b. Motivasi
Hasil penelitian faktor psikologis berdasarkan motivasi menunjukkan 24,6 responden yang selalu ingin mencapai hasil kerja yang ditargetkan, sedangkan
selebihnya yaitu sebanyak 75,4 kadang-kadang mempunyai keinginan untuk selalu mencapai hasil kerja yang ditargetkan. Jumlah responden yang terus belajar untu
menguasai bidang pekerjaan hanya mencakup 21,1. Sebanyak 80,7 responden menjawab tidak pernah mendapat apresiasi dari atasan atas prestasi kerja berupa
penghargaan materiil dan hanya 7 responden yang menjawab mendapat penghargaan dari atasan berupa penghargaan non-materiil. Sebanyak 78,9
responden menjawab tidak puas dengan beban angka kredit yang menjadi syarat kenaikan pangkat PLKB karena nilai angka per item pekerjaan terlalu kecil
sedangkan total skor yang harus dicapai terlalu tinggi. Distribusi PLKB berdasarkan motivasi secara rinci dapat dilihat pada tabe 4.8 berikut:
Tabel 4.8 Distribusi PLKB Berdasarkan Motivasi
No Motivasi
Ya Kadang-
kadang Tidak
Jumlah n
n n
n
1 Saya selalu ingin
mencapai hasil kerja yang ditargetkan
14 24,6
43 75,4
57 100,0
2 Terus belajar untuk
menguasai bidang pekerjaan
12 21,1
29 50,9
16 28,1
57 100,0
3 Mendapat apresiasi
dari atasan atas prestasi kerja yang
saya kerjakan berupa penghargaan materiil
1 1,8
10 17,5
46 80,7
57 100,0
4 Mendapat apresiasi
dari atasan atas prestasi kerja yang
4 7,0
23 40,4
30 52,6
57 100,0
Universitas Sumatera Utara
saya kerjakan berupa penghargaan non
materiil 5
Puas dengan beban angka kredit
10 17,5
2 3,5
45 78,9
57 100,0
6 Instansi
memberlakukan hukuman bagi PLKB
yang melanggar aturan
17 29,8
6 10,5
34 59,6
57 100,0
Distribusi kategori PLKB berdasarkan motivasi sebanyak 20 responden 2,1 memiliki motivasi yang tinggi, sedangkan 37 responden 64,9 memiliki
motivasi yang rendah. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut:
Tabel 4.9 Distirbusi PLKB Berdasarkan Kategori Motivasi No
Motivasi Jumlah
1 Tinggi
20 35,1
2 Rendah
37 64,9
Jumlah 57
100,0 4.2.3. Variabel Organisasi
a. Sumber Daya
Hasil penelitian tentang sumber daya menunjukkan bahwa 54,4 responden memiliki ruang kantor sendiri, sedangkan 45,6 responden menyatakan tidak
memiliki ruang kantor sendiri. Sebanyak 89,5 responden menjawab tidak ada biaya operasional untuk menjalankan tugas di lini lapangan. Sebanyak 87,7 responden
tidak memiliki peralatan kerja yang memadai di kantor, namun setiap PLKB mendapat fasilitas kendaraan dinas berupa sepeda motor. Semua responden
menjawab ketersediaan alatobat kontrasepsi hormonal dan non hormonal selalu ada dan tidak pernah kekurangan. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.10 Distribusi PLKB Berdasarkan Indikator Sumber Daya
No Sumber Daya
Ya Kadang-
kadang Tidak
Jumlah n
n n
n
1 Ada ruang kantor
sendiri 31
54,4 26
45,6 57
100,0 2
Tersedia biaya operasional untuk
menjalan tugas 6
10,5 51
89,5 57
100,0 3
memiliki peralatan kerja yang memadai
7 12,3
50 87,7
57 100,0
4 Ketersediaan alat
peraga yang memudahkan
penyuluhan 9
15,8 41
71,9 7
12,3 57
100,0
5 Ada alat transportasi
57 100,0
57 100,0
6 7
Ketersediaan alatobat kontrasepsi
hormonal Ketersediaan
alatobat kontrasepsi non-hormonal
57 57
100,0 100,0
57 57
100,0 100,0
Distribusi kategori berdasarkan sumber daya menunjukkan bahwa 29 orang 50,9 menyatakan sumberdaya sudah mendukung dan sebanyak 28 orang 49,1
menyatakan sumber daya belum mendukung. Secara rinci dpaat dilihat pada tabel 4.11 berikut:
Tabel 4.11 Distribusi PLKB Berdasarkan Kategori Sumber Daya No
Sumber Daya Jumlah
1 Mendukung
29 50,9
2 Kurang Mendukung
28 49,1
Jumlah 57
100,0 b.
Imbalan
Hasil penelitian tentang imbalan menunjukkan bahwa 66,7 responden tidak setuju tentang insentif yang diterima sudah sesuai dengan beban tugas PLKB.
sebanyak 87,7 responden mendapat tunjangan fungsional dan selebihnya belum
Universitas Sumatera Utara
mendapat tunjangan fungsional. Seluruh responden mendapat tunjangan beras. Hanya 22,8 responden yang selalu mendapatkan penghargaan materiil danatau non
materiil dari atasan. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.12 berikut:
Tabel 4.12 Distirbusi PLKB Bedasarkan Indikator Imbalan
No imbalan
Setuju Ragu-ragu
Tidak Setuju
Jumlah n
n n
n
1 Insentif yang saya
terima sudah sesuai dengan beban tugas
sebagai PLKB 19
33,3 38
66,7 57
100,0
2 Memperoleh
tunjangan fungsional 50
87,7 7
12,3 57
100,0 3
Memperoleh tunjangan beras
57 100,0
57 100,0
4 Mendapat
penghargaan materill non materill
jika saya rajin 13
22,8 5
8,8 39
68,4 57
100,0
Distribusi kategori berdasarkan imbalan menunjukkan bahwa 20 orang 35,1 menyatakan imbalan yang diterima sesuai dan 37orang 64,9 menyatakan
imbalan kurang sesuai. Secara rinci dpaat dilihat pada tabel 4.13 berikut:
Tabel 4.13 Distribusi PLKB Berdasarkan Kategori Desain Pekerjaan No
Imbalan Jumlah
1 Sesuai
20 35,1
2 Kurang Sesuai
37 64,9
Jumlah 57
100,0 c.
Desain Pekerjaan
Hasil penelitian tentang desain pekerjaan menunjukkan bahwa 77,2 responden setuju tentang desain pekerjaan setelah otonomi daerah lebih kompleks
sehingga tanggung jawab kerja PLKB lebih banyak. Tanggung jawab kerja PLKB tidak lagi hanya melayani persoalan KB, tetapi juga tentang pemberdayaan
Universitas Sumatera Utara
perempuan. Sebanyak 68,4 responden menyatakan bahwa desain pekerjaan tidak cukup baik dalam memberi kesempatan PLKB untuk naik pangkat dan jabatan.
Sebanyak 49,1 responden tidak setuju tentang desain pekerjaan sudah cukup baik dalam mengembangkan kemampuan dan keterampilan responden sebagai PLKB.
secara rinci dpaat dilihat pada abel 4.14 berikut:
Tabel 4.14 Distribusi PLKB Berdasarkan Indikator Desain Pekerjaan
No Desain Pekerjaan
Setuju Ragu-ragu
Tidak Setuju
Jumlah n
n n
n
1 Setelah otonomi
daerah desain pekerjaan PLKB
lebih kompleks sehingga tugas
PLKB tidak hanya mengurusi soal KB
saja 44
77,2 13
22,8 57
100,0
2 Perubahan desain
pekerjaan setelah otonomi sudah
cukup baik dalam memberikan
kesempatan bagi PLKB untuk naik
pangkat melalui beban angka kredit
13 22,8
5 8,8
39 68,4
57 100,0
3 Fasilitas yang
diberikan instansi memadai dalam
mendukung melaksanakan
rancangan kerja yang telah dibuat
29 50,9
6 10,5
22 38,6
57 100,0
4 Atasan selalu
memberikan bantuan apabila
PLKB menemukan hambatan dan
menghadapi masalah kerja
30 52,6
12 21,1
15 26,3
57 100,0
Universitas Sumatera Utara
5 Desain pekerjaan
selama ini dibuat cukup baik dalam
mengembangkan kemampuan dan
keterampilan bapakibu
15 26,3
14 24,6
28 49,1
57 100,0
Distribusi kategori berdasarkan desain pekerjaan menunjukkan 21 orang 36,8 menyatakan bahwa desain pekerjaan sudah baik dan 36 orang 63,2
menyatakan desain pekerjaan kurang baik. Secara rinci dpaat dilihat pada tabel 4.15 berikut:
Tabel 4.15 Distribusi PLKB Berdasarkan Kategori Desain Pekerjan No
Desain Pekerjaan Jumlah
1 Baik
21 36,8
2 Kurang
36 63,2
Jumlah 57
100,0 4.2.4. Kinerja PLKB
Kinerja PLKB diukur berdasarkan presentase pelaksanaan proses kerja dan output yang dihasilkan. Kinerja PLKB dikategorikan menjadi dua kategori yaitu :
a Baik, jika total skor yang diperoleh responden berada
≥75 atau berada pada range 50-66
b Kurang, jika total skor yang diperoleh PLKB berada 75 atau berada pada
range 22-49 Hasil penelitian kinerja PLKB dinilai oleh Pengawas PLKB PPLKB dari
masing-masing kecamatan di Kota Medan. Hasil penelitian tentang pencapaian kinerja PLKB dapat dilihat pada tabel 4.16 berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.16 Distribusi PLKB Berdasarkan Kinerja
No Kinerja
Ya Kadang-
kadang Tidak
Jumlah n
n n
n
1 Rapat koordinasi
kecamatan minimal sebulan sekali
55 96,5
2 3,5
57 100,0
2 Rapat koordinasi
keluarahan minimal sebulan sekali
36 63,2
21 36,8
57 100,0
3 Mengadvokasi tokoh
formal kerjasama lintas sektoral
56 98,2
1 1,8
57 100,0
4 Mengadvokasi tokoh
informal tokoh agama dan tokoh masyarakat
untuk ikut berpean aktif dalam
mensukseskan program KB
23 40,4
2 3,5
32 56,1
57 100,0
5 Melakukan pembinaan
dan fasilitasi kepada PPKBD setiap minggu
39 68,4
10 17,5
8 14,0
57 100,0
6 Melakukan pembinaan
dan fasilitasi kepada poktan BKB, BKR,
BKL setiap minggu 1
1,8 28
49,1 28
49,1 57
100,0
7 Melakukan pembinaan
dan fasilitasi kepada UPPKS setiap minggu
1 1,8
16 28,1
40 70,2
57 100,0
8 Melakukan mini
lokakarya 41
71,9 16
28,1 57
100,0 9
Pencatatan data dalam laporan C1desdal10
akurat 24
42,1 33
57,9 57
100,0 10
Data dalam laporan bulanan F1dal10
akurat 10
17,5 47
82,5 57
100,0 11
Laporan bulanan F1dal10 tidak
pernah terlambat diserahkan kepada
PPLKB kecamatan 17
29,8 40
70,2 57
100,0
12 Melakukan staf
meeting mingguan di kecamatan
26 45,6
31 54,4
57 100,0
Universitas Sumatera Utara
13 Melakukan KIE dan
Konseling KB secara rutin kepada
masyarakat 38
66,7 16
28,1 3
5,3 57
100,0
14 Mengumpulkan
kliping informasi dari surat
kabarmajalahinternet tentang topic-topik
yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas
11 19,3
46 80,7
57 100,0
15 16
17 18
19
20
21 Membuat media
belajar berupa leaflet Membuat media
belajar beupa brosur Disiplin tepat waktu
sesuai dengan jadwal masuk kantor
Prevalensi KB aktif sebesar 65
Pembinaan keluarga balita dengan indikator
keluarga yang mempunyai anak dan
ikut dalam kegiatan kelompok bina
keluarga balita BKB sebesar
≥ 50 Pembinaan keluarga
remaja dengan indikator keluarga
yang memiliki remaja dan ikut kegiatan
kelompok bina keluarga remaja
BKR sebesar
≥ 30 Pembinaan keluarga
lansia dengan indikator keluarga
yang ada anggota lansia dan ikut
kegiatan kelompok bina keluarga lansia
BKL sebesar
≥ 50 UPPKS usaha
peningkatan 19
31 11
3 33,3
54,4 19,3
5,3 2
9 36
24 23
13
5
15 3,5
15,8 63,2
42,1 40,4
22,8
8,8
26,3 55
48 2
2 23
44
52
39 96,5
84,2 3,5
3,5 40,4
77,2
91,2
68,4 57
57 57
57 57
57
57
57 100,0
100,0 100,0
100,0 100,0
100,0
100,0
100,0
Universitas Sumatera Utara
22
23 pendapatan keluarga
sejahtera ≥ 50
Jumlah pemuka masyarakat yang aktif
mendukung program KB Nasional sebesar
90
Distribusi berdasarkan kategori kinerja PLKB menunjukkan bahwa 25 orang 43,9 suadah memiliki kinerja yang baik dan 32 orang 56,1 memiliki kinerja
yang kurang. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.17 berikut:
Tabel 4.17 Distribusi PLKB Berdasarkan Kategori Kinerja No
Kinerja Jumlah
1 Baik
25 43,9
2 Kurang
32 56,1
Jumlah 57
100,0 4.3.
Hasil Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan variabel independen meliputi faktor individu umur, pendidikan, desain pekerjaan, dan
keerampilan faktor psikologis sikap dan motivasi, dan faktor organisasi sumberdaya, imbalan, dan desain pekerjaan dengan variabel dependen kinerja
PLKB menggunakan uji chi-square. Hasil tabulasi silang antara variabel independen dengan variabel dependen dijelaskan pada uraian berikut ini:
4.3.1. Tabulasi Silang Umur Dengan Kinerja PLKB Di Kota Medan Tahun 2014
Hasil tabulasi silang antara umur dengan kinerja PLKB dapat dilihat pada tabel 4.18 berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.18 Tabulasi Silang Variabel Umur Dengan Kinerja PLKB Di Kota Medan Tahun 2014
No Kategori Umur
Kategori Kinerja Jumlah
p value Baik
Kurang n
n n
1 ≤ 35 tahun
12 63,16
7 36,84
19 100,0
0,073 2
35 tahun 13
34,21 25
65,79 38
100,0
Jumlah 25
43,86 32
56,14 57
100,0
Tabulasi silang antara umur dengan kinerja PLKB diperoleh dari 19 responden yang berumur dibawah atau sama dengan 35 tahun yang termasuk dalam kategori kinerja
baik sebesar 63,16 dan kinerja yang kurang seesar 36,84. Dari 38 responden yang berumur diatas 35 tahun yang termasuk dalam kategori kinerja baik 34,21 dan yang
termasuk dalam kategori kinerja kurang sebesar 75,69. Hasil analisis dengan uji chi-square diperoleh nilai p sebesar 0,073 p0,05 yang berarti tidak ada hubungan
yang bermakna antara umur dengan kinerja PLKB di Kota Medan.
4.3.2. Tabulasi Silang Pendidikan Dengan Kinerja PLKB Di Kota Medan Tahun 2014
Hasil tabulasi silang antara pendidikan dengan kinerja PLKB di Kota Medan Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 4.19 berikut;
Tabel 4.19 Tabulasi Silang Pendidikan Dengan Kinerja PLKB di Kota Medan
No Kategori Pendidikan
Kategori Kinerja Jumlah
p value Baik
Kurang n
N n
1 SMA
2 25
6 75
8 100,0
0,240 2
3 D3
S1 12
11 40
57,90 18
8 60
42,10 30
19 100,0
100,0
Jumlah 25
43,86 32
56,14 57
100,0
Tabulasi silang antara pendidikan dengan kinerja PLKB diperoleh dari 8 responden yang berpendidikan SMA sebesar 25 memilik kinerja baik dan 75 memiliki
Universitas Sumatera Utara
kinerja kurang. Dari 30 responden yang berpendidikan D3 yang memiliki kinerja baik sebesar 40 dan yang termasuk dalam kategori kinerja kurang sebesar 60.
Dari 19 respoden yang berpendidikan S1 yang memiliki kinerja baik sebesar 57,90 dan yang memiiki kinerja kurang sebesar 4,10. Hasil analisis dengan uji chi-square
diperoleh nilai p sebesar 0,240 p0,05 yang berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan kinerja PLKB di Kota Medan.
4.3.3. Tabulasi Silang Antara Status Perkawinan Dengan Kinerja PLKB Di Kota Medan Tahun 2014
Hasil tabulasi silang antara status perkawinan dengan kinerja PLKB di Kota Medan Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 4.20 berikut:
Tabel 4.20 Tabulasi Silang Status Perkawinan Dengan Kinerja PLKB Di Kota Medan
No Kategori status
perkawinan Kategori Kinerja
Jumlah p value
Baik Kurang
n n
n
1 Kawin
9 29,03
22 70,97
31 100,0
0,028 2
Belum Kawin 16
61,54 10
38,46 26
100,0
Jumlah 25
43,86 32
56,14 57
100,0
Tabulasi silang antara status perkawinan dengan kinerja PLKB diperoleh dari 31 responden yang sudah kawin yang termasuk dalam kategori kinerja baik sebesar
29,03 dan kinerja yang kurang seesar 70,97. Dari 26 responden yang berstatus belum kawin yang termasuk dalam kategori kinerja baik 61,54 dan yang termasuk
dalam kategori kinerja kurang sebesar 38,46. Hasil analisis dengan uji chi-square diperoleh nilai p sebesar 0,028 p0,05 yang berarti ada hubungan yang bermakna
antara status perkawinan dengan kinerja PLKB di Kota Medan.
Universitas Sumatera Utara
4.3.4. Tabulasi Silang Antara Keterampilan Dengan Kinerja PLKB Di Kota Medan Tahun 2014
Hasil tabulasi silang antara keterampilan dengan kinerja PLKB di Kota Medan Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 4.21 berikut:
Tabel 4.21 Tabulasi Silang Keterampilan Degnan Kinerja PLKB Di Kota Medan
No Kategori
Keterampilan Kategori Kinerja
Jumlah p value
Baik Kurang
n n
n
1 Terampil
24 55,81
19 44,19
43 100,0
0,004 2
Kurang terampil 1
7,14 13
92,86 14
100,0
Jumlah 25
43,86 32
56,14 57
100,0
Tabulasi silang antara keterampilan dengan kinerja PLKB diperoleh dari 43 responden yang terampil yang termasuk dalam kategori kinerja baik sebesar 55,81
dan kinerja yang kurang sebesar 44,19. Dari 14 responden yang kurang terampil yang termasuk dalam kategori kinerja baik 7,14 dan yang termasuk dalam kategori
kinerja kurang sebesar 92,86. Hasil analisis dengan uji chi-square diperoleh nilai p sebesar 0,004 p0,05 yang berarti ada hubungan yang bermakna antara
keterampilan dengan kinerja PLKB di Kota Medan.
4.3.5. Tabulasi Silang Antara Sikap Dengan Kinerja PLKB Di Kota Medan Tahun 2014
Hasil tabulasi silang antara sikap dengan kinerja PLKB di Kota Medan Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 4.22 berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.22 Tabulasi Silang Sikap Dengan Kinerja PLKB Di Kota Medan
No Kategori Sikap
Kategori Kinerja Jumlah
p value Baik
Kurang n
n n
1 Baik
20 44,44
25 55,56
45 100,0
1,000 2
Kurang 5
41,67 7
58,33 12
100,0
Jumlah 25
43,86 32
56,14 57
100,0
Tabulasi silang antara sikap dengan kinerja PLKB diperoleh dari 45 responden yang memiliki sikap baik yang termasuk dalam kategori kinerja baik sebesar 44,44 dan
kinerja yang kurang sebesar 55,56. Dari 12 responden yang memiliki sikap kurang baik yang termasuk dalam kategori kinerja baik 41,67 dan yang termasuk dalam
kategori kinerja kurang sebesar 58,33. Hasil analisis dengan uji chi-square diperoleh nilai p sebesar 1,000 p0,05 yang berarti tidak ada hubungan yang
bermakna antara sikap dengan kinerja PLKB di Kota Medan.
4.3.6. Tabulasi Silang Antara Motivasi Dengan Kinerja PLKB Di Kota Medan Tahun 2014
Hasil tabulasi silang antara motivasi dengan kinerja PLKB di Kota Medan Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 4.23 berikut:
Tabel 4.23 Tabulasi Silang Motivasi Dengan Kinerja PLKB Di Kota Medan
No Kategori Motivasi
Kategori Kinerja Jumlah
p value Baik
Kurang n
n n
1 Tinggi
14 70
6 30
20 0,008
2 Rendah
11 29,73
25 67,57
37
Jumlah 25
43,86 32
56,14 57
100,0
Tabulasi silang antara motivasi dengan kinerja PLKB diperoleh dari 20 responden yang memiliki motivasi tinggi yang termasuk dalam kategori kinerja baik sebesar
70 dan kinerja yang kurang sebesar 30. Dari 37 responden yang memiliki
Universitas Sumatera Utara
motivasi rendah yang termasuk dalam kategori kinerja baik 29,73 dan yang termasuk dalam kategori kinerja kurang sebesar 67,57. Hasil analisis dengan uji
chi-square diperoleh nilai p sebesar 0,008 p0,05 yang berarti ada hubungan yang bermakna antara motivasi dengan kinerja PLKB di Kota Medan.
4.3.7. Tabulasi Silang Antara Sumber Daya Dengan Kinerja PLKB Di Kota Medan Tahun 2014
Hasil tabulasi silang antara sumber daya dengan kinerja PLKB di Kota Medan Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 4.24 berikut:
Tabel 4.24 Tabulasi Sumber Daya Organisasi Dengan Kinerja PLKB Di Kota Medan
No Kategori Sumber
Daya Orgainsasi Kategori Kinerja
Jumlah p value
Baik Kurang
n n
n
1 Mendukung
19 65,52
10 34,48
29 100,0
0,002 2
Kurang mendukung 6
21,43 22
78,57 28
100,0
Jumlah 25
43,86 32
56,14 57
100,0
Tabulasi silang antara sumber daya dengan kinerja PLKB diperoleh dari 29 responden yang menyatakan sumber daya organisasi mendukung yang termasuk
dalam kategori kinerja baik sebesar 65,52 dan kinerja yang kurang sebesar 34,48. Dari 28 responden yang menyatakan sumber daya organisasi kurang mendukung
yang termasuk dalam kategori kinerja baik 21,43 dan yang termasuk dalam kategori kinerja kurang sebesar 78,57. Hasil analisis dengan uji chi-square diperoleh nilai p
sebesar 0,002 p0,05 yang berarti ada hubungan yang bermakna antara sumber daya organisasi dengan kinerja PLKB di Kota Medan.
Universitas Sumatera Utara
4.3.8. Tabulasi Silang Antara Imbalan Dengan Kinerja PLKB Di Kota Medan Tahun 2014
Hasil tabulasi silang antara imbalan dengan kinerja PLKB di Kota Medan Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 4.25 berikut:
Tabel 4.25 Tabulasi Silang Imbalan Dengan Kinerja PLKB Di Kota Medan
No Kategori Imbalan
Kategori Kinerja Jumlah
p value Baik
Kurang n
n n
1 Baik
15 75
5 25
20 100,0
0,001 2
Kurang 10
27,03 27
72,97 37
100,0
Jumlah 25
43,86 32
56,14 57
100,0
Tabulasi silang antara imbalan dengan kinerja PLKB diperoleh dari 20 responden yang menyatakan bahwa imbalan sudah baik yang termasuk dalam kategori kinerja
baik sebesar 75 dan kinerja yang kurang sebesar 25. Dari 37 responden yang menyatakan bahwa imbalan masih kurang yang termasuk dalam kategori kinerja baik
27,03 dan yang termasuk dalam kategori kinerja kurang sebesar 72,97. Hasil analisis dengan uji chi-square diperoleh nilai p sebesar 0,001 p0,05 yang berarti
ada hubungan yang bermakna antara imbalan dengan kinerja PLKB di Kota Medan.
4.3.9. Tabulasi Silang Antara Desain Pekerjaan Dengan Kinerja PLKB Di Kota Medan Tahun 2014
Hasil tabulasi silang antara desain pekerjaan dengan kinerja PLKB di Kota Medan Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 4.26 berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.26 Tabulasi Silang Desain Pekerjaan Dengan Kinerja PLKB Di Kota Medan
No Kategori Desain
Pekerjaan Kategori Kinerja
Jumlah p value
Baik Kurang
n n
n
1 Baik
13 61,90
8 38,10
21 100,0
0,069 2
Kurang Baik 12
33,34 24
66,66 36
100,0
Jumlah 25
43,86 32
56,14 57
100,0
Tabulasi silang antara desain pekerjaan dengan kinerja PLKB diperoleh dari 21 responden yang menyatakan desain pekerjaan sudah baik yang termasuk dalam
kategori kinerja baik sebesar 61,90 dan kinerja yang kurang sebesar 38,10. Dari 36 responden yang menyatakan desain pekerjaan kurang baik yang termasuk dalam
kategori kinerja baik 33,34 dan yang termasuk dalam kategori kinerja kurang sebesar 66,66. Hasil analisis dengan uji chi-square diperoleh nilai p sebesar 0,069
p0,05 yang berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara desain pekerjaan dengan kinerja PLKB di Kota Medan.
4.3.10. Ringkasan Hasil Uji Statistik Chi Square Tabel 4.27 Hasil Analisis Statistik Hubungn Variabel Independen Dengan
Variabel Dependen Dengan Uji Chi Square
No Variabel Independen
Variabel Dependen Nilai p
Keterangan
1 Umur
Kinerja PLKB 0,073
Tidak Ada Hubungan
2 Pendidikan
0,240 Tidak Ada
Hubungan 3
Status perkawinan 0,028
Ada Hubungan 4
Keterampilan 0,004
Ada Hubungan 5
Sikap 1,000
Tidak AdaHubungan 6
Motivasi 0,008
Ada Hubungan 7
Sumber daya 0,002
Ada Hubungan 8
Imbalan 0,001
Ada Hubungan 9
Desain pekerjaan 0,069
Tidak Ada Hubungan
Universitas Sumatera Utara
4.4. Hasil Analisis Multivariat
Berdasarkan hasil uji bivariat diperoleh bahwa variabel umur, pendidikan, status perkawinan, keterampilan, motivasi, sumber daya, imbalan, dan desain pekerjaan
dapat dilanjutkan ke analisis multivariat regresi logistik.Uji regresi logistik dilakukan untuk mengetahui variabel yang paling berpengaruh terhadap kinerja PLKB di Kota
Medan. Hasil uji regresi logistik dapat dilihat pada tabel 4.28 berikut :
Tabel 4.28 hasil uji regresi logistik
Variabel p value
Exp B
Umur 0,808
1,431 Pendidikan
0,086 0,056
Status perkawinan 0,035
0,90 Keterampilan
0,041 13,707
Motivasi 0,485
2,121 Sumber daya
0,021 13,349
Imbalan 0,007
21,769 Desain pekerjaan
0,909 0,871
Konstanta 0,203
0,001 Overall percentage = 86,0
Setelah dilakukan uji logistik, diperoleh bahwa variabel status perkawinan p=0,035, keterampilan p=0,041 sumber daya p=0,021, dan imbalan p=0,007
mempunyai pengaruh yang siginifikan terhadap kinerja PLKB karena nilai p0,05. Variabel status perkawinan mempunyai nilai Exp B sebesar 0,90, artinya
PLKB yang berstatus belum kawin 1 kali lebih besar untuk dapat mencapai kinerja yang baik dibandingkan dengan PLKB yang berstatus kawin. Variablel keterampilan
mempunyai nila Exp B sebesar 13,707, artinya PLKB yang terampil 14 kali lebih besar untuk mencapai kinerja yang baik dibandingkan dengan PLKB yang kurang
Universitas Sumatera Utara
terampil. Variabel sumber daya mempunyai nilai Exp B sebesar 13,349, artinya PLKB yang memiiki sumber daya organisasi yang mendukung 13 kali lebih besar
untuk mencapai kinerja yang baik dibandingkan dengan PLKB yang memiliki sumber daya yang kurang mendukung. Variabel imbalan mempunyai nilai Exp B 21,769,
artinya PLKB yang mendapat imbalan lebih baik 22 kali lebih besar untuk mencapai kinerja yang baik dibandingkan dengan PLKB yang mendapat imbalan yang kurang
baik. Dapat disimpulkan bahwa dari keempat variabel yang bepengaruh terhadap kinerja yaitu status perkawinan, keterampilan, sumber daya, dan imbalan, variabel
imblaan yang paling memengaruhi kinerja karena memiliki nilai Exp B yang paling besar daripada variabel status perkawinan, keterampilan, dan sumber daya. Secara
keseluruhan dijelaskan dari nilai overall percentage sebesar 86,0, artinya variabel status perkawinan, keterampilan, sumber daya, dan imbalan memberikan pengaruh
sebesar 86,0 terhadap kinerja PLKB, selebihnya dipengaruhi oleh variabel atau faktor lain yang diteliti dalam penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
89
BAB V PEMBAHASAN
Hasil analisis uji statistik dengan menggunakan uji regresi logistik menunjukkan bahwa variabel status perkawinan, keterampilan, sumber daya, dan
imbalan memiliki pengaruh yang siginfikan terhadap kinerja PLKB, sedangkan variabel umur, pendidikan, sikap, motivasi, dan desain pekerjaan tidak memiliki
pengaruh yang siginifikan terhadap kinerja PLKB
5.1. Kinerja PLKB di Kota Medan
Hasil penelitian tentang kinerja PLKB menunjukkan bahwa kinerja PLKB berada pada kateogri baik sebesar 43,9 dan kategori kurang sebesar 56,1. Faktor-
faktor yang memengaruhi kinerja PLKB di Kota Medan adalah sebagai berikut: Status perkawinan memengaruhi kinerja PLKB. Hasil wawancara dengan
koordinator lapangan yang merupakan Pengawas PLKB PPLKB menyatakan bahwa kinerja sebagian PLKB yang sudah menikah lebih rendah dibandingkan
dengan PLKB yang belu menikah. PLKB yang sudah menikah lebih sering terlambat datang ke kantor, dan lebih sering pulang lebih awal dari jadwal kantor daripada
PLKB lain yang belum menikah. PLKB yang sudah menikah juga jarang melakukan kerja dilapangan dibanding PLKB yang belum menikah.
Faktor lain yang memengaruhi kinerja PLKB adalah keterampilan, sumber daya, dan imbalan. Menurut PPLKB, dari segi keterampilan, PLKB sebagian besar
berasal dari latar belakang pendidikan D3, hal ini tentu berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan PLKB yang sudah sesuai standard.
Universitas Sumatera Utara