Fashihatin : Penyesuaian Perceraian Pada Wanita Desa Yang Bercerai, 2009.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Kualitatif
Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dalam penelitian ini dengan tujuan untuk menggali dan mendapatkan gambaran yang luas serta mendalam
berkaitan dengan gambaran penyesuaian perceraian pada wanita desa yang bercerai. Menurut Creswell 1994 penelitian kualitatif adalah suatu proses
penelitian yang memungkinkan peneliti memahami permasalahan sosial atau individu secara lebih mendalam dan kompleks, memberikan gambaran secara
holistik, yang disusun dengan kata-kata, mendapatkan kerincian informasi yang diperoleh dari informan dan berada dalam setting alamiah.
Bogdan dan Taylor dalam Moleong, 2005 mendefinisikan “metodologi kualitatif” sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Menurut mereka, pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara
holistik. Sejalan dengan definisi tersebut, Kirk dan Miller dalam Moleong, 2005
mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung dari pengamatan pada
manusia baik dalam kawasannya maupun peristilahannya. David dan williams dalam Moleong, 2005 mengatakan bahwa penelitian kualitatif adalah
pengumpulan data pada suatu latar alamiah, dan dilakukan oleh orang atau
Fashihatin : Penyesuaian Perceraian Pada Wanita Desa Yang Bercerai, 2009.
peneliti yang tertarik secara alamiah. Data diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumen pribadi.
Bogdan dan Taylor dalam Moleong, 2005 mengatakan salah satu kekuatan dari pendekatan kualitatif adalah dapat memahami gejala sebagaimana
partisipan mengalaminya, sehingga dapat diperoleh gambaran yang sesuai dengan diri partisipan dan bukan semata-mata penarikan kesimpulan sebab akibat yang
dipaksakan. Penelitian ini mienggunakan pendekatan kualitatif dikarenakan pendekatan
kualitatif memungkinkan individu memfokuskan perhatian pada apa yang dialaminya dan mengungkapkan pengalaman yang dijalaninya sehingga dapat
memperoleh pemahaman yang menyeluruh dan utuh mengenai suatu fenomena yang diteliti. Peneliti tertarik menggunakan pendekatan kualitatif, karena
pengalaman dan penyesuaian perceraian individu bersifat partisipantif dan unik, berbeda antara satu individu dengan individu lain. Peneliti berharap dengan
menggunakan metode ini, maka peneliti akan mendapat pengalaman yang menyeluruh dan utuh tentang fenomena yang diteliti, sehingga dapat menggali
informasi yang lebih kaya dan mendalam mengenai gambaran penyesuaian perceraian pada wanita desa yang bercerai.
B. Partisipan Penelitian 1. Karakteristik Partisipan