3.5 Kewajiban anak angkat
Kewajiban secara definitive dapat diartikan sebagai suatu keharusan yang dilakukan sebagai suatu tindakan yang memiliki konsekuensi, berbicara mengenai
kewajiban tidak lepas dari aspek hak, dalam tulisan ini pembahasan mengenai hak telah dijelaskan pada bagian sebelumnya.
Kewajiban pada anak angkat secara umum adalah : 1.
menjaga nama baik keluarga, yang memiliki arti sebagai suatu tindakan menjaga nama baik keluarga asal anak angkat maupun keluarga yang
mengangkat anak, menjaga nama baik meliputi perilaku dari anak angkat yang tidak menyimpang dari norma, peraturan yang berlaku di masyarakat,
sehingga segala tindakan yang muncul tidak berakibat pada munculnya aib yang dapat merusak nama baik keluarga.
2. menghormati, bermakna sebagai suatu perilaku untuk menghormati keluarga
yang mengangkat selayaknya keluarga kandung, sikap ini juga turut diperbuat bagi keluarga asal anak angkat.
Universitas Sumatera Utara
3. tidak melupakan keluarga asal, sejatinya anak angkat merupakan anak yang
lahir secara biologis namun diangkat atau dianggap sebagai anak oleh keluarga lain dengan berbagai petimbangan tertentu sehingga wajib bagi anak angkat
untuk tidak melupakan keluarga kandungnya karena mengangkat anak bukan berarti memutuskan hubungan antara si anak dengan keluarga kandungnya.
Bagan mengenai anak angkat hak dan kewajiban dalam konsep Dalihan Natolu :
Proses pendeskripsian bagan adalah, orang tua kandung dari anak angkat harus memiliki hubungan timbal-balik berupa persetujuan untuk mengangkat anak kepada
orang tua angkatnya, dengan catatan usia anak angkat relatif dimana pada umumnya
Universitas Sumatera Utara
usia anak angkat berkisar dari 0 – 5 tahun, persetujuan dilaksanakan dengan antara pihak orangtua kandung dan angkat serta saksi dan diketahui oleh pemuka adat,
agama dan masyarakat, setelah proses persetujuan dilaksanakan maka status anak tersebut menjadi anak angkat laki-laki atau perempuan, konsekuensi dari struktur
sistem masyarakat Batak Toba adalah marga dari pihak ayah angkat dapat diturunkan kepada anak angkatnya melalui prosesi pemberianpenabalan marga dengan tujuan
untuk melanjutkan keturunan serta pewarisan. Dua alasan utama yang dapat dianggap sebagai bagian dari mengangkat anak,
adalah : 1. untuk meneruskan keturunan dan pewarisan, 2. untuk menemani atau pendamping hidup pada umumnya berlaku bagi anak angkat perempuan. Proses
pemberian marga harus dilakukan dengan prosesi adat Batak Toba yang didalamnya terdapat struktur sistem Dalihan Natolu, apabila pemberian marga tidak dilakukan
maka hal ini tidak menjadi masalah namun tidak boleh bagi anak angkat tersebut menggunakan marga orangtua angkatnya.
Akibat yang timbul dari mengangkat anak adalah munculnya pewarisan sistem marga dan pewarisan harta benda sesuai dengan sistem atau kaidah yang berlaku adat
atau agama.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV Pembagian Warisan Pada Anak Angkat Dalam Keluarga Batak Toba di Bagan