PLKB. Upaya lainnya adalah dengan “mendekatkan dan mempercepat” akses informasi melalui internet, dan mempercepat proses input dan penganalisisan data
melalui penguasaan komputer. Hasil penelitian di lapangan ditemukan beberapa PLKB tidak mampu menganalisa data melalui komputer, tidak terampil mengakses
internet untuk mecari informasi-informasi yang mendukung pelaksanaan tugas. Pelatihan diperlukan untuk mengembangkan keterampilan khusus untuk
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan standard. Hal ini lah yang tidak didapatkan dari pendidikan formal yang lebih bersifat umum. John dan William 1993
menyatakan bahwa pengalamn-pengalaman belajar masa lalu yang berbeda-beda dari sekolah latihan industri jauh lebih besar dari pengalaman-pengalaman belajar dari
sekolah atau perguruan tingg
i.
Hal ini juga dikemukakan oleh Amstrong 2004, cara untuk membantu individu untuk meningkatkan diri adalah degan mengikuti pelatihan
training pekerjaan.
5.3 Pengaruh Faktor Psikologis Terhadap Kinerja PLKB Di Kota Medan
5.3.1. Pengaruh Sikap Terhadap Kinerja PLKB di Kota Medan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki sikap yang baik yaitu sebanyak 45 orang 78,92 dan responden yang memiliki
sikap kurang baik 22 orang 21,1. Berdasarkan tabel 4.22 dapat dilihat bahwa sebanyak 44,44 PLKB yang masuk dalam kategori sikap baik memiliki kinerja
yang baik dan sebanyak 41,67 PLKB yang masuk dalam kategori kurang baik memiliki kinerja yang baik. Hasil yang diperoleh dari tabulasi silang antara sikap
Universitas Sumatera Utara
dengan kinerja PLKB menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan kinerja PLKB p= 1,000 0,05.
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan pengertian sikap yang dikemukakan oleh Siagian 1995 yang menyatakan perilaku kerja yang ditunjukkan karyawan
sesungguhnya merupakan gambaran atau cerminan dari sikap karyawan tersebut, apabila sikap itu positif maka perilaku kerja yang ditimbulkan adalah baik, dengan
perilaku kerja yang baik mewujudkan kinerja yang tinggi. berdasarkan hasil penelitian dilapangan menunjukkan tidak adanya hubungan sikap dengan kinerja
dalam penelitian ini disebabkan oleh karena PLKB yang mempunyai sikap yang baik memiliki kinerja yang relatif sama dengan PLKB yang mempunyai sikap yang
kurang baik. Hasil penelitian di lapangan ditemukan bahwa lebih banyak PLKB yang
senang dan menyukai tugas mereka sebagai PLKB yaitu sebesar 49,1. Sebesar 66,7 setuju untuk berkomitmen menyelesaikan semua pekerjaan dengan baik,
sebesar 59,6 responden setuju tentang mengerjakan sesuatu tanpa diminta dulu oleh atasan. Namun, kendala lapangan lebih memengaruhi kinerja PLKB dan kelancaran
tugas mereka seperti: ada beberapa PLKB yang memiliki dua wilayah binaan. Faktor lain juga yang memengaruhi kinerja PLKB adalah semakin luasnya persoalan yang
menjadi tanggung jawab PLKB yang tidak hanya mengatasi persolan KB, tetapi juga persoalan kekerasan pada perempuan dan anak.
Universitas Sumatera Utara
5.3.2. Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja PLKB Di Kota Medan