Seri proposional digambarkan sebagai sel yang mempunyai enam elemen dan relasi ketiga elemen itu harus sedemikian rupa sehingga elemen keempat dapat
ditentukan dari relasi ketiga itu. Seri proposional itu dapat digambarkan sebagai berikut: ibu
bibi
bapak paman
Relasi leksikal yang berkaitan dengan seri proposional adalah endonimi dan paronimi. Endonimi didasarkan pada pernyataan makna leksikal ke dalam satuan leksikal
yang lain disebut endonim,. Satuan leksikal yang mengandung makna satuan leksikal yang lain disebut eksonim.
Paronimi merupakan relasi antara dua satuan leksikal yang kategori sintaksisnya berbeda akibat proses derivasi.
5.1.11 Perubahan Makna
Dalam perkembangan bahasa, suatu kata dapat pula mengalami perubahan. Perubahan makna kata tersebut sesuai dengan perkembangan zaman. Perubahan semantik
atau perubahan makna seringkali bersamaan dengan perubahan sosial yang disebabkan oleh perpindahan penduduk, kemajuan teknologi ilmu pengetahuan, ekonomi, budaya,
dan faktor-faktor lain. Perubahan semantik atau perubahan makna tersebut dapat kita tinjau dari
berbagai-bagai segi. Dalam bahasa Melayu dialek Bandar Khalipah ditemukan bermacam-macam perubahan makna kata.
Perubahan makna kata yang penting diketahui adalah sebagai berikut : a
Perluasan makna
Ridwan Azhar : Analisis Semantik Bahasa Melayu Dialek Bandar Khalipah, 2008 USU e-Repository © 2008
Perluasan makna adalah suatu proses perubahan makna kata yang lebih khusus kepada yang lebih umum atau dari yang lebih sempit kepada yang lebih luas, dengan
kata lain makna sekarang lebih luas cakupannya dari pada makna lama. Misalnya : kata ’bapak’ dan ’ibu’ dahulu dipakai dalam hubungan biologi, sekarang semua orang
yang lebih tua atau lebih tinggi kedudukannya disebut ’ibu’ dan ’bapak’. Kata ’saudara’ jelas mengalami perubahan makna, dari pengertian sekandung berubah
menjadi pengertian sedarah, bahkan pengaruh sosial di dalam kehidupan bermasyarakat setiap laki-laki disebut ’saudara’ dan perempuan disebut ’saudari’.
Demikian juga dengan kata ’abang’ yang mula-mulanya berarti saudara laki-laki yang dilahirkan lebih dahulu, sekarang digunakan untuk menyebut orang lain, seperti
’abang beca’, ’abang sopir’, dan
sebagainya. b
Penyempitan Proses penyempitan mengacu kepada suatu perubahan yang mengakibatkan
makna kata menjadi lebih khusus atau lebih sempit dalam aplikasinya. Kata tertentu pada suatu waktu dapat diterapkan pada suatu kelompok umum, tetapi belakangan
mungkin saja semakin terbatas atau semakin menyempit dalam maknanya. Dengan kata lain makna dahulu lebih luas cakupannya dari makna sekarang.
c Ameliorasi
Kata ameliorasi atau amelioratif berasal dari bahasa Latin melior ’lebih baik’ yang berarti membuat ’menjadi lebih baik, lebih tinggi, lebih halus’. Dengan kata lain
perubahan amelioratif mengacu kepada peningkatan makna kata. Makna baru
Ridwan Azhar : Analisis Semantik Bahasa Melayu Dialek Bandar Khalipah, 2008 USU e-Repository © 2008
dianggap lebih baik atau lebih tinggi nilainya daripada makna dulu Henry Guntur Tarigan, 1985:90.
Dalam bahasa Melayu dialek Bandar Khalipah, kata ’hamel’ hamil lebih tinggi atau lebih halus, lebih baik nilai maknanya daripada kata ’bunteng’ bunting. Kata
’hamel’ biasanya digunakan untuk manusia sedangkan kata ’bunteng’ untuk binatang atau hewan. Penggunaan kata ’bunteng’ bunting untuk manusia nilai rasanya kurang
baik, nilai rasa maknanya kasar. d
Peiorasi Peiorasi atau peioratif adalah proses suatu kata menjadi lebih buruk atau lebih
rendah, lebih kasar daripada makna semula atau sebelumnya. Dengan kata lain amelioratif adalah proses perubahan makna dimana arti baru dirasakan lebih jelek
lebih buruk daripada semula makna dahulu. Jadi peioratif kebalikan dari amelioratif. Kata peioratif bahasa Latin berasal dari peyor ’jelek’ Henry Guntur Tarigan,
1985:92. Seperti pada kata jantan lebih kasar dari pada ’laki-laki’, kata betino lebih kasar
dari pada ’perempuan’, kata laki lebih kasar dari pada ’suami’, dan kata bini lebih kasar dari pada ’istri’, dan sebagainya.
e Sinestesia
Sinestesia adalah perubahan makna yang terjadi karena pertukaran tanggapan antara dua indera yang berbeda atau berlainan. Misalnya : Kata ’manesmanis’ pada kalimat,
” Manes bona aso teh yang kau buat ni, hingga sakik gigiku”, berhubungan dengan indera perasalidah, tetapi jika pada kalimat ’Manes botul upanyo’ manis sekali
rupanya, kata ’manesmanis’ diartikan dengan indera penglihatan. Kata
Ridwan Azhar : Analisis Semantik Bahasa Melayu Dialek Bandar Khalipah, 2008 USU e-Repository © 2008
’podaspedas’ yang berhubungan dengan indera perasalidah, pada kalimat ” Podasnyo aso sambal ni”, namun dalam kalimat ’Kata-katanyo sangat podas ku
donga, hingga saket atiku’ Kata-katanya sangat pedas ku dengar, sehingga menyakitkan hatiku, sudah berbeda maknanya yang berarti ’podaspedas’ itu ’kasar’
pada indera pendengar. Kata ’paetpahit’ dalam kalimat ”Ayah lebih suko kupi yang paet” juga berhubungan dengan indera perasa, namun pada kalimat, ”Paet ku aso
keputosannyo” Pahit kurasa keputusannya yang berarti ’paetpahit sama dengan sakit’. Demikian pula dengan kata ’masam’ pada kalimat, ” Masam bona bau kingat
budak tu” Masam betul bau keringat anak itu, pada kalimat ini adalah tanggapan indera penciuman bukan indera perasa.
Dari kalimat di atas jelas bahwa yang dimaksud dengan pertukaran panca indera ialah pada pemakaian kata-kata dalam suatu konteks kalimat yang seharusnya
berhubungan dengan kalimat tertentu ternyata sesudah diucapkan atau dituturkan kata tersebut dengan indera yang lain menjadi berbeda maknanya.
f Asosiasi
Asosiasi adalah perubahan makna yang terjadi karena perubahan sifatnya. Benda- benda atau situasi memiliki kemiripan atau kesamaan sifat sering dipertukarkan atau
dipakai secara substitusi untuk menyatakan sesuatu oleh karena persamaan sifat itu, suatu kata sering diganti dengan kata lain yang sifatnya bersamaan. Dalam bahasa
Melayu dialek Bandar Khalipah, seperti pada kalimat : Apo kaojo ’bonalu’ tu di sanan. Benalu pada kalimat di atas dimaksudkan pada orang yang selalu hidup dari
hasil jerih payah orang lain.
Ridwan Azhar : Analisis Semantik Bahasa Melayu Dialek Bandar Khalipah, 2008 USU e-Repository © 2008
Pergantian ini bertujuan untuk memindahkan, menunjukkan perasaan atau menyatakan sesuatu yang belum ada kata khusus untuk memperhatikannya. Pada
umumnya kata-kata yang mengalami perubahan secara asosiasi dilatar belakangi oleh faktor emosi.
5.2 Analisis Semantik Kalimat Bahasa Melayu Dialek Bandar Khalipah