Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

Sosiodrama bermain peran yang akan membantu siswa dan guru dalam mewujudkan tujuan yang ingin dicapai, metode Sosiodrama bermain peran memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mempraktekkan keterampilan spesifik yang di pelajari dikelas. Peneliti memilih metode ini karena mempunyai keunggulan diantaranya peserta didik dapat menggunakan daya fikirnya yang makin lama makin bertambah baik, karena dengan dilakukanya sosiodrama sehingga siswa mampu mengingat cerita yang terdapat di dalam teks drama yang diperankan oleh siswa. Penelitian tindaka kelas ini peneliti terapkan di MI Baitul Muttaqin Bekasi. Berdasarkan pengamatan awal terhadap proses belajar mengajar dan hasil belajar khususnya pada mata pelajaran SKI siswa kelas VI, ditemukan beberapa permasalan, diantaranya: Pertama, selama ini dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran terbiasa dengan pembelajaran yang biasa saja, dimana siswa kurang dilibatkan secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. Siswa cenderung pasif. Kedua, pembelajaran masih satu arah ceramah belu bervariasi sehingga dalam belajar mengajar terkesan kaku, kurang fleksibel, kurang demokratis dan cenderung menggunakan satu metode. Selama ini pelajaran SKI dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit. Sehingga mata pelajaran SKI tidak dianggap sebagai mata pelajaran yang dapat membina siswa agar memiliki kecakapan, kreatif, kritis untuk memahami hal-hal tentang sejarah. Penilaian pembelajaran yang biasa saja hanya mencerminkan kemampuan siswa melalui isi materi tes. Sehubungan dengan latar belakang tersebut maka penulis mencoba mengangkat penelitian tindakan kelas ini, bagaimana menerapkan metode sosiodrama untuk meningkatkan hasil belajar dalam memahami materi pelajaran SKI dalam metode Soiodrama siswa kelas VI MI Baitul Muttaqin Bekasi. Dari permasalahan yang dilihat penulis tertarik untuk megadakan penelitian tentang “Implementasi Metode Sosiodrama Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VI MI Baitul Muttaqin Kota Bekasi “

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka permasalahan dapat diidentifikasikan sebagai berikut: 1. Kurangnya kemampuan dan pemahaman siswa dalam memahami pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. 2. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.

C. Pembatasan Fokus Penelitian

Penelitian ini lebih difokuskan pada peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran SKI dengan mengimplementasikan metode Sosiodrama agar siswa mudah memahami materi pembelajaran. Siswa yang dimaksud adalah siswa kelas VI MI Baitul Muttaqin Bekasi yang berjumlah 16 orang siswa yang terdiri dari 13 siswa perempuan dan 3 siswa laki-laki. Metode sosiodrama yang dimaksudkan adalah suatu metode dalam pembelajaran dengan memberikan naskah drama yang diperankan kepada siswa yang berkaitan dengan materi pembelajaran.

D. Perumusan Masalah Penelitian

Sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode sosiodrama, dengan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana penerapan metode sosiodrama pada pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di kelas VI MI Baitul Muttaqin Bekasi? 2. Apakah metode sosiodrama dapat meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada mata pelajaran Sejarah Kebudayyan Islam di kelas VI MI Baitul Muttaqin?

E. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan penelitian Dari tujuan penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat diketahui: a. Untuk mengetahui implementasi penerapan metode Sosiodrama dalam pembelajaran materi Sejarah Kebudayaan Islam. b. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dengan menggunakan metode Sosiodrama. 2. Manfaat Penelitian Adapun Manfaat penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah : a. Bagi siswa, Penelitian ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu, melalui penggunaan metode Sosiodrama siswa lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran khususnya mata pelajaran SKI. b. Bagi Guru, penelitian ini dapat membantu guru memperbaiki metode pembelajaran mata pelajaran SKI, agar tidak monoton dan untuk meningkatkan hasil belajar dan perhatian siswa terhadap mata pelajaran SKI dan dapat meningkatkan keterampilan guru dalam proses pembelajaran mata pelajaran SKI di kelas VI MI Baitul Muttaqin. c. Bagi Sekolah dan Pendidikan secara umum penelitian ini memberikan nilai positif tentang metode pembelajaran pendidikan agama Islam, mengatasi kesulitan pada mata pelajaran SKI di kelas VI MI Baitul Muttaqin dan menciptakan kerjasama yang kondusif antara guru dengan sekolah untuk kemajuan sekolah dalam pelajaran pendidikan agama Islam. 8

BAB II KAJIAN TEORI

A. Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti

1. Pengertian Metode

Metode secara harfiah berarti cara. Dalam pemakaian yang umum, metode diartikan sebagai cara melakukan suatu kegiatan atau cara melakukan suatu pekerjaan dengan menggunakan fakta dan konsep-konsep secara sistematis. 6 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI metode adalah cara mengajar, 7 yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki. Jadi metode bisa berarti jalan atau cara yang harus di lalui untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Pupuh Fathurrahman dan M. Sobry Sutikno Metode merupakan suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. 8 Menurut Abdul Majid, Metode Secara harfiah berasal dari bahasa yunani yang te rdiri dari kata “mefha” yang artinya melalui, “hodos” yang artinya jalan atau cara, Metode proses belajar mengajar merupakan interaksi yang dilakukan antara guru dengan peserta didik dalam suatu pengajaran untuk mewujudkan tujuan yang ditetapkan. Berbagai pendekatan harus dijabarkan kedalam metode pembelajaran PAI yang besifat prosedural. “Bagi segala sesuatu itu ada metodenya, dan metode masuk surga adalah ilmu” HR. Dailami 9 . Jadi kata umum atau luas metode atau metodik berarti ilmu tentang jalan yang dilalui untuk mengajar kepada anak didik supaya dapat tercapai tujuan belajar dan mengajar. 6 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung, PT. Remaja Rsdakarya, 2011. Cet, ke 17. H.198 7 Kamus Besar Bahasa Indonesia, PT Gramedia Pustaka Utama. 8 Pupuh Fathurrohman dan M.Sobry sutikno, Strategi Belajar Mengajar melalui penanaman konsep umum dan konsep islami, Bandung:Refika Aditama,2009 , hal: 15 9 Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosda Karya,2011, cet. 7, hal. 136 Metode mengajar adalah bagian dari perangkat alat dan cara dalam pelaksanaan suatu strategi belajar mengajar. Strategi belajar mengajar merupakan sarana atau alat untuk mencapai tujuan belajar. 10 Metode pembelajaran adalah seluruh perencanaan dan prosedur langkah-langkah kegiatan pembelajaran termasuk pilihan cara penilaian yang akan dilaksanakan. Metode pembelajaran dapat dianggap sebagai sesuatu prosedur atau proses yang teratur, suatu jalan atau cara yang teratur untuk melakukan pembelajaran. 11 Metode pembelajaran yaitu cara guru menyampaikan materi pelajaan, seperti metode ceramah, Tanya jawab, diskusi, pemecahan masalah, dan sebagainya. kriteria yang digunakan antara lain: kesesuaiannya dengan kompetensi dasar dan hasil belajar, kesesuainnya dengan kondisi kelassekolah, kesesuainnya dengan tingkat perkembangan peserta didik, kemampuan guru dalam menggunakan metode, dan waktu yang tersedia. 12 Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapapai secara optimal. Ini berarti, metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Dengan demikian, metode dalam rangkaian system pembelajaran memegang peran yang sangat penting. Keberhasilan implementasi strategi pembelajaran sangat tergantung pada cara guru menggunakan metode pembelajaran, karena suatu srtategi pembelajaran hanya mungkin dapat diimplementasikan melalui penggunaan metode pembelajaran. 13 Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa metode adalah suatu cara untuk menyampaikan tujuan dalam pembelajaran. Metode juga sebagai cara yang dilakukan seseorang untuk 10 J.J, Hasibun dan Moedjono, Proses Belajar Mengajar. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya, 2004 cet.10. h.3 11 Suyono Hariyanto, Belajar Dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya hal.19 12 Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, hal. 24 13 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana 2011, hal. 146 mengimplementasikan rencana yang sudah disiapkan dalam bentuk kegiatan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Semakin baik metode pembelajaran yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, semakin baik pula hasil belajar yang akan dicapai. Berkenaan dengan metode, al- Qur’an surat An-Nahl ayat 125 telah memberikan petunjuk mengenai metode pendidikan secara umum, yaitu:                           “Serulah semua manusia kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan debatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk. ” 14 Jadi dapat disimpulkan dari ayat diatas bahwa penggunaan pembelajaran dengan cara-cara yang baik dapat menghasilkan tujuan yang baik pula.

2. Metode Sosiodrama

a. Pengertian Metode Sosiodrama

Sosiodrama adalah sandiwara, teater 15 atau model pembelajaran bermain peran untuk memecahkan masalah-maalah yang berkaitan dengan fenomena sosial, mengapa dikatakan model pembelajaran sosial? Karena pendekatan pembelajaran yang termasuk dalam kategori model ini menekankan hubungan individu dengan masyarakat atau orang lain. Model dalam kategori ini difokuskan pada peningkatan kemampuan individu dalam berhubungan dengan orang 14 Darus Sunnah, Al-Kamil, Al- Qur’an Terjemah, hal.282 15 Eko Endarmoko, PT Gramedia Utama Jakarta

Dokumen yang terkait

Peningkatan Hasil Belajar Ips Siswa Dengan Menggunakan Metode Sosiodrama Di Smp Nusantara Plus Kelas Viii-4 Ciputat Tangerang Selatan

0 5 197

Keterampilan Bertanya Guru dalam Meningkatkan Aktivitas belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah At-taqwa 06 Bekasi.

1 10 196

Pengaruh Metode Sosiodrama Terhadap Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Akidah Akhlak (Kuasi Eksperimen di MTs Mathlabussa’adah).

4 60 151

EFEKTIVITAS METODE MIND MAPPING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS XI SMAN 12 SEMARANG

1 19 137

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak Melalui Metode Talking Stick Di Mi Al Hikmah Kelas 5 Kota Bekasi

0 7 179

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DENGAN MENGGUNAKAN Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Dengan Menggunakan Metode Cooperative Learning Tipe Make A Matc

0 0 17

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Dengan Menggunakan Metode Cooperative Learning Tipe M

0 0 26

EFEKTIVITAS METODE SOSIODRAMA DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH ISLAM KELAS VII - repository UPI S PAI 1202844 Title

0 0 8

TAPPDF.COM PDF DOWNLOAD METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA ... 1 SM

0 4 6

METODE SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN TARIKH

0 1 12