Sumber : Data diolah, 2013
2.3 Kerangka Berfikir
2.3.1 Pengaruh penegakan peraturan terhadap kecenderungan kecurangan
fraud.
Menurut Nordiawan 2006 sebagai organisasi yang mengelola dana masyarakat, seharusnya organisasi sektor publik mampu memberikan
pertanggungjawaban publik
melalui laporan
keuangannya. Proses
pertanggungjawaban tersebut haruslah dilakukan secara transparan, karena hal tersebut berkaitan dengan kepentingan publik. Berkaitan dengan hal tersebut,
tentu saja kegiatan operasional harus bebas dari tindakan kecurangan dalam bentuk apapun. Maka, semua kegiatan harus sesuai dengan peraturan yang
berlaku. Untuk meminimalisir pelanggaran atas peraturan yang berlaku, maka harus ada penegakan peraturan yang tegas dalam lingkungan organisasi tersebut.
terhadap fraud, kultur organisasi
dan penegakan hukum tidak
berpangaruh terhadap
fraud. Muhammad
Faisal 2013 Fraud,sistem
pengendalian internal,
penegakan peraturan,gaya
kepemimpinan,kesesuaia n
kompensasi,perilaku tidak etis,budaya etis
organisasi,komitmen organisasi
Structural Equation Model
Sistem pengendalian
internal, penegakan
hukum,gaya kepemimpinan
dan komitmen
organisasi berpengaruh
negatif terhadap fraud, perilaku
tidak etis berpengaruh positif
terhadap fraud,kesesuaian
kompensasi dan budaya etis
organisasi tidak
berpengaruh terhadap
fraud.
Dalam suatu instansi, apabila penegakan peraturan kurang efektif akan membuka peluang bagi pegawai untuk melakukan pelanggaran peraturan yang
bisa saja mengarah pada perilaku menyimpang, salah satu nya dengan melakukan kecurangan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin tegak,
penegakan peraturan dalam suatu instansi, maka kecenderungan kecurangan fraud yang mungkin terjadi juga akan semakin rendah. Artinya, penegakan
peraturan berpengaruh negatif terhadap kecenderungan kecurangan fraud.
2.3.2 Pengaruh keefektifan pengendalian internal terhadap kecenderungan
kecurangan fraud.
Tujuan dari pengendalian internal adalah agar kegiatan operasional perusahaan berjalan secara efektif dan efisien sehingga tujuan perusahaan dapat
tercapai. Menurut Kusumastuti 2012 sistem pengendalian internal diharapkan mampu mengurangi adanya tindakan menyimpang yang dilakukan oleh
manajemen. Manajemen cenderung melakukan tindakan menyimpang untuk memaksimalkan keuntungan pribadi. Salah satu contoh tindakan menyimpang
yaitu kecenderungan melakukan kecurangan.
Salah satu contoh pengendalian internal adalah adanya beberapa prosedur yang harus dilalui ketika akan melakukan transaksi seperti otorisasi dari pihak
yang berwenang. Jika pengendalian tidak berjalan dengan baik, prosedur tidak dilakukan sebagaimana mestinya, maka akan membuka kesempatan bagi pegawai
yang terlibat dalam kegiatan operasional organisasi untuk melakukan kecurangan. Penelitian Wilopo 2006 menunjukkan bahwa keefektifan pengendalian
internal berpengaruh negatif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi. Jadi,
dengan sistem pengendalian internal yang baik, akan meminimalisir kecurangan yang dilakukan oleh pegawai.
2.3.3 Pengaruh asimetri informasi terhadap kecenderungan kecurangan