Sumargo Mansur Hubungan Patron Klien antara Petani Sawit Lahan Gambut dengan Buruh Tani di Desa Rokan Baru Kecamatan Pekaitan Kabupaten Rokan Hilir

LAMPIRAN

A. Profil Informan

Dalam suatu penelitian, keberadaan informan tentunya menjadi elemen yang sangat penting dalam pengumpulan data dan menjadi kunci utama dalam penulisan laporan penelitian ini. Dalam pemilihan informan ini, peneliti menggunakan teknik purposive yaitu: penentuan informan tidak didasarkan atas strata, pedoman atau wilayah tetapi berdasarkan adanya tujuan tertentu yang tetap berhubungan dengan permasalahan penelitian.Singkatnya, berikut profil informan dalam penelitian ini:

1. Informan Kunci dari Kalangan Petani dari Luar Desa Rokan Baru

a. Sumargo

Bapak Sumargo adalah seorang petani kelapa sawitsekaligus seorang toke getah karet asal Bagan Batu. Bapak ini berumur 51 tahun. Bapak Sumargo adalah seorang suami dari istri yang bernama Yani, dan seorang Bapak dari 1 orang putra dan 2 orang putri. Keluarga Bapak Sumargo adalah keluarga yang bersuku Jawa, dan hidup pada lingkungan yang bersuku Jawa juga. Peneliti menjumpai bapak ini di rumahnya yang beralamat di Desa Bangun RejoKec. Bagan Sinembah. Saat di jumpai, bapak ini sedang beristirahat duduk-duduk bersama istrinya di beranda rumahnya yang besar. Bagi masyarakat sekitar, Bapak Sumargo adalah seorang petani yang sukses, ini dikarenakan ia memiliki banyak sekali lahan pertanian kelapa sawit. Pada saat sesi wawancara, Bapak Sumargo mengakui memiliki perkebunan kelapa sawit seluas 15 hektar, dan juga seorang toke getah karet. Beberapa lahan kelapa sawit miliknya ia percayakan kepada orang lainpekerja untuk mengelolanya. Seperti lahan kelapa sawit miliknya yang berada di Desa Rokan Baru, 5 hektar lahan kelapa sawitnya ia percayakan kepada Bapak Rendi untuk mengelolanya. Bapak Sumargo telah mempercayakan lahan kelapa sawit miliknya kepada Bapak Rendi selama 2 tahun. Bapak Rendi adalah anak dari teman Bapak Sumargo. Dikarenakan Bapak Rendi adalah seorang kepala keluarga dari hasil pernikahan muda, maka Bapak Sumargo berusaha membantu Bapak Rendi dengan memberikan pekerjaan menjaga ladang kepadanya. Dari hasil hubungan kepercayaan tersebut, Bapak Sumargo memberikan gaji sebesar Rp. 800.000 sampai Rp. 1.300.000 per bulannya, tergantung dari hasil lahan kelapa sawitnya. Bapak Sumargo juga kerap membantu Bapak Rendi di saat sedang susah dengan memberikan bantuan uang. Setiap kali berkunjung ke rumah Bapak Rendi, Bapak Sumargo kerap membawa beras dan minyak makan untuk dikonsumsi oleh keluarga Bapak Rendi.

b. Mansur

Bapak yang berumur 38 tahun ini peneliti temui di rumahnya yang beralamat di Desa Panca Mukti Kecamatan Bagan Sinembah. Saat ditemui, Bapak Mansur sedang bersama istri dan anak-anaknya. Bapak Mansur menyambut baik kedatangan peneliti, sebab peneliti telah membuat janji lewat telepon sebelum bertemu langsung dengan informan ini. Bapak Mansur berperawakan tinggi dengan kulit sawo matang. Ia mempunyai seorang istri yang bernama Lismayanti, dan dua orang putra yang bernama Alwi dan Azwan. Bapak ini memiliki perkebunan kelapa sawit seluas 7 hektar, 4 hektar berada di Kecamatan Bagan Sinembah, dan 3 hektar lagi berada di Desa Rokan Baru Kecamatan Pekaitan. Awalnya bapak ini hanya memiliki 2 hektar kelapa sawit di Desa Rokan Baru, 1 hektar lagi ia beli pada tahun 2014 yang lalu. lahan kelapa sawitnya yang berada di Desa Rokan Baru, pengelolaannya ia percayakan kepada Bapak Ambik. Bapak Mansur dengan Bapak Ambik merupakan saudara kandung, di mana Bapak Ambik adalah kakak laki-laki Bapak Mansur. Walaupun terdapat ikatan kekeluargaan di antara mereka, akan tetapi dalam hubungan kerja yang dibangun oleh keduanya tetap mengedepankan hubungan yang saling menguntungkan. Seperti dalam penetapan upah misalnya, Bapak Mansur tidak semena-mena menetapkan besaran upah yang akan diterima oleh Bapak Ambik, akan tetapi sistem pengupahan yang disepakati merupakan hasil kesepakatan bersama.

c. Irfan