Hubungan Antara Usia Dengan Gangguan Pendengaran

111 ini mampu untuk menghilangkan atau mengurangi bising yang masuk ke telinga dalam.

6.4 Hubungan Antara Usia Dengan Gangguan Pendengaran

Usia merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi peningkatan nilai ambang dengar. Pekerja dengan usia di atas 40 tahun, diketahui dapat mengalami penurunan fungsi pendengaran yang disebut presbikusis. Presbikusis merupakan berkurangnya kemampuan mendengar seiring dengan bertambahnya usia. Tuli sensorineural pada orang tua ini berhubungan dengan terjadinya atrofi pada organ akhir, degenerasi saraf, perubahan vaskuler dan stria vaskularis atau perubahan lain di telinga dalam Ballenger, 1997. Berdasarkan hasil analisis univariat diketahui bahwa 20 dari 66 pekerja 30,3 berusia 40 tahun. Sedangkan 46 dari 66 pekerja 69,7 berusia ≤40 tahun. Berdasarkan analisis bivariat pada tabel 5.9, diketahui bahwa usia memiliki hubungan yang signifikan dengan gangguan pendengaran pada pekerja di departemen Metal Forming dan Heat Treatment PT. Dirgantara Indonesia tahun 2015 pvalue = 0,026. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Baktiansyah 2004 terhadap para pekerja pria di PT X, didapatkan hasil bahwa variabel usia mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap terjadinya gangguan pendengaran dengan p 0,01. Gangguan pendengaran lebih banyak terjadi pada pekerja yang berusia 40 tahun dan pekerja tersebut memiliki risiko sepuluh kali lebih besar bila dibandingkan dengan pekerja berusia 40 tahun. 112 Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa semakin tua pekerja maka semakin besar risikonya untuk mengalami gangguan pendengaran. Bunch 1937 dalam Ballenger 1997 menekankan bahwa presbikusis adalah gabungan efek pemaparan bising harian selama bertahun-tahun, yang menyebabkan kerusakan secara bertahap. Dalam proses penuaan, akan terjadi perubahan anatomi dan mekanisme hemodinamik pembuluh darah mulai dari pembuluh darah aorta sampai dengan pembuluh darah perifer. Perubahan yang terjadi berupa penebalan dinding pembuluh darah, berkurangnya elastisitas yang menimbulkan kekakuan, dan sklerotis pembuluh darah sekaligus peningkatan tahanan intravaskuler. Faktor usia diketahui berdampak terhadap sistem pendengaran mulai dari telinga bagian luar sampai ke tingkat tertinggi dari auditory cortex. Kejadian presbikusis diduga memiliki hubungan dengan faktor-faktor herediter, pola makan, metabolisme, arteriosklerosis, infeksi, bising, gaya hidup atau dengan kata lain bersifat multifaktor. Menurunnya fungsi pendengaran secara berangsur-angsur merupakan efek kumulatif dari faktor- faktor tersebut Soepardi, 2007. Pada usia lanjut kelenjar-kelenjar serumen mengalami atrofi sehingga produksi kelenjar serumen berkurang dan menyebabkan serumen mengering, sehingga menyebabkan tumpukan serumen yang mengakibatkan tuli konduktif. Membran timpani yang bertambah tebal dan kaku juga akan mengakibatkan gangguan konduksi, demikian juga halnya dengan kekakuan yang terjadi pada persendian tulang-tulang pendengaran Istantyo, 2010. 113 Saran bagi perusahaan yaitu sebaiknya perusahan mengurangi keterpaparan kebisingan kepada para pekerja yang sudah berusia lebih dari 40 tahun, yakni dengan membatasi waktu kerja mereka di area kebisingan tinggi sehingga tidak melebihi nilai ambang batas yang diizinkan. Sedangkan untuk mencegah gangguan pendengaran pada bekerja kurang dari 40 tahun, perusahaan dapat memberikan alat pelindung diri yang disertai dengan pelatihan APT tersebut. Pengendalian lain yang dapat perusahaan lakukan yaiu pengukuran dosis kebisingan secara teratur agar paparan kebisingan yang diterima pekerja bisa terawasi dengan baik di bawah NAB. Hasil pengukuran tersebut kemudian disajikan dalam bentuk grafik dan dijadikan media analisis dalam proses evaluasi dan perencanaan penanggulangan tingkat kebisingan.

6.5 Hubungan Antara Masa Kerja Dengan Gangguan Pendengaran

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Gangguan Pendengaran Pekerja Unit Utilities PT.Pertamina (Persero) Refinery Unit VI Balongan, Indramayu Tahun 2014.

0 10 121

Gambaran Faktor-Faktor Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Pada Pekerja di Departemen Metalforming PT. Dirgantara Indonesia (Persero) Tahun 2014

1 12 100

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Gangguan Pendengaran Pada Pekerja di Departemen Metal Forming dan Heat Treatment PT. Dirgantara Indonesia (Persero) Tahun 2015

1 18 177

Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah (NPB) pada Pekerja di PT. Bakrie Metal Industries tahun 2015

3 27 292

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Gejala Gangguan Sistem Pernapasan pada Pekerja Pabrik Beton PT. X Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015

1 8 104

Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Gangguan Pendengaran Pada Pekerja Penggilingan Padi di Desa Wiradesa Kabupaten Pekalongan Tahun 2011,.

0 0 1

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Gejala Gangguan Sistem Pernapasan pada Pekerja Pabrik Beton PT. X Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015

0 0 17

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Gejala Gangguan Sistem Pernapasan pada Pekerja Pabrik Beton PT. X Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015

0 0 2

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Gejala Gangguan Sistem Pernapasan pada Pekerja Pabrik Beton PT. X Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015

0 0 24

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Gejala Gangguan Sistem Pernapasan pada Pekerja Pabrik Beton PT. X Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015

0 0 3