Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaaf Penelitian Ruang Lingkup Penelitian Teori Hierarki Maslow

Perbaikan manajemen kearah yang lebih professional tentu juga mengakibatkan perubahan-perubahan dalam penetapan peraturan dan kebijakan perusahaan. Perubahan kebijakan yang terjadi dalam perusahaan harus dilaksanakan dengan cermat dan hati-hati, karena ternyata kebijakan yang ditetapkan tidak hanya menguntungkan perusahaan tetapi harus juga memberikan kontribusi yang nyata bagi kepentingan karyawan untuk bekerja lebih giat dan lebih baik sehingga dapat mengoptimalkan setiap potensi yang dimiliki. Mengacu pada kondisi diatas, maka penting bagi perusahaan unuk dapat mengenali faktor-faktor apa yang menjadi kebutuhan karyawannya. Hal ini dapat dijdikan acuan dalam rangka mengaktifkan motivasi para karyawan agar dapat bekerja dengan giat untuk mencapai tujuan perusahaan maupun tujuannya sendiri. Melalui analisis yang berhubungan dengan motivasi kerja karyawan PT Godong ijo Nursery maka kendala-kendala yang timbul dapat diatasi oleh perusahaan.

1.2 Perumusan Masalah

Mengingat besarnya hubungan antara motivasi karyawan dalam peningkatan produktifitas kinerja karyawan maka perlu dilakukan analisis tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan motivasi kerja. Maka dapat dirumuskan beberapa masalah penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana motivasi kerja karyawan PT Godongijo Nursery? 2. Faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan motivasi kerja karyawan? 5 3. Upaya apa saja yang perlu dilakukan dalam peningkatan motivasi kerja karyawan?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian yang penulis lakukan yaitu: 1. Mengetahui motivasi kerja karyawan PT Godongijo Nursery. 2. Menganalisis faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan motivasi kerja karyawan PT Godongijo Nursery. 3. Merekomendasikan alternatif upaya peningkatan motivasi kerja karyawan PT Godongijo Nursery.

1.4 Manfaaf Penelitian

Adapun beberapa manfaat dari penelitian yang penulis lakukan yaitu: 1. Bagi PT Godongijo Nursery, diharapkan dapat menjadi bahan masukan dalam menyusun kebijakan yang berkaitan dengan motivasi kerja karyawan demi tercapainya tujuan perusahaan. 2. Bagi penulis, memberikan informasi dan pengetahuan untuk menelaah lebih dalam mengenai motivasi. 3. Bagi akademis, sebagai tambahan kajian tambahan pengetahuan tentang kajian motivasi kerja sebagai suatu bagian dari manajemen sumber daya manusia. 6

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini meliputi kajian sumber daya manusia yaitu motivasi karyawan. Kajian motivasi karyawan ini ditujukan untuk karyawan PT Godongijo Nursery mulai dari produksi hingga pemasaran, hal ini karena penjualan tanaman hias Adenium tidak hanya dipengaruhi oleh kualitas produk tetapi juga pelayanan yang diberikan kepada konsumen PT Godongijo Nursery. 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Definisi Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen Sumber Daya Manusia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan atas pengadaan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemutusan hubunga kerja dengan maksud untuk membantu mencapai tujuan perusahaan, individu, dan masyarakat Dessler, 2006. Mangkuprawira 2002 mendefinisikan manajemen sumber daya manusia adalah penerapan pendekatan sumber daya manusia di mana secara bersama-sama terdapat dua tujuan yang ingin dicapai, yaitu 1 tujuan untuk perusahaan dan 2 tujuan untuk karyawan. Dua kepentingan tujuan tersebut tidak dapat dipisahkan dalam satuan kebersamaan yang utuh. Jika kepentingan yang satu tercapai sedangkan yang lain tidak, pendekatan manajemen sumber daya manusia dinilai gagal. Menurut Cuming 2000, manajemen sumber daya manusia adalah bagian dari manajemen manajemen yang membahas orang-orang dalam pekerjaannya dan hubungan antar mereka dalam suatu organisasi atau perusahaan. Pada hakikatnya manajemen sumber daya manusia adalah suatu seni untuk merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengawasi kegiatan-kegiatan sumber daya manusia atau karyawan dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Sunyoto 2001 menjelaskan bahwa manajemen sumber daya manusia adalah serangkaian tindakan dalam penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan, dan 8 penggunaan sumber daya manusia bukan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan, baik tujuan individu, maupun organisasi, manajemen sumber daya manusia mencakup masalah-masalah yang berkaitan dengan pembinaan, penggunaan dan perlindungan sumber daya manusia baik yang berda dalam hubungan kerja maupun yang berusaha sendiri. Umar 2005 mendefinisikan manajemen sumber daya manusia sebagai suatu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan atas pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengitegrasian, pemeliharaan, dan pemutusan hububungan kerja dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan secara terpadu. Hasibuan 2005 menjelaskan bahwa manajemen sumber daya manusia dalah ilmu dan seni yang mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. Menurut Dessler 2006, manajemen sumber daya manusia merujuk kepada kebijakan dan praktik yang dibutuhkan seseorang untuk menjalankan aspek orang atau sumber daya manusia dari posisi seorang manajemen, meliputi perekrutan, penyaringan, pelatihan, pengimbalan, dan penilaian.

2.1.2 Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Fungsi manajemen sumber daya manusia dibagi menjadi dua kelompok Filippo seperti dikutip oleh Mas’ud, 1999, yaitu : 1. Fungsi Manajerial, terdiri dari : a. Perencanaan Planning 9 Adalah menentukan dari apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya. Karena itu perencanaan menjadi suatu masalah pembuatan keputusan dari sekian alternatif. b. Pengorganisasian Organization Pengorganisasian menyangkut penentuan aktivitas-aktivitas yang diperlukan guna mencapai sasaran yang ditetapkan. Pengelompokan aktivitas secara logis dan akhirnya menugaskan seseorang untuk melaksanakan pekerjaan yang dirancang tersebut. c. Pengarahan Directing Motivasi dan bimbingan kepada bawahan mengenai tehnik-tehnik bimbingan yang efektif dan menggunakannya supaya meningkatkan prestasi. d. Pengawasan Controlling Pengawasan mendorong suatu pekerjaan yang dilakukan agar sesuai rencana. Dorongan pada pekerjaan supaya sesuai dengan rencana semula,berarti penentu siapa yang bertanggung jawab atas penyimpangan dari rencana dan mengambil langkah yang perlu agar karyawan mengubah kerja mereka. 2. Fungsi Operasional, terdiri dari : a. Pengendalian Tenaga Kerja Proccuremen 10 Adalah suatu fungsi yang merupakan suatu usaha manajemen personalia untuk memperoleh jenis dan jumlah tenaga kerja yang tepat agar tercapai tujuan organisasi. b. Pengembangan Development Pengembangan dilakukan untuk meningkatkan keahlian dan pengetahuan karyawan dalam operasional melalui pendidikan dan pelatihan. c. Kompensasi Compensation Fungsi ini dirumuskan untuk dapat memberikan balas jasa yang memadai dan layak yang disumbangkan untuk pencapaian tujuan perusahaan. d. Integrasi Integration Integrasi adalah usaha untuk menyeimbangkan dan menyelaraskan kepentingan perusahaan dengan karyawan, kepentingan masyarakat dan perusahaan. e. Pemeliharaan Maintenance Merupakan fungsi untukmempertahankan dan meningkatkan kinerja melalui pemeliharaan komunikasi yang baik, pelayanan karyawan untuk kesehatan, kesejahteraan, serta jaminan sosial. 11 f. Pemutusan Hubungan Kerja Separation Fungsi ini dijalankan sesuai prosedur yang berlaku untuk pemutusan hubungan kerja, sehingga tidak akan merugikan perusahaan maupun karyawan berdasarkan perundang-undangan yang berlaku. Fungsi manajemen sumber daya manusia menurut Dessler 1998 adalah sebagai berikut : 1. Perencanaan a. Menetapkan tujuan dan standar b. Mengembangkan aturan dan prosedur c. Mengembangkan rencana dan peramalan yakni dengan memproyeksikan beberapa peristiwa di masa yang akan dating. 2. Pengorganisasian a. Memberikan setiap bawahan suatu tugas yang khusus b. Membangun departemen atau divisi c. Mendelegasikan weweanang kepada bawahan d. Menetapkan saluran wewenang dan komunikasi e. Mengkoordinasikan kerja bawahan 12 3. Penstafan a. Memutuskan tipe atau jenis orang yang akan dipekerjakan b. Merekrut calon karyawan c. Mengevaluasi kerja d. Menyuluh karyawan e. Melatih dan mengembangkan karyawan 4. Pemimpinan a. Membuat orang lain menyelesaikan pekerjaan b. Mempertahankan semangat kerja c. Memotivasi bawahan d. 5. Pengendalian a. Menetapkan standar seperti kuota penjualan, standar mutu atau tingkat produksi b. Melakukan pengecekan untuk melihat bagaimana perbandingan antara kinerja aktual dengan standar c. Mengambil tindakan perbaikan sesuai kebutuhan 13 Sumber daya manusia tidak saja dipandang sebagai unsur produksi, tetapi juga sebagai manusia yang memiliki emosi dan kepribadian aktif yang dapat dijadikan sebagai kekuatan untuk menggerakkan perusahaan. Intinya setiap proses produksi diarahkan pada bertemunya dua manfaat yaitu untuk perusahaan dan karyawan Mangkuprawira, 2002. 2.2 Konsep Motivasi 2.2.1 Motivasi Kerja Kekuatan dinamik yang dapat membuat seseorang untuk berprestasi disebut motivasi Sunyoto, 2007. Motivasi sering diberi batasan sebagai dorongan untuk mengurangi tekanan stress yang disebabkan oleh kebutuhan yang belum terpenuhi. Jika seorang manajer dapat memenuhi seluruh kebutuhan karyawan, maka karyawan tersebut tidak termotivasi lagi untulk bertindak. Namun manusia masih beruntung karena tujuan hidup manusia selalu disesuaikan dengan perubahan zaman, dan kebutuhan pun karenanya selalu berubah dan bertambah sehingga menjadi dorongan bagi setiap orang untuk memenuhinya. Setiap individu berusaha meningkatkan citra dirinya, dan dalam proses meningkatkan citra dirinya individu selalu merasakan kebutuhan baru, terlabih jika kebutuhan lama telah terpenuhi Sunyoto,1994. Hasibuan 2003, menyatakan bahwa kata motivasi berasal dari bahasa latin yakni movere yang berarti dorongan atau daya penggerak. Motivasi dapat diartikan sebagai proses atau faktor yang mendorong orang untuk bertindak atau 14 berperilaku dengan cara-cara tertentu. Proses motivasimen cakup pengenalan dan penilaian kebutuhan serta penentuan tindakan yang diperlukan untuk memuaskan kebutuhan Sedangkan Stoner Dessler, 2006 menyatakan bahwa motivasi sebagai fakor-faktor yang menyebabkan, menyalurkan dan mendukung perilaku manusia. Motivasi sebagai suatu keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan. Motivasi yang ada pada seseorang merupakan kekuatan pendorong yang akan mewujudkan satu perilaku untuk mencapai kepuasan dirinya Menurut Mangkunegara 2002, motivasi kerja merupakan suatu dorongan kebutuhan dalam diri karyawan yang perlu dipenuhi agar pegawai tersebut dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Motivasi kerja sebagai suatu kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan, dan memelihara perilaku yang berhbungan dengan lingkungan kerja. Menurut Martoyo 2001, motivasi adalah kondisi mental yang mendorong dilakukannya suatu tindakan action atau activity dan memberikan kekuatan energy yang mengarah kepada pencapaian kebutuhan, memberikan kepuasan ataupun mengurangi keseimbangan. Manulang 2002 mendefinisikan motivasi sebagai pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer memberikan inspirasi, semangat, dan dorongan kepada orang lain, dalam hal ini karyawan untuk menggiatkan karyawan agar mereka bersemangat dan dapat mencapai hasil sebagaimana dikehendaki orang tersebut. 15 Berdasarkan pengertian motivasi kerja diatas maka motivasi kerja dapat berarti suatu dorongan atau factor yang menyebabkan seseorang bekerja untuk menghasilkan suatu barang atau jasa sehingga mencapai tujuan perusahaan. Motivasi mempersoalkan bagaimana cara mendorong gairah kerja bawahan agar mereka mau bekerja keras dengan memberikan semua kemampuan dan keterampilannya untuk mewujudkan tujuan. Motivasi kerja merupakan suatu hal yang penting karena dengan motivasi kerja diharapkan setiap individu karyawan mau bekerja keras dan antusias untuk mencapai produktifitas kerja yang tinggi. Motivasi kerja diartikan sebagai daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala upaya untuk mencapai kepuasan.

2.2.2 Proses Motivasi

Kebutuhan berhubungan dengan kekurangan yang dialami oleh seseorang pada waktu tertentu. Kebutuhan dipandang sebagai pembangkit, penguat atau penggerak perilaku. Kebutuhan dan tujuan merupakan konsep yang memberikan dasar yang menyusun suatu pola terpadu. Langkah permulaan dalam mengembangkan suatu pola untuk menjelaskan proses motivasi adalah menhubungkan variable-variabel yang ada dalam suatu urutan. Seorang karyawan berusaha memenuhi berbagai macam kebutuhannya. Kebutuhan yang tidak terpenuhi menyebabkan karyawan tersebut mencari jalan untuk menurunkan tekanan yang timbul dari ras tidak senang. Maka karawan tersebut akan memilih 16 suatu tindakan dan terjadilah perilaku yang diarahkan untuk mencapai tujuan. Setelah beberapa waktu, manajer akan menilai prestasi kerja mereka. Evaluasi penampilan akan menciptakan beberapa jenis ganjaran dan hukuman. Hasil ini akan dipertimbangkan oleh karyawan tersebut, dan kebutuhan yang tidak terpenuhi akan di nilai kembali yang selanjutnya hal ini akan menggerakkan proses motivasi kembali. Proses motivasi diarahkan untuk mencapai tujuan, tujuan atau hasil yang dicari oleh karyawan dipandang sebagai kekuatan yang menarik orang. Tercapainya tujuan yang di inginkan sekaligus akan mengurangi kebutuhan yang belum optimal. Secara sederhana proses motivasi digambarkan pada gambar berikut ini.

I. Kebutuhan yang

tidak II. Mencari jalan untuk memenuhi kebutuhan

V. Imbalan atau H k

VI. Kebutuhan yang tidak dipenuhi dinilai kembali oleh

karyawan

III. Perilaku yang berorientasi pada tujuan

17 l i d i t j

IV. .

Evaluasi hasil karya Hasibuan, 2003 Gambar 1. Proses Motivasi : Pola Awal

2.2.3 Tingkat Motivasi

Ada tiga jenis tingkatan motivasi seseorang, yaitu: 1. Motivasi yang didasarkan pada ketakutan fear Mitivation Seseorang melakukan sesuatu karena takut jika tidak maka sesuatu yang buruk akan terjadi, misalnya oran patuh pada bos karena takut dipecat, orang membeli polis asuransi karena takut jika terjadi apa-apa dengannya, dan anak-istrinya akan menderita. 2. Motivasi karena ingin mencapai sesuatu achievement motivation Motivasi ini jauh lebih baik dari motivasi yang pertama, karena sudah ada tujuan di dalamnya. Seseorang mau melakukan sesuatu karena dia ingin mencapai suatu sasaran atau prestasi tertentu. 3. Inovasi yang didorong oleh kekuatan dari dalam inner motivation Yaitu motivasi yang didasarkan oleh misi dan tujuan hidupnya. Seseorang yang telah menemukan misi hidupnya bekerja berdasarkan nilai values yang diyakininya. Nilai-nilai itu bias berupa rasa kasih pada sesama atau ingin memiliki makna dalam menjalani hidupnya. Orang yang memiliki motivasi ini biasanya memiliki misi yang jauh kedepan. Baginya bekerja 18 bukan hanya sekedar untuk memperoleh sesuatu uang, harga diri, kebanggaan dan prestasi tetapi belajar dan proses yang harus dilaluinya untuk mencapai misi hidupnya 1 .

2.2.4 Motif Berprestasi

Manfaat motivasi yang utama adalah menciptakan gairah kerja, sehingga produktivitas kerja meningkat. Sementara itu, manfaat yang diperoleh karena bekerja dengan orang-orang yang termotivasi adalah pekerjaan dapat diselesaikan dengan tepat. Artinya pekerjaan diselesaikan sesuai standar yang benar dan dalam skala waktu yang sudah ditentukan, serta orang senang melakukan pekerjaannya. Sesuatu yang dikerjakan karena ada motivasi yang mendorongnya akan membuat orang senang mengerjakannya. Orang pun akan merasa dihargaidiakui, hal ini terjadi karena pekerjaannya itu betul-betul berharga bagi orang yang termolivasi, sehingga orang tersebut akan bekerja keras. Hal ini dimaklumi karena dorongan yang begitu tinggi menghasilkan sesuai target yang mereka tetapkan. Kinerjanya akan dipantau Oleh individu yang bersangkutan dan tidak akan membutuhkan terlalu banyak pengawasan serta semangat juangnya akan tinggi Arep Ishak Tanjung Hendri, 2003:16-17. Bekerja Sesuai Standart 1 Sinar Harapan, 2002. Motivasi. http:www.sinarharapan.co.id Senang Bekerja Karyawan yang Bermotivasi Merasa Berharga 19 Bekerja Keras Semangat Juang yang Sumber : Arep Ishak Tanjung Hendri 2003:17 Gambar 2. Ciri-ciri Orang yang Termotivasi

2.3 Teori Motivasi

2.3.1 Teori Kepuasan

Teori kepuasan merupakan teori yang memusatkan perhatian pada faktor- faktor dalam diri yang menguatkan energizer, mengarahkan direct, mendukung substansi dan menghentikan prilakuu. Pada pengagas teori ini berusaha menetukan kebutuhan khusus yang memotivasi orang. Tiga teori penting tentang kepuasan yakni:

a. Teori Hierarki Maslow

Maslow berpendapat bahwa manusia adalah mahluk sosial yang berkeinginan, yang selalu menginginkan lebih banyak dan terus menerus dan baru berhenti hingga akhir hidupnya. Kebutuhan yang telah dipuaskan tidak akan menjadi alat motivasi bagi seseorang, akan tetapi kebutuhan yang belum terpenuhilah yang akan menjadi alat motivasi bagi seorang individu. Kebutuhan ini tersusun dalam suatu hirarki tingkatan, mulai dari tingkat kebutuhan yang 20 paling rendah hingga tingkat kebutuhan tertinggi dimana seseorang berusaha untuk memenuhi kebutuhan yang lebih rendah terlebih dahulu sebelum kebutuhan yang lebih tinggi. Tingkatan kebutuhan tersebut meliputi Gibson, et. Al., 1987 : 1. Physiology Needs - Kebutuhan fisiologis, yaitu meliputi sandang, pangan dan tempat tinggal. 2. Safety Needs – Kebutuhan akan keamanan, meliputi baik kebutuhan akan keamanan jiwa maupun kebutuhan akan keamanan harta. 3. Social Needs – kebutuhan sosial, meliputi kebutuhan akan perasaan untuk diterima oleh orang lain; kebutuhan akan dihormati; kebutuhan akan perasaan maju atau berprestasi dan kebutuhan akan perasaan untuk diterima oleh orang lain; kebutuhan akan dihormati; kebutuhan akan perasaan maju atau berprestassi dan kebutuhan akan perasaan ikut serta. 4. Esteem Needs- kebutuhan akan penghargaan berupa kebutuhan akan harga diri baik dari orang lain terhadap kita. 5. Self Actualization Needs- kebutuhan akan kepuasan diri yaitu kebutuhan untuk mewujudkan diri; merupakan kebutuhan mengenai nilai dan kepuasan yang didapat dari pekerjaan. Moslow berpendapat bahwa kebutuhan yang diinginkan seseorang itu berjenjang. Artinya jika kebutuhan yang pertama telah terpenuhi, kebutuhan tingkat kedua akan muncul menjadi yang utama. Selanjutnya jika kebutuhan tingkat kedua telah terpenuhi, muncul kebutuhan tingkat ketiga dan seterusnya sampai kebutuhan tingkat kelima. 21 Pemuasan Kebutuhan-kebutuhan Pemuasan Kebutuhan-kebutuhan Gambar 3. Konsep Hieraki Kebutuhan Maslow Hasibuan, 2003 Gambar 3. Konsep Hieraki Kebutuhan Maslow Hasibuan, 2003

4. Esteem or status 3. Affiliation or acceptance

5. Self actualization

1. Physiological

2. Safety and security

b. Teori Dua Faktor dari Herzberg