Fashihatin : Penyesuaian Perceraian Pada Wanita Desa Yang Bercerai, 2009.
1. Alat perekam tape recorder
Menurut Poerwandari 2007, sedapat mungkin suatu wawancara perlu direkam dan dibuat transkripnya sesuai verbatim kata demi kata. Oleh karena
itu, peneliti menggunkan alat perekam agar tidak perlu terlalu sibuk mencatat dan dapat memfokuskan perhatian pada topik pembicaraan dan observasi. Dengan
demikian diharapkan jalannya wawancara dapat diharapkan jalannya wawancara dapat berlangsung lebih lancar dalam konteks alami.
2. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara disusun berdasarkan teori-teori dalam BAB II, sehingga peneliti mempunyai kerangka pikiran tentang hal-hal yang ingin
ditanyakan. Tema- tema yang dapat menjadi pedoman wawancara gambaran pernikahan sebelum bercerai, perceraian, penyesuaian perceraian, faktor yang
mempengaruhi perceraian. Pedoman wawancara tidak digunakan secara kaku, karena tidak tertutup kemungkinan peneliti menanyakan hal-hal di luar pedoman
wawancara supaya data yang dihasilkan lebih akurat dan lengkap.
E. Kredibilitas validitas Penelitian
Kredibilitas adalah istilah yang digunakan dalam penelitian kualitatif untuk menggantikan konsep validitas Poerwandari, 2007. Deskripsi mendalam
yang menjelaskan kemajemukan kompleksitas aspek-aspek yang terkait dalam bahasa kuantitatif: variabel dan interaksi dari berbagai aspek menjadi salah satu
ukuran kredibilitas penelitian kualitatif. Menurut poerwandari 2007, kredibilitas
Fashihatin : Penyesuaian Perceraian Pada Wanita Desa Yang Bercerai, 2009.
penelitian kualitatif juga terletak pada keberhasilan mencapai maksud mengeksplorasi masalah dan mendeskripsikan setting, proses, kelompok sosial
atau pola interaksi yang kompleks. Patton dalam poerwandari, 2007 mengungkapkan bahwa langkah-
langkah yang digunakan untuk meningkatkan kredibilitas penelitian dapat dilakukan dengan cara :
a. Mencatat bebas hal- hal penting serinci mungkin, mencakup pengamatan
objektif terhadap setiing, partisipan ataupun hal lain yang terkait. Peneliti juga perlu menyediakan catatan khusus yang memungkinkannya berbagai alternatif
konsep, skema, atau metafor yang terkait dengan data. Catatan ini sangat penting dalam memudahkannya mengembangkan analisis dan interpretasi.
b. Mendokumentasikan data yang terkumpul, proses pengumpulan data maupun
strategi analisisnya secara lengkap. c.
Memanfaatkan langkah- langkah dan proses yang diambil peneliti- peneliti sebelumnya sebgai masukan bagi peneliti untuk melakukan pendekatan
penelitian dan menjamin pengumpulan data yang berkualitas untuk penelitiannya sendiri.
d. Menyertakan patner atau orang- orang yang dapat berperan sebagai pengkritik
yang memberikan saran- saran pembelaan yang akan memberikan pertanyaan- pertanyaan kritis terhadap analisis yang dilakukan peneliti.
e. Melakukan upaya konstan untuk menemukan kasus- kasus negatif :
pemahaman tentang pola dan kecenderungan yang telah diidentifikasi akan
Fashihatin : Penyesuaian Perceraian Pada Wanita Desa Yang Bercerai, 2009.
meningkat apabila peneliti memberikan perhatian pada kasus- kasus yang tidak sesuai dengan pola umum.
f. Melakukan pengecekan dan pengecekan kembali data checking and
rechecking dengan menguji kemungkinan dugaan- dugaan yang berbeda. Peneliti perlu mengembangkan pengujian- pengujian untuk mengecek analisis
dan mengaplikasikannya pada data, serta mengajukan pertanyaan- pertanyaan tentang data.
Pada penelitian ini, hal- hal yang digunakan untuk meningkatkan kredibilitas penelitian yaitu berupa mencatat bebas hal- hal penting serinci mungkin,
mencakup pengamatan objektif terhadap setting, partisipan ataupun hal lain yang terkait. Peneliti juga mendokumentasikan semua data- data yang terkumpul
selama penelitian.
F. Prosedur Penelitian