Irfan Dayat Hubungan Patron Klien antara Petani Sawit Lahan Gambut dengan Buruh Tani di Desa Rokan Baru Kecamatan Pekaitan Kabupaten Rokan Hilir

c. Irfan

Bapak Irfan adalah seorang petani kelapa sawit yang berasal dari Blok A Bagan Sinembah. Ia adalah seorang suami dari seorang istri dan seorang ayah bagi 3 orang anak. Anak Pak Irfan yang paling besar duduk di kelas 1 SMA di salah satu sekolah terbaik di Bagan Sinembah. Dua anaknya yang lain sedang duduk di bangku kelas 2 dan 5 SD. Bapak ini berperawakan tinggi dengan kulit sawo matang dan ber-etnis Jawa. Saat diwawancarai, bapak ini sedang mengontrol lahan kelapa sawitnya yang berada di Desa Rokan Baru. Ia memiliki lahan kelapa sawit seluas 4 hektar, 2 hektar berada di Desa Blok A dan 2 hektar lagi berada di Desa Rokan Baru. Lahan kelapa sawitnya yang berada di Desa Blok A ia kelola sendiri, sedangkan yang di Desa Rokan Baru ia mempekerjakan seorang buruh tani yang bernama Bapak Sumardi. Walaupun ia telah mempercayakan lahan kelapa sawitnya untuk di kelola oleh Bapak Sumardi, akan tetapi Bapak Irfan tetap setiap panen datang mengontrol lahan kelapa sawitnya dan terkadang ikut membantu proses memanen kelapa sawit.

d. Dayat

Bapak Dayat adalah seorang petani yang ber-etnis Batak, bermarga Rambe. Ia memiliki 3 orang anak laki-laki dan 2 orang anak perempuan. Istrinya bernama Santi yang ber-etnis Melayu Batu Bara. Ia dan keluarganya tinggal di Bangkinang Kabupaten Kampar. Peneliti mewawancarai informan melalui telepon, sebab tempat tinggal informan yang sangat jauh dengan tempat tinggal peneliti. Walaupun wawancara melalui telepon, peneliti memperoleh data yang sangat penting dari informan. Informan mengatakan bahwa buruh tani yang ia kerjakan adalah adik iparnya atau adik kandung istrinya. Dikarenakan adanya ikatan keluarga di antara mereka, Bapak Dayat sering kali mengalami dilema ketika adik iparnya atau buruh tani yang ia kerjakan melakukan perbuatan curang terhadap pekerjaannya. Bapak Dayat mengatakan bahwa adik iparnya tersebut sering mencuri atau memanen buah kelapa sawitnya secara diam- diam tanpa seizinnya, dan dijual untuk keperluan pribadi adik iparnya tersebut. Ketika adik iparnya melakukan perbuatan curang tersebut, Bapak Dayat kerap mengalami dilema, sebab informan mengatakan bahwa sangat sulit memecat atau menasehati orang yang yang punya ikatan keluarga dengan kita. Bapak Dayat lebih memilih mendiamkan permasalahan tersebut dari pada menciptakan konflik dengan adik iparnya.

e. Batu Bara