BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Semantik Leksikal Bahasa Melayu Dialek Bandar Khalipah
4.1.1 Kata dan Morfem
Kata maupun morfem adalah satuan-satuan lingual yang merupakan unit kunci pada tataran linguistik dimana satu dengan yang lainnya berkaitan pada pengkajian
bahasa. Adapun hasil penelitian penggunaan kata dan morfem dalam bahasa Melayu
dialek Bandar Khalipah terdapat pada tabel di bawah ini :
KATA MORFEM
tengok tengok tetengok te
menengok me tengokan an
bosa bosa tebosa te
membosa mem bosakan
an membosakan mem-kan
dompang dompang mendompang men
didompang di
Ridwan Azhar : Analisis Semantik Bahasa Melayu Dialek Bandar Khalipah, 2008 USU e-Repository © 2008
lanjutan mendompangkan
men-kan piuh piuh
dipiuh di piuhkan kan
memiuh mem bogi bogi
dibogi di bogikan kan
membogi mem membogikan mem-kan
4.1.2 Leksikon dan Unsur Leksikon
Leksikon dan unsur leksikon dalam bahasa Melayu dialek Bandar Khalipah, terdiri atas :
1. Kategorimatik, yakni kata-kata yang sifatnya deskriptif memiliki gambaran, yaitu
nomina, verba, adjektiva, dan adverbia. 2.
Sinkategorimatik, yakni preposisi dan konjungsi 3.
Idiom Leksikon dalam bahasa Melayu Dialek Bandar Khalipah, yaitu:
kasut ; selopsandal
katil ; tempat tidur
leyeng ; sepeda
Ridwan Azhar : Analisis Semantik Bahasa Melayu Dialek Bandar Khalipah, 2008 USU e-Repository © 2008
golas ; gelas
moto ; mobil
okok ; rokok
selampai ; saputangan
tempayan ; tempat air
tika ; tikar
ambek ; ambil
golak ; ketawa
sodih ; sedih
sonang ; senang
punggah ; bongkar
pogi ; pergi
balek ; pulang
belanjo ; belanja
cekel ; pelit
peel ; kelakuan
meah ; merah
kuneng ; kuning
buwok ; buruk
elok ; baik
tido ; tidur
di sanan ; di sana
pocah bolah ; pecah belah
Ridwan Azhar : Analisis Semantik Bahasa Melayu Dialek Bandar Khalipah, 2008 USU e-Repository © 2008
ondah hati ; rendah hati
pembongak ; pembohong koas kepalo ; keras kepala
umah sakit ; rumah sakit `
4.1.3 Kata Turunan
Kata turunan dalam bahasa Melayu dialek Bandar Khalipah : Prefiksasi :
bekoas ; berkeras
beobut ; berebut
bojalan ; berjalan
dipiuh ; dicubit
membasuh ; mencuci
menengok ; melihat
memboli ; membeli
membosa ; membesar
membogi ; memberi
mendompang ; memukul pembongak
; penipu tetido
; tertidur tegolak
; tertawa tejatoh
; terjatuh Sufiksasi :
Ridwan Azhar : Analisis Semantik Bahasa Melayu Dialek Bandar Khalipah, 2008 USU e-Repository © 2008
patohi ; patuhi
bosakan ; besarkan
tengokkan ; lihatkan
bogikan ; berikan
tidokan ; tidurkan
iyolah ; sebaiknya iya
bolikan ; belikan
Infiksasi : Infiks -el-
; tapak - telapak telapak tunjuk - telunjuk telunjuk
gombung - gelombung gelembung Infiks -em- ; tuwun - temuwun turun
kuneng - kemuneng kuning gota - gemota gemetar
Infiks -er- ; gigi - gerigi
guwuh - gemuwuh gemuruh tali - terali
Konfiksasi : Konfiks ke-an ; sojuk - kesojukan dalam keadaan sejuk
lombik - kelombikan dalam keadaan lembek kocik - kekocikan dalam keadaan kecil
Ridwan Azhar : Analisis Semantik Bahasa Melayu Dialek Bandar Khalipah, 2008 USU e-Repository © 2008
4.1.4 Kata Majemuk
Uraian kata majemuk berdasarkan unsurnya dalam bahasa Melayu dialek Bandar Khalipah, sebagai berikut :
a. Unsur pertama dan unsur kedua kata benda
Contoh : kaeto lombu ’kereta lembu
utan imbo ’hutan rimba’ ladam kudo ’ladam kuda’
anak talingo ’anak telinga’ topung boas ’tepung beras’
b. Unsur pertama kata benda dan unsur kedua kata keadaan
Contoh : bini mudo ‘istri muda’
cino buto ‘cinta buta’ lancang kuneng ‘lancang kuning = perahu kebesaran raja’
c. Unsur pertama kata benda dan unsur kedua kata kerja
Contoh : kaeto sowong ‘kereta sorong’
bonang jait ‘benang jahit’ gayung besambut ‘gayung bersambut = kata yang dapat dipahami’
pos jago ‘pos jaga’ piso lipat ‘pisau lipat’
uang baco ‘ruang baca’
Ridwan Azhar : Analisis Semantik Bahasa Melayu Dialek Bandar Khalipah, 2008 USU e-Repository © 2008
d. Unsur pertama dan unsur kedua kata keadaan
Contoh : gundah gulano ‘gundah gulana = sangat bingung’
joeh payah ‘jerih payah = hasil susah’ ponuh sosak ‘penuh sesak = sangat penuh’
kuwus koing ‘kurus kering’ duko lao ‘duka lara’
haam jadah ‘haram jadah = anak di luar nikah’ pocah bolah ‘pecah belah = tembikar’
lomah lombut ‘lemah lembut = sopan santun’ e.
Unsur pertama dan unsur kedua kata kerja Contoh :
jual boli ‘jual beli’ sepak tojang ‘sepak terjang’
patah tumboh ’patah tumbuh’ poluk cium ’peluk cium’
jungke balik ’jungkir balik’ angkat bicao ’angkat bicara’
f. Unsur pertama kata kerja dan unsur kedua kata benda
Contoh : angkat tangan ’angkat tangan’
timbang aso ’timbang rasa’ sapu tangan ’sapu tangan’
Ridwan Azhar : Analisis Semantik Bahasa Melayu Dialek Bandar Khalipah, 2008 USU e-Repository © 2008
lenggang kangkung ’lenggang kangkung’ angkat kaki ’angkat kaki’
g. Unsur pertama kata kerja dan unsur kedua kata keadaan
Contoh : kojo koas ’kerja keras’
cakap bosa ’besar cakap = mengada-ada’ tampa sayang ’tamapr sayang’
h. Unsur pertama kata benda dan unsur kedua kata bilangan
Contoh : kelambe limo ’kelambir lima’
oda duo ’roda dua’ bintang tujoh ’bintang tujuh’
seampang duo bolas ’serampang dua belas’ kaki limo ’kaki lima’
i. Unsur pertama kata bilangan dan unsur kedua kata benda
Contoh : tigo seangkai ’tiga serangkai’
ompat sekawan ’empat sekawan’ duo sejoli ’dua sejoli’
duo setali ’dua setali’
4.1.5 Idiom
Adapun penggunaan idiom berdasarkan hasil penelitian dalam bahasa Melayu dialek Bandar Khalipah, yaitu :
Ridwan Azhar : Analisis Semantik Bahasa Melayu Dialek Bandar Khalipah, 2008 USU e-Repository © 2008
a bako tak codak keturunan tidak baik
b mengangkat batang teondam mengulang kelakuan yang tidak baik
c mocam jouk puut seperti jeruk purut = cemberut
d ondah hati rendah hati
e balok bilah lukah bambu untuk membuat bubu
f adat tolok timbunan katial orang tua banyak pengalaman
g pisau paot tajam sebolah orang yang tegas
h koas kepalo keras kepala tidak bisa dinasehati
i sepeah tigo tail perangai yang sama saja
j sombah sujud minta ampun,
k langit bekelike gunung katembeang umpama pada orang yang berpikir
l tukang bongak pembohong
m katokuk lutut bersila
n membanting tulang kerja keras.
4.1.6 Ciri-ciri Makna Leksikal
1. Kebermaknaan Dalam Bahasa Melayu dialek Bandar Khalipah unsur leksikon yang terbesar
adalah kata. Unsur leksikon dianggap bermakna selama unsur tersebut tidak berubah unsur formalnya untuk mendukung makna tersebut serta mempunyai suatu konsep atau
rujukan. Berdasarkan hasil penelitian kebermaknaan dalam bahasa Melayu dialek Bandar
Khalipah terdapat pada kata di bawah ini : kasut n
; selop
Ridwan Azhar : Analisis Semantik Bahasa Melayu Dialek Bandar Khalipah, 2008 USU e-Repository © 2008
pinggan n ; piring
leyeng n ; sepeda
umah n ; rumah
okok n ; rokok
katil n ; tempat tidur
bungsu n ; anak yang paling kecil
uncu n ; saudara laki-laki ayahibu yang paling kecil
celano n ; celana
boas n ; beras
selampai n ; saputangan
empolam n ; mangga
gotil v ; cubit
pogi v ; pergi
donga v ; dengar
dompang v ; pukul
lumpat v ; lompat
tengok v ; lihat
tules v ; tulis
lai v ; lari
balek v ; pulang
tompis v ; lempar
cekel adj ; pelit
baosih adj ; bersih
Ridwan Azhar : Analisis Semantik Bahasa Melayu Dialek Bandar Khalipah, 2008 USU e-Repository © 2008
koto adj ; kotor
gilo adj ; gila
golap adj ; gelap
meah adj ; merah
kuneng adj ; kuneng
towang adv ; terang
golap gulito adv ; gelap gulita
sodih adv ; sedih
sanan adv ; sana
sensao adv ; sengsara
kayo adv ; kaya
sonang adv ; senang
tigo num ; tiga
ompat num ; empat
lapan num ; delapan
limo bolas num ; lima belas
seibu num ; seribu
matoai n.mjm ; matahari
tika bantal n.mjm ; peralatan tido umah tanggo n.mjm ; rumah tangga
ketoapi n.mjm ; kereta api
muko kusu n.idiom ; sedang susah mentadaah n.idiom ; muntah darah
Ridwan Azhar : Analisis Semantik Bahasa Melayu Dialek Bandar Khalipah, 2008 USU e-Repository © 2008
tukang makan n,idiom ; menghabiskan koas kepalo adj.idiom ; keras kepala, tidak bisa dinasehati
2. Polisemi
Dalam bahasa Melayu dialek Bandar Khalipah ditemukan sejumlah kata yang memiliki ciri polisemi. Kata-kata yang berpolisemi kemungkinan akan menyebabkan
ketaksaan di dalam kalimat tertentu. Polisemi dalam bahasa Melayu dialek Bandar Khalipah :
abah :
’ayah’ ’abang’
adu :
’melapor, mengadukan’
’laga, tarung’
daki : ’kotoran badan’
’mendaki gunung’ gatal
: ’gatal’ ’genit’
jangko : ’jangka’
’masa’ jati
: ’kayu jati’ ’asli, murni’
laku : ’laris’
’tingkah, perangai’ geloga
: ’bagian bawah dari rumah tempat memaku lantai’ ’suara menggelegar’
Ridwan Azhar : Analisis Semantik Bahasa Melayu Dialek Bandar Khalipah, 2008 USU e-Repository © 2008
3. Homonim
Berdasarkan hasil penelitian dalam bahasa Melayu dialek Bandar Khalipah juga ditemukan beberapa kata yang berciri homonim, yaitu :
campak I ’penyakit’
campak II ’buang, lempar’
cokik I
’makan’ cokik II
’cekek’ ajat
I ’mau
buang kotoran’
ajat II
’niat, keinginanmaksud’
kecek I
’bujuk’ kecek II
’cakap’ kopayang I
’sejenis pohon’ kopayang II
’rindu sangat’ lancang I
’kurang sopan, sembrono’ lancang II
’perahu’ langga I
’tabraktubruk’ langga II
’surau’ putek
I ’pucuk,
buah muda’
putek II ’petik, ambil’
sumbang I ’janggal’
sumbang II ’bantu, sokong’
uwout I ’nomor urut’
uwout II ’kusuk, pijit’
Ridwan Azhar : Analisis Semantik Bahasa Melayu Dialek Bandar Khalipah, 2008 USU e-Repository © 2008
4.1.7. Hubungan Makna Leksikal
1. Sinonim Sinonim juga terdapat dalam bahasa Melayu dialek Bandar Khalipah. Hubungan
leksikal antar kata yang bersinonim tersebut memiliki ciri semantis yang sebagian besar sama.
botul = bona cekel = polit
ponat = lotih gilo
= nana kojam = bongis
elok = cantek
tengok = lihat gagah = pekasa
pinta = pandai bonak = bodoh
2. Antonim Antonim dalam bahasa Melayu dialek Bandar Khalipah :
idup hidup mati mati
di lua di luar di dalam di dalam
lanjutan jantan laki-laki
betino perempuan tebuko terbuka
tetutop tertutup
Ridwan Azhar : Analisis Semantik Bahasa Melayu Dialek Bandar Khalipah, 2008 USU e-Repository © 2008
diam diam begoak bergerak
Antonim yang bersifat relatif atau bergradasi adalah antonim yang memiliki hubungan gradual yaitu kata-kata yang memiliki nilai relatif dan cenderung dapat
dibandingkan dengan kata lainnya, seperti berikut : golap
gelap towang
terang buwok jelek
elok cantik tuo tua
mudo muda bosa besar
kocik kecil manis manis
paet pahit jaoh jauh
dokat dekat itam hitam
puteh putih konyang kenyang
lapa lapar baosih bersih
koto kotor ajin rajin
malas malas sonang senang
sensawo susah jujo jujur
bongak bohong Selain itu dalam bahasa Melayu dialek Bandar Khalipah terdapat juga antonim
yang bersifat relasional. laki
suami bini
istri membogi memberi
meneimo menerima menjual menjual
memboli membeli guwu
guru muid
murid 3. Hiponim
Ridwan Azhar : Analisis Semantik Bahasa Melayu Dialek Bandar Khalipah, 2008 USU e-Repository © 2008
Dalam bahasa Melayu dialek Bandar Khalipah terdapat juga kata yang berhiponim yaitu kata-kata yang sebagian maknanya saling berhubungan.
Superordinat : bungo ’bunga’ Hiponim
: mawa ’mawar’ cempako ’cempaka’
anggek ’anggrek’ melati ’melati’
tanjong ’tanjung’ kenango ’kenanga’
Superordinat : buwong ’burung’ Hiponim
: gawudo ’garuda’ geejo ’gereja’
bango ’bangau’ gelotik ’gelatik’
pekutut ’perkutut’ moak ’merak’
nuwi ’nuri’ kakaktuo ’kakaktua’
Superordinat : wono ’warna’ Hiponim
: meah ’merah’ kuneng ’kuning’
ijo ’hijau’ puteh ’putih’
Ridwan Azhar : Analisis Semantik Bahasa Melayu Dialek Bandar Khalipah, 2008 USU e-Repository © 2008
itam ’hitam’ biwu ’biru’
Superordinat : buah ’buah’ Hiponim
: kelapo ’kelapa’ cempodak ’cempedak’
mangges ’manggis’ empolam ’mangga’
pepayo ’pepaya’
4.1.8 Medan Makna
Medan makna terbagi dua. a.
Medan makna kolokasi caloco b.
Medan makna golongan set rangkaian a
Golongan kolokasi menunjuk kepada hubungan sintagmatik yang terjadi antara kata- kata atau unsur-unsur leksikal.
Medan makna golongan kolokasi dalam bahasa Melayu dialek Bandar Khalipah, terdapat pada kalimat :
”Tiang laya sampan nelayan tu pateh ditropo badai, lalu sampan tu digulong ombak, dan tenggolam besamo isinyo.”
b Golongan set menunjukkan hubungan paradigmatik karena unsur atau kata-katanya
berada dalam satu set rangkaian dan dapat saling menggantikan atau disubstitusikan.
Dalam bahasa Melayu dialek Bandar Khalipah :
Ridwan Azhar : Analisis Semantik Bahasa Melayu Dialek Bandar Khalipah, 2008 USU e-Repository © 2008
”lajang” berada diantara masa kanak-kanak dengan dewasa. Sojuk “sejuk” berada diantara dingin dengan angat “rengat”, tongah “tengah” berada di antara ujung dan
pangkal ongah “saudara ke dua” di antara ulung dan andak “saudara ketiga”.
4.1.9 Ciri Semantik
Untuk menentukan
komponen diagnostik
ada beberapa prosedur yang dilakukan : 1
Menyeleksi sejumlah makna yang diasumsikan mempunyai relasi dan membentuk medan makna berdasarkan komponen makna bersama. Dalam bahasa Melayu dialek
Bandar Khalipah : ayah
omak mempunyai komponen bersama yaitu manusia
ocik paman
2 Mendaftarkan semua jenis referen spesifik untuk setiap makna, sebagai berikut :
Komponen Makna Ayah
Omak Ocik
Paman
manusia + + + +
dewasa + + + +
kawin + + + +
jantan + - - -
3 Menentukan komponen yang tepat berdasarkan makna dalam satu kata atau lebih,
tetapi tidak semua kata dalam medan makna. Dalam bahasa Melayu dialek Bandar Khalipah terdapat komponen makna sebagai
berikut :
Ridwan Azhar : Analisis Semantik Bahasa Melayu Dialek Bandar Khalipah, 2008 USU e-Repository © 2008
Kata kemenakan bisa komponennya lelaki atau wanita. Kata ocik dan omak komponennya jelas wanita.
Kata ayah komponennya jelas lelaki, dan sebagainya. 4
Menentukan komponen diagnostik yang tepat untuk setiap kata. Dalam bahasa Melayu dialek Bandar Khalipah, kata omak jelas komponennya
perempuan, tingkatnya satu generasi di bawah ego dan keturunan langsung. Kata ayah jelas komponennya lelaki, setingkat di atas ego, dan keturunan langsung.
5 Mendeskripsikan secara sistematis fitur-fiturciri diagnostik yang terdapat dalam kata-
kata tersebut. Dalam bahasa Melayu dialek Bandar Khalipah dapat dibuatkan sebagai berikut:
Komponen ayah omak
paman ocik
kakak anak
sepupu
Lelakiwanita L P L P LP LP LP
Generasi:+1, sama s-1
+1 +1 +1 +1 S -1 +1S-1
Garis keturunan:langsung
1, +1, +2 1 1 +1 +1 -1 1 +2
Pertalian darah pd atau perkawinan p
PD PD
PDP PDP PD PD PD
Penamaan adalah proses menamai komponen yang ditentukan oleh referennya. Dalam bahasa Melayu dialek Bandar Khalipah sebagai berikut:
Ridwan Azhar : Analisis Semantik Bahasa Melayu Dialek Bandar Khalipah, 2008 USU e-Repository © 2008
a. ayah omak
odan saya penamaan pada satu referen b.
Ocik paman
kemanakan laki-perempuan adik perempuan adik lelaki
anak adik-abah
omak ayah omak ayah omak ayah
c. ayah omak paman ipa kemanakan nenekatok
manusia komponen
makna bersama
Parafrasa memberikan komponen makna satu melalui kata-kata. Dalam bahasa Melayu dialek Bandar Khalipah :
a besan = ayah dan omak sepasang suami isteri
b bias = ipa “ipar”atau para suami dari dua orang wanita yang bersaudara.
c atok = panggilan anak kepada ayah atau omak sepasang suami isteri laki-bini
d pamanpakcik = adik laki-laki dari ayahomak saya.
e ocik = adik perempuan dari ayahomak saya.
f ulung = saudara lelaki saya yang tertua.
g busu = saudara saya lelakiperempuan yang terakhir.
Ridwan Azhar : Analisis Semantik Bahasa Melayu Dialek Bandar Khalipah, 2008 USU e-Repository © 2008
Pendefinisian memberikan makna kata berdasarkan analisis komponen makna dan parafrasa, dalam bahasa Melayu dialek Bandar Khalipah sebagai berikut :
1. paman = adik lelaki ayahomak yang nikah dengan adik perempuan ayahomak
saya dan berada satu angkatan diatas saya. 2.
menantu = suami anak perempuan atau isteri anak lelaki saya. 3.
perkerabatan : buyut
moyang
atoknenek
mentuo ayahomak
paman
besan ipa lakibini ego saudara kakakadik sepupu
menantu + anak kemanakan
cucu
cicit
piut
Ridwan Azhar : Analisis Semantik Bahasa Melayu Dialek Bandar Khalipah, 2008 USU e-Repository © 2008
ket : menurunkan
+ menikah Semua istilah dihitung dari ego
4.1.10 Konfigurasi Leksikal
Taksonomi dalam bahasa Melayu dialek Bandar Khalipah : Ü
betinju adalah tindakan bekelahi kata betinju merupakan taksonomi bekelahi, betinju adalah X dan bekelahi adalah Y,
bekelahi merupakan relasi vertikal. Meronomi dalam bahasa Melayu dialek Bandar Khalipah terdapat pada kata
sebagai berikut : 1.
pengayoh dan sampan 2.
atap dan umah “rumah” 3.
kinyam “dirasa” dan makan 4.
jeojak “jerejak” dan tingkap “jendela” Endonimi pada bahasa Melayu dialek Bandar Khalipah sebagai berikut:
1. tetido “tertidur” dan lolap “lelap”.
2. tetawo “tertawa” dan tebahak “terbahak”.
Paronimi dalam bahasa Melayu dialek Bandar Khalipah sebagai berikut: pukol “pukul” – memukul
pogang “pegang” – tepogang “terpegang” bongak “bohong” – membongak “membohong”
meah “merah” – memeah “menjadi merah”
Ridwan Azhar : Analisis Semantik Bahasa Melayu Dialek Bandar Khalipah, 2008 USU e-Repository © 2008
puteh “putih” – memuteh “menjadi putih” popak “pencar” – memopak “memencar”
4.1.11 Perubahan Makna
Berdasarkan hasil penelitian yang mengalami perubahan makna dalam bahasa Melayu dialek Bandar Khalipah, sebagai berikut :
1 Perluasan makna
Dalam bahasa Melayu dialek bandar Khalipah yang mengalami perubahan makna kata, terdapat pada kata :
kata makna dulu
makna sekarang
putera ’putra’ anak laki-laki raja semua anak laki-laki
puteri ’putri’ anak perempuan raja semua anak perempuan
bonih ’benih’ bibit padi atau tanaman semua bibit, termasuk bibit manusia 2
Penyempitan
Penyempitan makna dalam bahasa Melayu dialek Bandar Khalipah terdapat pada tabel di berikut ini :
Kata Makna dulu
Makna sekarang
kombang’kembang’ mekar, mengurai
bunga ulamo ’ulama’
orang pandai, orang yang mengobati orang sakit
orang yang memberikan ceramah agama Islam
gades ’gadis
dara, anak perempuan yang sudah bisa dinikahi
perawan
Ridwan Azhar : Analisis Semantik Bahasa Melayu Dialek Bandar Khalipah, 2008 USU e-Repository © 2008
3 Ameliorasi
Ameliorasi dalam bahasa Melayu dialek Bandar Khalipah, sebagai berikut : a
istei ’istri’ lebih baik nilai maknanya daripada ’bini’. b
pusako ’pusaka’ lebih baik nilai maknanya daripada ’peninggalan’. c
melahekan ’melahirkan’ lebih baik nilai maknanya daripada ’beranak’ d
gomuk ’gemuk’ lebih baik nilai maknanya daripada ’gondut’ gendut. e
buang ae ’buang air’ lebih baik nilai maknanya daripada ’berak’ f
menggagai ’menggagahi’ lebih baik nilai maknanya daripada ’mempekoso’ memperkosa.
4 Peiorasi
Dalam bahasa Melayu dialek Bandar Khalipah terdapat peiorasi, di antaranya: a
coai ’cerai’ lebih kasar daripada ’talaq’ b
jantan lebih kasar daripada ’laki-laki’ c
betino ’betina’ lebih kasar daripada ’perempuan’ d
laki ’laki’’ lebih kasar daripada ’suami’ e
bini ’bini’’ lebih kasar daripada ’istri’ f
kuli maknanya lebih rendah daripada ’buoh’ buruh g
bongak ’tipu’ lebih kasar daripada ’bohong’ 5
Sinestesia
Sinestesia dalam bahasa Melayu dialek Bandar Khalipah : a
Manes botul upanyo b
Manes bona aso teh yang kau buat ni, hingga sakik gigiku c
Kato-katonyo sangat podas ku donga, hingga saket atiku
Ridwan Azhar : Analisis Semantik Bahasa Melayu Dialek Bandar Khalipah, 2008 USU e-Repository © 2008
d Podasnyo aso sambal ni
e Paet ku aso keputosannyo
f Ayah lebih suko kupi yang paet
g Masam bona bau kingat budak tu
h Empolam tu bona-bona masam ku aso
6 Asosiasi
Asosiasi dalam bahasa Melayu dialek Bandar Khalipah terdapat pada kalimat di bawah ini :
1. Apo kaojo ’bonalu’ tu di sanan.
2. Bia copat selosai bogikan sajolah ’ampelop’ tu kepadanyo.
3. Asokan kono ’batunyo’ budak tu sekaang.
4.2 Semantik Kalimat Bahasa Melayu Dialek Bandar Khalipah 4.2.1 Makna Harfiah dan Makna Nonharfiah
Makna harfiah dalam bahasa Melayu dialek Bandar Khalipah : a
Sojuk botul cuaco hai ni b
Togap botul lombu tu c
Telalu podas ku aso ujak si Minah d
Tak elok sepatu tu dikakinyo e
Budak tu cekel tak biso diambek duitnyo f
Lampu umahnyo towang bendowang Makna Nonharfiah dalam bahasa Melayu dialek Bandar Khalipah :
a jam kaet ’tidak tepat waktu’
Ridwan Azhar : Analisis Semantik Bahasa Melayu Dialek Bandar Khalipah, 2008 USU e-Repository © 2008
b ogo dii ’kesadaran pada diri sendiri’
c tukang tembak ’pengompas’
d bonalu ’orang yang selalu menyusahkan orang lain’
e cokik nanah ’orang yang suka menghabis-habiskan’
4.2.2 Ciri-ciri Makna Kalimat
Ciri-ciri makna kalimat dalam bahasa Melayu dialek Bandar Khalipah mencakup ciri-ciri kebermaknaan, kebertentangan, kemubaziran, dan ketaksaan.
1. Kebermaknaan
Kebermaknaan dalam kalimat pada bahasa Melayu dialek Bandar Khalipah : a. Podeh ati jando tu dicoaikan lakinyo kalimat klausa
’Pedih hati janda itu diceraikan suaminya’ b. Ketiko pikeannyo tonang, ingat dio kesalahan lalu
’Ketika pikirannya tenang, ingat dia kesalahan lalu’ 2. Kebertentangan
Dalam bahasa Melayu dialek Bandar Khalipah terdapat kebertentangan, sebagai berikut :
a. Jangankan datang, mengeyem suwatpun tidak. Jangankan datang, mengirim suratpun tidak
b. Oang tu kayo, tapi tidak polit. Orang itu kaya, tapi tidak pelit
c. Bio pun dio susah, namun totap tabah. Biarpun dia susah, namun tetap tabah
Ridwan Azhar : Analisis Semantik Bahasa Melayu Dialek Bandar Khalipah, 2008 USU e-Repository © 2008