Perkembangan Produk Domestik Bruto

4.3. Perkembangan Produk Domestik Bruto

Pada periode tahun 1980-1984 perkembangan produk domestik bruto terutama pada tahun 1981-1982 mengalami pertumbuhan yang cukup rendah yaitu sebesar 2,25 persen. Hal ini dikarenakan pada periode tersebut terjadi kenaikan harga minyak hingga mencapai US 35.00per barrel. Kemudian pada periode tahun 1983- 1984 terjadi kenaikan pertumbuhan produk domestik bruto sebesar 4,19. Hal ini sebagai akibat dari penurunan harga minyak menjadi US 29.53barrel. Selanjutnya pada tahun berikutnya harga minyak berfluktuasi tidak menentu. Sejak tahun 1983 perekonomian Indonesia memasuki masa pasca oil boom pasca bonanza minyak. Peristiwa ini menjadikan pertumbuhan produk domestik bruto mengalami fluktuasi. Akibat dari harga minyak yang terus berfluktuasi, menjadikan pada tahun 1985 hingga 1988 pertumbuhan ekonomi Indonesia berada berkisar di bawah 6 persen. Akan tetapi, pada periode tahun 1990-1996 perekonomian Indonesia terus mengalami peningkatan. Namun peningkatan perekonomian tersebut tidak berlangsung lama. Krisis moneter yang terjadi pada hampir seluruh dunia menjadikan pertumbuhan ekonomi berada pada angka minus 13,13 persen pada tahun 1998. Hal ini dikarenakan antara lain: dari sisi permintaan, kontraksi perekonomian yang tajam oleh merosotnya permintaan domestik, khususnya konsumsi rumah tangga dan investasi swasta. Konsumsi rumah tangga menurun disebabkan oleh melemahnya tingkat pendapatan riil dan menurunnya nilai kekayaan wealth effect sebagai akibat krisis yang berkepanjangan. Sementara itu, penurunan investasi swasta yang cukup besar p d f Machine I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara disebabkan oleh beberapa masalah yang dihadapi dunia usaha terutama dalam mengatasi ketidakseimbangan neraca sebagai akibat terjadinya mis-match baik dari segi jangka waktu maupun mata uang. Di sisi penawaran, kontraksi perekonomian terjadi hampir di seluruh sektor usaha kecuali sektor pertanian, khususnya yang menghasilkan komoditas ekspor. Sektor usaha yang mengalami kontraksi paling dalam adalah sektor bangunan dan keuangan terutama sebagai dampak dari melemahnya nilai tukar rupiah. Pada periode tahun 2000-2004 perekonomian Indonesia mengalami peningkatan secara keseluruhan, selama tahun 2000 perekonomian Indonesia menunjukkan pemulihan ekonomi yang semakin kuat dengan pola pertumbuhan ekonomi yang semakin seimbang. Pertumbuhan Produk Domestik Bruto PDB tahun 2000 mencapai 4,92 persen, lebih tinggi dari prakiraan awal tahun Bank Indonesia sebesar 3,0 persen-4,0 persen. Sejumlah kemajuan juga dicapai dalam proses penyelesaian utang luar negeri pemerintah, telah selesainya program rekapitalisasi perbankan, serta telah dicapainya kesepakatan dalam penyelesaian masalah BLBI antara Pemerintah dan Bank Indonesia. Namun demikian, kecepatan proses pemulihan ekonomi tersebut dibatasi dengan masih berlanjutnya beberapa permasalahan mendasar dalam perekonomian, terutama berkaitan dengan lambatnya restrukturisasi utang perusahaan, belum pulihnya fungsi intermediasi perbankan, dan relatif terbatasnya stimulus fiskal bagi pertumbuhan ekonomi. Sementara itu, masih tingginya risiko dan ketidakpastian sehubungan dengan meningkatnya ketegangan sosial dan politik pada tahun 2001, serta lemahnya p d f Machine I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara penegakan hukum menyebabkan menurunnya kepercayaan dunia usaha untuk melakukan kegiatan produksi dan investasi yang pada akhirnya menghambat ekspansi ekonomi lebih lanjut. Dari luar negeri, perkembangan perekonomian dunia yang cenderung melambat sejak triwulan I-2001 dan kemudian menjadi lebih buruk pasca tragedi World Trade Centre WTC pada 11 September 2001 telah menyebabkan perekonomian negara-negara maju terganggu, diantaranya adalah negara-negara yang menjadi investor dan mitra dagang penting bagi Indonesia. Imbas dari berbagai peristiwa di atas, terlihat dari angka pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cenderung lambat yaitu 3,83 persen. Perekonomian Indonesia sepanjang 2002 secara umum juga masih mengindikasikan proses pemulihan ekonomi. Perkembangan ini menandakan perekonomian Indonesia belum sepenuhnya pulih dari krisis yang berlangsung sejak lima tahun silam. Aktivitas ekonomi yang meningkat tercermin dari meningkatnya permintaan konsumsi baik di sektor rumah tangga maupun di sektor pemerintah, sedangkan kegiatan investasi belum menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Dari sisi permintaan luar negeri, kinerja ekspor yang mengalami kontraksi tidak terlepas dari kondisi perekonomian dunia yang belum pulih, persaingan yang semakin ketat di pasar global, adanya hambatan ekspor seperti pengalihan perdagangan seiring dengan terbentuknya blok-blok perdagangan trade diversion dan proteksionisme, serta daya saing produk Indonesia di pasar global yang menurun. Pada sisi penawaran, seluruh sektor ekonomi mengalami pertumbuhan positif. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor angkutan dan komunikasi, sektor listrik, gas dan air bersih, dan sektor keuangan. Sementara itu, p d f Machine I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan yang memiliki pangsa dominan dalam pembentukan PDB mengalami perlambatan. Namun melambatnya pertumbuhan kedua sektor tersebut masih dapat diimbangi oleh membaiknya kinerja sebagian besar sektor dalam pembentukan PDB, sehingga secara keseluruhan pertumbuhan PDB tetap meningkat. Pada tahun 2003 perekonomian Indonesia mengalami peningkatan sebesar 4,51 persen. Hal ini dikarenakan oleh situasi sosial politik dan keamanan yang relatif stabil dan cukup kondusif juga akan menunjang perbaikan kinerja perekonomian. Perkembangan yang membaik tersebut telah mendorong semakin pulihnya kepercayaan masyarakat, baik domestik maupun internasional, terhadap prospek ekonomi Indonesia. Selanjutnya perekonomian Indonesia tahun 2004 menunjukkan perkembangan yang semakin mantap dengan angka pertumbuhan 5,38 persen, bahkan lebih baik dari perkiraan sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi meningkat, disertai pola ekspansi yang semakin seimbang. Perkembangan tersebut didukung oleh semakin terjaganya kestabilan makroekonomi melalui penerapan kebijakan yang konsisten. Optimisme pelaku ekonomi juga memberikan sumbangan positif, yang dalam perkembangannya semakin diperkuat oleh proses pemilihan umum yang berlangsung secara demokratis, aman, dan lancar. Meskipun demikian, kerja keras masih harus ditingkatkan mengingat perbaikan yang terjadi belum sepenuhnya mampu mengatasi permasalahan yang dihadapi terutama dalam hal penyerapan tenaga kerja dan peningkatan daya saing ekonomi. Periode tahun 2005-2009 perekonomian Indonesia berkisar dari 4,55 persen hingga 6,18 persen. Memasuki tahun 2005 pertumbuhan ekonomi produk domestik p d f Machine I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara bruto 5,67 persen, dengan berbekal momentum perkembangan ekonomi yang dicapai pada tahun lalu serta program pemerintah baru yang mengupayakan perbaikan iklim usaha lebih lanjut, prospek perekonomian diharapkan akan berkinerja lebih baik lagi dan pada Oktober tahun 2005 ini terjadi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak BBM. Memasuki awal 2006, kondisi perekonomian masih sangat dipengaruhi oleh dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak BBM. Kemudian dengan terjadinya gejolak krisis keuangan global pada tahun 2007 telah mengubah tatanan perekonomian dunia. Krisis global yang berawal di Amerika Serikat, mulai semakin dirasakan dampaknya ke seluruh dunia, termasuk Indonesia pada tahun 2008. Sejumlah kebijakan yang sangat agresif di tingkat global telah dilakukan untuk memulihkan perekonomian. Di Amerika Serikat, sebagai episentrum krisis, kebijakan pemerintah baru yang menempuh langkah serius untuk mengatasi krisis, menjadi faktor positif yang dapat mengurangi pesimisme akan resesi yang berkepanjangan dan risiko terjadinya depresi. Sementara itu, kemauan negara-negara industri maju lainnya untuk berkoordinasi dalam kebijakan pemulihan ekonomi juga diharapkan dapat meningkatkan keyakinan pelaku pasar. Namun, proses berbagai lembaga keuangan memperbaiki struktur neracanya deleveraging yang diperkirakan masih terus berlangsung, serta dampak umpan balik dari sektor riil ke sektor keuangan, menyebabkan risiko dan ketidakpastian di pasar keuangan global masih tinggi. Di Indonesia, imbas krisis mulai terasa terutama menjelang akhir 2008. Setelah mencatat pertumbuhan ekonomi di atas 6 persen yaitu 6,18 persen sampai dengan triwulan III-2008, perekonomian Indonesia mulai mendapat tekanan berat pada p d f Machine I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara triwulan IV-2008. Hal itu tercermin pada perlambatan ekonomi secara signifikan terutama karena anjloknya kinerja ekspor. Di sisi eksternal, neraca pembayaran Indonesia mengalami peningkatan defisit dan nilai tukar rupiah mengalami pelemahan signifikan. Di pasar keuangan, selisih risiko risk spread dari surat-surat berharga Indonesia mengalami peningkatan yang cukup signifikan yang mendorong arus modal keluar dari investasi asing di bursa saham, Surat Utang Negara SUN, dan Sertifikat Bank Indonesia SBI. Secara relatif, posisi Indonesia sendiri secara umum bukanlah yang terburuk di antara negara-negara lain. Perekonomian Indonesia masih dapat tumbuh sebesar 6,18 persen pada 2008. Sementara kondisi fundamental dari sektor eksternal, fiskal dan industri perbankan juga cukup kuat untuk menahan terpaan krisis global. Meski demikian, dalam perjalanan waktu ke depan, dampak krisis terhadap perekonomian Indonesia akan semakin terasa. Semakin terintegrasinya perekonomian global dan semakin dalamnya krisis menyebabkan perekonomian di seluruh negara akan mengalami perlambatan pada tahun 2009. Indonesia tak terkecuali Bank Indonesia memperkirakan perekonomian Indonesia di tahun 2009 akan tumbuh melemah menjadi sekitar 4,0 persen, dengan risiko ke bawah terutama apabila pelemahan ekonomi global lebih besar dari yang diperkirakan. Penurunan pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut bukan sesuatu yang buruk apabila dibandingkan dengan banyak negara lain yang diperkirakan tumbuh negatif. Oleh karenanya, upaya Pemerintah dan Bank Indonesia untuk mencegah dampak krisis ini meluas lebih dalam, melalui kebijakan di bidang fiskal, moneter, dan sektor riil, menjadi penting untuk dilakukan di tahun 2009. Serangkaian kebijakan yang p d f Machine I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara ditempuh tersebut, tidak saja berhasil menjaga stabilitas makroekonomi, sistem keuangan, tetapi juga memperkuat daya tahan perekonomian domestik, sehingga kinerja perekonomian mulai membaik sejak triwulan II 2009. Setelah mengalami tekanan berat pada triwulan I 2009, stabilitas sistem keuangan dan makroekonomi juga semakin membaik sampai dengan akhir tahun 2009. Hal itu tercermin pada berbagai indikator di sektor keuangan seperti CDS, IHSG, yield SUN, dan nilai tukar yang membaik. Perbaikan stabilitas sistem keuangan kemudian menjadi basis bagi penguatan kepercayaan pelaku ekonomi di sektor riil dan mendorong peningkatan aktivitas perekonomian, yang sejak triwulan III 2009 berhasil melewati angka pertumbuhan terendahnya. Secara keseluruhan perekonomian Indonesia telah melewati tahun yang penuh tantangan ini dengan capaian yang cukup baik. Meskipun melambat dibandingkan dengan tahun 2008, pertumbuhan ekonomi tahun 2009 dapat mencapai 4,55 persen, tertinggi ketiga setelah China dan India. Perlambatan pertumbuhan ekonomi yang lebih besar dapat dihindari karena struktur ekonomi banyak didorong permintaan domestik. Sistem keuangan kembali terjaga dengan mulai pulihnya fungsi intermediasi perbankan terutama pada paro kedua tahun 2009. Tekanan lebih dalam di sistem keuangan domestik dapat sedikit diredam karena adanya ketentuan yang melarang perbankan domestik untuk melakukan kegiatan yang bersifat spekulatif terutama terkait dengan structured product. p d f Machine I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2. Pertumbuhan Produk Domestik Bruto di Indonesia Periode 1980-2009 Tahun PDB Milyar Rupiah Ä Tahun PDB Milyar Rupiah Ä 1980 556434,10 - 1995 1340102,00 8,22 1981 600543,50 7,93 1996 1444873,00 7,82 1982 614034,40 2,25 1997 1512781,00 4,70 1983 639780,60 4,19 1998 1314202,00 -13,13 1984 684408,70 6,98 1999 1324599,00 0,79 1985 701259,80 2,46 2000 1389770,00 4,92 1986 742461,60 5,88 2001 1442985,00 3,83 1987 779032,20 4,93 2002 1504381,00 4,25 1988 824064,10 5,78 2003 1572159,30 4,51 1989 885519,40 7,46 2004 1656757,50 5,38 1990 949641,10 7,24 2005 1750656,10 5,67 1991 1018063,00 7,21 2006 1846654,90 5,48 1992 1081248,00 6,21 2007 1961147,50 6,20 1993 1151490,00 6,50 2008 2082316,00 6,18 1994 1238312,00 7,54 2009 2176976,00 4,55 Sumber: Badan Pusat Statistik Data Diolah - 500.000,00 1.000.000,00 1.500.000,00 2.000.000,00 2.500.000,00 19 80 19 83 19 86 19 89 19 92 19 95 19 98 20 01 20 04 20 07 Tahun M il y a r R p Sumber: Badan Pusat Statistik Data Diolah Gambar 4.2. Perkembangan PDB Indonesia, Tahun 1980-2009

4.4. Perkembangan Tingkat Bunga