Tujua n Penelitian Tujuan dan Manfaat Penelitian

D. Tinjauan Pustaka

Mengenai buku tentang haji masa Kolonial lebih banyak berbahasa Belanda atau Inggris. untuk sumber berbahasa Indonesia dan bahasa Melayu tulisan M.Dien Majid, M.Saleh Putuhena, Henri Chamber Loir dkk.Dalam tulisan M.Saleh Putuhena yang berjudul Historiografi Haji Indonesia memaparkan praktik pelaksanaan Haji masyarakat Muslim diNusantara sejak abad XV hingga pertengahan pertama abad XX tepatnya hingga tahun 1940. M.Saleh mengeksplor haji secara general dari aspek politik, ekonomi, sosial dan budaya yang berpengaruh terhadap perjalanan haji dan perbedaan dengan tulisan ini adalah tidak adanya suatu fokus dalam tulisan Saleh Putuhena. Dalam penelitian ini fokus pada aspek pelayaran perjalanan haji. kemudian Dalam buku lainnya yang telah disusun dan diterbitkan oleh Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama tahun 2012 berjudul Haji Dari Masa ke Masa menjelaskan Perhajian di Indonesia dari pra kolonial hingga masa reformasi beserta peraturan yang menyertainya. Namun, pembahasan tentang haji masa kolonial misalnya hanya terdapat 15 halaman dalam Sub-Bab haji masa kolonial dan pembahasan sejak diberlakukannya peraturan haji tahun 1825 hingga revisi ordonansi 1922 hanya terdapat 6 halaman. Buku penting lainnya terbitan terbaru adalah karya Henri Chambert Loir beserta tim.”Naik Haji di Masa Silam: Kisah-kisah orang Indonesia Naik Haji” dari tahun 1482 sampai 1960 3 Jilid. dengan memunculkan kembali beberapa salinan naskah catatan harian perjalanan para jamaah haji secara personal dari Nusantara, namun hanya beberapa yang dapat di ambil sebagai sumber. Dan untuk mengetahui situasi perjalanan dari Embarkasi Tanjung Priok penulis lebih mendayagunakan catatan R.A.A.Wiranata Koesoema seorang Bupati Bandung yang berangkat dengan Kapal Sitoebondo dari Embarkasi Tanjung Priok pada bulan Maret tahun 1924. Naskah edisi Melayu terbitan Balai Poestaka ini hanya terdapat 1 buah di PNRI dengan kode 719, berjudul Perdjalanan Saja ke Mekah. Dan buku penting yang menjadi pedoman penulis adalah karya M.Dien Majid terbitan tahun 2008 berjudul Berhaji di Masa Kolonial pembahasannya cukup fokus pada permasalahan ordonansi Haji dari tahun 1825 hingga 1922, walaupun buku ini tidak membahas ordonansi Haji 1898. Dalam kajian penelitian buku ini lebih di titik beratkan pada perjalanan haji di akhir abad ke-19, sedangkan penulisan skripsi ini mencoba fokus pada abad ke-20. namun sampai saat ini penulis masih menjadikan buku ini sebagai referensi utama karena selain membahas faktor-faktor terbentuknya ordonansi tetapi juga pembahasan menarik lainnya adalah masalah swastanisasi haji masa kolonial yang sangat jarang dilirik oleh para pemerhati sejarah haji masa kolonial. Kompilasi surat nasehat-nasehat C.Snouck Hugronje dari tahun 1889-1936 Jilid VIII terbitan tahun 1993 yang dibukukan oleh E.Gobee dan C.Adrianse. ini adalah kumpulan nasehat dalam bentuk surat-surat Snouck semasa menjadi penasehat urusan Arab dan pribumi persoalan pelanggaran perusahaan-perusahaan pelayaran haji. Untuk karya tulisan surat-menyurat Snouck tersebut lebih banyak di pakai penulis sebagai gambaran umum permasalahan-permasalahan haji masa colonial. Edisi jilid VIII tentang serba-serbi haji ini Snouck sangat keras mengkritik konsep karcis pulang-pergi untuk jamaah haji. Surat-surat Hurgronje tersebut sering menjadi acuan pemerintah dalam membuat kebijakan haji.