Geografis Lokasi Penelitian Keadaan Penduduk

Wilayah kepenghuluan di Kecamatan Bagan Sinembah memiliki luas 1.116,46 Km2 tidak termasuk didalamnya hutan Negara, wilayah ini terdiri dari lahan sawah seluas 1.335 hektar, lahan bukan sawah seluas 108.840 hektar dan lahan non- pertanian seluas 2.902 hektar. Mayoritas agama yang dianut penduduk kecamatan Bagan Sinembah adalah agama Islam, agama Kristen, agama Budha dan agama Hindu serta terdapat bermacam-macam suku.

2.2 Geografis Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini terletak pada Kecamatan Bagan Sinembah yang merupakan salah satu Kecamatan yang terdapat di Kabupaten Rokan Hilir, Propinsi Riau. Kecamatan bagan Sinembah memiliki luas sekitar 847.335 Km2, dengan batas- batas wilayah sebagai berikut : Sebelah utara : berbatasan dengan Kecamatan Simpang Kanan dan Kecamatan Kubu. Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kecamatan Pujud Sebelah Barat : berbatasan dengan Propinsi Sumatera Utara Sebelah Timur : berbatasan dengan Kecamatan Bangko Pusako. Kecamatan Bagan Sinembah memiliki 14 desa, dengan persebaran diantaranya sebanyak 10 desa memiliki jarak yang relatif dekat dan memiliki akses menuju kecamatan dengan jarak kurang 20 km, sedangkan 4 desa lainnya memiliki jarak 30 km menuju kecamatan Bagan Sinembah. Universitas Sumatera Utara PETA KECAMATAN BAGAN SINEMBAH

2.3 Visi dan Misi Bagan Sinembah

Untuk mewujudkan pembangunan Bagan Sinembah yang lebih terarah, terencana, menyeluruh, terpadu, realistis dan dapat dievaluasi, maka perlu dirumuskan rencana strategik sebagai broad guide line penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan di Bagan Sinembah untuk lima tahun kedepan. Rencana strategik yang ditetapkan sekaligus menjadi strategi dasar bagi kebijakan, program dan kegiatan pembangunan dan pengembangan kota, serta memberikan orientasi dan komitmen bagi penyelenggaraan pemerintahan. Dengan demikian, di samping adanya rencana pembangunan kota yang handal, perlu adanya pengukuran capaian kinerja sebagai bentuk akuntabilitas publik guna menjamin peningkatan pelayanan umum yang diinginkan. Universitas Sumatera Utara

2.3.1 Visi Pembangunan Bagan Sinembah

Pembangunan Bagan Sinembah merupakan rangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan untuk meraih masa depan yang lebih baik. Oleh karena itu visi merupakan simpul dalam upaya menyusun rencana strategis pembangunan kota. Sebagai gambaran identitas masa depan Bagan Sinembah maka, perumusan visi itu didasarkan pada pertimbangan : 1. Prasyarat pembangunan kota, seperti berkembangnya demokrasi dan partisipasi, mendorong penegakan hukum, keadilan sosial dan ekonomi, pemerintahan yang kuat, efisien dan efektif, birokrasi yang kreatif dan inovatif, stabilitas politik dan keamanan yang kondusif, pelayanan publik yang prima, pemerataan pembangunan dan pembangunan kota yang berkelanjutan. 2. Masalah dan tantangan serta kebutuhan pembangunan Bagan Sinembah dalam rangka mewujudkan kemajuan yang metropolitan. 3. Kebijakan pembangunan nasional, sektoral dan regional yang mendorong perkembangan Bagan Sinembah sebagai pusat pertumbuhan dan pengembangan Indonesia bagian barat. 4. Kecenderungan globalisasi dan regionalisasi. 5. Nilai-nilai luhur, norma dan budaya yang telah lama dianut seluruh warga Bagan Sinembah.

2.3.2 Misi Pembangunan Bagan Sinembah

Untuk mempertegas tugas dan tanggung jawab pembangunan dari seluruh stakeholder maka visi pembangunan kota dijabarkan ke dalam misi yang jelas, terarah dan terukur. Misi ini menjelaskan tujuan dan saran yang ingin dicapai dalam Universitas Sumatera Utara pembangunan kota sehingga diharapkan seluruh stakeholder dapat mengetahui dan memahami kedudukan dan peran masing-masing masyarakat dalam pembangunan. Adapun misi Bagan Sinembah adalah : 1. Mewujudkan percepatan pembangunan daerah pinggiran, dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi untuk kemajuan dan kemakmuran yang berkeadilan bagi seluruh masyarakat kota. 2. Mewujudkan tata pemerintahan yang lebih baik dengan birokrasi yang lebih efisien, efektif, kreatif, inovatif dan responsif. 3. Penataan kota yang ramah lingkungan berdasarkan prinsip keadilan sosial, ekonomi, budaya. Membangun dan mengembangkan pendidikan, kesehatan serta budaya daerah. 4. Meningkatkan suasana religius yang harmonis dalam kehidupan berbangsa dan bermasyarakat. Selain misi yang telah disebutkan sebelumnya, terdapat beberapa tujuan atau fokus dari pengembangan Bagan Sinembah, yaitu : a. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dan aparatur pemerintahan yang dilandasi oleh iman dan taqwa, b. Pemberdayaan ekonomi rakyat, c. Peningkatan prasarana dan sarana ekonomi dan social, d. Penataan kelembagaan, e. Peningkatan pembangunan seni budaya, oleharaga dan peningkatan iman dan taqwa, f. Pelaksanaan pembangunan berwawasan lingkungan, g. Pelaksanaan otonomi daerah.

2.4 Keadaan Penduduk

Penduduk Bagan Sinembah dapat digolongkan pada kategori masyarakat heterogen, yaitu masyarakat yang terdiri dari berbagai jenis suku, agama, ras dan golongan. Komposisi masyarakat Bagan Sinembah terdiri atas Melayu, Batak Mandailing, Toba, Simalungun, Angkola, Jawa, Tionghoa, India Tamil, Sikh. Universitas Sumatera Utara Komposisi masyarakat Bagan Sinembah yang heterogen terbagi-bagi atas beberapa lokasi, hal ini disebabkan karena pada awalnya lokasi tersebut merupakan daerah awal tumbuh dan berkembangnya suku tersebut di Bagan Sinembah. Perbedaan lokasi tersebut bukan merupakan gambaran penduduk yang terpecah-belah melainkan sebagai wujud persatuan etnisitas yang dimiliki setiap masyarakat di Bagan Sinembah. Berdasarkan data kependudukan kecamatan dalam angka 2007 diperoleh data bahwa komposisi masyarakat Bagan Sinembah terdiri dari laki-laki berjumlah 13870 Jiwa dan Perempuan berjumlah 12918 Jiwa dan total 26788 Jiwa. Tabel 1. Jumlah Penduduk Bagan Sinembah Laki-laki Perempuan Jumlah 13.870 jiwa 12.918 jiwa 26.788 Jiwa Kecamatan Dalam Angka 2007 data diolah penulis. Berdasarkan data dalam table diatas diperoleh keterangan bahwa jumlah penduduk Bagan Sinembah berdasarkan jenis kelamin terdiri dari, laki-laki 13.870 Jiwa dan Perempuan berjumlah 12.918 Jiwa, dengan jumlah total 26.788 Jiwa, data ini didasarkan atas data Kecamatan Dalam Angka Tahun 2007. Pada tabel berikutnya akan dijelaskan mengenai komposisi agama yang dianut oleh masyarakat Bagan Sinembah, adapun komposisi agama tersebut adalah : Islam dengan jumlah penganut sebanyak 20.145 Jiwa, kemudian disusul oleh Kristen Protestan sebanyak 3.542 Jiwa, Kristen Katolik sebanyak 1.789 Jiwa, setelah itu disusul oleh Budha 854 Jiwa dan Hindu 255 Jiwa serta aliran kepercayaan tradisional sebanyak 233 Jiwa. Universitas Sumatera Utara Tabel 2. Komposisi Agama di Bagan Sinembah Islam 20.145 jiwa Kristen Protestan 3.542 jiwa Kristen Katolik 1.789 jiwa Budha 854 jiwa Hindu 255 jiwa Aliran Kepercayaan 233 jiwa Kecamatan Dalam Angka 2007 data diolah penulis. Tabel 3. Profesi dan Pekerjaan Pegawai Negeri 2.347 Pegawai Swasta 2.121 Pemilik Lahan 1.285 Buruh Kebun 18.430 Guru 864 Penarik Becak 485 Lain lain 1.256 Kecamatan Dalam Angka 2007 data diolah penulis. Tabel 3 menjelaskan mengenai beragam profesi dan pekerjaan dari masyarakat Bagan Sinembah, berdasarkan data tersebut diperoleh bahwa : pegawai negeri menempati posisi tertinggi dengan jumlah 2.347 Jiwa yang tersebar pada berbagai instansi pemerintah kemudian disusul pegawai swasta dengan jumlah 2.121 Jiwa dan disusul dengan pemilik lahan sebanyak 1.285 Jiwa serta buruh kebun sebanyak 18.430 Jiwa, posisi buruh kebun mendominasi pekerjaan di Bagan Sinembah dikarenakan lokasi ini merupakan perkebunan sawit, selain daripada itu pekerjaan lainnya adalah guru sebanyak 864 Jiwa, penarik becak 485 Jiwa serta pekerjaan lainnya berjumlah 1.256 Jiwa. Universitas Sumatera Utara Tabel 4. Komposisi Masyarakat Berdasarkan Suku Melayu 10.846 Jawa 1.023 Batak Toba 8.629 Mandailing 734 Minang 4.702 Tionghoa 854 Kecamatan Dalam Angka 2007 data diolah penulis. Berdasarkan komposisi suku, masyarakat Bagan Sinembah didominasi oleh suku Melayu sebanyak 10.846 Jiwa dan kemudian suku Batak Toba sebanyak 8.629 Jiwa, suku Minang berjumlah 4.702 Jiwa, suku Jawa 1.023 Jiwa, Suku Mandailing 734 Jiwa serta suku Tionghoa 854 Jiwa.

2.5 Organisasi Masyarakat