Keadilan Prosedural Komitmen Organisasi

3. Kompensasi sesuai dengan kinerja

3.4.6 Keadilan Prosedural

Keadilan prosedural merupakan pertimbangan yang dibuat oleh karyawan mengenai keadilan yang dipersepsikan mengenai proses dan prosedur organisasi yang digunakan untuk membuat keputusan alokasi dan sumber daya Ivancevich et al 2006. Prosedur yang dimaksud adalah prosedur mengenai proses pengambilan keputusan berkaitan dengan gaji atau kompensasi lain yang akan diterima oleh pegawai. Pengukuran menggunakan 7 item-item pertanyaan yang dikembangkan dari penelitian Colquitt 2001 dalam Pristiyanti 2012. Skala Likert 1 – 5 digunakan untuk mengukur respons dari responden. Semakin tinggi nilai yang ditunjukan maka persepsi tentang keadilan prosedural semakin tinggi. Indikatornya adalah : 1. Prosedur kompensasi mengekspresikan pandangan dan perasaan 2. Penetapan prosedur kompensasi melibatkan karyawan prosedur kompensasi diaplikasikan secara konsisten 3. Prosedur kompensasi tidak mengandung kepentingan tertentu 4. Prosedur kompensasi didasarkan pada informasi yang akurat 5. Prosedur kompensasi memungkinkan pemberian masukan dan koreksi 6. Prosedur kompensasi sesuai dengan etika dan moral

3.4.7 Komitmen Organisasi

Komitmen organisasi menunjukkan penerimaan seseorang terhadap nilai- nilai serta tujuan organisasi. Sikap yang diambil oleh peagawai berkaitan dengan pencapaian tujuan perusahaan menunjukkan seberapa besar komitmen pegawai tersebut terhadap organisasi tempatnya bekerja. Pengukuran dilakukan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Luthans 2006 dalam Pristiyanti 2012 berupa 8 item pertanyaan. Skala Likert 1 – 5 digunakan untuk mengukur respons dari responden. Nilai yang ditunjukan semakin tinggi maka semakin tinggi komitmen pegawai terhadap organisasi. Variabel ini diukur dengan indikator : 1. Bekerja melalui target 2. Membanggakan organisasi kepada orang lain 3. Menerima semua tugas 4. Kesamaan nilai 5. Bangga menjadi bagian dari organisasi 6. Organisasi merupakan inspirasi 7. Gembira memilih bekerja pada organisasi 8. Peduli pada nasib organisasi

3.4.8 Budaya Etis Organisasi

Dokumen yang terkait

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECENDERUNGAN KECURANGAN (FRAUD) MANAJEMEN PENDIDIKAN DI KABUPATEN SEMARANG PERSEPSI PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN, MANAJEMEN SEKOLAH, GURU, DAN MURID

0 20 219

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA FRAUD DI SEKTOR PEMERINTAHAN. (PERSEPSI PEGAWAI PADA DINAS SE KOTA SALATIGA)

16 110 141

PERSEPSI PEGAWAI DINAS SE KABUPATEN BATANG TENTANG FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECURANGAN (FRAUD)

3 16 164

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA FRAUD DI SEKTOR PEMERINTAHAN (PERSEPSI PEGAWAI PADA DINAS SE KABUPATEN KUDUS)

0 11 183

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA FRAUD DI SEKTOR PEMERINTAHAN (PERSEPSI PEGAWAI PADA DINAS SE KOTA DAN KABUPATEN PEKALONGAN)

0 41 168

PERSEPSI PEGAWAI MENGENAI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECURANGAN (FRAUD)

0 18 118

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecenderungan Kecurangan Akuntansi (Studi Empiris pada Dinas Kota Surakarta).

0 3 13

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecenderungan Kecurangan Akuntansi Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecenderungan Kecurangan Akuntansi (Studi Empiris pada Dinas Kota Surakarta).

0 2 23

PENDAHULUAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecenderungan Kecurangan Akuntansi (Studi Empiris pada Dinas Kota Surakarta).

0 6 11

DAFTAR PUSTAKA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecenderungan Kecurangan Akuntansi (Studi Empiris pada Dinas Kota Surakarta).

0 8 5