3. Faktor penguat reinforcing factors, adalah faktor yang mendorong atau
memperkuat terjadinya perilaku. Kadang-kadang, meskipun seseorang tahu dan mampu untuk berperilaku sehat, tetapi tidak melakukannya.
b Teori WHO
WHO mengatakan bahwa seseorang berperilaku karena adanya 4 alasan pokok determinan, yaitu:
1. Pemikiran dan perasaan thoughts and feeling diartikan pertimbangan
pribadi terhadap objek atau stimulus merupakan modal utama untuk bertindak atau berperilaku.
2. Adanya acuan atau referensi dari seseorang atau pribadi yang dipercaya
personnal references 3.
Sumber daya yang tersedia merupakan pendukung untuk terjadinya perilaku seseorang atau masyarakat.
4. Sosio budaya culture setempat biasanya sangat berpengaruh terhadap
terbentuknya perilaku seseorang.
2.2 Model Kepercayan Kesehatan Health Belief Model
Model kepercayaan kesehatan adalah suatu bentuk penjabaran dari model sosio psikologis. Munculnya model ini didasarkan pada kenyataan bahwa masalah
kesehatan ditandai oleh kegagalan-kegagalan orang atau masyarakat untuk menerima usaha-usaha pencegahan dan penyembuhan penyakit yang diselenggarakan oleh
petugas kesehatan. Kegagalan ini akhirnya memunculkan teori yang menjelaskan perilaku pencegahan penyakit preventive health behavior, yang oleh Becker 1974
Universitas Sumatera Utara
dikembangkan dari teori lapangan field theory, Lewin, 1954 menjadi model kepercayaan kesehatan health belief model Notoadjmojo,2007.
Health Belief Model HBM telah menjadi salah satu konseptual yang paling sering digunakan dalam perilaku kesehatan. HBM telah digunakan untuk menjelaskan
perubahan dan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan perilaku dan sebagai contoh pedoman untuk intervensi perilaku kesehatan. Selanjutnya dalam meninjau
komponen-komponen HBM yang sangat penting, juga mengulas konsep psikologi lainnya yang telah jauh menjelaskan hubungan-hubungan dengan HBM. Ketika ada
hasil baru yang pasti dan menarik untuk ditinjau, pertimbangan dari 3 aspek HBM sangat diperlukan, yaitu: komponen HBM, hubungan antara komponen HBM, dan
bagaimana menggunakan komponen HBM untuk memehami dan merubah perilaku dengan kesehatan umum yang signifikan. Interpretasi HBM yang dilaksanakan secara
berangsur-angsur dalam konteks hubungan kesehatan dan perilaku, adalah:
Keinginan untuk mencegah penyakit atau untuk mencari kesembuhan
kesehatan.
Kepercayaan bahwa aksi kesehatan yang spesifik berpeluang bagi orang untuk mencegah penyakit Janz, et al, 2002.
Menurut Janz, et al 2002 ada 5 komponen model kepercayaan kesehatan, yaitu:
1. Merasa Adanya Kerentanan
Gagasan ini mengacu kepada suatu persepsi subjektif dari penyusutan kondisi kesehatan. Dimensi ini telah diformulasikan untuk penerimaan diagnosa,
perkiraan kerentanan seseorang dan kerentanan terhadap semua penyakit. 2.
Keseriusan Terhadap Suatu Penyakit Konsep perasaan akan suatu keseriusan penyusutan penyakit atau
menghilangkannya dengan tanpa perawatan termasuk evaluasi medis dan akibat-akibat klinis. Kerentanan dan kerasnya penyakit telah dinamakan
sebagai suatu ancaman. 3.
Merasakan Keuntungan
Universitas Sumatera Utara
Ketika penerimaan kerentanan perorangan terhadap suatu kondisi juga dipercaya menjadi serius menghasilkan suatu paksaan berperilaku, bagian
tertentu dari suatu tindakan yang akan diambil dari keyakinan menghargai keefektifan bermacam tindakan yang tersedia untuk mengurangi ancaman
penyakit, mengikut sertakan suatu rasa keuntungan dalam mengambil tindakan kesehatan.
4. Adanya Rintangan
Dapat sebagai penghalang untuk melaksanakan perilaku yang telah direkomendasikan. Suatu ketidak sengajaan, analisis untung rugipun terjadi
dimana seseorang mempertimbangkan tindakan efektif yang diperluas dengan persepsi yang mungkin sangat berbahaya, tidak menyenangkan, sukar
menghasilkan waktu dan sangat maju. 5.
Petunjuk Tindakan Kesiapan untuk mengambil tindakan bisa dikuatkan oleh faktor-faktor lain,
terutama sekali dengan petunjuk untuk mengambil tindakan.
2.3. Supir Taksi