konvensional, kontak manusia dengan alam diistilahkan dengan pengalaman. Pengalaman yang terjadi berulang kali melahirkan pengetahuan. Definisi ini
merupakan definisi umum dalam pembelajaran sains secara konvensional, dan beranggapan bahwa pengetahuan sudah terserak di alam, tinggal
bagaimana siswa atau pembelajar bereksplorasi, menggali dan menemukan kemudian memungutnya, untuk memperoleh pengetahuan.
26
b. Tujuan Belajar
Tujuan belajar yaitu membentuk makna. Makna diciptakan para pembelajar dari apa yang mereka lihat, dengar, rasakan dan alami.
Proses belajar adalah proses kontruksi makna yang berlangsung terus menerus, setiap kali berhadapan dengan fenomena atau pengalaman baru
diadakan rekonstruksi, baik secara kuat atau lemah. Proses belajar bukanlah kegiatan mengumpulkan fakta, melainkan lebih sebagai pengembangan
pemikiran dengan membuat pengertian yang baru. Belajar bukanlah hasil perkembangan, melainkan perkembanga itu sendiri.
Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman belajar sebagai hasil interaksi dengan dunia fisik dan lingkungannya. Hasil belajar seseorang tergantung
kepada apa yang telah diketahui pembelajar konsep-konsep, tujuan-tujuandan motivasi yang mempengaruhi interaksi dengan bahan yang dipelajari.
27
Sebagian orang beranggapan bahwa belajar adalah semata-mata mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk
informasimateri pelajaran. Orang yang beranggapan demikian biasanya akan segera merasa bangga ketika anak-anaknya mampu menyebutkan kembali
secara lisan verbal sebagian besar informasi yang terdapat dalam buku teks atau yang diajarkan oleh guru.
28
Selanjutnya, dalam perspektif keagamaan pun dalam hal ini Islam, belajar merupakan kewajiban bagi setiap muslim dalam rangka memperoleh
26
Suyono Hariyanto, Belajar Dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya hal.9
27
Ibid, h. 127
28
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan. PT Remaja Rosdakarya. cet. Ke-18 Hal.87
ilmu pengetahuan sehingga derajat kehidupannya meningkat. Hal ini dinyatakan dalam Q.S Mujadilah : 11
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman Apabila dikatakan kepadamu., “Berilah kelapangan didalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya
Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatan, “Berdirilah
kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat derajat orang- orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa
derajat. Dan Allah Maha teliti apa yang kamu kerjakan. Q.S Al-Mujadilah :11
29
Untuk mencapai hasil belajar yang ideal seperti di atas, kemampuan para pendidik teristimewa guru dalam membimbing belajar murid-muridnya amat
dituntut. Jika guru dalam keadaan siap dan memilki profisiensi berkemampuan
tinggi dalam
menunaikan kewajibannya,
harapan terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas sudah tentu akan
tercapai.
30
Penganalisisan terhadap tes hasil belajar sebagai suatu totalitas dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, penganalisisian yang dilakukan dengan
jalan berpikir secara rasional atau penganalisisian dengan menggunakan logika. Kedua, penganalisisian yang dilakukan dengan mendasarkan diri
kepada kenyataan empiris.
31
29
Ibid, hal.544.
30
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan. PT Remaja Rosdakarya. cet. Ke-18 Hal.94
31
Sudaryono, Dasara-dasar Evaluasi Pembelajaran, Yogyakarta: Graha Ilmu 2012, hal.140
Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah prestasi belajar yang dicapai siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar dengan membawa suatu
perubahan.
c. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa yang telah mengikuti proses belajar mengajar. Hasil pada dasarnya merupakan sesuatu yang
diperoleh dari suatu aktivitas, sedangkan belajar merupakan suatu proses yang mengakibatkan perubahan pada individu, yakni perubahan tingkah laku,
baik aspek pengetahuannya, keterampilannya, maupun aspek sikapnya. Hasil belajar merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan tingkat
keberhasilan yang dicapai oleh seseorang setelah melakukan usaha tertentu. Dalam hal ini hasil belajar yang dicapai siswa dalam bidang studi tertentu
setelah mengikuti proses belajar mengajar. Hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan
tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti.
32
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah ia menerima pengalaman belajar. Horward Kingsley membagi tiga
macam hasil belajar, yakni: keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan pengertian, sikap dan cita-cita.
Masing-masing jenis belajar dapat diisi dengan bahan yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Sedangkan Gagne membagi lima kategori hasil
belajar, yakni: informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif, sikap, dan keterampilan motoris.
Dalam system pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil
belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya ke dalam tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotoris.
33
32
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 2011, h.30.
33
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosadakarya, 2010, h.22