5.2. Saran
Setelah mengadakan penelitian pada hubungan patron klien antara petani dengan buruh tani di Desa Rokan Baru, ada beberapa himbauan dan saran yang
timbul, dikarenakan adanya beberapa kenyataan yang dijumpai di lapangan, yang sering kali tidak terlihat yang dapat menghambat perkembangan dan
kesejahteraan. Saran-saran tersebut adalah: 1.
Untuk lebih mengetahui secara mendalam dan komprehensif tentang dinamika sosial ekonomi yang terjadi di perdesaan sebagai akibat
penerapan strategi adaptasi patron klien antara petani dengan buruh tani dalam memenuhi kebutuhan subsistensi masing-masing,menurut
peneliti masih diperlukan penelitian tingkat mikro, terutama yang berkaitandengan sejauh mana peran “jaminan sosial” yang diberikan
petani kepada buruh tani dalam pemenuhan kebutuhan hidup yang dimensinyasemakin luas tidak hanya pangan dan papan tetapi juga
pendidikan anak-anaknya. 2.
Selain itu, pemetaan yang lebih teliti dan akurat tentang situasi krisissubsistensi yang dihadapi buruh tani juga dapat memberikan
gambaran bagi instansi-instansi terkait untukdapat membuat program- program usaha tani dengan tujuan agar roda perekonomian perdesaan
tetap dapat tumbuh meskipun hubungan patron klien sebagai institusi penjamin kehidupan subsistensi buruh tani telah berakhir atau
tersendat.
DAFTAR PUSTAKA
Ahimsa, HeddyShri dan Kolega. 2003. Ekonomi Moral, Rasional Dan Politik Dalam Industri Kecil Di Jawa. Yogyakarta: KEPEL Press
As, Kausar. 2009. Sistem Birokrasi Pemerintahan di Daerah dalam Bayangan- Bayangan Budaya Patron-Klien. Bandung: P.T. Alumni.
Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Fadjar, U., dkk. 2008. Transformasi Sistem Produksi Pertanian Dan Struktur Agraria Serta Implikasinya Terhadap Diferensiasi Sosial Dalam
Komunitas Petani.Jurnal Agro Ekonomi, Volume 26 No.2, Oktober 2008 : 209 –
233. Online file tersedia di http:pse.litbang.pertanian.go.idindpdffilesJAE26-2e.pdf
. Di unduh 15 Maret 2015.
Kementrian Pertanian. 2014. Outlook Komoditi Kelapa Sawit. Jakarta: Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian-Kementrian Pertanian.
Kementrian Perdagangan. 2011. Kampanye Negatif Kelapa Sawit Indonesia. Warta Ekspor Ditjen PENMJL54AVI2011. Online file tersedia di
http:djpen.kemendag.go.idapp_frontendadmindocspublication248133 6970842.pdf
. Di unduh 8 Maret 2015. Koentjaraningrat. 1990. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama. Nainggolan, Kaman, 2005. Pertanian Indonesia Kini dan Esok. Jakarta : Pustaka
Sinar Harapan. Najiyati, S., Lili Muslihat dan I Nyoman N. Suryadiputra. 2005. Panduan
pengelolaan lahan gambut untuk pertanian berkelanjutan. ProyekClimate Change, Forestsand Peatlandsin Indonesia. WetlandsInternational–
Indonesia Programme dan Wildlife Habitat Canada.Bogor. Online file tersedia di
http:www.wetlands.or.idPDFbukuBuku20Panduan20Pertanian20 di20Lahan20Gambut.pdf
. Di unduh 28 Januari 2015
________________________. 2005. PemberdayaanMasyarakat di Lahan
Gambut. Proyek ClimateChange, ForestsandPeatlandsin Indonesia. Wetlands International – IndonesiaProgramme dan Wildlife Habitat
Canada. Bogor.
Online file tersedia di http:www.wetlands.or.idPDFbukuBuku20Pemberdayaan20Masyar
akat20di20Lahan20Gambut.pdf . Di unduh 28 Januari 2015.
Putra, Hedi, Sri Ahimsa. 1988. Minawang: Hubungan Patron Klien di Sulawesi Selatan. Yogyakrta: Gadjah Mada University Press. 187 hal.
Rahardjo, M. Damwan, 1986. Transformasi Pertanian, Industrialisasi dan Kesempatan Kerja, Jakarta: Universitas Indonesia
Ramadhan, Muhammad, 2009. Hubungan Sosial Tengkulak dan Petani Studi Kasus: Hubungan Patron Client Pada Masyarakat Petani Di Desa
Kampung Mesjid, Kecamatan Kualuh Hilir, Kabupaten Labuhan
Batu. Skripsi, Tidak Diterbitkan. Medan : Departemen Sosiologi
Universitas Sumatera Utara Ritzer, George Goodman, Douglas J 2004. Modern SociologicalTheory, 6th
edition, terjemahan. Alimandan, Teori Sosiologi Modern, Jakarta: Prenada Media.
Satria A. 2002. Pengantar Sosiologi Masyarakat Pesisir. Jakarta [ID]: PT. Pustaka Cidesindo.
Scott, JC. 1994. Moral Ekonomi Petani: Pergolakan dan Subsistensi di Asia Tenggara. Jakarta [ID]: LP3ES. Cetakan Keempat.
_________1994. The Moral Economy of thePeasant: rebellionandsubsistencein Southeast Asia. diterjemahkan Hasan Basari, Jakarta : LP3ES
Susilowati, Sri Hery, 2005. Gejala pergeseran Kelembagaan Upah pada Pertanian Padi Sawah: Pusat Penelitian Dan Pengembangan Sosial
Ekonomi Pertanian. Forum Penelitian Agro Ekonomi. Vol 23, No 1. Online File tersedia di
http:pse.litbang.pertanian.go.idindpdffilesFAE23-1d.pdf .
di unduh tanggal 03 April 2015.
Wisadirana, Darsono, 2004. Sosiologi Pedesaan. Malang : UMM Press
LAMPIRAN
A. Profil Informan
Dalam suatu penelitian, keberadaan informan tentunya menjadi elemen yang sangat penting dalam pengumpulan data dan menjadi kunci utama dalam
penulisan laporan penelitian ini. Dalam pemilihan informan ini, peneliti menggunakan teknik purposive yaitu: penentuan informan tidak didasarkan atas
strata, pedoman atau wilayah tetapi berdasarkan adanya tujuan tertentu yang tetap berhubungan dengan permasalahan penelitian.Singkatnya, berikut profil informan
dalam penelitian ini:
1. Informan Kunci dari Kalangan Petani dari Luar Desa Rokan Baru
a. Sumargo