manajer adalah mengidentifikasi dan menggerakkan motif pegawai untuk berprestasi baik dalam pelaksanaan tugas atau mengurangi ketidak seimbangan. Keith Davis,
Bernard Berendoom dan Gary A Stainer dalam Sedarmayanti 2001.
2.2.3 Manfaat Motivasi Kerja
Manfaat motivasi yang utama adalah menciptakan gairah kerja, sehingga produktivitas kerja meningkat. Sementara itu, manfaat yang diperoleh karena bekerja
dengan orang-orang yang termotivasi adalah pekerjaan dapat diselesaikan dengan tepat. Artinya pekerjaan diselesaikan sesuai standar yang benar dan dalam skala
waktu yang sudah ditentukan, serta orang senang melakukan pekerjaannya. Sesuatu yang dikerjakan karena ada motivasi yang mendorongnya akan membuat orang
senang mengerjakannya. Orang pun akan merasa dihargaidiakui, hal ini terjadi karena pekerjaannya itu betul-betul berharga bagi orang yang termotivasi, sehingga
orang tersebut akan bekerja keras. Hal ini dimaklumi, karena dorongan yang begitu tinggi menghasilkan sesuai target yang mereka tetapkan. Kinerjanya akan dipantau
oleh individu yang bersangkutan dan tidak akan membutuhkan terlalu banyak pengawasan ser
ta semangat juangnya akan tinggi Ishak dan Tanjung: 2003.
2.2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi
Setiap orang memerlukan 5 lima kebutuhan yang telah dikemukakan oleh Maslow sebagaimana diuraikan di atas sebagai sumber motivasi dalam rangka
meningkatkan semangat kerjanya. Namun yang paling penting bagi seseorang adalah motivasi yang dimulai dari dalam dirinya sendiri motivasi instrinsik, sesuai dengan
pendapat G.R. Terry dalam Hasibuan 2003 bahwa “Motivasi yang paling berhasil adalah pengarahan diri sendiri oleh pekerja yang bersangkutan”.
RISMAWATI : PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KENERJA DOSEN POLITEKNIK NEGERI MEDAN, 2008.
Keinginan atau dorongan tersebut harus datang dari individu itu sendiri dan bukanlah dari orang lain dalam bentuk kekuatan dari luar”.
Berdasarkan beberapa penjelasan diatas disimpulkan bahwa motivasi kerja adalah suatu perangsang keinginan dan daya gerak yang menyebabkan seseorang
bersemangat dalam bekerja karena terpenuhi kebutuhannya. Karyawan yang bersemangat dalam bekerja disebabkan telah terpenuhinya kebutuhannya seperti gaji
yang cukup, keamanan dalam bekerja, bebas dari tekanan dari pimpinan maupun rekan sekerja, dan kebutuhan lainnya, hal ini akan berdampak pada kepuasan kerja
yang akhirnya mampu menciptakan kinerja yang baik. Motivasi kerja adalah kekuatan yang mendorong semangat yang ada di dalam
maupun diluar dirinya baik itu yang berupa reward maupun punishment, sehingga Herzberg dalam Luthans 2003 menyatakan bahwa pada manusia terdapat sepuluh
faktor pemuas motivation factor yang disebut dengan satisfier atau intrinsic motivation, yang meliputi: 1. prestasi yang diraih achievement, 2. pengakuan
oranglain recognition, 3. tanggung jawab responsibility, 4. peluang untuk maju advancement, 5. kepuasan kerja itu sendiri the work itself, 6. dan pengembangan
karir the possibility of growth. Sedangkan faktor pemelihara maintenance factor yang disebut dengan disatisfier atau extrinsic motivation meliputi, 1. kompensasi;
2. keamanan dan keselamatan kerja; 3. kondisi kerja; 4. status; 5. prosedur perusahaan; 6. Mutu dari supervisi teknis dari hubungan interpersonal diantara
teman sejawat, atasan, dan bawahan.
2.3 Budaya Organisasi