Motivasi Belajar IPS KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR

10 Dari fungsi di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi dapat menentukan keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, meningkatkan motivasi belajar merupakan salah satu tugas guru yang sangat penting. Dari keterangan di atas penulis menyimpulkan bahwa motivasi sangat penting dalam peningkatan perolehan belajar. Karena dengan adanya motivasi, suatu pekerjaan yang dilakukan seseorang akan menghasilkan prestasi yang baik. Sebaliknya jika tanpa ada motivasi yang tinggi dari dalam diri seseorang, suatu pekerjaan tidak akan memperoleh hasil yang baik. 3. Macam-Macam Motivasi Belajar Motivasi dapat di bedakan menjadi dua, yaitu: 9 a. Motivasi Intrinsik. Motivasi intrinsik merupakan kegiatan belajar dimulai dan diteruskan, berdasarkan penghayatan sesuatu kebutuhan dan dorongan yang secara mutlak berkaitan dengan aktifitas belajar. Kegiatan belajar ini memang diminati dan dibarengi dengan perasaan senang, dorongan tersebut mengalir dalam diri seseorang akan kebutuhan belajar. Pada intinya motivasi intrinsik adalah dorongan untuk mencapai suatu tujuan yang dapat dilalui dengan satu-satu jalan adalah belajar. Dorongan belajar itu tumbuh dari dalam diri subyek belajar. b. Motivasi Ekstrinsik. Motivasi ekstrinsik merupakan kegiatan belajar yang tumbuh dari dorongan dan kebutuhan seseorang tidak secara mutlak berhubungan dengan kegiatan belajarnya sendiri. Motivasi ini tumbuh diakibatkan oleh dorongan dari luar diri seseorang seperti dorongan dari orang lain dan sebagainya. 9 H.Martinis Yamin. Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia. Jakarta: Gaung Persada Press, 2007 .h,178-180 11 Ada beberapa bentuk motivasi belajar ekstrinsik diantaranya adalah: 10 1 Belajar demi memenuhi kewajiban 2 Belajar demi menghindari hukuman yang diancamkan 3 Belajar demi memperoleh hadiah material yang disajikan 4 Belajar demi meningkatkan gengsi 5 Belajar demi memperoleh pujian dari orang yang penting seperti orang tua dan guru. 6 Belajar demi tuntutan jabatan yang ingin dipegang. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi seseorang dapat diperoleh dari dalam dirinya Intrinsik dan bisa juga oleh dorongan dari luar dirinya atau orang lain Ekstrinsik. Adapun macam-macam motivasi dilihat dari pembentukannya, yaitu: 11 a.Motif-motif bawaan Yang dimaksud dengan motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak lahir. Jadi,motivasi itu ada tanpa dipelajari. Contohnya, dorongan untuk makan. Motif ini sering kali disebut motif yang disyaratkan secara biologis. b.Motif-motif yang dipelajari Yang dimaksud dengan motif yang dipelajari yaitu yang timbul karena dipelajari. Contohnya, dorongan untuk mengajar sesuatu di dalam masyarakat. Motif ini sering kali disebut dengan motif yang disyaratkan secara sosial. Sebab manusia hidup dalam lingkungan sosial dengan sesama manusia yang lain, sehingga motivasi itu terbentuk. 10 H.Martinis Yamin. Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia …hal, 178-180 11 Sardiman A.M. Interaksi Motivasi Belajar Mengajar …h,86 12 4. Peranan Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran Motivasi pada dasarnya dapat membantu dalam memahami dan menjelaskan prilaku individu, termasuk perilaku individu yang sedang belajar. Ada beberapa peranan penting dari motivasi dalam belajar dan pembelajaran, antara lain: a menentukan hal-hal yang dapat dijadikan penguat belajar, b memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai, c menentukan ketekunan belajar. 12 a. Peran motivasi dalam menentukan penguatan belajar Motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar apabila seorang anak yang belajar dihadapkan pada suatu masalah yang memerlukan pemecahan, dan hanya dapat dipecahkan berkat bantuan hal-hal yang pernah dilaluinya. b. Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar erat kaitannya dengan kemaknaan belajar. Anak akan tertarik untuk belajar sesuatu, jika yang dipelajari itu sedikitnya sudah dapat diketahui atau dinikmati manfaatnya bagi anak. c. Motivasi menentukan ketekunan belajar Seorang anak yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu, akan berusaha mempelajarinya dengan baik dan tekun, dengan harapan memperoleh hasil yang baik. Dalam hal itu, tampak bahwa motivasi untuk belajar menyebabkan seseorang tekun belajar. Sebaliknya, apabila seseorang kurang atau tidak memiliki motivasi untuk belajar, maka dia tidak tahan lama belajar. Dia mudah tergoda untuk mengerjakan hal yang lain dan bukan belajar. Itu berarti motivasi sangat berpengaruh terhadap ketahanan dan ketekunan belajar. 13 5. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial Ilmu pengetahuan sosial social studies adalah sekelompok disiplin ilmu yang secara akademis mempelajari tentang aspek-aspek yang berhubungan dengan manusia dan lingkungan sosialnya. 14 Ilmu ini berbeda dengan seni dan humaniora karena menekankan penggunaan metode ilmiah dalam mempelajari manusia, termasuk metode kuantitatif 12 H.Hamzah B.Uno. Teori Motivasi dan Pengukurannya, analisis di bidang pendidikan …h,27-28 13 H.Hamzah B.Uno. Teori Motivasi dan Pengukurannya, analisis di bidang pendidikan …h,27-28 14 Wikipedia, ”Ilmu Pengetahuan Sosial”, artikel diakses pada 12 Februari 2011 dari http:id.wikipedia.orgwikiIlmu_sosial 13 dan kualitatif. Istilah tersebut juga termasuk menggambarkan penelitian dengan cakupan yang luas dalam berbagai lapangan meliputi perilaku dan interaksi manusia di masa kini dan masa lalu. Berbeda dengan ilmu sosial secara umum, IPS tidak memusatkan diri pada satu topik secara mendalam melainkan memberikan tinjauan yang luas terhadap masyarakat. 6. Manfaat Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Peran dan kedudukan pembelajaran IPS sangat strategis. Tidak saja bagi siswa tetapi juga bagi sekolah. Mata pelajaran IPS menjadi strategis karena mengkaji seluruh aspek kehidupan sosial. Di dalamnya bisa dipelajari kehidupan sosial dari dimensi sejarah, geografi, ekonomi, politik, antropologi, sosiologi, filsafat, dan psikologi sosialnya. 15 Dengan pelajaran IPS, siswa diharapkan dapat mengambil nilai-nilai dari kehidupan sosial. Selain itu juga diharapkan siswa dapat memiliki kecerdasan sosial, pemikiran yang rasional dan tidak emosional dalam menyikapi permasalahan sosial yang ada di lingkungannya, serta aktif dalam mengembangkan kegiatan di sekolah dan lingkungan tempat tinggalnya.

B. Persepsi Pengelolaan Kelas

1. Pengertian Persepsi Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia persepsi adalah proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui pancaindranya 16 . Menurut M. Alisuf Sabri “Persepsi adalah pengamatan sebagai aktivitas jiwa yang memungkinkan manusia menenali ransangan-ransangan yang sampai kepadanya melalui alat-alat inderanya, dengan kemampuan ini memungkinkan manusia atau individu mengenali lingkungan hidupnya ” 17 . Sedangkan menurut Bimo Walgito persepsi adalah proses diterimanya 15 Wikipedia, ”Ilmu Pengetahuan Sosial”, artikel diakses pada 12 Februari 2011 dari http:id.wikipedia.orgwikiIlmu_sosial 16 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2007 Cet 4, h.863 17 M. Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi umum dan Perkembangannya,Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1993, Cet. Ke-1, h.45 14 stimulus oleh individu melalui alat indera atau juga disebut proses sensoris 18 Menurut Sarlito Wirawan menyebutkan bahwa” Persepsi adalah kemampuan untuk membedakan atau mengelompokkan, memfokuskan objek- objek” 19 .Sedangkan menurut Ikhwan Luthfi, persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan 20 . Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah pengamatan terhadap suatu objek atau informasi yang masuk melalui otak manusia dimana individu dapat mengenali, membedakan dan memberi tanggapan terhadap objek yang dilihat. 2. Jenis Persepsi Bimo Walgito dalam Ikhwan Luthfi membagi persepsi berdasarkan pada objek persepsi. Yang terdiri dari 2 hal, yaitu: a. Things perceptionpersepsi benda atau barang. Yaitu persepsi terhadap objek yang bukan manusia. b. Social perceptionpersepsi sosial. Yaitu persepsi dimana objek persepsinya adalah manusia atau orang. Bimo Walgito memisahkan antara persepsi terhadap diri sendiri self perception dengan social perception. Persepsi sosial sendiri meliputi persepsi terhadap orang lain dan persepsi terhadap interaksi sosial 21 . 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi Persepsi seseorang terhadap suatu objek tidak berdiri sendiri akan tetapi dipengaruhi faktor baik yang berasal dari dalam maupun dari luar dirinya. Setiap orang dapat memiliki persepsi berbeda sekalipun terhadap objek yang sama. 18 Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, Yogyakarta: Andi Offset,2004, h. 87-88 19 Sarlito Wirawan, Pengantar Umum Psikologi,Jakarta: Bulan Bintang,1991, Cet Ke-6, h.39 20 Ihwan Luthfi DKK, Psikologi Sosial,Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta,2009 h.25 21 Ikhwan Luthfi DKK, Psikologi Sosial... 15 Menurut Sondang P. Siagian menyebutkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang adalah: a. Diri orang yang bersangkutan Apabila seseorang melihat sesuatu dan berusaha memberikan interpretasi apa yang dilihat, hal ini dapat dipengaruhi oleh karakteristik individual yang turut berpengaruh seperti sikap, motif, kepentingan minat, pengalaman dan harapan. b. Sasaran persepsi tersebut Sasaran itu bisa berupa orang, benda atau peristiwa. Sasaran itu biasanya berpengaruh terhadap persepsi orang yang melihatnya. c. Siatuasi Persepsi harus dilihat secara kontektual, yang berarti dalam situasi mana persepsi itu timbul 22 . Menurut Sarlito Wirawan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi adalah: a. Perhatian Memfokuskan perhatian pada satu atau dua objek saja, perbedaan fokus antara satu orang dengan orang lainnya menyebabkan perbedaan persepsi antara mereka. b. Set Set adalah harapan seseorang akan rangsang yang akan timbul. c. Kebutuhan Kebutuhan-kebutuhan sesaat maupun yang menetap pada diri seseorang, akan mempengaruhi persepsi orang tersebut. Dengan demikian, kebutuhan-kebutuhan yang berbeda, akan menyebabkan pula perbedaan persepsi. d. Sistem nilai Sistem nilai yang berlaku dalam suatu masyarakat berpengaruh pula terhadap persepsi. Suatu eksperimen di Amerika Serikat menunjukan 22 Sondang P. Siagian, Teori Motivasi dan Aplikasinya, Jakarta: Bina Aksara, 1989, h.101-105 16 bahwa anak-anak yang berasal dari keluarga miskin mempersepsikan mata uang logam lebih besar dari pada ukuran yang sebenarnya. Gejala ini ternyata tidak terdapat pada anak-anak yang berasal dari keluarga kaya. e. Ciri kepribadian Ciri kepribadian akan mempengaruhi pula persepsi. Misalnya A dan B yang bekerja dalam satu kantor yang sama dibawah pengawasan satu orang atasan. A yang pemalu dan penakut, akan mempersepsikan atasannya sebagai tokoh yang menakutkan, sedangkan B yang percaya diri, menganggap atasannya sebagai tokoh yang dapat diajak bergaul seperti orang biasa lainnya. f. Gangguan kejiwaan Gangguan kejiwaan dapat menimbulkan kesalahan persepsi yang disebut halusinasi 23 . Persepsi setiap individu atas suatu benda berbeda-beda. Hal ini karena ada faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi persepsi seseorang terhadap suatu objek atau benda. Dari pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa persepsi terhadap orang lain pada dasarnya sama dengan persepsi pada umumnya, perbedaan utama terletak pada objek yang dipersepsikan. Dalam hal ini orang yang dipersepsikan juga dapat mempersepsikan, di mana persepsi masing-masing mempengaruhi interaksi yang terjadi di antara individu tersebut. Faktor-faktor ini akan mempengaruhi bagaimana seseorang akan memberikan perhatian pada suatu situasi dan bagaimana individu menginterpretasikan suatu keadaan, adalah dasar untuk mengambil keputusan dan menentukan respon yang diberikan. Persepsi guru tentang komunikasi interpersonal yang dilakukan oleh kepala sekolah merupakan tanggapan atau pengamatan guru mengenai komunikasi yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam meningkatkan disiplin kerja guru. Guru mengamati bagaimana penguasaan kepala sekolah terhadap komunikasi yang diterapkannya, tujuan komunikasi 23 Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Umum... h.43-44