Pembagian Warisan Pembagian Warisan Pada Anak Angkat Dalam Keluarga Batak Toba di Bagan

Berdasarkan hasil wawancara tersebut motivasi pengangkatan anak berbeda berdasarkan jenis kelamin anak yang akan diangkat, apabila anak laki-laki yang diangkat, alasannya adalah untuk mewariskan garis keturunan dan mewariskan harta warisan sedangkan pada pengangkatan anak perempuan didasarkan pada alasan sebagai individu yang menemani dalam kehidupan sehari-hari dan pentingnya kehadiran anak perempuan dalam kehidupan, pengangkatan anak perempuan juga berakibat pada pewarisan harta warisan dari orangtua angkat tersebut. Secara budaya, pengangkatan anak pada masyarakat Bagan Sinembah berdasar pada budaya Batak Toba yang telah melalui proses modifikasi dan korelasi dengan nilai-nilai agama Islam, dimana dalam prosesi pengangkatan anak dilakukan upacara yang sarat dengan nilai budaya Batak Toba, seperti permainan Gondang Sabangunan dan petuah-petuah dalam bahasa Batak Toba, selain itu juga dilaksanakan pembacaan Al-quran oleh tokoh agama sebagai peresmian pengangkatan anak dalam kaidah Islam.

4.3 Pembagian Warisan

Pengangkatan anak memiliki beberapa kriteria dalam pelaksanaannya, seperti prosesi pengangkatan anak, tahapan pelaksanaan dan pembagian warisan, penjelasan mengenai hal tersebut akan dijelaskan dalam uraian berikut ini : Pembagian warisan, kepada anak angkat didasarkan atas surat wasiat yang telah disiapkan oleh orangtua angkat, dalam surat wasiat tertulis mengenai bagian anak angkat yang masuk dalam kategori hibah pemberian, karena secara hukum nasional, anak angkat tidak berhak atas harta warisan namun secara adat budaya masyarakat Batak Toba di Bagan Sinembah hal ini dimungkinkan dengan adanya surat wasiat tersebut. Universitas Sumatera Utara Pembagian warisan kepada anak angkat laki-laki akan mendapat bagian 13 dari harta warisan orangtua angkat dan anak angkat perempuan akan mendapatkan 23 bagian dari harta warisan tersebut yang berdasar atas hukum Islam yang diadopsi dalam hukum Batak Toba di Bagan Sinembah, adapun 13 dan 23 bagian hak waris terdiri atas dua jenis, yaitu : 1. 13 bagian untuk penerima waris laki-laki, dengan harta waris berupa harta bergerak, seperti uang, deposito, perhiasan dan harta tidak bergerak yang berupa tanah, rumah. 2. 23 bagian untuk waris perempuan, dengan harta waris berupa harta bergerak, seperti uang, deposito, perhiasan dan harta tidak bergerak yang berupa tanah, rumah. Apabila anak angkat berada dalam susunan keluarga angkat yang terdiri dari beberapa anak kandung maka dapat dilakukan pembagian merata dari harta warisan, hal nini dapat dilakukan apabila ada kesepakatan diantara ahli waris anak kandung, anak angkat dan sanak saudara. Pembagian warisan kepada anak angkat didasarkan atas surat wasiat dan saksi ketika proses pengangkatan anak terjadi, apabila dalam surat wasiat tidak tercantum kata hibah kepada anak angkat maka sanak saudara keluarga angkat Dalihan Natolu, tokoh masyarakat, tokoh agama dan pengetua adat akan memutuskan berapa bagian yang akan diterima oleh anak angkat tersebut dan sisa pembagian harta warisan akan diserahkan kepada Badan Amil Zakat dan diserahkan kepada yang berhak menerima. Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai pembagian harta warisan kepada anak angkat dan prosesi pengangkatan anak maka akan diuraikan dalam deksripsi kasus dalam penulisan ini. Universitas Sumatera Utara

4.4 Implikasi Pengangkatan Anak Pada Masyarakat Batak Toba di Bagan Sinembah