72
Tercatat pada tahun 2011 penyaluran pada fi sabilillah dari sumber zakat sebesar Rp 25.701.000 dan pada proposal kegiatan dari sumber infak sebesar Rp
49.647.700, pada tahun 2012 penyaluran fi sabilillah Rp 24.720.000 dan pada proposal kegiatan Rp 41.770.000, dan di tahun 2013 penyaluran fi sabilillah Rp
21.500.000 pada proposal kegiatan Rp 32.351.500
26
c. Penjabaran Kinerja
Dikerenakan belum adanya PERDA yang jelas dan tegas yang bersifat mengikat kepada semua pihak yang ada di bawah pemerintahan Kota Depok,
menjadi faktor utama belum efektifnya kinerja dari Amilin BAZDA Kota Depok, terlebih pasca restruktur kepengurusan BAZDA di kerenakan UU yang mengatur
perihal zakat mengharuskan kepengurusan BAZDA dipisah Kepengurusan Pemerintah sehingga masih ada kekosongan dalam Amil yang mana
mempengaruhi kinerja pada khusunya. Sebelumnya Amilin yang bertugas di BAZDA di ambil dari PNS Depag
Kota depok, namun kini para PNS sudah ditarik kembali dan kini hanya tersisa 3
26
Lihat lampiran laporan keuangan BAZDA Kota Depok hal.87-92 10000000
20000000 30000000
40000000 50000000
60000000
Tahun 2011 Tahun 2012
Tahun 2013 fisabilillah
proposalkegiatan
73
orang yang bertugas ganda kerena belum ada Amil pengganti yang mampu memegang kendali dalam pengelolaan BAZDA Kota Depok.
Tabel 4.15 Staf BAZDA Kota Depok
No Nama
Keterangan 1
Ratna Sari destika Div. Pengumpulan
2 Siti Khadijah
Div. Pendayagunaan 3
Hamidah Supriana Div. keuangan
Mengenali kinerja Amilin BAZDA Kota Depok sejak ditetapkannya SK WaliKota pada tahun 2011 sudah menunjukan kinerja yang baik, dengan adanya
program-program yang berjalan mulai dari pendidikan, kesehatan, pendayagunaan ekonomi, dan program-program dalam bentuk lain, dengan berdirinya BAZDA
setidaknya sudah bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Mengenai kinerja Amil seputar pemanfaatan dana pada perayaan hari
besar Islam dan pembangunan fisik bangunan, BAZDA Kota Depok memiliki ketentuan selama perayaaan hari besar itu ada POIN yang menyakut Hak dari
fakir miskin yang di bolehkan agama maka bantuan akan di berikan itu pun tidak sembarang BAZDA menyalurkannya, seperti Perayaan Hari Besar Islam namun
di situ ada kegiatan untuk fakir miskin atau contoh sunatan masal maka penyaluran bisa di lakukan, itu jika menyalurkannya dengan dana zakat, lain
halnya dengan dana infak yang penggunaanya tidak terbatas, jika demikian
74
BAZDA bisa memberikan sedikit bantuan terhadap Perayaan Hari Besar Islam.
27
Perihal proposal bantuan pembangunan, khusunya Masjid dan Mushala, pun berlaku sama, BAZDA sangat tidak menyarankan kepada Amilin BAZDA
Kota Depok menyalurkan dana kepada Bantuan Fisik bangunan. Kerena bagi kami fakir miskinlah yang lebih di utamakan.
C. Evaluasi Kinerja
1.
Evaluasi Kinerja pada Amil Bazda Kota Bekasi
a. Program Yang Perlu di Tingkatkan
Program-program yang perlu ditingkatkan oleh BAZDA Kota Bekasi terkait pula dengan kinerja Amil itu sendiri, semakin bermanfaat program yang
dilaksanakan, hal itu mencerminkan pula kinerja dari Amilin sendiri, berikut beberapa program yang dirasa perlu ditingkatkan guna memberikan manfaat yang
lebih maksimal kepada masyarakat khusunya fakir miskin dari asnaf yang berhak mendapatkan manfaat dari dana zakat.
Program yang ada sesuai dengan asnaf terutama fakir miskin, 71 di alokasikan dana yang terkumpul di BAZDA, programnya mencakup kesehatan
dengan rincian dana kesehatan:16 orang X 56 Kelurahan X Rp 500.000, biaya bantuan persalinan Rp 750.000Kelurahan, kemudian antar jemput kesehatan
untuk keluar mapun masuk Rumah Sakit dengan akomodasi ambulan BAZDA A.
Asnaf Fakir
27
Wawancara, H. Aceng Toha Abdul Qadir, Lc Ketua BAZDA Kota Depok, Rabu 4 februari 2015
75
Berupa bantuan cuma-cuma kepada masyarakat yang memang sudah tidak memiliki kemampuan untuk mengurus dirinya sendiri. Dan ini perlu di tingkatkan
kerena sejauh ini programlah yang menjadi barometer penyaluran dana ZIS pada BAZDA Kota Bekasi, permasalahannya adalah belum tentu masyrakat fakir yang
memang lebih membutuhkan mengetahui program yang di laksanakan BAZDA Bekasi. Sejauh ini Koordinasi yang dilakukan BAZDA Kota adalah berkoordinasi
Dengan BAZ Kecamatan, maka untuk meningkatkan pelayanan kepada asnaf fakir, BAZDA perlu menambah tim Guna terjun langsung ketempat Mustahik
setelah mendapatkan rekomendasi Mustahik dari BAZ Kecamatan. B.
Asnaf Miskin Berupa beasiswa siswa siswi MtsMi dengan rincian,
MI : 2.500x12x15.000 total 450.000.000
MTS : 1.200x12x20.000 total 288.000.000 MA
: 1.200x12x25.000 total 360.000.000 1.
Mahasiswa 2 orangkecamatan sebesar 1juta 2.
Yatim : 20 orang x 56 kelurahan x 150.000 total 168.000.000 C.
Ibnu sabil : 600 personal x 150.000 total 90.000.000 D.
Fi sabilillah Diantaranya guru ngaji nonformal yang BAZDA apresiasi dengan honor
guru ngaji di Masjid : 1x 56 Kelurahan x Rp 100.000 x 12, kemudian benah musollah se kota Bekasi 2 x 12 kecamatan x 6.000.000.
RA : 20 x 12 x 500.000 total 120.000.000
76
DTA : 7 x 12 x 500.000 total 42.000.000 E.
Muallaf Yang dianggarkan pada tahun 2013 adalah 20.000.000
F. Riqob
Pada asnaf riqob dialokasikan dananya dalam bentuk bantuan pada bencana alam di kerenakan riqob hamba sahaya sudah tidak ada maka dengan
alasan itu BAZDA mengalokasikannya dalam bentuk bantuan, bantuan yang sudah BAZDA berikan ketika bencana alam yang menimpa Jogja sebesar
5.000.000 di tahun 2012, dan bencana banjir di Bekasi sejumlah 3.000.000 pada tahun 2013.
28
Seperti yang sudah di jelaskan sebelumnya evaluasi yang tepat di lakukan BAZDA Kota Bekasi adalah membentuk tim lapangan yang bertugas meninjau
langsung para Mustahik agar pemanfaatanpenyaluran dana ZIS tepat sasaran. b.
Inovasi amil dalam menggas program Beberapa program rekomendasi yang ditawarkan kepada BAZDA Kota
Bekasi. Maraknya para peminta-minta di Kota Bekasi khusunya di Bulan
Ramadhan memberikan kesan bahwa Kota Bekasi memiliki banyak fakir miskin, yang mana belum tentu yang menjadi peminta-minta adalah masyarakat Bekasi,
maka dari itu perlu adanya penyuluhan kepada para peminta-minta untuk
28
Wawancara dengan Bapak Suherman. Staff amilin BAZDA Kota Bekasi
77
mengubah pandangan peminta-minta agar tidak lagi menjadi peminta-minta di wilayah Bekasi.
Sulitnya mencari nafkah menjadi kendala tersendiri bagi masyarakat miskin di wilayah Bekasi, akses untuk berdagang pun tidak mudah di dapat
terlebih bila ada penertiban pedagang kaki lima. Maka untuk menanggulangi hal itu BAZDA di harapkan mampu berkontribusi dengan mengandakan lokasi-lokasi
usaha terpadu.yang mampu memberikan kesempatan miskin untuk berdagang. Dan diharapkan masyarakat miskin mampu terbebas dari kemiskinan.
2.
Evaluasi Kinerja pada Amil Bazda kota Depok