Kekeliruan Penularan HIV Gejala-gejala Infeksi HIV

Kemungkinan penularan tertinggi adalah melalui transfusi darah yang sudah terinfeksi HIV 90, oleh karena jumlah darah yang terinfeksi HIV sangat besar dimasukkan langsung ke pembuluh darah penerima donor. Melalui jarum suntik atau alat kesehatan lain yang ditusukkan atau tertusuk ke dalam tubuh yang terkontaminasi HIV, seperti jarum tattoo atau pada pengguna narkotik suntik secara bergantian. Bisa juga terjadi ketika melakukan prosedur tindakan medik ataupun terjadi sebagai kecelakaan kerja tidak sengaja bagi tenaga medis. Melalui transplantasi organ pengidap HIV. Penularan dari ibu yang terinfeksi HIV ke anak. Keadaan ini bisa terjadi di masa hamil, pada saat kelahiran, ataupun melalui ASI. Dari pernyataan di atas peneliti berasumsi bahwa pengetahuan responden mengenai cara-cara penularan HIV, seperti melalui kontak darah melalui hubungan seksual dengan pasangan seksual yang tidak tetap dan sebagainya hampir seluruh responden mengetahuhinya. Hal ini sejalan dengan pengakuan responden tentang mencari informasi dari media dan perbincagan dengan teman kerja sehingga mereka mengetahui cara-cara penularan HIV.

5.3.2 Kekeliruan Penularan HIV

Responden yang mengetahui seseorang tidak bisa tertular HIV melalui gigitan nyamuk sebesar 71.8 Tabel 4.9, sedangkan responden yang mengetahui seseorang tidak bisa tertular HIV melalui alat makan secara bersama dengan orang yang sudah terinfeksi HIV sebesar 71.8. Responden yang mengetahui bila seseorang mengalami nafsu makan yang turun dan berat badan yang turun drastis belum tentu Universitas Sumatera Utara orang tersebut tertular HIV sebesar 61.5, sedangkan responden yang mengetahui mengantar dan menjemput pelanggan tidak dapat tertular HIV sebesat 51.3 . Menurut Djoerban 2001 HIV tidak dapat menular melalui kontak sosial yang terjadi seperti berpelukan dan menggunakan pakaian dan alat makan secara bersama dengan orang yang sudah terinfeksi HIV tidak bisa menularkan virus HIV. Selain itu nyamuk dan serangga juga tidak bisa menularkan virus HIV. Mengantar dan menjemput pelanggan taksi juga tidak dapat menularkan virus HIV apabila tidak ada kontak langsung dengan cairan darah. Berdasarkan pernyataan di atas peneliti berasumsi bahwa pengetahuan responden mengenai kekeliruan terhadap mengantar dan menjemput pelanggan bisa terjadi karena ketakutan dan streotipe yang melekat pada pelanggan pekerja seksual. Dari wawancara terbuka, responden berpendapat bahwa HIV itu dapat menular melalui udara.

5.3.3 Gejala-gejala Infeksi HIV

Responden yang mengetahui gejala-gejala infeksi HIV adalah demam berkepanjangan lebih dari 3 bulan sebesar 35.9, sedangkan responden yang mengetahui gejala berat badan turun drastis lebih dari 10 dalam 3 bulan sebesar 30.8. Responden yang mengetahui gejala diare terus-menerus lebih dari 1 bulan sebesar 48.7, sedangkan responden yang mengetahui gejala bercak-bercak di kulit sebesar 59.0. Menurut Notoatmodjo 2005, bahwa pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya. Waktu Universitas Sumatera Utara penginderaan sampai pengetahuan dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek. Secara garis besarnya dibagi dalam 6 tingkat pengetahuan, dan tingkatan yang kedua adalah memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek tersebut, tidak sekedar dapat menyebutkan, tetapi orang tersebut harus dapat mengintepretasikan secara benar tentang objek yang diketahui tersebut. Hal ini sejalan dengan yang dikatakan oleh Samsuridjal 2002, lebih dari separuh orang yang terinfeksi HIV akan menunjukkan gejala infeksi primer. Biasanya gejala ini timbul setelah beberapa hari terinfeksi dan gejala ini berlangsung selama 2- 6 minggu, setelah terinfeksi. Gejala ini dapat ringan sampai berat dan sekitar 42 penderita memerlukan perawatan di rumah sakit. Pada tahapan lanjut akan berkembang dengan gejala AIDS. Dari hasil wawancara terbuka di sela-sela penelitian, karena peneliti ingin mengetahui pengertian responden tentang gejala-gejala orang yang terinfeksi HIV. Sebagian besar responden mengatakan bahwa gejala dari orang yang terinfeksi HIV adalah dapat terlihat pada alat kelamin sehingga tidak bisa diketahui secara pasti. Ada juga responden yang mengatakan bahwa orang yang terinfeksi HIV terlihat seperti gejala penyakit aneh dan biasanya mereka menyerang orang seperti pekerja seksual dan waria. Berdasarkan pernyataan di atas, penelti berasumsi bahwa hanya sedikit responden yang memahami cara penularan serta gejala dari infeksi HIV, dalam hal ini dapat berdampak negatif seperti diskriminasi dan stigma terhadap orang yang memiliki gejala HIV seperti yang mereka ketahui. Universitas Sumatera Utara

5.3.4 Cara Pencegahan Penularan HIV