Motivasi Hasil Analisis Multivariat

b. Motivasi

Hasil penelitian faktor psikologis berdasarkan motivasi menunjukkan 24,6 responden yang selalu ingin mencapai hasil kerja yang ditargetkan, sedangkan selebihnya yaitu sebanyak 75,4 kadang-kadang mempunyai keinginan untuk selalu mencapai hasil kerja yang ditargetkan. Jumlah responden yang terus belajar untu menguasai bidang pekerjaan hanya mencakup 21,1. Sebanyak 80,7 responden menjawab tidak pernah mendapat apresiasi dari atasan atas prestasi kerja berupa penghargaan materiil dan hanya 7 responden yang menjawab mendapat penghargaan dari atasan berupa penghargaan non-materiil. Sebanyak 78,9 responden menjawab tidak puas dengan beban angka kredit yang menjadi syarat kenaikan pangkat PLKB karena nilai angka per item pekerjaan terlalu kecil sedangkan total skor yang harus dicapai terlalu tinggi. Distribusi PLKB berdasarkan motivasi secara rinci dapat dilihat pada tabe 4.8 berikut: Tabel 4.8 Distribusi PLKB Berdasarkan Motivasi No Motivasi Ya Kadang- kadang Tidak Jumlah n n n n 1 Saya selalu ingin mencapai hasil kerja yang ditargetkan 14 24,6 43 75,4 57 100,0 2 Terus belajar untuk menguasai bidang pekerjaan 12 21,1 29 50,9 16 28,1 57 100,0 3 Mendapat apresiasi dari atasan atas prestasi kerja yang saya kerjakan berupa penghargaan materiil 1 1,8 10 17,5 46 80,7 57 100,0 4 Mendapat apresiasi dari atasan atas prestasi kerja yang 4 7,0 23 40,4 30 52,6 57 100,0 Universitas Sumatera Utara saya kerjakan berupa penghargaan non materiil 5 Puas dengan beban angka kredit 10 17,5 2 3,5 45 78,9 57 100,0 6 Instansi memberlakukan hukuman bagi PLKB yang melanggar aturan 17 29,8 6 10,5 34 59,6 57 100,0 Distribusi kategori PLKB berdasarkan motivasi sebanyak 20 responden 2,1 memiliki motivasi yang tinggi, sedangkan 37 responden 64,9 memiliki motivasi yang rendah. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut: Tabel 4.9 Distirbusi PLKB Berdasarkan Kategori Motivasi No Motivasi Jumlah 1 Tinggi 20 35,1 2 Rendah 37 64,9 Jumlah 57 100,0 4.2.3. Variabel Organisasi

a. Sumber Daya

Hasil penelitian tentang sumber daya menunjukkan bahwa 54,4 responden memiliki ruang kantor sendiri, sedangkan 45,6 responden menyatakan tidak memiliki ruang kantor sendiri. Sebanyak 89,5 responden menjawab tidak ada biaya operasional untuk menjalankan tugas di lini lapangan. Sebanyak 87,7 responden tidak memiliki peralatan kerja yang memadai di kantor, namun setiap PLKB mendapat fasilitas kendaraan dinas berupa sepeda motor. Semua responden menjawab ketersediaan alatobat kontrasepsi hormonal dan non hormonal selalu ada dan tidak pernah kekurangan. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.10 Distribusi PLKB Berdasarkan Indikator Sumber Daya No Sumber Daya Ya Kadang- kadang Tidak Jumlah n n n n 1 Ada ruang kantor sendiri 31 54,4 26 45,6 57 100,0 2 Tersedia biaya operasional untuk menjalan tugas 6 10,5 51 89,5 57 100,0 3 memiliki peralatan kerja yang memadai 7 12,3 50 87,7 57 100,0 4 Ketersediaan alat peraga yang memudahkan penyuluhan 9 15,8 41 71,9 7 12,3 57 100,0 5 Ada alat transportasi 57 100,0 57 100,0 6 7 Ketersediaan alatobat kontrasepsi hormonal Ketersediaan alatobat kontrasepsi non-hormonal 57 57 100,0 100,0 57 57 100,0 100,0 Distribusi kategori berdasarkan sumber daya menunjukkan bahwa 29 orang 50,9 menyatakan sumberdaya sudah mendukung dan sebanyak 28 orang 49,1 menyatakan sumber daya belum mendukung. Secara rinci dpaat dilihat pada tabel 4.11 berikut: Tabel 4.11 Distribusi PLKB Berdasarkan Kategori Sumber Daya No Sumber Daya Jumlah 1 Mendukung 29 50,9 2 Kurang Mendukung 28 49,1 Jumlah 57 100,0 b. Imbalan Hasil penelitian tentang imbalan menunjukkan bahwa 66,7 responden tidak setuju tentang insentif yang diterima sudah sesuai dengan beban tugas PLKB. sebanyak 87,7 responden mendapat tunjangan fungsional dan selebihnya belum Universitas Sumatera Utara mendapat tunjangan fungsional. Seluruh responden mendapat tunjangan beras. Hanya 22,8 responden yang selalu mendapatkan penghargaan materiil danatau non materiil dari atasan. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.12 berikut: Tabel 4.12 Distirbusi PLKB Bedasarkan Indikator Imbalan No imbalan Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Jumlah n n n n 1 Insentif yang saya terima sudah sesuai dengan beban tugas sebagai PLKB 19 33,3 38 66,7 57 100,0 2 Memperoleh tunjangan fungsional 50 87,7 7 12,3 57 100,0 3 Memperoleh tunjangan beras 57 100,0 57 100,0 4 Mendapat penghargaan materill non materill jika saya rajin 13 22,8 5 8,8 39 68,4 57 100,0 Distribusi kategori berdasarkan imbalan menunjukkan bahwa 20 orang 35,1 menyatakan imbalan yang diterima sesuai dan 37orang 64,9 menyatakan imbalan kurang sesuai. Secara rinci dpaat dilihat pada tabel 4.13 berikut: Tabel 4.13 Distribusi PLKB Berdasarkan Kategori Desain Pekerjaan No Imbalan Jumlah 1 Sesuai 20 35,1 2 Kurang Sesuai 37 64,9 Jumlah 57 100,0 c. Desain Pekerjaan Hasil penelitian tentang desain pekerjaan menunjukkan bahwa 77,2 responden setuju tentang desain pekerjaan setelah otonomi daerah lebih kompleks sehingga tanggung jawab kerja PLKB lebih banyak. Tanggung jawab kerja PLKB tidak lagi hanya melayani persoalan KB, tetapi juga tentang pemberdayaan Universitas Sumatera Utara perempuan. Sebanyak 68,4 responden menyatakan bahwa desain pekerjaan tidak cukup baik dalam memberi kesempatan PLKB untuk naik pangkat dan jabatan. Sebanyak 49,1 responden tidak setuju tentang desain pekerjaan sudah cukup baik dalam mengembangkan kemampuan dan keterampilan responden sebagai PLKB. secara rinci dpaat dilihat pada abel 4.14 berikut: Tabel 4.14 Distribusi PLKB Berdasarkan Indikator Desain Pekerjaan No Desain Pekerjaan Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Jumlah n n n n 1 Setelah otonomi daerah desain pekerjaan PLKB lebih kompleks sehingga tugas PLKB tidak hanya mengurusi soal KB saja 44 77,2 13 22,8 57 100,0 2 Perubahan desain pekerjaan setelah otonomi sudah cukup baik dalam memberikan kesempatan bagi PLKB untuk naik pangkat melalui beban angka kredit 13 22,8 5 8,8 39 68,4 57 100,0 3 Fasilitas yang diberikan instansi memadai dalam mendukung melaksanakan rancangan kerja yang telah dibuat 29 50,9 6 10,5 22 38,6 57 100,0 4 Atasan selalu memberikan bantuan apabila PLKB menemukan hambatan dan menghadapi masalah kerja 30 52,6 12 21,1 15 26,3 57 100,0 Universitas Sumatera Utara 5 Desain pekerjaan selama ini dibuat cukup baik dalam mengembangkan kemampuan dan keterampilan bapakibu 15 26,3 14 24,6 28 49,1 57 100,0 Distribusi kategori berdasarkan desain pekerjaan menunjukkan 21 orang 36,8 menyatakan bahwa desain pekerjaan sudah baik dan 36 orang 63,2 menyatakan desain pekerjaan kurang baik. Secara rinci dpaat dilihat pada tabel 4.15 berikut: Tabel 4.15 Distribusi PLKB Berdasarkan Kategori Desain Pekerjan No Desain Pekerjaan Jumlah 1 Baik 21 36,8 2 Kurang 36 63,2 Jumlah 57 100,0 4.2.4. Kinerja PLKB Kinerja PLKB diukur berdasarkan presentase pelaksanaan proses kerja dan output yang dihasilkan. Kinerja PLKB dikategorikan menjadi dua kategori yaitu : a Baik, jika total skor yang diperoleh responden berada ≥75 atau berada pada range 50-66 b Kurang, jika total skor yang diperoleh PLKB berada 75 atau berada pada range 22-49 Hasil penelitian kinerja PLKB dinilai oleh Pengawas PLKB PPLKB dari masing-masing kecamatan di Kota Medan. Hasil penelitian tentang pencapaian kinerja PLKB dapat dilihat pada tabel 4.16 berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.16 Distribusi PLKB Berdasarkan Kinerja No Kinerja Ya Kadang- kadang Tidak Jumlah n n n n 1 Rapat koordinasi kecamatan minimal sebulan sekali 55 96,5 2 3,5 57 100,0 2 Rapat koordinasi keluarahan minimal sebulan sekali 36 63,2 21 36,8 57 100,0 3 Mengadvokasi tokoh formal kerjasama lintas sektoral 56 98,2 1 1,8 57 100,0 4 Mengadvokasi tokoh informal tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk ikut berpean aktif dalam mensukseskan program KB 23 40,4 2 3,5 32 56,1 57 100,0 5 Melakukan pembinaan dan fasilitasi kepada PPKBD setiap minggu 39 68,4 10 17,5 8 14,0 57 100,0 6 Melakukan pembinaan dan fasilitasi kepada poktan BKB, BKR, BKL setiap minggu 1 1,8 28 49,1 28 49,1 57 100,0 7 Melakukan pembinaan dan fasilitasi kepada UPPKS setiap minggu 1 1,8 16 28,1 40 70,2 57 100,0 8 Melakukan mini lokakarya 41 71,9 16 28,1 57 100,0 9 Pencatatan data dalam laporan C1desdal10 akurat 24 42,1 33 57,9 57 100,0 10 Data dalam laporan bulanan F1dal10 akurat 10 17,5 47 82,5 57 100,0 11 Laporan bulanan F1dal10 tidak pernah terlambat diserahkan kepada PPLKB kecamatan 17 29,8 40 70,2 57 100,0 12 Melakukan staf meeting mingguan di kecamatan 26 45,6 31 54,4 57 100,0 Universitas Sumatera Utara 13 Melakukan KIE dan Konseling KB secara rutin kepada masyarakat 38 66,7 16 28,1 3 5,3 57 100,0 14 Mengumpulkan kliping informasi dari surat kabarmajalahinternet tentang topic-topik yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas 11 19,3 46 80,7 57 100,0 15 16 17 18 19 20 21 Membuat media belajar berupa leaflet Membuat media belajar beupa brosur Disiplin tepat waktu sesuai dengan jadwal masuk kantor Prevalensi KB aktif sebesar 65 Pembinaan keluarga balita dengan indikator keluarga yang mempunyai anak dan ikut dalam kegiatan kelompok bina keluarga balita BKB sebesar ≥ 50 Pembinaan keluarga remaja dengan indikator keluarga yang memiliki remaja dan ikut kegiatan kelompok bina keluarga remaja BKR sebesar ≥ 30 Pembinaan keluarga lansia dengan indikator keluarga yang ada anggota lansia dan ikut kegiatan kelompok bina keluarga lansia BKL sebesar ≥ 50 UPPKS usaha peningkatan 19 31 11 3 33,3 54,4 19,3 5,3 2 9 36 24 23 13 5 15 3,5 15,8 63,2 42,1 40,4 22,8 8,8 26,3 55 48 2 2 23 44 52 39 96,5 84,2 3,5 3,5 40,4 77,2 91,2 68,4 57 57 57 57 57 57 57 57 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 Universitas Sumatera Utara 22 23 pendapatan keluarga sejahtera ≥ 50 Jumlah pemuka masyarakat yang aktif mendukung program KB Nasional sebesar 90 Distribusi berdasarkan kategori kinerja PLKB menunjukkan bahwa 25 orang 43,9 suadah memiliki kinerja yang baik dan 32 orang 56,1 memiliki kinerja yang kurang. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.17 berikut: Tabel 4.17 Distribusi PLKB Berdasarkan Kategori Kinerja No Kinerja Jumlah 1 Baik 25 43,9 2 Kurang 32 56,1 Jumlah 57 100,0 4.3. Hasil Analisis Bivariat Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan variabel independen meliputi faktor individu umur, pendidikan, desain pekerjaan, dan keerampilan faktor psikologis sikap dan motivasi, dan faktor organisasi sumberdaya, imbalan, dan desain pekerjaan dengan variabel dependen kinerja PLKB menggunakan uji chi-square. Hasil tabulasi silang antara variabel independen dengan variabel dependen dijelaskan pada uraian berikut ini:

4.3.1. Tabulasi Silang Umur Dengan Kinerja PLKB Di Kota Medan Tahun 2014

Hasil tabulasi silang antara umur dengan kinerja PLKB dapat dilihat pada tabel 4.18 berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.18 Tabulasi Silang Variabel Umur Dengan Kinerja PLKB Di Kota Medan Tahun 2014 No Kategori Umur Kategori Kinerja Jumlah p value Baik Kurang n n n 1 ≤ 35 tahun 12 63,16 7 36,84 19 100,0 0,073 2 35 tahun 13 34,21 25 65,79 38 100,0 Jumlah 25 43,86 32 56,14 57 100,0 Tabulasi silang antara umur dengan kinerja PLKB diperoleh dari 19 responden yang berumur dibawah atau sama dengan 35 tahun yang termasuk dalam kategori kinerja baik sebesar 63,16 dan kinerja yang kurang seesar 36,84. Dari 38 responden yang berumur diatas 35 tahun yang termasuk dalam kategori kinerja baik 34,21 dan yang termasuk dalam kategori kinerja kurang sebesar 75,69. Hasil analisis dengan uji chi-square diperoleh nilai p sebesar 0,073 p0,05 yang berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara umur dengan kinerja PLKB di Kota Medan.

4.3.2. Tabulasi Silang Pendidikan Dengan Kinerja PLKB Di Kota Medan Tahun 2014

Hasil tabulasi silang antara pendidikan dengan kinerja PLKB di Kota Medan Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 4.19 berikut; Tabel 4.19 Tabulasi Silang Pendidikan Dengan Kinerja PLKB di Kota Medan No Kategori Pendidikan Kategori Kinerja Jumlah p value Baik Kurang n N n 1 SMA 2 25 6 75 8 100,0 0,240 2 3 D3 S1 12 11 40 57,90 18 8 60 42,10 30 19 100,0 100,0 Jumlah 25 43,86 32 56,14 57 100,0 Tabulasi silang antara pendidikan dengan kinerja PLKB diperoleh dari 8 responden yang berpendidikan SMA sebesar 25 memilik kinerja baik dan 75 memiliki Universitas Sumatera Utara kinerja kurang. Dari 30 responden yang berpendidikan D3 yang memiliki kinerja baik sebesar 40 dan yang termasuk dalam kategori kinerja kurang sebesar 60. Dari 19 respoden yang berpendidikan S1 yang memiliki kinerja baik sebesar 57,90 dan yang memiiki kinerja kurang sebesar 4,10. Hasil analisis dengan uji chi-square diperoleh nilai p sebesar 0,240 p0,05 yang berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan kinerja PLKB di Kota Medan.

4.3.3. Tabulasi Silang Antara Status Perkawinan Dengan Kinerja PLKB Di Kota Medan Tahun 2014

Hasil tabulasi silang antara status perkawinan dengan kinerja PLKB di Kota Medan Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 4.20 berikut: Tabel 4.20 Tabulasi Silang Status Perkawinan Dengan Kinerja PLKB Di Kota Medan No Kategori status perkawinan Kategori Kinerja Jumlah p value Baik Kurang n n n 1 Kawin 9 29,03 22 70,97 31 100,0 0,028 2 Belum Kawin 16 61,54 10 38,46 26 100,0 Jumlah 25 43,86 32 56,14 57 100,0 Tabulasi silang antara status perkawinan dengan kinerja PLKB diperoleh dari 31 responden yang sudah kawin yang termasuk dalam kategori kinerja baik sebesar 29,03 dan kinerja yang kurang seesar 70,97. Dari 26 responden yang berstatus belum kawin yang termasuk dalam kategori kinerja baik 61,54 dan yang termasuk dalam kategori kinerja kurang sebesar 38,46. Hasil analisis dengan uji chi-square diperoleh nilai p sebesar 0,028 p0,05 yang berarti ada hubungan yang bermakna antara status perkawinan dengan kinerja PLKB di Kota Medan. Universitas Sumatera Utara

4.3.4. Tabulasi Silang Antara Keterampilan Dengan Kinerja PLKB Di Kota Medan Tahun 2014

Hasil tabulasi silang antara keterampilan dengan kinerja PLKB di Kota Medan Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 4.21 berikut: Tabel 4.21 Tabulasi Silang Keterampilan Degnan Kinerja PLKB Di Kota Medan No Kategori Keterampilan Kategori Kinerja Jumlah p value Baik Kurang n n n 1 Terampil 24 55,81 19 44,19 43 100,0 0,004 2 Kurang terampil 1 7,14 13 92,86 14 100,0 Jumlah 25 43,86 32 56,14 57 100,0 Tabulasi silang antara keterampilan dengan kinerja PLKB diperoleh dari 43 responden yang terampil yang termasuk dalam kategori kinerja baik sebesar 55,81 dan kinerja yang kurang sebesar 44,19. Dari 14 responden yang kurang terampil yang termasuk dalam kategori kinerja baik 7,14 dan yang termasuk dalam kategori kinerja kurang sebesar 92,86. Hasil analisis dengan uji chi-square diperoleh nilai p sebesar 0,004 p0,05 yang berarti ada hubungan yang bermakna antara keterampilan dengan kinerja PLKB di Kota Medan.

4.3.5. Tabulasi Silang Antara Sikap Dengan Kinerja PLKB Di Kota Medan Tahun 2014

Hasil tabulasi silang antara sikap dengan kinerja PLKB di Kota Medan Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 4.22 berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.22 Tabulasi Silang Sikap Dengan Kinerja PLKB Di Kota Medan No Kategori Sikap Kategori Kinerja Jumlah p value Baik Kurang n n n 1 Baik 20 44,44 25 55,56 45 100,0 1,000 2 Kurang 5 41,67 7 58,33 12 100,0 Jumlah 25 43,86 32 56,14 57 100,0 Tabulasi silang antara sikap dengan kinerja PLKB diperoleh dari 45 responden yang memiliki sikap baik yang termasuk dalam kategori kinerja baik sebesar 44,44 dan kinerja yang kurang sebesar 55,56. Dari 12 responden yang memiliki sikap kurang baik yang termasuk dalam kategori kinerja baik 41,67 dan yang termasuk dalam kategori kinerja kurang sebesar 58,33. Hasil analisis dengan uji chi-square diperoleh nilai p sebesar 1,000 p0,05 yang berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara sikap dengan kinerja PLKB di Kota Medan.

4.3.6. Tabulasi Silang Antara Motivasi Dengan Kinerja PLKB Di Kota Medan Tahun 2014

Hasil tabulasi silang antara motivasi dengan kinerja PLKB di Kota Medan Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 4.23 berikut: Tabel 4.23 Tabulasi Silang Motivasi Dengan Kinerja PLKB Di Kota Medan No Kategori Motivasi Kategori Kinerja Jumlah p value Baik Kurang n n n 1 Tinggi 14 70 6 30 20 0,008 2 Rendah 11 29,73 25 67,57 37 Jumlah 25 43,86 32 56,14 57 100,0 Tabulasi silang antara motivasi dengan kinerja PLKB diperoleh dari 20 responden yang memiliki motivasi tinggi yang termasuk dalam kategori kinerja baik sebesar 70 dan kinerja yang kurang sebesar 30. Dari 37 responden yang memiliki Universitas Sumatera Utara motivasi rendah yang termasuk dalam kategori kinerja baik 29,73 dan yang termasuk dalam kategori kinerja kurang sebesar 67,57. Hasil analisis dengan uji chi-square diperoleh nilai p sebesar 0,008 p0,05 yang berarti ada hubungan yang bermakna antara motivasi dengan kinerja PLKB di Kota Medan.

4.3.7. Tabulasi Silang Antara Sumber Daya Dengan Kinerja PLKB Di Kota Medan Tahun 2014

Hasil tabulasi silang antara sumber daya dengan kinerja PLKB di Kota Medan Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 4.24 berikut: Tabel 4.24 Tabulasi Sumber Daya Organisasi Dengan Kinerja PLKB Di Kota Medan No Kategori Sumber Daya Orgainsasi Kategori Kinerja Jumlah p value Baik Kurang n n n 1 Mendukung 19 65,52 10 34,48 29 100,0 0,002 2 Kurang mendukung 6 21,43 22 78,57 28 100,0 Jumlah 25 43,86 32 56,14 57 100,0 Tabulasi silang antara sumber daya dengan kinerja PLKB diperoleh dari 29 responden yang menyatakan sumber daya organisasi mendukung yang termasuk dalam kategori kinerja baik sebesar 65,52 dan kinerja yang kurang sebesar 34,48. Dari 28 responden yang menyatakan sumber daya organisasi kurang mendukung yang termasuk dalam kategori kinerja baik 21,43 dan yang termasuk dalam kategori kinerja kurang sebesar 78,57. Hasil analisis dengan uji chi-square diperoleh nilai p sebesar 0,002 p0,05 yang berarti ada hubungan yang bermakna antara sumber daya organisasi dengan kinerja PLKB di Kota Medan. Universitas Sumatera Utara

4.3.8. Tabulasi Silang Antara Imbalan Dengan Kinerja PLKB Di Kota Medan Tahun 2014

Hasil tabulasi silang antara imbalan dengan kinerja PLKB di Kota Medan Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 4.25 berikut: Tabel 4.25 Tabulasi Silang Imbalan Dengan Kinerja PLKB Di Kota Medan No Kategori Imbalan Kategori Kinerja Jumlah p value Baik Kurang n n n 1 Baik 15 75 5 25 20 100,0 0,001 2 Kurang 10 27,03 27 72,97 37 100,0 Jumlah 25 43,86 32 56,14 57 100,0 Tabulasi silang antara imbalan dengan kinerja PLKB diperoleh dari 20 responden yang menyatakan bahwa imbalan sudah baik yang termasuk dalam kategori kinerja baik sebesar 75 dan kinerja yang kurang sebesar 25. Dari 37 responden yang menyatakan bahwa imbalan masih kurang yang termasuk dalam kategori kinerja baik 27,03 dan yang termasuk dalam kategori kinerja kurang sebesar 72,97. Hasil analisis dengan uji chi-square diperoleh nilai p sebesar 0,001 p0,05 yang berarti ada hubungan yang bermakna antara imbalan dengan kinerja PLKB di Kota Medan.

4.3.9. Tabulasi Silang Antara Desain Pekerjaan Dengan Kinerja PLKB Di Kota Medan Tahun 2014

Hasil tabulasi silang antara desain pekerjaan dengan kinerja PLKB di Kota Medan Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 4.26 berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.26 Tabulasi Silang Desain Pekerjaan Dengan Kinerja PLKB Di Kota Medan No Kategori Desain Pekerjaan Kategori Kinerja Jumlah p value Baik Kurang n n n 1 Baik 13 61,90 8 38,10 21 100,0 0,069 2 Kurang Baik 12 33,34 24 66,66 36 100,0 Jumlah 25 43,86 32 56,14 57 100,0 Tabulasi silang antara desain pekerjaan dengan kinerja PLKB diperoleh dari 21 responden yang menyatakan desain pekerjaan sudah baik yang termasuk dalam kategori kinerja baik sebesar 61,90 dan kinerja yang kurang sebesar 38,10. Dari 36 responden yang menyatakan desain pekerjaan kurang baik yang termasuk dalam kategori kinerja baik 33,34 dan yang termasuk dalam kategori kinerja kurang sebesar 66,66. Hasil analisis dengan uji chi-square diperoleh nilai p sebesar 0,069 p0,05 yang berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara desain pekerjaan dengan kinerja PLKB di Kota Medan. 4.3.10. Ringkasan Hasil Uji Statistik Chi Square Tabel 4.27 Hasil Analisis Statistik Hubungn Variabel Independen Dengan Variabel Dependen Dengan Uji Chi Square No Variabel Independen Variabel Dependen Nilai p Keterangan 1 Umur Kinerja PLKB 0,073 Tidak Ada Hubungan 2 Pendidikan 0,240 Tidak Ada Hubungan 3 Status perkawinan 0,028 Ada Hubungan 4 Keterampilan 0,004 Ada Hubungan 5 Sikap 1,000 Tidak AdaHubungan 6 Motivasi 0,008 Ada Hubungan 7 Sumber daya 0,002 Ada Hubungan 8 Imbalan 0,001 Ada Hubungan 9 Desain pekerjaan 0,069 Tidak Ada Hubungan Universitas Sumatera Utara

4.4. Hasil Analisis Multivariat

Berdasarkan hasil uji bivariat diperoleh bahwa variabel umur, pendidikan, status perkawinan, keterampilan, motivasi, sumber daya, imbalan, dan desain pekerjaan dapat dilanjutkan ke analisis multivariat regresi logistik.Uji regresi logistik dilakukan untuk mengetahui variabel yang paling berpengaruh terhadap kinerja PLKB di Kota Medan. Hasil uji regresi logistik dapat dilihat pada tabel 4.28 berikut : Tabel 4.28 hasil uji regresi logistik Variabel p value Exp B Umur 0,808 1,431 Pendidikan 0,086 0,056 Status perkawinan 0,035 0,90 Keterampilan 0,041 13,707 Motivasi 0,485 2,121 Sumber daya 0,021 13,349 Imbalan 0,007 21,769 Desain pekerjaan 0,909 0,871 Konstanta 0,203 0,001 Overall percentage = 86,0 Setelah dilakukan uji logistik, diperoleh bahwa variabel status perkawinan p=0,035, keterampilan p=0,041 sumber daya p=0,021, dan imbalan p=0,007 mempunyai pengaruh yang siginifikan terhadap kinerja PLKB karena nilai p0,05. Variabel status perkawinan mempunyai nilai Exp B sebesar 0,90, artinya PLKB yang berstatus belum kawin 1 kali lebih besar untuk dapat mencapai kinerja yang baik dibandingkan dengan PLKB yang berstatus kawin. Variablel keterampilan mempunyai nila Exp B sebesar 13,707, artinya PLKB yang terampil 14 kali lebih besar untuk mencapai kinerja yang baik dibandingkan dengan PLKB yang kurang Universitas Sumatera Utara terampil. Variabel sumber daya mempunyai nilai Exp B sebesar 13,349, artinya PLKB yang memiiki sumber daya organisasi yang mendukung 13 kali lebih besar untuk mencapai kinerja yang baik dibandingkan dengan PLKB yang memiliki sumber daya yang kurang mendukung. Variabel imbalan mempunyai nilai Exp B 21,769, artinya PLKB yang mendapat imbalan lebih baik 22 kali lebih besar untuk mencapai kinerja yang baik dibandingkan dengan PLKB yang mendapat imbalan yang kurang baik. Dapat disimpulkan bahwa dari keempat variabel yang bepengaruh terhadap kinerja yaitu status perkawinan, keterampilan, sumber daya, dan imbalan, variabel imblaan yang paling memengaruhi kinerja karena memiliki nilai Exp B yang paling besar daripada variabel status perkawinan, keterampilan, dan sumber daya. Secara keseluruhan dijelaskan dari nilai overall percentage sebesar 86,0, artinya variabel status perkawinan, keterampilan, sumber daya, dan imbalan memberikan pengaruh sebesar 86,0 terhadap kinerja PLKB, selebihnya dipengaruhi oleh variabel atau faktor lain yang diteliti dalam penelitian ini. Universitas Sumatera Utara 89

BAB V PEMBAHASAN

Hasil analisis uji statistik dengan menggunakan uji regresi logistik menunjukkan bahwa variabel status perkawinan, keterampilan, sumber daya, dan imbalan memiliki pengaruh yang siginfikan terhadap kinerja PLKB, sedangkan variabel umur, pendidikan, sikap, motivasi, dan desain pekerjaan tidak memiliki pengaruh yang siginifikan terhadap kinerja PLKB

5.1. Kinerja PLKB di Kota Medan

Hasil penelitian tentang kinerja PLKB menunjukkan bahwa kinerja PLKB berada pada kateogri baik sebesar 43,9 dan kategori kurang sebesar 56,1. Faktor- faktor yang memengaruhi kinerja PLKB di Kota Medan adalah sebagai berikut: Status perkawinan memengaruhi kinerja PLKB. Hasil wawancara dengan koordinator lapangan yang merupakan Pengawas PLKB PPLKB menyatakan bahwa kinerja sebagian PLKB yang sudah menikah lebih rendah dibandingkan dengan PLKB yang belu menikah. PLKB yang sudah menikah lebih sering terlambat datang ke kantor, dan lebih sering pulang lebih awal dari jadwal kantor daripada PLKB lain yang belum menikah. PLKB yang sudah menikah juga jarang melakukan kerja dilapangan dibanding PLKB yang belum menikah. Faktor lain yang memengaruhi kinerja PLKB adalah keterampilan, sumber daya, dan imbalan. Menurut PPLKB, dari segi keterampilan, PLKB sebagian besar berasal dari latar belakang pendidikan D3, hal ini tentu berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan PLKB yang sudah sesuai standard. Universitas Sumatera Utara