Tingkat Motivasi Motif Berprestasi

l i d i t j

IV. .

Evaluasi hasil karya Hasibuan, 2003 Gambar 1. Proses Motivasi : Pola Awal

2.2.3 Tingkat Motivasi

Ada tiga jenis tingkatan motivasi seseorang, yaitu: 1. Motivasi yang didasarkan pada ketakutan fear Mitivation Seseorang melakukan sesuatu karena takut jika tidak maka sesuatu yang buruk akan terjadi, misalnya oran patuh pada bos karena takut dipecat, orang membeli polis asuransi karena takut jika terjadi apa-apa dengannya, dan anak-istrinya akan menderita. 2. Motivasi karena ingin mencapai sesuatu achievement motivation Motivasi ini jauh lebih baik dari motivasi yang pertama, karena sudah ada tujuan di dalamnya. Seseorang mau melakukan sesuatu karena dia ingin mencapai suatu sasaran atau prestasi tertentu. 3. Inovasi yang didorong oleh kekuatan dari dalam inner motivation Yaitu motivasi yang didasarkan oleh misi dan tujuan hidupnya. Seseorang yang telah menemukan misi hidupnya bekerja berdasarkan nilai values yang diyakininya. Nilai-nilai itu bias berupa rasa kasih pada sesama atau ingin memiliki makna dalam menjalani hidupnya. Orang yang memiliki motivasi ini biasanya memiliki misi yang jauh kedepan. Baginya bekerja 18 bukan hanya sekedar untuk memperoleh sesuatu uang, harga diri, kebanggaan dan prestasi tetapi belajar dan proses yang harus dilaluinya untuk mencapai misi hidupnya 1 .

2.2.4 Motif Berprestasi

Manfaat motivasi yang utama adalah menciptakan gairah kerja, sehingga produktivitas kerja meningkat. Sementara itu, manfaat yang diperoleh karena bekerja dengan orang-orang yang termotivasi adalah pekerjaan dapat diselesaikan dengan tepat. Artinya pekerjaan diselesaikan sesuai standar yang benar dan dalam skala waktu yang sudah ditentukan, serta orang senang melakukan pekerjaannya. Sesuatu yang dikerjakan karena ada motivasi yang mendorongnya akan membuat orang senang mengerjakannya. Orang pun akan merasa dihargaidiakui, hal ini terjadi karena pekerjaannya itu betul-betul berharga bagi orang yang termolivasi, sehingga orang tersebut akan bekerja keras. Hal ini dimaklumi karena dorongan yang begitu tinggi menghasilkan sesuai target yang mereka tetapkan. Kinerjanya akan dipantau Oleh individu yang bersangkutan dan tidak akan membutuhkan terlalu banyak pengawasan serta semangat juangnya akan tinggi Arep Ishak Tanjung Hendri, 2003:16-17. Bekerja Sesuai Standart 1 Sinar Harapan, 2002. Motivasi. http:www.sinarharapan.co.id Senang Bekerja Karyawan yang Bermotivasi Merasa Berharga 19 Bekerja Keras Semangat Juang yang Sumber : Arep Ishak Tanjung Hendri 2003:17 Gambar 2. Ciri-ciri Orang yang Termotivasi

2.3 Teori Motivasi

2.3.1 Teori Kepuasan

Teori kepuasan merupakan teori yang memusatkan perhatian pada faktor- faktor dalam diri yang menguatkan energizer, mengarahkan direct, mendukung substansi dan menghentikan prilakuu. Pada pengagas teori ini berusaha menetukan kebutuhan khusus yang memotivasi orang. Tiga teori penting tentang kepuasan yakni:

a. Teori Hierarki Maslow

Maslow berpendapat bahwa manusia adalah mahluk sosial yang berkeinginan, yang selalu menginginkan lebih banyak dan terus menerus dan baru berhenti hingga akhir hidupnya. Kebutuhan yang telah dipuaskan tidak akan menjadi alat motivasi bagi seseorang, akan tetapi kebutuhan yang belum terpenuhilah yang akan menjadi alat motivasi bagi seorang individu. Kebutuhan ini tersusun dalam suatu hirarki tingkatan, mulai dari tingkat kebutuhan yang 20