ì = Kesalahan Pengganggu
3.5. Uji Kesesuaian Test Goodness of Fit
Uji kesesuaian dilakukan dengan cara: 1.
Penilaian terhadap koefisien determinasi R
2
, bertujuan untuk mengetahui kekuatan variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat.
2. Uji parsial t – test
Uji t merupakan suatu pengujian yang bertujuan untuk mengetahui apakah pengaruh antara variabel independen secara individu parsial dan variabel
dependen signifikan atau tidak. 3.
Uji serempak f – test Uji F uji serempak ini adalah pengujian yang bertujuan untuk mengetahui
signifikansi pengaruh antara seluruh variabel independen secara serempak bersama-sama terhadap variabel independen.
3.6. Uji Penyimpangan Asumsi Klasik
Gujarati 2003 dalam Pratomo dan Hidayat 2007 mengemukakan beberapa asumsi klasik yang harus dipenuhi untuk suatu hasil estimasi regresi linier agar hasil
tersebut dapat dikatakan baik dan efisien. Adapun asumsi klasik yang harus dipenuhi antara lain:
1. Model regresi adalah linier, yaitu linier dalam parameter.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
2. Residual variabel pengganggu µ
i
mempunyai nilai rata-rata nol zero mean value of disturbance µ
i
. 3.
Homoskedastisitas atau varian dari µ
i
adalah konstan.
4. Tidak ada autokorelasi antara variabel pengganggu µ
i
. 5.
Jumlah data observasi harus lebih banyak dibandingkan dengan jumlah parameter yang akan diestimasi.
6. Tidak ada multikolinearitas.
7. Variabel pengganggu harus berdistribusi normal atau stokastik.
Berdasarkan kondisi tersebut di dalam ilmu ekonometrika, agar suatu model dikatakan lebih baik dan sahih, maka perlu dilakukan beberapa pengujian.
3.6.1. Multikolinearitas
Dikenalkan oleh Ragnar Frisch 1934 dalam Pratomo dan Hidayat 2007. Sebuah model regresi dikatakan terkena multikolinearitas apabila terjadi hubungan
linier yang sempurna diantara beberapa atau semua variabel bebas dari suatu model regresi.
Cara mendeteksi masalah multikolinearitas dapat dilakukan dengan dua cara: 1.
Korelasi antar variabel dengan Correlation Test. 2.
Menggunakan korelasi parsial.
3.6.2. Autokorelasi
Model regresi linier klasik mengasumsikan bahwa faktor pengganggu yang berhubungan dengan observasi tidak dipengaruhi oleh faktor pengganggu pada
pengamatan lainnya. Apabila ada gangguan antara anggota serangkaian observasi
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
pada data runtun waktu maka akan muncul autokorelasi. Masalah autokorelasi biasanya muncul pada data time series. Dalam data tersebut, observasi diurutkan
secara kronologis sehingga sangat memungkinkan terjadinya hubungan terutama bila selang waktu pengamatan sangat pendek Pratomo dan Hidayat, 2007.
Cara mendeteksi ada tidaknya autokorelasi dapat dilakukan dengan uji Langrange Multiplier LM Test.
3.6.3. Normalitas
Sebagaimana disinggung di atas untuk penerapan OLS untuk model regresi linier klasik, diasumsikan bahwa distribusi probabilitas dari gangguan ì. Asumsi
yang dibuat mengenai ì
t
hanyalah faktor pengganggu mempunyai nilai rata-rata yang diharapkan adalah sama dengan nol, tidak berkorelasi dan mempunyai varian yang
konstan. Dengan asumsi ini, OLS estimator atau penaksir akan memenuhi sifat-sifat statistik yang diinginkan seperti tidak kebiasaan unbiased dan mempunyai varian
yang minimum minimum variance. Dipihak lain, jika tujuan seorang peneliti hanya untuk point estimation, OLS akan mencukupi hal ini, tetapi harus diingat bahwa point
estimation hanyalah merupakan salah satu aspek dari statistical inference, sedangkan unsur lainnya dari statistical inference adalah pengujian hipotesis.
Ada beberapa uji untuk dapat mengetahui normal atau tidaknya faktor gangguan ìt antara lain Jarque-Bera test atau JB-test. Uji ini menggunakan hasil
estimasi residual dan chi-square probability distribution. Adapun langkah-langkah untuk mendapatkan J-B hitung adalah sebagai berikut:
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Kriterianya: 1.
Apabila nilai
2
tabel 0,05 nilai Jarque Berra normality test statistic, maka µ
i
berdistribusi normal. 2.
Apabila angka probability 0,05, maka data berdistribusi normal.
3.6.4. Uji Linieritas
Uji linieritas sangat penting, karena uji ini sekaligus dapat melihat apakah spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau tidak. Dengan menggunakan uji
ini dapat mengetahui bentuk model empiris dan menguji variabel yang relevan untuk dimasukkan ke dalam model empiris. Dengan kata lain, dengan menggunakan uji
linieritas, spesification error atau mis-spesification error. Salah satu uji yang digunakan untuk menguji linieritas adalah uji Ramsey
Ramsey RESET Test. Uji ini dikembangkan oleh Ramsey pada tahun 1969. Ramsey mengembangkan suatu uji yang disebut dengan general test of spesification error.
Untuk menerapkan uji ini, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan, yakni: 1.
Lakukan estimasi regresi dengan model persamaan:
t t
t t
t
X X
Y
2 2
1 1
Dapatkan nilai R
2
dari persamaan di atas. Misal beri nama R
2 short
2. Lakukan juga regresi dengan nilai fitted Y sebagai variabel tambahan variabel bebas, dengan model regresi menjadi:
t t
t t
t
FY X
X Y
2 3
2 2
1 1
Di mana FY
2 t
adalah nilai fitted dari Y
t
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Dapatkan juga nilai R
2
pada persamaan di atas dan beri nama R
2 long
3. Setelah mendapatkan nilai R
2
bagi kedua variabel, maka hitung nilai F- hitung dengan menggunakan F- test dengan rumus:
1
2 2
2
k n
R m
R R
F
long short
long
Di mana: m = Jumlah variabel bebas persamaan yang baru
n = Jumlah dataobservasi k = Banyaknya parameter pada persamaan yang baru
Selain dari langkah manual di atas, ada langkah lain yang disediakan langsung oleh program eviews untuk uji Ramsey RESET sehingga tidak perlu lagi langkah
manual seperti yang dijabarkan di atas.
3.7. Metode Analisis
3.7.1. Uji Akar Unit Unit Root Test
Uji akar unit dari Dickey Fuller maupun Philips-Perron adalah untuk melihat stasionaritas data time series. Adapun Formula dari uji Augmented Dickey Fuller
ADF dapat dinyatakan sebagai berikut: ÄY
t
= a + ã Y
t-1
+ ∑ â
i
ÄY
t-1+1
+ å
t
.........................................1 Sedangkan untuk uji Philips- Perron PP adalah:
ÄY
t
= a + ë Y
t-1
+ å
t
………………………………………..2 ÄY
t
= Yt-Y
t-1
BY = Y
t-1
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Kedua uji dilakukan dengan hipotesis null ã = 0 untuk ADF dan ë =1 untuk PP. Stasioner tidaknya data didasarkan pada perbandingan nilai statistik ADF dan PP
yang diperoleh dari nilai t hitung koefisien ã dan ë dengan nilai nilai kritis statistik dari Mac-kinnon. Jika nilai absolut statistik ADF dan PP lebih besar dari nilai kritis
Mackinnon maka data stationer dan jika sebaliknya maka data tidak stasioner.
3.7.2. Uji Kointegrasi
Uji kointegrasi bertujuan untuk mengetahui hubungan keseimbangan dalam jangka panjang. Untuk menguji apakah ada hubungan kointegrasi antara dua variabel
di atas adalah dengan menggunakan Engle-Granger ER atau Augmented Engle- Granger AEG Test.
Langkah yang diperlukan untuk melakukan pengujian AEG Test ini adalah: 1.
Lakukan estimasi model. 2.
Dapatkan residual dari model tersebut. 3.
Uji apakah residual tersebut sudah stasioner. Apabila residualnya telah stasioner, berarti ada kointegrasi.
3.7.3. Error Correction Mechanism
1
t t
LogM LogM
LogM ……………………………………….1
1
t t
LogY LogY
LogY ..……………………………………..2
1
t t
Logr Logr
Logr ………………………………………3
1
t t
LogINF LogINF
LogINF ..…………………………………….4
3 2
1
LogINF a
Logr a
LogY a
a LogM
t t
……………………… 5
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
1 4
1 3
1 1
1 1
t t
t t
t
LogINF a
Logr a
LogY a
a LogM
…………… ...6
Persamaan Error Correction Mechanism:
t t
t t
t t
a LogINF
a Logr
a LogY
a a
LogM
1 4
3 2
1
………… 7
Di mana: M
t
= Jumlah Uang Beredar pada tahun t Miliar Rupiah Y
t
= PDB pada tahun t Miliar Rupiah r
t
= Tingkat Bunga pada tahun t Persen Inf
t
= Tingkat Inflasi tahun t Persen ì
t-1
= Nilai Residual å
t
= Variabel Gangguan Error Terms Dalam rangka jangka panjang, produk domestik bruto, tingkat bunga dan
tingkat inflasi terhadap permintaan uang merupakan regresi kointegrasi atau mengalami keseimbangan jangka panjang. Dalam jangka pendek, permintaan uang
mungkin tidak mengalami keseimbangan atau disequilibrium. Oleh sebab itu disturbance term error pada persamaan di atas digunakan untuk menyatakan bahwa
dua atau lebih variabel terkointegrasi maka hubungan dua atau lebih variabel tersebut dapat dijelaskan sebagai error correction mechanism ECM.
Jika estimasi koefisien regresi komponen koreksi kesalahan tidak signifikan, maka hubungan keseimbangan seperti yang diinginkan oleh teori tidak dapat ditaksir
dan dapat diduga akan adanya kemungkinan kesalahan spesifikasi. Kesalahan ini
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
dapat terjadi antara lain karena kesalahan memilih variabel yang relevan, kesalahan bentuk fungsi, kesalahan membuat defenisi operasional dan cara mengukurnya serta
kesalahan pemilihan atau pengambilan sampel. Dengan sendirinya estimasi koefisien regresi koreksi kesalahan dapat dijadikan peringatan awal sebelum peneliti membahas
lebih lanjut hasil penelitiannya.
3.8. Definisi Operasional
1. Produk Domestik Bruto adalah nilai barang dan jasa yang diproduksi oleh
warga negara di negara Indonesia dalam satu tahun PDB menurut harga konstan tahun 2000 diukur dengan satuan miliar rupiah.
2. Jumlah Uang Beredar adalah jumlah uang beredar merupakan penjumlahan
antara jumlah uang kartal dan giral dalam arti sempit M
1
. Dalam hal ini JUB yang digunakan adalah JUB Riil diukur dengan satuan miliar rupiah.
3. Tingkat Bunga, yang dipakai adalah tingkat bunga SBI yang merupakan
tingkat bunga surat berharga yang dikeluarkan Bank Indonesia per tahun, diukur dalam satuan persen.
4. Inflasi adalah kecenderungan harga-harga untuk naik secara umum dan terus-
menerus. Inflasi diukur dalam persen.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perekonomian Indonesia
Peningkatan jumlah uang beredar yang berkaitan dengan mendorong peningkatan harga di atas dari diharapkan sehingga nantinya dalam jangka panjang
dapat mengganggu pertumbuhan ekonomi. Tetapi apabila jumlah uang beredar mengalami penurunan secara terus-menerus maka kelesuan ekonomi akan terjadi dan
pada akhirnya kesejahteraan masyarakat akan mengalami penurunan. Kemudian untuk mengatasi hal tersebut, terutama dalam hal pengendalian
jumlah uang beredar maka dilakukanlah berbagai macam kebijakan yang berkaitan dengan jumlah uang beredar oleh otoritas moneter yaitu Bank Indonesia.
Perekonomian Indonesia yang memasuki era 1983 mulai menghadapi tantangan berat. Dalam hal ini terjadi kelesuan ekonomi yang menjadikan jumlah uang beredar
meningkat. Untuk menghadapi hal tersebut, Pemerintah segera mengambil kebijakan mendasar yaitu deregulasi di bidang perbankan pada 1 Juni 1983. Kebijakan ini yang
kemudian dikenal dengan kebijakan deregulasi 1 Juni 1983. Kondisi ekonomi, khususnya sektor keuangan. Sektor keuangan ini telah
membawa implikasi moneter pada pelaksanaan kebijakan moneter oleh Bank Indonesia. Kebijakan moneter yang sebelumnya dilakukan secara langsung dengan
selektif, mulai beralih secara tidak langsung dan berorientasi pasar, antara lain dengan melakukan operasi pasar terbuka untuk mengendalikan likuiditas perekonomian.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara