5.3.4 Cara Pencegahan Penularan HIV
Responden yang mengetahui penularan HIV dapat di cegah sebesar 87.2 Tabel 4.11, sedangkan responden yang mengetahui mengurangi resiko denga tidak
melakukan seks bebas sebesar 69.2. Responden yang mengetahui mencegah tertular HIV dengan satu pasangan setia sebesar 69.2, sedangkan responden yang
mengetahui mencegah denga meminta jarum suntik yang baru kepada petugas kesehatan sebesar 74.4.
Responden yang mengetahui pencegahan penularan HIV dengan pemakaian kondom sebesar 100.0, sedangkan responden yang mengetahui semua orang harus
melakukan pencegahan sebesar 94.9 Tabel 4.11. Responden yang mengetahui orang terinfeksi tidak dapat disembuhkan sebesar 94.9, sedangkan responden yang
mengetahui orang yang terinfeksi HIV akan berakhir dengan kematian sebesar 94.9. Responden yang mengetahui orang yang terinfeksi HIV akan hidup dengan
HIV selamanya sebesar 94.9. Responden yang mengetahui kesalahan dalam pemakaian kondom dapat
menyebabkan seseorang terinfeksi HIV bila memiliki banyak pasangan seksual sebesar 71.8 Tabel 4.11, sedangkan responden yang mengetahui menolong korban
kecelakaan tanpa memakai sarung tangan beresiko tertular HIV sebesar 17.9. Menurut Notoatmodjo 2005 dalam tingkatan pengetahuan yang ke tiga dan
keempat yaitu aplikasi yang diartikan orang yang memahami obyek yang dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang diketahui tersebut pada
situasi lain. Dalam hal ini mencegah penularan HIV. Analisis diartikan kemampuan
Universitas Sumatera Utara
seseorang untuk menjabarkan dan atau memisahkan, kemudian mencari hubungan antara komponen-komponen pengetahuan yang dimilikinya.
Memahami tanpa mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki, dalam hal ini pencegahan penularan HIV tidaklah efektif. Perlu konsistensi dalam melakukan
pencegahan sehingga peneliti berasumsi bahwa memiliki banyak pasangan seksual memberi peluang yang lebih besar terinfeksi HIV. Hal ini akan diperburuk dengan
tidak memakai kondom secara konsisten apalagi kesalahan dalam pemakaian. Kondom perlu diperhatikan tanggal kadaluarsanya, cara mengeluarkan dari
bungkusan, tempat penyimpanan tidak di kantongi, cara memegang kondom dan menekan ujung kondom pada saat dipasang untuk menghindari kebocoran.
Berdasarkan pernyataan di atas peneliti juga berasumsi bahwa aktivitas yang terjadi di jalan raya yang padat seperti di Kota Medan, memiliki resiko tinggi terjadi
kecelakaan. Jasa transportasi seperti taksi memiliki kemungkinan sebagai alternatif bagi masyarakat dalam membawa korban kecelakaan ke pelayanan kesehatan. Perlu
diperhatikan dalam mengangkat korban kecelakaan yang tidak diketahui status kesehatannya perlu dilakukan tindakan pencegahan berupa memakai sarung tangan.
Hal ini untuk menghindari kontak langsung dengan darah. Penularan HIV akan terjadi bila ternyata ada luka dan darah tercemar virus HIV
Responden yang mengetahui ibu hamil yang terinfeksi HIV dapat menularkan HIV kepada anaknya saat dalam kandungan dan proses persalinan sebesar 51.3
Tabel 4.11, sedangkan responden yang mengetahui operasi caesar untuk mengurangi resiko anak terinfeksi HIV sebesar 51.3.
Universitas Sumatera Utara
Menurut kedokteran EGC 1996, virus ini dijalarkan dengan cara yang khusus berlaku bagi semua retrovirus yakni secara vertikal dari ibu ke janin dan
proses persalina secara caesar dilakukan untuk mencegah bayi kontak langsung dengan cairan darah ibu.
5.3.5 Bahaya HIV