3.3.2 Definisi operasional variabel
Berikut ini penjelasan masing-masing variabel:
1. Kematangan Karir
Kematangan karir merupakan skor yang diperoleh dari pengukuran kematangan karir melalui 4 dimensi yaitu; 1 career planning
perencanaan karir, 2 career exploration ekplorasi karir, 3 decision making pembuatan keputusan, 4 world-of-work information
informasi dunia kerja, dan 5 knowledge of the preferred occupational group pengetahuan mengenai pekerjaan yang diminati.
Mengacu pada teori kematangan karir Super dalam Sharp, 2006. 2. Self-efficacy
Self-efficacy merupakan skor yang diperoleh dari pengukuran self- efficacy melalui 3 dimensi yaitu; 1 level; keyakinan individu atas
kemampuannya terhadap tingkat kesulitan tugas dan pemilihan tingkah laku berdasarkan hambatan atau tingkat kesulitan suatu tugas atau
aktivitas, 2 strength; tingkat kekuatan keyakinan atau pengharapan individu terhadap kemampuannya, dan 3 generality; keyakinan
individu akan kemampuannya melaksanakan tugas di berbagai aktivitas. Mengacu pada teori self-efficacy Albert Bandura 1997.
3. Locus of Control Locus of control merupakan skor yang diperoleh dari pengukuran
locus of control melalui 2 dimensi yaitu; 1 Locus of control internal yang meliputi; keyakinan indvidu bahwa kejadian yang dialami
merupakan akibat dari perilaku dan tindakannya sendiri, memiliki kendali yang baik terhadap perilakunya sendiri, cenderung dapat
mempengaruhi orang lain, yakin bahwa usaha yang dilakukannya dapat berhasil, aktif mencari informasi dan pengetahuan terkait situasi
yang sedang dihadapi. 2 Locus of control eksternal meliputi: keyakinan indvidu bahwa kekuasaan orang lain, takdir, dan
kesempatan merupakan faktor utama yang memengaruhi apa yang dialami, memiliki kendali yang kurang baik terhadap perilakunya
sendiri, cenderung dipengaruhi oleh orang lain, seringkali tidak yakin bahwa usaha yang dilakukannya dapat berhasil, kurang aktif mencari
informasi dan pengetahuan terkait situasi yang sedang dihadapi. Mengacu pada teori locus of control Julian Rotter 1962.
3.4 Pengumpulan Data 3.4.1 Teknik pengumpulan data
Dalam mengumpulkan data, peneliti menggunakan 4 alat ukur, 3 diantaranya menggunakan skala model Likert, sisanya menggunakan
kuesioner tertutup. Hal ini dilakukan agar mempermudah dan menghemat waktu responden dalam pengerjaan skala. Berikut adalah penjelasan
masing-masing alat ukur: 1. Skala kematangan karir
Skala ini mengukur kematangan karir melalui 4 dimensi yaitu; 1 career planning perencanaan karir yang berjumlah 7 item, 2 career
exploration ekplorasi karir yang berjumlah 4 item, 3 decision making pembuatan keputusan yang berjumlah 5 item, 4 world-of-
work information informasi dunia kerja yang berjumlah 7 item, dan 5 knowledge of the preferred occupational group pengetahuan
mengenai pekerjaan yang diminati yang berjumlah 7 item.
Tabel 3.1 Blue print Skala Kematangan Karir
Dimensi Indikator
Nomor Item Jumlah
Favorable Unfavorable
Career planning
Seberapa sering individu mencari beragam informasi mengenai
pekerjaan 16, 17
11, 26 4
Seberapa jauh individu mengetahui beragam jenis pekerjaan
10, 14 22
3 Career
exploration Seberapa besar keinginan individu
untuk menjelajahi atau mencari informasi mengenai pilihan karir dari
berbagai sumber 12, 29
18, 5 4
Decision making
Kemampuan menggunakan pengetahun dalam membuat
keputusan karir yang tepat 1, 2, 4
6, 3 5
World-of- work
Information Pengetahun individu mengenai tugas-
tugas perkembangan karir yang penting
20, 23, 24 30
5 Pengetahuan mengenai tugas kerja
job desk pada pekerjaan tertentu. 15, 8
9 3
Knowledge of the
Preferred Occupation
al Group Pengetahuan mengenai tugas kerja
job desk dari pekerjaan yang diminati, peralatan kerja, dan
persyaratan fisik yang dibutuhkan 19, 25, 28
13 4
Mampu mengidentifikasi orang-orang yang ada pada pekerjaan yang
diminati 7, 21
27 3
TOTAL 30
Keterangan: nomor item bertanda item valid
Berdasarkan hasil uji coba try out penelitian, diketahui bahwa item tidak valid berjumlah 14 item. Namun, dalam field test peneliti
hanya menggunakan item-item valid saja, yaitu sejumlah 16 item. Sedangkan untuk jawaban respon, skala ini memiliki 4 respon
jawaban dimana masing-masing jawaban menunjukkan kesesuaian pernyataan yang diberikan dengan keadaan yang dirasakan responden
yaitu, “Sangat Setuju” SS, “Setuju” S, “Tidak Setuju” TS, “Sangat Tidak Setuju” STS. Setiap respon memiliki nilai sebagai
berikut:
Tabel 3.2 Pedoman skoring skala kematangan karir
Respon jawaban Favourable
Sangat Setuju 4
Setuju 3
Tidak setuju 2
Sangat tidak setuju 1
2. Skala self-efficacy Skala ini mengukur self-efficacy melalui 3 dimensi yaitu; 1 Level
yang berjumlah 10 item, 2 Strength yang berjumlah 5 item, 3 Generality yang berjumlah 5 item. Dimana seluruh item adalah item
favorable.
Tabel 3.3 Blue print skala self-efficacy
Dimensi Indikator
Nomor Item Jumlah
Level Keyakinan individu atas kemampuannya
terhadap tingkat kesulitan tugas 2, 8, 16, 19, 20
5 Pemilihan tingkah laku berdasarkan
hambatan atau tingkat kesulitan suatu tugas atau aktivitas
4, 5, 11, 12, 14 5
Strength Tingkat kekuatan keyakinan atau
pengharapan individu terhadap kemampuannya
3, 9, 10, 13, 17 5
Generality Keyakinan individu akan kemampuannya
melaksanakan tugas di berbagai aktivitas 1, 6, 7, 15, 18
5
TOTAL 20
Keterangan: nomor item bertanda item valid
Berdasarkan hasil uji coba try out penelitian, diketahui bahwa item tidak valid berjumlah 4 item. Namun, dalam field test peneliti hanya
menggunakan item-item valid saja, yaitu sejumlah 16 item. Sedangkan untuk respon jawaban, skala ini memiliki 4 respon jawaban
dimana masing-masing jawaban menunjukkan kesesuaian pernyataan yang diberikan dengan keadaan yang dirasakan responden yaitu, “Sangat
Yakin” SY, “Yakin” Y, “Tidak Yakin” TY, “Sangat Tidak Yakin” STY. Setiap respon memiliki nilai sebagai berikut:
Tabel 3.4 Pedoman skoring skala self-efficacy
Respon jawaban Favourable
Sangat yakin 4
Yakin 3
Tidak yakin 2
Sangat tidak yakin 1
3. Skala locus of control LOC Pada penelitian ini, peneliti menggunakan alat ukur berbentuk
skala model Likert. Dengan alasan mempermudah responden dan menghemat waktu. Skala ini melihat kecenderungan locus of control
individu melalui dua dimensi yaitu; 1 locus of control internal dan 2 locus of control eksternal dimana masing-masing dimensi memiliki 17
item. Keseluruhan item adalah item favorable.
Tabel 3.5 Blue print Skala Locus of Control
Dimensi Indikator
Nomor Item Jumlah
LoC Internal
Yakin bahwa kejadian yang dialami merupakan akibat dari perilaku dan tindakannya sendiri
2, 3, 15, 32
4 Memiliki kendali yang baik terhadap perilakunya
sendiri 11, 18, 23
3 Cenderung dapat mempengaruhi orang lain
5, 13, 28 3
Yakin bahwa usaha yang dilakukannya dapat berhasil 25, 26, 30
3 Aktif mencari informasi dan pengetahuan terkait situasi
yang sedang dihadapi 16, 19, 20,
34 4
LoC Eksternal
Sangat meyakini bahwa kekuasaan orang lain, takdir, dan kesempatan merupakan faktor utama yang
memengaruhi apa yang dialami. 1, 8, 10, 14
4 Memiliki kendali yang kurang baik terhadap
perilakunya sendiri 4, 22, 29
3 Cenderung dipengaruhi oleh orang lain
17, 21, 24 3
Seringkali tidak yakin bahwa usaha yang dilakukannya dapat berhasil
9, 27, 33 3
Kurang aktif mencari informasi dan pengetahuan terkait situasi yang sedang dihadapi
6, 7, 12, 31
4
TOTAL 34
Keterangan: nomor item bertanda item valid
Berdasarkan hasil uji coba try out penelitian, diketahui bahwa item tidak valid berjumlah 17 item. Namun, dalam field test peneliti
hanya menggunakan item-item valid saja, yaitu sejumlah 17 item. Skala ini memiliki 4 respon jawaban dimana masing-masing
jawaban menunjukkan kesesuaian pernyataan yang diberikan dengan keadaan yang dirasakan responden yaitu, “Sangat Setuju” SS,
“Setuju” S, “Tidak Setuju” TS, “Sangat Tidak Setuju” STS. Setiap respon memiliki nilai sebagai berikut:
Tabel 3.6 Pedoman skoring skala locus of control
Respon jawaban LOC Internal LOC Eksternal
Sangat Setuju 4
4 Setuju
3 3
Tidak setuju 2
2 Sangat tidak setuju
1 1
4. Kuesioner jenis kelamin dan status sosial-ekonomi Pada penelitian ini, untuk mengetahui status sosial-ekonomi dan jenis
kelamin peneliti menggunakan kuesioner tertutup, yaitu bentuk kuesioner yang jawaban telah ditentukan atau disediakan. Hal ini dilakukan agar
jawaban responden tidak terlalu bervariasi, sehingga memudahkan peneliti dalam menganalisis data.
Terdapat 2 pilihan jawaban untuk kuesioner jenis kelamin yaitu; laki- laki dan perempuan. Adapun cara skoring kuesioner ini adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.7 Pedoman skoring kuesioner jenis kelamin
Respon Jawaban Angka Simbolik
Laki-laki 1
Perempuan
Sementara pada kuesioner status sosial-ekonomi memiliki 3 pilihan jawaban yaitu; status sosial-ekonomi tinggi lebih dari 5 juta per bulan,
status sosial-ekonomi sedang 1 juta–5 juta per bulan, dan status sosial- ekonomi rendah kurang dari 1 juta per bulan. Adapun cara skoring
kuesioner ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.8 Pedoman skoring kuesioner status sosial-ekonomi
Jumlah Penghasilan Respon Jawaban Angka Simbolik
5 juta per bulan Tinggi
1 1 juta – 5 juta per bulan
Sedang 1 juta per bulan
Rendah -1
3.5 Uji Instrumen 3.5.1 Uji validitas alat ukur
Validitas merupakan representasi dari keakuratan informasi. Item dapat dikatakan valid jika mencapai skor minimal 0.3 atau lebih, artinya
item dapat mengukur dimensi dan indikator yang ingin di ukur Azwar, 2008. Pada penelitian ini teknik uji validitas yang digunakan adalah
Pearson Product Moment, lalu data yang diperoleh akan diolah menggunakan software Statistical Package for The Social Sciences SPSS
16.0. Berdasarkan hasil uji validitas pada masing-masing skala akan
ditemukan item-item dengan skor validitas rendah. Item-item tersebut dianggap gugur dan tidak digunakan dalam field test.
3.5.2 Uji reliabilitas alat ukur
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengukur kestabilan dan konsistensi keajegan dari jawaban responden terhadap suatu alat ukur psikologis
yang disusun dalam bentuk skala. Skala yang reliabel ialah skala dimana hasil yang diperoleh akan tetap sama apabila diukur pada waktu yang
berbeda. Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas r
xx
yang angkanya berada dalam rentang 0 sampai 1,00. Semakin tinggi koefisien
reliabilitas yaitu mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitas alat ukur tersebut Azwar, 2008.
Berdasarkan uji reliabilitas dan uji validitas melalui SPSS 16.0 didapatkan nilai koefisien alpha pada skala kematangan karir adalah 0.796
maka dapat dikatakan alat ukur cukup reliabel untuk mengukur kematangan karir mahasiswa. Sedangkan hasil uji reliabilitas untuk skala
self-efficacy menunjukkan nilai koefisien alpha sebesar 0.887, dapat dikatakan alat ukur ini juga cukup reliabel untuk mengukur self-efficacy.
Begitu pun dengan uji reliabilitas untuk skala locus of control yang menunjukkan nilai koefisien alpha sebesar 0.783, maka dapat dikatakan
alat ukur ini cukup reliabel untuk mengukur locus of control.
Tabel 3.9 Skor hasil uji reliabilitas skala
Skala Skor
Keterangan
Skala kematangan karir 0.796
Reliabel Skala self-efficacy
0.887 Reliabel
Skala locus of control 0.783
Reliabel
3.6 Prosedur Penelitian 3.6.1 Persiapan dan pelaksanaan uji coba alat ukur try out
Adapun langkah-langkah dalam mempersiapkan alat ukur untuk diuji
coba, adalah sebagai berikut:
a. Menyusun alat ukur yang akan diberikan kepada responden penelitian.
b. Menentukan kuota responden yaitu 30 orang yang terdiri dari mahasiswa dan mahasiswi S1 semester VIII dan X.
c.
Mempersiapkan peralatan yansg akan digunakan seperti pulpen, lembar skala penelitian dan reward.
Pelaksanaan uji coba alat ukur dilakukan pada tanggal 4 Mei 2011 kepada mahasiswa dan mahasiswi S1 semester VIII dan X Fakultas
Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Peneliti memberikan alat ukur satu-persatu kepada responden penelitian, memastikan responden
memahami cara pengisian skala, kemudian setelah responden selesai mengerjakan sakala, peneliti memberikan reward sebagai ungkapan
terimakasih karena telah berpartisipasi.
3.6.2 Persiapan dan pelaksanaan field test
Adapun langkah-langkah dalam mempersiapkan field test, adalah
sebagai berikut:
a. Meminta data jumlah mahasiswa dan mahasiswi semester VIII dan X setiap fakultas UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, di Pusat
Komunikasi dan Informasi PUSKOM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
b. Menetapkan jumlah responden lalu menghitung proporsi jumlah responden tiap fakultas.
c. Mempersiapkan peralatan yang akan digunakan, seperti pulpen dan reward, sebagai ungkapan terimakasih karena telah berpartisipasi.
Pelaksanaan field test dilakukan pada tanggal 9-14 Mei 2011 dengan mendatangi setiap fakultas dan memberikan skala kepada responden yang
jumlahnya disesuaikan dengan proporsi, dengan jumlah keseluruhan respon adalah 200 orang. Peneliti memberikan alat ukur satu-persatu
kepada responden penelitian, memastikan responden memahami cara pengisian skala, kemudian setelah responden selesai mengerjakan sakala,
peneliti memberikan reward sebagai ungkapan terimakasih karena telah berpartisipasi dalam penelitian.
3.7 Teknik Analisis Data
Uji hipotesis digunakan untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan utama penelitian hipotesis penelitian yang menggunakan teknik analisis
regresi berganda. Teknik analisis regresi berganda ini digunakan untuk menentukan ketepatan prediksi dan ditujukan untuk mengetahui besarnya
hubungan dari independent variabel IV, yaitu self-efficacy, locus of control, jenis kelamin dan status sosial-ekonomi terhadap dependent variable DV
yaitu kematangan karir career maturity. Regresi berganda merupakan metode statistika yang digunakan untuk
membentuk model hubungan antara variabel terikat dependent; respon;
Y
dengan lebih dari satu variabel bebas independent; prediktor;
X
.