Karakteristik Masyarakat Batak Toba di Bagan Sinembah

berpindah-pindah dan keharusan untuk memiliki tanah.

2.7 Karakteristik Masyarakat Batak Toba di Bagan Sinembah

Pemilihan lokasi dalam penelitian ini didasarkan atas beberapa hal, seperti : sejarah lokasi, letak strategis lokasi. Adapun pemilihan lokasi penelitian ini juga memperhatikan karakteristik masyarakat Batak Toba di Bagan Sinembah, adapun karakteristik dalam hal ini dimaksudkan sebagai suatu penjelasan mengenai seberapa jauh masyarakat Batak Toba di Bagan Sinembah dalam memandang dan melakukan adat budaya mereka dalam kehidupan sehari-hari. Karakteristik masyarakat Batak Toba dalam penelitian dibagi atas beberapa bagian, yaitu : 1. Karakteristik masyarakat Batak Toba di Bagan Sinembah yang masih memegang adat budaya Batak Toba dalam kehidupan mereka tanpa berusaha menggabungkannya dengan adat budaya lainnya yang terdapat di sekitar lingkungan, 2. Karakteristik masyarakat Batak Toba yang memegang adat budaya Batak Toba dan berproses menggabungkannya dengan budaya lainnya yang ada disekitar tempat tinggal mereka, 3. Karakteristik masyarakat Batak Toba yang tidak mengenal adat budaya Batak Toba dan memegang budaya lain seperti budaya Melayu dan lainnya dalam kehidupannya. Adapun indikator yang dapat menuntun penelitian ini untuk mendapatkan setidaknya gambaran umum mengenai karakteristik masyarakat Batak Toba di Bagan Sinembah, adapun indikator karakteristik masyarakat Batak Toba di Bagan Sinembah sebagai berikut : Linguistik, Sosial dan Budaya. Indikator linguistik berkaitan dengan penggunaan bahasa daerah bahasa Batak Toba dalam bentuk kehidupan sehari-hari, setidaknya penggunaan bahasa daerah dalam kehidupan dapat memberi sedikit gambaran mengenai kehidupan masyarakat Batak Toba pada daerah penelitian ini, sedangkan indikator sosial adalah Universitas Sumatera Utara indikator yang berusaha untuk menangkap perilaku, cara pandang masyarakat Batak Toba di Bagan Sinembah seperti apakah mereka masih menggunakan dan melakukan adat budaya Batak Toba di Bagan Sinembah. Indikator ketiga adalah budaya, indikator ini berhubungan dengan indikator sebelumnya, yaitu linguistik dan sosial. Melalui indikator yang telah ditetapkan sebelumnya dan digunakan untuk memberikan gambaran mengenai karakteristik masyarakat Batak Toba di Bagan Sinembah, adapun hasil dari penggunaan indikator ini adalah : Pada Kecamatan Bagan Sinembah dari hasil observasi dan wawancara kepada informan didapatkan hasil bahwa kehidupan masyarakat Batak Toba dilokasi ini memiliki karakteristik masyarakat Batak Toba yang sudah berpikiran dan bertindak sesuai dengan lingkungan sekitarnya dalam hal ini dijelaskan bahwa kehidupan masyarakat tersebut masih memegang adat budaya Batak Toba dan berusaha untuk menerima budaya lain yang terdapat disekitar lingkungan tempat tinggal mereka, hal ini disebabkan kehidupan pada daerah tersebut memiliki tingkat kepadatan penduduk yang tinggi dan intensitas pergaulan yang juga tinggi serta faktor heterogenitas penduduk di lokasi tersebut. Universitas Sumatera Utara

BAB III Proses Pengangkatan Anak dan Tahapannya

Berbicara mengenai pengangkatan anak diatur dalam hukum adat yang bersifat modifikasi maupun konsensus dalam artian hukum adat dijalankan dengan merunut pada kebiasaan yang terdapat dilingkungan sosial budaya setempat dan berdasar pada keputusan yang telah disetujui bersama antara masyarakat dan pemuka adat. Sudut pandang penggunaan hukum adat yang berbasiskan konsepsi Dalihan Na Tolu dalam penelitian ini didasarkan pada konsepsi yang dimiliki oleh masyarakat Batak Toba di Bagan Sinembah, hal ini bertujuan untuk mendapatkan data yang tidak tercampur dengan konsepsi mengenai hal tersebut bagi masyarakat Batak Toba di daerah lain.

3.1 Deskripsi Tentang Hukum Adat Masyarakat Batak Toba Secara Umum Mengenai Anak Angkat

Pada hakekatnya perkembangan hukum adat tidak dapat dipisahkan dari perkembangan masyarakat pendukungnya. Dalam pembangunan hukum nasional, peranan hukum adat sangat penting. Karena hukum nasional yang akan dibentuk, didasarkan pada hukum adat yang berlaku. Hukum adat adalah hukum tidak tertulis dan bersifat dinamis yang senantiasa dapat menyesuaikan diri terhadap perkembangan peradaban manusia itu sendiri. Bila hukum adat yang mengatur sesuatu bidang kehidupan dipandang tidak sesuai lagi dengan kebutuhan warganya maka warganya sendiri yang akan merubah hukum adat tersebut agar dapat memberi manfaat untuk mengatur kehidupan mereka. Hal ini dapat dilihat dari keputusan-keputusan yang dibuat oleh para pengetua adat. Universitas Sumatera Utara