2. Kata turunan yang mencakup : a. Morfem infleksi, seperti di-an, dan sebagainya.
b. Morfem derivasi, seperti men-an, an, ke-an, dan sebagainya.
5.1.3 Kata Turunan
Telaah kata turunan mencakup setiap kemungkinan penurunan kata melalui proses morfologis bahasa. Beberapa penurunan leksikal morfem-morfem derivasi
maupun morfem-morfem infleksi di antaranya proses afiksasi yang mencakup prefiksasi, sufiksasi, infiksasi, dan konfiksasi.
Kata yang termasuk prefiksasi, yaitu : bekoas, beobut, bojalan, dipiuh, membasuh, menengok, memboli, membosa, membogi, mendompang, pembongak, tegolak, tejatoh,
tetido. Kata yang termasuk sufiksasi, yaitu : patohi, bosakan, tengokkan, bogikan, tidokan, iyolah, bolikan. Kata yang termasuk dalam infiksasi, yaitu : infiks -el- ; tapak
- telapak, tunjuk - telunjuk, gombung - gelombung, infiks -em- ; tuwun - temuwun, kuneng - kemuneng, gota - gemota, infiks -er- ; gigi - geigi, guwuh - gemuwuh, tali -
teali. Dan kata yang termasuk dalam konfiksasi : konfiks ke-an ; sojuk - kesojukan, lombik - kelombikan, kocik – kekocikan.
5.1.4 Kata Majemuk
Kata majemuk adalah sebuah kata yang memiliki makna baru yang tidak merupakan gabungan makna unsur-unsurnya dalam Chaer 1994 :186, Sutan Takdir
Alisyahbana, 1953. Kata majemuk merupakan rangkaian atau persenyawaan kata yang menyatakan
satu pengertian. Di dalam bahasa Melayu dialek Bandar Khalipah banyak dijumpai kata
Ridwan Azhar : Analisis Semantik Bahasa Melayu Dialek Bandar Khalipah, 2008 USU e-Repository © 2008
majemuk yang kadang-kadang strukturnya berbeda dengan bahasa Indonesia. Unsur- unsur kata majemuk itu tidak dapat dipisahkan, dengan kata lain unsur-unsur itu tidak
mungkin disisipi unsur lain, seperti yang, itu, nya, dan, dan akan. Jika ada penambahan bubuhan pada unsur kata majemuk itu , bubuhan itu harus berhubungan dengan semua
unsur itu. Kata yang termasuk dalam kata majemuk, yaitu : kaeto lombu, utan imbo, ladam
kudo, anak talingo, topung boas, bini mudo, cino buto, lancang kuneng, kaeto sowong, bonang jait, ponuh sosak, kuwus koing, duko lao, haam jadah, pocah bolah, lomah
lombut, sepak tojang, poluk cium, jungke balik, angkat bicao, timbang aso, kojo koas, gayung besambut, pos jago, piso lipat, uang baco, gundah gulano, joeh payah, dan
sebagainya.
5.1.5 Idiom