Tindakan Responden Yang Mendorong Melakukan Pencegahan Terhadap HIV di Kota Medan Tahun 2008

4.5.10. Tindakan Responden Yang Mendorong Melakukan Pencegahan Terhadap HIV di Kota Medan Tahun 2008

Tabel 4.16. Distribusi Frekuensi Responden Yang Mendorong Melakukan Pencegahan Terhadap HIV di Kota Medan Tahun 2008 NO Yang Mendorong Melakukan Pencegahan Terhadap HIV Frekuensi 1 Belum ada obat untuk HIV 30 76.9 2 Takut tidak bekerja lagi 9 23.1 Total 39 100 Berdasarkan hasil penelitian diketahui distribusi frekuensi responden menurut faktor yang mendorong dalam melakukan pencegahan penularan HIV terbanyak adalah karena belum ada obatnya yaitu 30 orang 76.9, sedangkan paling sedikit adalah karena takut tidak bekerja lagi yaitu 9 orang 23.1. 4.5.11. Tindakan Responden Dalam Pencegahan Penularan HIV di Kota Medan. Tabel 4.17.Distribusi Frekuensi Responden Dalam Pencegahan Penularan HIV di Kota Medan Tahun 2008 NO Tindakan Pencegahan Penularan HIV Frekuensi 1 Baik 15 38.5 2 Sedang 24 61.5 Total 39 100 Berdasarkan hasil penelitian diketahui distribusi frekuensi responden menurut faktor yang mendorong dalam melakukan pencegahan penularan HIV terbanyak adalah sedang yaitu 24 orang 61.5, sedangkan paling sedikit adalah baik yaitu 15 orang 38.5. Universitas Sumatera Utara

BAB V PEMBAHASAN

5.1. Karakteristik Responden 5.1.1 Umur Berdasarkan hasil pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner yang telah diberi skor dan dianalisa secara kuantitatif yang besifat deskriptif dapat dilihat bahwa umur responden bervariasi anatara 29 tahun sampai 51 tahun. Jumlah responden yang paling banyak berada pada umur 29 – 38 tahun yaitu sebesar 53.5 sedangkan yang paling sedikit berumur 49 tahun yaitu sebesar 5.1. Hal ini menunjukkan bahwa supir taksi masih dalam usia produktif antar 29 – 38 tahun. Menurut BPS Provinsi Sumatera Utara 2008, menyebutkan bahwa pada tahun 1999 - 2008 situasi perekonomian di Sumatera Utara cukup sulit ditandai dengan banyaknya penggangguran dan kemiskinan. Jumlah penduduk miskin penduduk yang berada di bawah Garis Kemiskinan di Sumatera Utara pada bulan Maret 2008 sebesar 12,55 . Dari pernyataan di atas peneliti berasumsi bahwa kondisi perekonomian yang sulit ditambah dengan ketrampilan yang kurang menyebabkan responden memilih pekerjaan sebagai supir taksi.

5.1.2 Penghasilan

Sebagian besar pendapatan perbulan responden adalah Rp.1.640.000 adalah sebesar 61.5, sedangkan paling sedikit adalah Rp. 820.000 adalah sebesar 5.1. Sesuai dengan standar UMR Kota Medan Tahun 2008 yaitu minimal Rp 820.000, bahwa pendapatan perbulan yang diterima oleh supir tergolong cukup diatas Rp. 1.640.000. Hal ini berhubungan dengan penelitian yang dilakukan oleh Meriani 1998, di Pulo Sicanang terlihat bahwa supir taksi merupakan ujung tombak dalam Universitas Sumatera Utara