Hasil uji hipotesis mayor

Adapun penjelasan dari nilai koefisien regresi yang diperoleh pada masing-masing IV adalah sebagai berikut: 1. Variabel self-efficacy Nilai koefisien regresi variabel self-efficacy adalah 0.321, artinya variabel self-efficacy secara positif signifikan mempengaruhi kematangan karir. Sehingga, semakin tinggi self-efficacy maka semakin tinggi kematangan karir. 2. Variabel locus of control internal Nilai koefisien regresi variabel locus of control internal adalah - 0.207, artinya variabel locus of control internal secara negatif tidak berpengaruh signifikan terhadap kematangan karir. 3. Variabel locus of control eksternal Nilai koefisien regresi variabel locus of control eksternal adalah 0.027, artinya variabel locus of control eksternal secara positif tidak signifikan mempengaruhi kematangan karir. 4. Variabel jenis kelamin Nilai koefisien regresi variabel jenis kelamin adalah 0.827, artinya variabel Jenis kelamin secara positif tidak signifikan mempengaruhi kematangan karir. 5. Variabel status sosial-ekonomi Nilai koefisien regresi variabel status sosial-ekonomi adalah 0.863, artinya variabel status sosial-ekonomi secara positif tidak signifikan mempengaruhi kematangan karir.

4.3.2 Hasil uji hipotesis minor

Untuk menjawab hipotesis-hipotesis minor dalam penelitian ini, maka dilakukan uji proporsi, yaitu mencari proporsi varians masing-masing variabel independen penelitian. Signifikansi dapat diketahui melalui kolom Sig. F Change. Nilai signifikansi kemudian dibandingkan dengan 0.05 taraf sigifikansi 5 yang telah ditentukan sebelumnya. Jika nilai signifikansi 0.05, maka variabel tersebut dapat dikatakan signifikan. Besarnya proporsi varians pada kematangan karir dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.12 Proporsi varians masing-masing variabel independen Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change 1 .370 a .137 .133 3.74183 .137 31.476 1 198 .000 2 .389 b .151 .142 3.72119 .014 3.202 1 197 .075 3 .391 c .153 .140 3.72642 .002 .447 1 196 .504 4 .402 d .162 .144 3.71654 .009 2.044 1 195 .154 5 .411 e .169 .147 3.71043 .007 1.643 1 194 .201 a. Predictors: Constant, Self-Efficacy b. Predictors: Constant, Self-Efficacy, LoC Internal c. Predictors: Constant, Self-Efficacy, LoC Internal, LoC External d. Predictors: Constant, Self-Efficacy, LoC Internal, LoC External, Jenis Kelamin e. Predictors: Constant, Self-Efficacy, LoC Internal, LoC External, Jenis Kelamin, Status Sosial Ekonomi Dari tabel di atas, diketahui bahwa hanya terdapat 1 variabel independen yang memiliki pengaruh signifikan terhadap kematangan karir yaitu, self-efficacy dengan nilai signifikansi 0.000. Sedangkan 4 variabel independen lainnya, yaitu: locus of control internal, locus of control eksternal, jenis kelamin, dan status sosial-ekonomi tidak berpengaruh. Dengan demikian, dari 5 hipotesis minor dalam penelitian ini, hanya ada 1 hipotesis minor yang ditolak yaitu, H 01 Tidak ada pengaruh yang signifikan self-efficacy terhadap kematangan karir mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Adapun penjelasan dari nilai R square change dari masing-masing IV adalah sebagai berikut: 1. Variabel self-efficacy memberi sumbangan atau pengaruh sebesar 13,7 bagi kematangan karir mahasiswa. 2. Variabel locus of control internal memberi sumbangan atau pengaruh sebesar 0,1 bagi kematangan karir mahasiswa. 3. Variabel locus of control eksternal memberi sumbangan atau pengaruh sebesar 0 bagi kematangan karir mahasiswa. 4. Variabel jenis kelamin memberi sumbangan atau pengaruh sebesar 0 bagi kematangan karir mahasiswa. 5. Variabel status sosial-ekonomi memberi sumbangan atau pengaruh sebesar 0 bagi kematangan karir mahasiswa. BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN Bab ini terdiri dari tiga subbab yang membahas kesimpulan hasil penelitian, diskusi tentang penelitian serta saran untuk penelitian selanjutnya.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil uji hipotesis penelitian, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: “Ada pengaruh yang signifikan dari self- efficacy dan locus of control, locus of control internal, locus of control eksternal, jenis kelamin dan status sosial ekonomi terhadap kematangan karir mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”. Jika dilihat berdasarkan proporsi varian masing-masing IV, maka hanya ada 2 IV yang berpengaruh signifikan yaitu; self-efficacy dengan sumbangan sebesar 13,7 dan locus of control internal dengan sumbangan sebesar 1,9.

5.2 Diskusi

Dari hasil penelitian yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, dapat dipahami bahwa self-efficacy berpengaruh secara positif, artinya ketika self- efficacy meningkat maka kematangan karir seseorang pun akan meningkat. Jika dilihat melalui hasil statistik deskriptif kategorisasi fakultas, diketahui bahwa fakultas Adab dan Humaniora secara konsisten berada pada kategori kematangan karir dan self-efficacy yang rendah. Hal ini sesuai dengan teori Super dalam Seligman, 1994 yang menyatakan bahwa self-efficacy merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kematangan karir. Bahkan, pada penelitian-penelitian sebelumnya, self-efficacy telah banyak terbukti berpengaruh terhadap kematangan karir. Seperti Hackett dan Lent dalam Hacket, 1996 membuktikan pilihan karir pelajar sekolah menengah dan perguruan tinggi terkait dengan kematangan karir, kemudian Patton dan Creed 2003 pada pelajar di Australia berhasil mengungkap bahwa salah satu faktor yang berhubungan dengan kematangan karir adalah self-efficacy. Demikian juga dengan penelitian Zulkaida dan kawan-kawan 2007 yang menemukan bahwa sumbangan self-efficacy terhadap kematangan karir menyebabkan adanya keyakinan akan kemampuan diri individu. Hal ini sesuai dengan pendapat Bandura dalam Zulkaida, 2007, bahwa orang yang memiliki self- efficacy yang tinggi, akan mengeluarkan usaha yang besar untuk mengatasi hambatan dalam mencapai tujuannya. Itulah sebabnya mengapa individu yang mempunyai self-efficacy yang lebih tinggi akan lebih siap menentukan karir mana yang tepat untuk dirinya. Self-efficacy merujuk pada tingkat kepercayaan diri individu dan keyakinannya akan kemampuannya terhadap kesuksesan sehingga memunculkan suatu perbuatan, menunjukkan perilaku yang diinginkan, menyelesaikan pekerjaan yang diberikan, dan mencapai prestasi yang diinginkan Bandura; Buchmann; Betz Hackett; Betz Taylor; Lent, et al.; Nesdale Pinter; Nasta, 2007.