71
Setelah melakukan penghitungan secara keseluruhan, maka hasil yang didapatkan antara pengelolaan kelas pada mata pelajaran IPS dengan motivasi
belajar siswa SMK Lingga Kencana Sawangan Depok, diperoleh angka indeks korelasi “r” product moment sebesar 0,297. Hal ini berarti terdapat hubungan
antara variabel X dan variabel Y, hubungan tersebut termasuk dalam kategori rendah.
Selanjutnya, untuk mengetahui apakah hubungan antara kedua variabel tersebut signifikan atau tidak, maka nilai r
hitung
dibandingkan dengan r
tabel.
Sebelum membandingkan, terlebih dahulu dihitung derajat kebebasan degree of freedom df = N
– nr = 52 – 2 = 50 dari df sebesar 50 maka diperoleh r
tabel
pada taraf signifikansi 5 sebesar 0,279 sedangkan taraf signifikan 1 sebesar 0,361.
Kriteria pengajuan adalah jika r
hitung
≥ dari r
tabel
maka H
a
diterima dan H ditolak,
sebaliknya jika r
hitung
≤ dari r
tabel
maka H
a
ditolak dan H diterima. Ternyata r
xy
yang besarnya 0,297 adalah lebih besar dari r
tabel.
Karena r
xy
lebih besar dari r
tabel,
maka hipotesis alternatif diterima, sedangkan hipotesis nihil ditolak.hal ini berarti terdapat hubungan yang signifikan antara variabel X dan variabel Y.
Selanjutnya dilakukan analisis determinasi dari angka indeks korelasi r
xy
product moment yang telah diperoleh dengan rumus: KD = r
2
x 100. = 0,297681095
2
x 100 = 8,86
Dari penghitungan koefisien deterninasinya sebesar 8,86. Hal ini menunjukan bahwa variabel X Pengelolaan Kelas mempengaruhi memberi
kontribusi variabel Y Motivasi Belajar Siswa sebesar 8,86. Adapun sisanya sebesar 91,14 adalah dari faktor-faktor lain yang mempengaruhi Motivasi
Belajar Siswa. Dari hasil harga t
hitung
yang lebih besar dari harga t
tabel,
kesimpulan yang dapat ditarik adalah tinggi rendahnya motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS
dipengaruhi oleh pengelolaan kelas yang baik. Semakin baik pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru maka semakin termotivasi seorang siswa untuk
memahami mata pelajaran IPS.
72
E. Pembahasan
Berdasarkan hasil penghitungan korelasi product moment antara pengelolaan kelas dan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di SMK Lingga
Kencana, bahwa hipotesa penelitian H
a
yang diajukan dapat diterima. Dengan demikian, terdapat korelasi yang signifikan antara hubungan pengelolaan kelas
dan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di SMK Lingga Kencana. Berdasarkan penghitungan yang diperoleh dari koefisien korelasi r sebesar
0,297 dan diketahui bahwa Harga kritik “r” pada taraf signifikansi 0,05 adalah sebesar 0,279 ini berarti r
hitung
r
tabel.
Hal ini berarti terdapat hubungan antara variabel X dan variabel Y, hubungan tersebut termasuk dalam kategori rendah.
Adapun kontribusi yang diberikan oleh variabel pengelolaan kelas terhadap variabel motivasi belajar siswa adalah 8,86 dan sisanya 91,14. Dari nilai
tersebut dapat memberikan gambaran bahwa pengelolaan kelas memberikan dukungan terhadap motivasi belajar siswa sebesar 8.86 dan sisanya sebesar
91,14 dari faktor-faktor lain yang mempengaruhi motivasi belajar siswa. Oleh sebab itu, faktor pengelolaan kelas tidak dapat diabaikan begitu saja.
Bagaimanapun, faktor ini merupakan hal penting dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa.
F. Keterbatasan Penelitian
1. Banyak hal-hal diluar kemampuan peneliti yang tidak terjangkau, hal ini sehubungan dengan keterbatasan tenaga, waktu, biaya dan pikiran peneliti,
sehingga memungkinkan penelitian ini menjadi kurang optimal. 2. Kuesioner atau angket yang dikembangkan untuk menjaring data tentang
hubungan pengelolaan kelas dan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS belum mengungkapkan keseluruhan aspek yang diteliti, meskipun sudah
diadakan ujicoba baik validitas maupun reliabilitas instrumen. 3. Pengambilan sampel yang terbatas, sehingga memungkinkan penelitian tidak
berlaku pada sampel lain.
74
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan: 1. Pengelolaan kelas pada guru mata pelajaran IPS di SMK Lingga Kencana
cukup efektif, dari 52 orang responden yang mendapat jumlah skor rata-rata sebanyak 31 orang atau 59,61 siswa yang berada pada rentang nilai 69,58
– 99,5.
2. Siswa cukup termotivasi dengan guru mata pelajaran IPS, dari 52 orang responden yang mendapat jumlah skor rata-rata sebanyak 26 orang siswa atau
55,76 yang berada pada rentang nilai 75,11 – 92,89.
3. Terdapat hubungan positif antara pengelolaan kelas dan motivasi belajar siswa, dengan perolehan nilai koefisien korelasi sebesar 0,297 yang berarti
hubungan antara kedua variabel dikategorikan sebagai hubungan positif yang signifikan dengan kategori rendah.
4. Hubungan yang positif tersebut dinyatakan dengan adanya kontribusi pengelolaan kelas dan motivasi belajar siswa melalui koefisien determinasi
sebesar 8,86. Hal ini mencerminkan bahwa kemampuan guru dalam mengelola kelas hanya dapat memberikan kontribusi terhadap motivasi
belajar siswa sebesar 8,86 adapun sisanya sebesar 91,14 dipengaruhi oleh faktor lain.
75
B. Saran
Adapun beberapa saran yang penulis kemukakan adalah sebagai berikut: 1. Guru lebih mengoptimalkan kemampuannya mengajar untuk dapat
memotivasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Dari analisis per indokator diperoleh nilai yang paling rendah dalam pengelolaan kelas yaitu
kemampuan guru dalam mengevaluasi dan penilaian pembelajaran. Dengan demikian guru harus mengadakan evaluasi kepada peserta didik dalam
pembelajaran, agar dapat diketahui sejauh mana peserta didik memahami pelajaran yang telah dipelajari. Kemudian sebelum memulai pembelajaran,
guru harus menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dan dalam memulai pembelajaran sebaiknya guru memberikan apersepsi terlebih dahulu
kepada siswa sebelum menjelaskan materi pelajaran dan guru harus lebih berkreasi lagi dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa di kelas,
antara lain dengan menggunakan metode pengajaran yang bervariasi, penggunaan alat peraga yang dapat menarik perhatian siswa serta teknik-
teknik lainnya yang dapat lebih mengaktifkan siswa 2. Motivasi belajar siswa bukan hanya dipengaruhi oleh satu macam faktor saja,
oleh karena itu hendaknya pihak sekolah pada umumnya dan guru IPS pada khususnya memperhatikan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi
motivasi belajar siswa tersebut dan harus ada kerjasama dengan semua pihak yaitu kepala sekolah, guru, siswa maupun orang tua siswa.
3. Siswa sebaiknya lebih meningkatkan lagi motivasi belajarnya, terutama pada motivasi instrinsik. Karena diketahui motivasi instrinsik siswa SMK Lingga
Kencana masih rendah, yaitu motivasi mengenai kebutuhan dari dalam diri siswa tersebut dan keaktifan siswa masih rendah.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi,
“Pengelolaan Kelas dan Siswa, sebuah pendekatan evaluatif
”.Jakarta:PT Raja Grafindo Persada,1996 B.Uno Hamzah.
“Teori Motivasi dan Pengukurannya, analisis di bidang pendidikan” Dzamarah Syaiful Bahri.
“Strategi Belajar Mengajar”.Jakarta:PT Rineka Cipta,2002 Fathurrohman Pupuh.
“Strategi Belajar Mengajar, strategi mewujudkan pembelajaran bermakna melalui penanaman konsep umum dan konsep islami
”. Bandung:PT Refika Aditama,2007
Hamalik Oemar. “Proses Belajar Mengajar”.Jakarta:PT Bumi Aksara, 2001
Harsanto Radno. “Pengelolaan Kelas Yang Dinamis”.Yogyakarta:Penerbit Karnisius,2007
Hasbullah, “Dasar-dasar Ilmu Pendidikan”. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada 2008 Imron Ali “Belajar dan Pembelajaran” .Jakarta:PT Dunia Pustaka Jaya,1996
J.JHasibuan,Dip.Ed dan Moedjiono. “Proses Belajar Mengajar”.Bandung:PT Remaja
Rosdakarya,1995 Mulyasa.
“Menjadi Guru Profesional”. Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2006. Rukmana Ade
“Pengelolaan Kelas”.Bandung: UPI PRESS,2006.h,29 Saduran bebas Crow crow,
“Pengantar Ilmu Pendidikan”.Yogyakarta: Rake Sarasin, 1990. Cet.ke2
Sanjaya Wina
, “Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi ”.Jakarta: Kencana Prenada Media Group, edisi pertama, cetakan ke dua,
Maret 2006 Sanjaya Wina,
“Kurikulum dan Pembelajaran,Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan
KTSP ”.Jakarta:Kencana Prenada Media
Group,2008 Sanjaya
Wina, “Strategi
Pembelajaran Berorientasi
Standar Proses
Pendidikan ”.Jakarta:Kencana,2008
Sardiman. R.M. “Interaksi Motivasi Belajar Mengajar”. Penerbit: PT Raja Grafindo Persada. 2003. Jakarta.