antisipasi oleh pemerintahan Hindia Belanda hingga kekalahan Turki dan Jerman dalam Perang besar tersebut.
64
Masa-masa perang tersebut sejak tahun 1914 pemerintah berusaha mengevakuasi sekitar 5.611 orang mukimin atau yang biasa
disebut Komunitas “Jawi” di Mekkah, untuk meminimalisir pengaruh propaganda Turki Utsmani. Dengan penjemputan menggunakan Kapal-kapal milik Kongsi
Tiga melalui Tanjung Priok. Dan secara rinci berikut jumlah mukimin masa itu yang telah lama berada di Mekkah :
Tabel 1.a Daftar Pemukim Hindia Belanda di Mekkah hingga 1915
No. Asal Daerah
Jumlah No. Asal Daerah
Jumlah
1. 2.
3. 4.
5. 6.
7. 8.
9. 10.
11. 12.
13. 14.
15. 16.
17. 18.
19. Banten
Batavia Priangan
Cirebon Pekalongan
Semarang Rembang
Surabaya Madura
Pasuruan Besuki
Banyumas Kedu
Jogjakarta Surakarta
Madiun Kediri
Padang bawah Padang atas
60
185 400
150 100
250
80 350
140 100
65 125
150 70
50 150
90 100
350 20.
21. 22.
23. 24.
25. 26.
27. 28.
29. 30.
31. 32.
33. 34.
35. 36.
37. 38.
Tapanuli Bengkulu
Lampung Palembang
Jambi Sumatera Timur
Aceh Riau
Bangka Belitung
Kalimantan Barat Kalimantan Timur
Menado Celebes
Ambon Ternate
Papua Barat Timor
Bali dan Lombok 150
20 180
200 80
60 100
40 30
25
200 400
15 150
50 20
4 182
200
Sumber data: Bedevaartverslag 19141915
65
Di wilayah lain Semenanjung Arabia pemahaman baru sedang berkembang antara Islam reformismodern hasil antitesa kaum tradisionalis
ortodoks. Secara umum berdasarkan kriteria dari Deliar Noer gerakan
64
Kees Van Dijk.The Netherlands Indies....2007:310-311
65
Lebih lengkap lihat Bedevaartverslag 19141915, Berdasarkan catatan mantan drogman di Konsulat Belanda. Dalam Lampiran III M.Saleh Putuhena.Historiografi Haji..2007:415
keagamaan terbagi menjadi dua poros, tradisional dan modern.
66
Kaum reformis di sana yang mengusahakan pembebasan menjadi perhatian pihak kolonial.
67
Di dunia Arab ideologi Wahabi yang menjadi representasi kaum reformis
pembebasan begitu berkembang sekitar abad 20 awal apalagi setelah Amir Ibn Sa’ud mengambil kekuasaan di Hijaz dari Syarif Husein pada tahun 1925, dia
berhasil mengubah peta politik di tanah Arab.
68
Redaksi Majalah Bintang Hindia melihat peristiwa ini sebagai kebangkitan kembali kaum Arab untuk melawan
bansga asing yaitu Turki, dalam berita tersebut redaksinya sangat antagonis dengan memberi motivasi untuk pribumi Hindia untuk mengambil kembali tanah
air kaum terjajah.
69
Keadaan politik di tanah Hijaz waktu itu dapat dikatakan tidak aman, karena adanya serangan umum Ibn Sa’ud ke tanah Hijaz.
70
Problem keamanan jalur jamaah haji antara Jeddah dan Mekkah serta pengadaan perbekalan untuk
Mekkah, sangat tidak menjamin untuk kondisi beribadah haji di sana. Oleh karena itu dalam nasehat Snouck Hurgronje agar pemerintah mencegah keberangkatan
66
Deliar Noer.Gerakan Islam Moderen di Indonesia 1900-1942.Jakarta: LP3ES,1985.h.12.
67
Surat Konsulat Belanda di Jeddah kepada Sekretariat Umum di Buitenzorg, tertanggal 8 Maret 1928. Dalam arsip Moehammedaansche Godsdienstige Geschriften. ANRI:Arsip A6
68
Kekuasaan ini dapat diambil Abd.Aziz Ibn Sa’ud setelah memenangkan peperangan dengan raja Husein penguasa Hijaz.Serta juga karena runtuhnya dominasi Turki Utsmani atas Eropa dan
Timur Tengah khususnya Dunia Arab.Lihat catatan Suraiya Faroqhi.Pilgrims and Sultans:The Hajj Under The Ottomans, op.cit.,
h.179-180 .,‘Lihat juga M.Saleh Putuhena. Historiografi Haji
Indonesia.,op.cit. h.344
69
Bintang Hindia, tahoen-IV, Saptoe,25 Februari 1925
70
Rencana penyerbuan Ibn Sa’ud sebenarnya semenjak tahun 1922 di antara faktor yang mendukung rencana itu adalah karena Raja Husein ibn Ali mengklaim bahwa Nejd, wilayah
kekuasaan Dinasti Saudi, sebagai bagian dari wilayah kekuasaan dan Kerajaan Arab adalah ia Rajanya.dalam Badriyatim.Perubahan Sosial Politik di Hijaz 1800 sd 1925 dan Pengaruhnya
Terhadap Lembaga dan Kehidupan Keagamaan. Jakarta:Disertasi untuk memperoleh gelar doktor
di IAIN Syarif Hidayatullah, 1998.h.197
tiap calon jamaah haji dari Hindia Belanda untuk ke Jeddah dan menunggu hingga kondisi Mekkah kembali kondusif.
71
Dua tahun setelah keadaan yang kondusif di tanah Hejaz jumlah jamaah haji asal Hindia Belanda yang berangkat tahun 1927 meningkat signifikan hingga
mencapai 52.412 orang data resmi pemerintah,
72
Menurut Buya Hamka secara faktor politik sebabnya adalah karena
kebijakan Ibnu Sa’ud untuk memberi kedamaian di wilayah Tanah Hejaz dan menjadikan kawasan yang netral terhadap
politik, berdampak tingginya minat jamaah haji.
73
C. Perkembangan Ekonomi dan Infrastruktur Pelabuhan di Batavia
1. Sarana Transportasi Laut
Pelabuhan di Kota Lama Batavia waktu itu sangat terpengaruh sekali oleh pembukaan Terusan Suez tahun 1869 yang mempersingkat hubungan Laut antara
Asia dan Eropa. Lalu lintas perdagangan pun semakin ramai dan kegiatan bongkar muat barang waktu itu memerlukan waktu cepat. Aktivitas perdagangan di Sunda
Kelapa pun kian meningkat drastis, di tambah inovasi teknologi perkapalan dengan munculnya kapal-kapal uap mempengaruhi situasi Batavia saat itu.
Sayang kapal-kapal bertonase besar yang datang tak bisa bersandar langsung di dermaga pelabuhan pada masa itu, lantaran dangkalnya perairan Sunda Kelapa di
Pasar Ikan. Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1870, memerlukan pelabuhan baru yang bisa menggantikan fungsi pelabuhan lama.di sisi lain sejak abad ke-19
peranan kota Batavia telah berubah menjadi pusat kekuatan kolonial untuk
71
Surat Snouck Hurgronje kepada yang mulia Menteri Daerah Jajahan di Leiden, 8 Januari 1925
. Nasihat-Nasihat C.Snouck Hurgronje,Jilid VIII.1993:h.1468
72
Indisch Verslag 1931
73
Novel oleh Buya Hamka. Di Bawah Lindungan Ka‟bah.1938 dalam kumpulan tulisan
Henri Chambert Loir.Naik Haji di Masa Silam:1900- 1950….Jilid II.2013:671
mengontrol wilayah Hindia Belanda. Di samping itu mengambil alih persaingan ekonomi pelayaran dengan Singapura yang didirikan Raffles sejak tahun 1819.
74
Setelah berbagai pertimbangan maka di pilihlah pembuatan Pelabuhan besar di Tanjung Priok yang jaraknya sekitar 8 km dari pelabuhan lama Sunda
Kelapa atau 5 mil sebelah timur Batavia sebagai lokasi pembangunan pelabuhan baru.
75
Pelabuhan Tanjung Priok pembangunannya di mulai sejak tahun 1877 dan selesai tahun 1887. Pertama, dengan dibangunnya batu penahan gelombang dam
dalam yakni dari tahun 1877 sampai 1882, Setelah pembangunan pelabuhan baru Tanjung Priok selesai tahun 1886 dan diresmikan tahun 1887.
76
Sejak saat itu para pengunjung Batavia mendarat di Tanjung Priok dengan menggunakan Kereta Api
untuk menuju ke dalam Kota. Batavia dengan dengan adanya Pelabuhan Tanjung Priok semakin berkembang di berbagai bidang, pembangunan ini berdampak pada
perkembangan mobilitas perekonomian Hindia Belanda.
77
Dengan di kembangkannya Pelabuhan ini Jawa memiliki pelabuhan laut dalam pertama di mana kapal-kapal dapat bersandar di dermaga, memuat batubara
dan menjalani perbaikan di dok kering. Perlu diketahui ada beberapa komoditas ekspor penting dalam transaksi perdagangan di Pelabuhan Tanjung Priok, di
antaranya Teh, Karet, Tapioca dan Tembakau.
78
Beberapa produk unggulan lainnya yang menjadi komoditas dagang ialah Gula, Beras, Sayuran, Coco, Kopi,
74
Susan Blackburn. Jakarta:Sejarah 400 Tahun.Jakarta:Komunitas Bambu,2011.h.68
75
Tidak mudah bagi pemerintah untuk memilih Tanjung Priok merupakan lokasi terbaik. Kamar Dagang Batavia sempat menolak keputusan tersebut, karena mereka takut akan merugikan
bisnis Tongkangnya, dan khawatir akan mematikan Pelabuhan lama Kota tua. Namun pengusaha cukup lega karena tidak terbentuk suatu kota baru untuk menjadi saingan kota lama, di ketahui
lingkungannya di jangkiti Malaria sehingga sedikit sekali yang memilih tinggal di sana. Susan Blackburn.
Jakarta:Sejarah 400 tahun…2011:69
76
De Haven van Tandjong-Priok dalam De Indische Gids edisi 15 Juli 1924.h.734
77
Uka Tjandrasasmita dan Tim Penyusun.Sejarah Perkembangan Kota Jakarta. Pemerintah DKI Jakarta: Dinas Museum dan Pemugaran, 2000.h.38-39
78
Iklan pada salah satu Plang di Pelabuhan Tanjung Priok tahun 1920
dan Minyak Kelapa. Bahan-bahan tersebut di antara beberapa bahan pokok yang menjadi komoditas dagang makanan yang di ekspor dari Pelabuhan Tanjung
Priok. Dalam hal lain di pelabuhan ini juga cukup banyak produksi perkapalan.
79
Memasuki tahun 1912 sejalan dengan perkembangan ekonomi yang pesat di Hindia Belanda, Pelabuhan Tanjung Priok memiliki transaksi perdagangan
hingga f 201.114.233 pada tahun 1913,
80
serta ada ribuan kapal yang datang hilir mudik ke pelabuhan Tanjung Priok, berikut data yang didapat:
Tabel 2.a
Data Jumlah Kapal Masuk Pelabuhan Tanjung Priok
81
Tahun Jumlah Kapal Masuk
Netto 1912
1666 2.786.557
1913 1606
2.929.841 1914
1687 5.106.886
Karena di rasa luas pelabuhan yang terlalu kecil, dan kebutuhan untuk menampung jumlah kapal yang terus meningkat, kemudian pada tahun 1912
pelabuhan mengalami perluasan dengan pembangunan satu pelabuhan luar dan tiga kuala basinkolam dalam.
82
periode kedua pembangunan kolam pelabuhan II tahun 1914 dan kolam pelabuhan III IV sejajar pantai dibangun tahun 1915
sampai dengan tahun 1920, dengan mengalami perluasan sehingga dapat lebih menampung kapal-kapal milik berbagai perusahaan pelayaran.
83
Perluasan itu dengan pendirian stasiun, serta terusan air kali ancol kali mati sepanjang 9 Km
79
Laporan dagang Hindia Belanda dalam Handbook of The Netherlands East Indies 1930. Buitenzorg: Division of Commerce of the Agriculture, Industry and Commerce,1939.h.149
80
Jaarverslag van der Haven Tandjong Priok 1913.Weltevreden:F.B.Smits,1914.h.4
81
Jaarverslag van der Haven Tandjong Priok 1912 -1914
82
Pelabuhan Luar mencakup perairan seluas 140 hektar ditutupi 2 dam ,dan tanggul pelabuhan yang panjang keseluruhannya 4500 meter.
83
De Haven van Tandjong-Priok dalam De Indische Gids edisi 15 Juli 1924.h.735