baik, seharusnya tidak terjadi multikolinieritas. Ada tidaknya masalah multi- kolinieritas di dalam model regressi, dapat dilihat dari nilai Variance Inflation Factor
VIF dan nilai Tolerance. Pedoman suatu model regresi yang bebas multikolinieritas adalah mempunyai nilai VIF di sekitar angka 1, angka tolerance mendekati 1
Santoso: 2002.
3.9 Uji Goodness of Fit
Pengujian Goodness of fit dilakukan untuk menentukan kelayakan suatu model
regresi, yang dilihat dari koefisien determinasi R Square.
3.10 Analisis Data
Menjawab hipotesis yang telah dirumuskan, maka dilakukan analisis data berupa analisis deskripsi, dan uji statistik regresi ganda. Mengenai penjelasan masing-
masing analisis data adalah sebagai berikut:
3.10.1 Analisis Deskripsi
Uji statistik dasar untuk menentukan deskriptif data mengenai motivasi kerja, budaya organisasi dan kinerja dosen dalam bentuk frekuensi dan prosentase.
3.10.2 Uji Statistik Regresi Ganda
Persamaan regresi berganda menurut Sugiyono dan Wibowo 2002: 347 adalah sebagai berikut.
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e dimana:
Y = variabel kinerja a = konstanta
b
1
, b
2
= koefisien regresi X
1
= motivasi kerja X
2
= budaya organisasi
RISMAWATI : PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KENERJA DOSEN POLITEKNIK NEGERI MEDAN, 2008.
e = error variabel bebas lain diluar model regresi. Pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat diuji dengan tingkat
kepercayaan confidence level 95 atau α sama dengan 5.
Kriteria pengujian hipotesis untuk uji serempak adalah: H
: b
1
= b
2
= 0 tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara motivasi kerja dan budaya organisasi terhadap kinerja dosen
H
1
: b
1
≠ b
2
≠ 0 terdapat pengaruh positif dan signifikan antara motivasi kerja dan budaya organisasi terhadap kinerja dosen
Uji statistik regresi ganda digunakan untuk mengetahui pengaruh keseluruhan variabel bebas terhadap variabel terikat, dan uji signifikansi koefisien determinasi
secara keseluruhan di uji dengan uji F. F
hitung
dibandingkan dengan F
tabel
, jika F
hitung
F
tabel
, maka H ditolak dan H
1
diterima, sedangkan jika F
hitung
F
tabel,
maka H
diterima dan H
1
ditolak. Menguji signifikansi koefisien determinasi masing-masing variabel bebas
secara parsial digunakan uji t. Uji t uji 2 arah digunakan untuk menguji apakah hipotesis yang digunakan diterima atau ditolak motivasi kerja dan budaya organisasi
secara parsial berpengaruh terhadap kinerja dosen Politeknik Negeri Medan . Ketentuannya adalah apabila hasil uji t-hitung dengan tingkat kepercayaan 95 dan
α = 5 lebih besar dari t-tabel, maka H
ditolak dan H
1
diterima. Sebaliknya apabila t- hitung lebih kecil dari t-tabel, maka H
diterima dan H
1
ditolak. Hasil nilai signifikan dapat dilihat dari besarnya signifikansi yang diperoleh,
yaitu apabila nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka H ditolak dan H
1
diterima. Sebaliknya bila nilai signifikansi lebih besar dari 0,05, maka H
diterima dan H
1
ditolak. Selanjutnya ditentukan faktor mana dari variabel bebas yang paling dominan
RISMAWATI : PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KENERJA DOSEN POLITEKNIK NEGERI MEDAN, 2008.
pengaruhnya terhadap variabel terikat dengan melihat nilai standardized coefficients nya.
RISMAWATI : PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KENERJA DOSEN POLITEKNIK NEGERI MEDAN, 2008.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Sejarah Berdirinya Politeknik Negeri Medan
Pendidikan Politeknik di Indonesia diawali dengan berdirinya Politeknik Mekanik Swiss tahun 1975, dan yang sekarang dikenal dengan Polytechnic
Manufacturing Polman ITB Bandung. Mengingat kebutuhan tenaga kerja terhadap tenaga profesional terus meningkat, maka mulai tahun 1979, dirintis pembangunan
enam Politeknik tahap pertama yang berada dibawah naungan Perguruan Tinggi Negeri PTN.
Politeknik Negeri Medan didirikan berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan No.
031DJKEP1979 tentang pembentukan Politeknik di 6 enam DaerahPerguruan Tinggi. Pembangunan Pendidikan Politeknik dilakukan oleh Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan sebagai suatu proyek pemerintah yang dibiayai dengan bantuan Bank Dunia World Bank. Adapun keenam Politeknik tersebut adalah:
1. Politeknik Universitas Sumatera Utara Politeknik USU
2. Politeknik Universitas Sriwijaya
Politeknik UNSRI 3.
Politeknik Universitas Indonesia Politeknik UI
4. Politeknik Institut Teknologi Bandung Politeknik ITB
5. Politeknik Universitas Diponegoro Politeknik
UNDIP 6.
Politeknik Universitas Brawijaya Politeknik UNIBRAW
Seluruh kegiatan ke-6 Politeknik diatas dipusatkan di Technical Education Development Center TEDC. TEDC berfungsi sebagai lembaga pendidikan bagi
doseninstruktur yang akan bertugas di Politeknik.
RISMAWATI : PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KENERJA DOSEN POLITEKNIK NEGERI MEDAN, 2008.