah Salman Harun, dkk. Bogor: Pustaka Litera AntarNusa, 1993, h.546