4.5. Perkembangan Inflasi di Indonesia
Inflasi merupakan kecenderungan harga-harga untuk naik secara umum dan terus-menerus. Inflasi yang terjadi dalam masyarakat disebabkan oleh faktor
ketidakpastian masyarakat akan kondisi perekonomian yang selalu berfluktuasi dan selalu memiliki kecenderungan untuk naik setiap tahunnya.
Awal 1980-an perekonomian Indonesia mulai menghadapi tantangan dan kesulitan berat. Hal ini mendorong pemerintah melakukan langkah-langkah
penyesuaian struktural guna mempertahankan dan mendorong perkembangan perekonomian berkesinambungan. Antara lain deregulasi sektor perbankan 1983 dan
dilanjutkan deregulasi lanjutan 1988 di bidang moneter, perbankan dan keuangan. Dekade 90-an gairah perekonomian dirasakan. Tingkat pertumbuhan lumayan
menggembirakan. Tetapi tahun 1997 tiba-tiba saja krisis keuangan melanda Indonesia. Hal ini awal bagi jatuhnya perekonomian Indonesia. Jika sebelum krisis
pertumbuhan ekonomi mencapai di atas rata-rata dengan inflasi yang cukup rendah, maka pada puncak krisis tahun 1998, pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan
tajam ke angka minus 13 persen dan inflasi meningkat tajam hingga mencapai 77 persen.
Selanjutnya pada periode tahun 2000-2004 tingkat inflasi mengalami fluktuasi. Dalam perkembangannya, laju inflasi IHK tahun 2000 mencapai 9,40
persen y.o.y, lebih tinggi daripada laju inflasi pada tahun 1999 sebesar 2,00 persen. Kebijakan pemerintah di bidang harga dan pendapatan selama tahun 2000
diperkirakan telah memberikan kontribusi terhadap inflasi sebesar 3,42 persen, lebih
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
besar dari 2,0 persen seperti yang diperkirakan semula. Hal ini disebabkan oleh belum teridentifikasikannya sejumlah kebijakan di awal tahun, lebih besarnya
sebagian kenaikan tarif daripada yang diperkirakan, dan adanya perubahan pola implementasi kebijakan. Dengan demikian, laju inflasi dalam tahun laporan di luar
dampak kebijakan pemerintah di bidang harga dan pendapatan tersebut diperkirakan sebesar 5,93 persen. Angka laju inflasi ini masih melampaui sasaran inflasi Bank
Indonesia tahun 2000 yang ditetapkan sebesar 3,0 persen–5,0 persen. Pada tahun 2001 inflasi menjadi 12,6 persen. Hal ini dikarenakan oleh sebagai akibat dari
pengaruh kebijakan pemerintah di bidang harga dan pendapatan terutama keputusan pemerintah menaikkan harga BBM untuk transportasi, menaikkan BBM untuk
industri sebesar 50 persen dari harga pasar, dan menaikkan tarif angkutan. Hal ini memberikan tambahan inflasi sebesar 1,78 persen.
Pada semester pertama 2002 laju inflasi menunjukkan kecenderungan yang menurun hingga mencapai 10 persen. Hal
ini terutama disebabkan oleh menguatnya nilai tukar rupiah dan membaiknya ekspektasi inflasi. Nilai tukar rupiah dalam periode tersebut mengalami apresiasi
yang cukup besar dan disertai oleh volatilitas yang rendah sehingga menurunkan tekanan inflasi yang bersumber dari sisi eksternal. Pengaruh menguatnya nilai tukar
rupiah terhadap inflasi antara lain tercermin dari perkembangan inflasi kategori traded yang turun cukup tajam pada pertengahan tahun laporan. Selain faktor
menguatnya nilai tukar rupiah, penurunan inflasi juga dipengaruhi oleh membaiknya ekspektasi inflasi.
Kondisi moneter pada tahun 2004 secara umum cukup stabil dengan angka 6,40 persen meskipun pada paruh kedua dibayangi tantangan yang
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
terutama bersumber dari sektor eksternal. Kestabilan tersebut tercermin pada pertumbuhan uang primer yang relatif terkendali dan pergerakan suku bunga yang
cenderung menurun. Komitmen dan konsisten Bank Indonesia untuk mencapai sasaran inflasi dengan tetap mendukung percepatan perbaikan perekonomian disertai
semakin membaiknya kondisi sosial politik dan iklim usaha mendorong tercapainya stabilitas moneter.
Pada periode tahun 2005-2009 tingkat inflasi mengalami kecenderungan meningkat. Pada tahun 2005 tingginya inflasi terutama dipengaruhi oleh dampak
signifikan kenaikan harga BBM baik melalui dampak langsung maupun dampak lanjutan. Pada tahun 2006 inflasi mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.
Penurunan tekanan inflasi pada akhir 2006 tidak terlepas dari kontribusi positif pelaksanaan kebijakan moneter dan fiskal, serta langkah-langkah kebijakan lainnya
dalam rangka meredam dampak lanjutan kenaikan harga BBM Oktober 2005. Seluruh kebijakan yang ditempuh terutama diarahkan untuk mencegah munculnya inflation
spiral yang dipicu oleh memburuknya ekspektasi inflasi masyarakat akibat tingginya inflasi pada awal 2006. selanjutnya, pada tahun 2007 secara umum, perkembangan
harga barang dan jasa di tingkat konsumen relatif terkendali. Relatif stabilnya inflasi tahun 2007 merupakan hasil kontribusi dari relatif rendahnya inflasi yang terjadi
sampai dengan paruh pertama tahun 2007. Memasuki paruh kedua tahun 2007 Juli- Desember, perkembangan inflasi mendapat tekanan yang cukup berat. Meningkatnya
harga komoditas internasional seperti minyak mentah, crude palm oil CPO, gandum, dan emas, yang disertai melemahnya nilai tukar rupiah menjadi pemicu
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
peningkatan inflasi pada paruh kedua tahun 2007. Selain itu, faktor musiman seperti hari besar keagamaan, permulaan tahun ajaran baru, dan liburan akhir tahun juga
memberikan tekanan tambahan kepada inflasi. Kemudian tekanan inflasi pada triwulan I-2008 lebih banyak dipengaruhi oleh faktor biaya cost-push yang
bersumber dari luar negeri. Kenaikan harga komoditas energi dan pangan internasional mendorong peningkatan tekanan inflasi yang bersumber dari imported
inflation. Tekanan inflasi yang bersumber dari melemahnya nilai tukar dalam periode ini, secara umum relatif minimal. Ekspektasi inflasi masyarakat yang meningkat,
sebagaimana tercermin pada hasil survei konsumen dan pedagang eceran, juga turut memberikan sumbangan pada tekanan inflasi. Meningkatnya ekspektasi inflasi
masyarakat tersebut terkait dengan kenaikan harga komoditas internasional dan kelangkaan pasokan minyak tanah. Sementara itu, kenaikan permintaan domestik
masih dapat diimbangi dengan kenaikan sisi penawaran sehingga belum memberikan dampak yang signifikan pada tekanan inflasi. Dengan mempertimbangkan prospek
ekonomi ke depan, perkiraan inflasi yang masih berada dalam kisaran sasaran inflasi tahun 2008, serta ketidakpastian gejolak pasar keuangan global, Bank Indonesia
memutuskan untuk tetap mempertahankan level BI Rate sejak Januari 2008 hingga April 2008 pada level 8 persen. Perkiraan inflasi ke depan yang masih berada pada
kisaran sasaran inflasi tersebut, didasari oleh pertimbangan bahwa kenaikan harga komoditas internasional akan bersifat temporer sejalan dengan melemahnya
permintaan dunia akibat melambatnya aktivitas ekonomi global. Sementara itu, ketidakpastian perkembangan pasar keuangan global juga berpotensi mempengaruhi
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
aliran modal ke negara emerging markets sekaligus mengganggu stabilitas makroekonomi. Sepanjang tahun 2009, inflasi kembali membaik. Hal ini terlihat dari
angkanya yang mengalami penurunan.
Tabel 4.4. Pertumbuhan Tingkat Inflasi di Indonesia Periode 1980-2009
Tahun Tingkat Inflasi
Tahun Tingkat Inflasi
1980 17.70
1995 9.40
1981 12.60
1996 8.00
1982 9.30
1997 11.10
1983 11.90
1998 77.60
1984 10.40
1999 2.00
1985 4.60
2000 9.40
1986 5.90
2001 12.60
1987 9.10
2002 10.00
1988 8.20
2003 5.10
1989 6.30
2004 6.40
1990 7.90
2005 17.11
1991 9.30
2006 6.60
1992 7.60
2007 6.59
1993 9.60
2008 11.06
1994 8.60
2009 5,00
Sumber : Badan Pusat Statistik data diolah
- 10,00
20,00 30,00
40,00 50,00
60,00 70,00
80,00 90,00
19 80
19 82
19 84
19 86
19 88
19 90
19 92
19 94
19 96
19 98
20 00
20 02
20 04
20 06
20 08
Tahun P
e rs
e n
Sumber: Badan Pusat Statistik Data Diolah
Gambar 4.4. Perkembangan Tingkat Inflasi di Indonesia
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
4.6. Analisis dan Pembahasan