Apa hambatan komunikasi di ACT? Apa tujuan anda kedepamnya?

JAWABAN Narasumber : Iqbal Setyarso Jabatan : Direktur Komunikasi ACT Tempat dan waktu : Menara 165, 20 Desember 2013 1. Bagaimana komunikasi yang terjalin dalam organisasi ACT antara atasan kepada bawahan atau sebaliknya dan sesama karyawan? Komunikasi antara Atasan-Bawahan dan Bawahan-Atasan ACT menjalankan komunikasi formal berjenjang melalui rapat-rapat manajemen. Rapat setiap hari Senin rutin, diikuti Manager ke atas. Rapat hari Kamis khusus Departemen. Rapat hari Jumat, khusus BOD Holding. Di luar hari-hari itu secara fleksibel bisa dilakukan rapat direktorat. Komunikasi lainnya berupa: 1. Evaluasi SDM: Tahap Pertama, Self Assesment pertahun dari bawahan disampaikan ke atasan berupa form isian standar, memuat sejumlah: a item evaluasi kinerja yang skornya versi bawahan dicek atasan langsung; b pendapat karyawan tentang diriya dalam konstalasi organisasi; c rencana kerja dan harapannya dalam organisasi; d pembekalanpelatihanarahan yang masih diperlukannya untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitasnya dalam organisasi; e rekomendasi atasan langsung serta pendapat atasan dari atasan langsung. Tahap Kedua, Evaluasi SDM di tingkat Bord of Director yang hasil akhirnya berupa pengumuman promosidemosimutasi karyawan pada pertemuan pleno karyawan di akhir Renstra Tahunan. Pada kesempatan ini semua karyawan saling mengenal dan mendengarkan orasi top leader dari Presiden ACT. 2.Evaluasi Kelembagaan. Pertama, Berlangsung Per Catur Wulan. Per Direktorat dan per Departemen melakukan evaluasi sendiri dan hasilnya Diplenokan semua Departemen. Di sini menjadi ajang eksplorasi kapasitas SDM lintas departemen, saat pimpinan departemen memberi kesempatan para direkturnya mempresentasikan summary evaluasi direktorat. Kedua, Renstra Tahunan, mengkritisi presentasi lintas Departemen diikuti perwakilan Departeman, Direktur dan SDM yang dipandang strategis untuk hadir dalam Event Tahunan. Ini ajang mengedukasi level leader dari Pimpinan Departemen hingga para Manager. Top Leader Presiden ACT menyampaikan inspiring speech di awal Renstra, mengikuti dan mengkritisi seluruh rangkaian presentasi departemen dan direktorat, meliputi aspek: Evaluasi Tahun Berjalan SWOT, Perencanaan Strategis memuat Program dan Budgeting. 3. Pembinaan Karyawan. Ada pembinaan spiritualkajian keagamaan karyawan dua pekan sekali Rabu bergantian dengan in house training seputar peningkatan kemampuan manajerial level manager ke bawah. Komunikasi Atasan dan Bawahan Virtual ACT mewajibkan level Manager ke atas hingga Board of Directors menggunakan Blackberry. Dengan Blacberry ini dibuat sejumlah group – berlapisberjenjang: group BOD Holding, group BOD Jejaring, group Management dan group ACT representasi. Selain itu ada group Direktorat, Group Departemen, Group Antar- Departemen. Melalui Blackberry Messenger, pembahasan isu-isu kelembagaan berlangsung setiap hari: arahan manajemen yang terkait dengan pengambilan keputusan; pencerahan leader baik top leader maupun di bawahnya; informasi ringan untuk relaksasi hiburan, foto-foto aktivitas lapangan. Melalui BBM Group, Top leader mengetahui dan mengarahkan Tim Leaders; memantau potensi dan sikap serta narasi manejerial para bawahan. Melalui BBM, anak buah bisa melaporkan kinerjanya, progress report harian dan pekanan, mempersiapkan kompilasi untuk penyusunan final report, dll. 2. Menurut saudarai, apakah komunikasi itu sangat diperlukan dalam sebuah organisasi? Sangat Organisasi tanpa komunikasi, lumpuh; komunikasi tanpa organisasi hanya obrolan yang tak akan menghasilkan sesuatu yang bernilai strategis. Komunikasi mengaktivasi gagasan, mengontrol proses dan mengakselerasi program yang