berjudul Pengaruh Penerapan Metode Sosiodrama Terhadap Minat Belajar Sejarah Kebudayaan Islam SKI Siswa di MTS Yatamu
Pasawahan Kabupaten Cirebon. menyimpulkan bahwa pembelajaran dengan metode sosiodrama berpengaruh terhadap minat belajar siswa yang
ditandai dengan peningkatan pada nilai R Squer = 0,318 atau 31,8 sisanya 68,2 adalah pengaruh dari faktor lain.
Persamaan yang ada pada skripsi ini adalah penggunaan metode sosiodrama. Perbedaan yang terdapat pada skripsi Shidiq Anshori yakni
meneliti tentang minat belajar siswa. Dan hasil dari skripsi Shidiq Anshori tersebut menunjukan bahwa adanya peningkatan minat belajar siswa
dengan menggunakan metode sosiodrama.
41
2. Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Hubbudin 1070 11000061
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negri Syarif Hidatullah Jakarta yang berjudul
Analisis Pencapaian Tujuan Pembelajaran Dalam Perspektif PAIKEM : Implementasi Sosiodrama dalam Pembelajaran PAI.
Persamaan yang terdapat pada skripsi ini sama-sama menggunakan metode Sosiodrama. Perbedaan pada skripsi Ahmad Hubbudin tersebut
menggunakan tujuan pembelajaran PAIKEM. Dan hasil dari skripsi Ahmad Hubbudin tersebut menunjukan adanya Pencapaian Tujuan
Pembelajaran Dalam Perspektif PAIKEM.
42
C. Hipotesis Tindakan
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut, dengan menerapkan metode Sosiodrama pada siswa kelas VI MI Baitul
Muttaqin Bekasi, maka diharapkan akan mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
41
Shidiq Anshori Pengaruh Penerapan Metode Sosiodrama Terhadap Minat Belajar Sejarah Kebudayaan Islam SKI Siswa di MTS Yatamu Pasawahan Kabupaten Cirebon, Skripsi
S1UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
42
Ahmad Hubbudin, Analisis Pencapaian Tujuan Pembelajaran Dalam Perspektif PAIKEM : Implementasi Sosiodrama dalam Pembelajaran PAI. Skripsi S1UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian di MI Baitul Muttaqin medan satria Bekasi. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus 2015 sampai dengan 24 September
2015. Kegiatan pelaksanaan siklus I pada tanggal 27 Agustus 2015 sampai Tanggal 3 September 2015 Pelaksanaan siklus II pada tanggal 10 September
2015 sampai 24 September 2015.
B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian
1. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan action research. Penelitian menunjukan pada suatu kegiatan mencermati suatu objek
dengan menggunakan cara dan aturan metodelogi tetentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal
yang menarik minat dan penting bagi peneliti.
43
Penelitian Tindakan Kelas memilki peranan yang sangat penting dan strategis untuk meningkatkan mutu pembelajaran apabila diimplementasikan
dengan baik dan benar. Diimplementasikan dengan baik, artinya pihak yang terlibat dalam PTK guru mencoba dengan sadar mengembangkan
kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah yang terjadi dalam pembelajaran di kelas melalui tindakan bermakna yang
diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksanaannya untuk mengukur tingkat
keberhasilannya. Diimplementasikan dengan benar, artinya sesuai dengan kaidah-kaidah PTK. Upaya PTK diharapkan dapat menciptakan sebuah
budaya belajar dikalangan para guru.
44
43
Suharsimi Arikunto,dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : Bumi Aksara, 2007, hlm.2
44
Kunandar, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2008, hlm.41
Secara ringkas tujuan utama penelitian tindakan adalah untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan praktik atau layanan pembelajaran.
Penelitian tindakan menekankan kepada kegiatan tindakan dengan menguji cobakan suatu ide ke dalam praktek atau situasi nyata dalam skala mikro,
yang diharapkan kegiatan tersebut mampu memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar.
45
Fokus penelitian ini adalah terletak pada tindakan-tindakan alternatif yang dibuat oleh peneliti, kemudian diuji cobakan dan di evaluasi apakah
tindakan itu dapat memecahkan masalah yang dihadapi oleh siswa. Beberapa keunikan dari Penelitian Tindakan Kelas, diantaranya sebagai
berikut : a.
PTK merupakan kegiatan penelitian yang tidak saja berupaya untuk memecahkan masalah, tetapi sekaligus mencari dukungan
ilmiahnya. b.
PTK merupakan bagian penting dari upaya pengembangan profesional guru tumbuhnya sikap profesional dalam diri guru
karena PTK mampu membelajarkan guru untuk berpikir kritis dan sistematis, mampu membiasakan
–membelajarkan guru untuk menulis dan membuat catatan.
c. Hal yang dipermasalahkan bukan dihasilkan dari kajian teoritis
atau dari hasil penelitian terdahulu, tetapi berasal dari adanya permasalahan yang nyata dan aktual yang terjadi dalam
pembelajaran di kelas. d.
PTK dimulai dari permasalahan yang sederhana, nyata dan jelas mengenai hal- hal yang terjadi di dalam kelas.
e. Adanya kolaborasi kerja sama antara praktisi guru, kepala
sekolah, siswa, dan lain- lain dan peneliti dalam pemahaman kesepakatan tentang permasalahan, pengambilan keputusan yang
akhirnya melahirkan kesamaan tindakan action.
45
Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan , Jakarta : Bumi Aksara, 2006,hlm.70
f. PTK dilakukan hanya apabila ada keputusan kelompok dan
komitme untuk
pengembangan, untuk
meningkatkan profesionalisme guru dan untuk memperoleh pengetahuan sebagai
pemecahan masalah.
46
2. Intervensi Tindakan Rancangan Siklus Penelitian
Rancangan Penelitian yang dirancang oleh peneliti adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
Pelaksanaan penelitian
diawali dengan
observasi yang
dilaksanakan pada minggu ke-tiga bulan Juli yang berawal dengan mencari masalah yang ada di sekolah, dilanjutkan pada minggu ke-
dua bulan Agustus dengan melakukan pre tes untuk mengamati hasil observasi. Setelah melakukan pre tes, peneliti melakukan
perencanaan pembelajaran dan dilaksanakan penelitian pada minggu ke-empat bulan Agustus, yang terdiri dari sati siklus
dengan dua kali pertemuan. Kemudian penelitian dilanjutkan pada minggu ke-dua pada bulan September, yang terdiri dari satu siklus
dan termasuk dalam siklus ke-dua dalam penelitian. Perencanaan ini dilaksanakan untuk mengetahui berbagai permasalahan yang
ditemukan dalam pembelajaran SKI. Dan melaui metode Sosiodrama dalam pembelajaran SKI dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran SKI. Kemudian melakukan focus masalah dan merumuskannya. Selanjutnya disusunlah rencana
desain pembelajaran melalui metode sosiodrama. b.
Tindakan Peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajran SKI melalui
metode sosidrama dilakukan setelah melalui pra penelitian, menemukan solusi dan membuat rencana, maka pelaksanaan
kegiataan perencanaan yang sudah disusun dan yang akan
46
Suharsimi Arikunto dkk, Opcit, hlm. 62