4 Korelasi parsial
Pola kelimpahan ikan disetiap zona ditentukan dengan mengetahui indikator yang terbaik sebagai prediktor, baik SPL maupun klorofil terhadap produksi,
produktivitas, dan densitas ikan. Indikator terbaik ditentukan dengan analisis korelasi parsial. Korelasi parsial adalah bentuk hubungan antara X
1
, X
2
…X
p
terhadap Y, dimana korelasi dijelaskan antara Y dan X
1
ketika X2 …X
n
tetap diperhatikan tetapi dibuat tetap, dengan persamaan sebagai berikut Walpole,
1997:
.
…………………………………..………..… 28
Analisis korelasi parsial digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara suhu permukaan laut X
1
dan klorofil X
2
dengan produksi ikan, dimana kedua faktor oseanografi tersebut mempengaruhi distribusi ikan pada suatu
wilayah perairan. Dengan demikian seberapa erat hubungan SPL dan klorofil dengan produksi ikan diketahui dengan salah satu faktor dibuat tetap. Analisis
parsial korelasi dihitung menggunakan perangkat lunak SPSS ver.15.
6.4 Hasil 6.4.1 Perubahan kuartalan produksi ikan
Perubahan kuartalan produksi ikan di zona A menunjukkan tertinggi pada kuartal 2 dan terendah pada kuartal 4 Gambar 53. Produksi kembung, tembang
dan layang dominan pada setiap kuartal, sedangkan produksi teri cenderung tetap setiap kuartal dalam kurun waktu tahun 2002-2006. Produksi ikan kuartalan di
zona B menunjukkan layang dan tembang dominan dalam kurun waktu tahun 2002-2006 Gambar 54. Produksi ikan layang di zona B tinggi pada kuartal 3,
sedangkan untuk jenis ikan kembung, teri, lemuru, tembang, dan selar cenderung tetap pada setiap kuartal. Pada zona C, produksi kuartalan layang dan selar
dominan pada setiap kuartal Gambar 55. Produksi jenis selar di zona C cenderung tetap pada setiap kuartal, untuk jenis layang tinggi pada kuartal 2.
Produktivitas dari 6 jenis ikan di zona A menunjukkan tinggi pada kuartal 4 dan terendah kuartal 3. Produktivitas jenis teri dan kembung lebih besar
dibandingkan jenis lainnya Gambar 56. Produktivitas ikan di zona B, dominan
jenis teri dan layang, dimana kedua jenis ikan tersebut tinggi pada kuartal 4 dan rendah pada kuartal 2 Gambar 57. Perubahan kuartalan produktivitas ikan
kuartalan di zona C menunjukkan jenis layang lebih tinggi dibandingkan jenis lainnya, dimana produktivitas tinggi pada kuartal 4 dan rendah pada kuartal 3
Gambar 58. Densitas ikan di zona A menunjukkan tinggi pada kuartal 2 dan rendah pada
kuartal 4, dimana kembung, tembang, dan layang dominan pada setiap kuartal Gambar 59. Densitas ikan kuartalan di zona B menunjukan jenis layang dan
tembang dominan pada setiap kuartal Gambar 60. Densitas layang tinggi pada kuartal 3 dan rendah pada kuartal 1, sedangkan jenis tembang cenderung stabil
pada setiap kuartal. Pada zona C, densitas layang lebih tinggi dibandingkan jenis lainnya, dimana perubahan setiap kuartal cenderung sama. Jenis ikan lainnya juga
menunjukkan kecenderungan yang sama pada setiap kuartal Gambar 61.
Keterangan: = kembung; = teri; = lemuru; = tembang; = layang = selar
Gambar 53 Fluktuasi kuartalan produksi 6 jenis ikan untuk kurun waktu tahun 2002-2006 di zona A.
Kuartal 1 Kuartal 2
Kuartal 3 Kuartal 4
1000 2000
3000
P ro
d u
k si
to n
2002 2003
2004 2005
2006
Tahun
1000 2000
3000
P ro
d u
k si
to n
2002 2003
2004 2005
2006
Tahun
Keterangan: = kembung; = teri; = lemuru; = tembang; = layang = selar
Gambar 54 Fluktuasi kuartalan produksi 6 jenis ikan untuk kurun waktu tahun 2002-2006 di zona B.
Keterangan: = kembung; = teri; = lemuru; = tembang; = layang = selar
Gambar 55 Fluktuasi kuartalan produksi 6 jenis ikan untuk kurun waktu tahun
2002-2004 di zona C.
Kuartal 1 Kuartal 2
Kuartal 3 Kuartal 4
500 1000
1500 2000
P ro
d u
k si
t on
2002 2003
2004 2005
2006
Tahun
500 1000
1500 2000
P ro
d u
k si
t o
n
2002 2003
2004 2005
2006
Tahun
Kuartal 1 Kuartal 2
Kuartal 3 Kuartal 4
250 500
750
P rod
u k
si ton
2002 2003
2004
Tahun
250 500
750
P rod
u k
si ton
2002 2003
2004
Tahun
Keterangan: = kembung; = teri; = lemuru; = tembang; = layang = selar
Gambar 56 Fluktuasi kuartalan produktivitas 6 jenis ikan untuk kurun waktu
tahun 2002-2006 di zona A.
Keterangan: = kembung; = teri; = lemuru; = tembang; = layang = selar
Gambar 57 Fluktuasi kuartalan produktivitas 6 jenis ikan untuk kurun waktu
tahun 2002-2006 di zona B.
Kuartal 1 Kuartal 2
Kuartal 3 Kuartal 4
1.0 2.0
3.0 4.0
5.0 6.0
P rod
u k
ti vi
tas ton
u n
it
2002 2003
2004 2005
2006
Tahun
1.0 2.0
3.0 4.0
5.0 6.0
P rod
u k
ti vi
tas ton
u n
it
2002 2003
2004 2005
2006
Tahun
Kuartal 1 Kuartal 2
Kuartal 3 Kuartal 4
0.0 4.0
8.0 12.0
P rod
u k
ti vi
tas ton
u n
it
2002 2003
2004 2005
2006
Tahun
0.0 4.0
8.0 12.0
P r
od u
k ti
vi tas
to n
u n
it
2002 2003
2004 2005
2006
Tahun
Keterangan: = kembung; = teri; = lemuru; = tembang; = layang = selar
Gambar 58 Fluktuasi kuartalan produktivitas 6 jenis ikan untuk kurun waktu
tahun 2002-2004 di zona C.
Keterangan: = kembung; = teri; = lemuru; = tembang; = layang = selar
Gambar 59 Fluktuasi kuartalan densitas 6 jenis ikan untuk kurun waktu tahun
2002-2006 di zona A.
Kuartal 1 Kuartal 2
Kuartal 3 Kuartal 4
0.0 5.0
10.0 15.0
P rod
u k
ti vi
tas ton
u n
it
2002 2003
2004
Tahun
0.0 5.0
10.0 15.0
P r
o d
u k
ti vi
tas to
n u
n it
2002 2003
2004
Tahun
Kuartal 1 Kuartal 2
Kuartal 3 Kuartal 4
1.0 2.0
3.0
D en
si tas
to n
m il
l a
u t
p er
se g
i
2002 2003
2004 2005
2006
Tahun
1.0 2.0
3.0
D en
si ta
s t
o n
m il
l au
t p
er se
g i
2002 2003
2004 2005
2006
Tahun
Keterangan: = kembung; = teri; = lemuru; = tembang; = layang = selar
Gambar 60 Fluktuasi kuartalan densitas 6 jenis ikan untuk kurun waktu tahun
2002-2006 di zona B.
Keterangan: = kembung; = teri; = lemuru; = tembang; = layang = selar
Gambar 61 Fluktuasi kuartalan densitas 6 jenis ikan untuk kurun waktu tahun
2002-2004 di zona C.
Kuartal 1 Kuartal 2
Kuartal 3 Kuartal 4
0.0 1.0
2.0
D en
si tas
ton m
il l
au t
p er
se gi
2002 2003
2004 2005
2006
Tahun
0.0 1.0
2.0
D en
si tas
ton m
il l
au t
p er
se gi
2002 2003
2004 2005
2006
Tahun
Kuartal 1 Kuartal 2
Kuartal 3 Kuartal 4
0.0 0.5
1.0
D en
si tas
ton m
il l
a u
t p
er se
g i
2002 2003
2004
Tahun
0.0 0.5
1.0
D en
si tas
ton m
il l
au t
p er
se gi
2002 2003
2004
Tahun
6.4.2 Kondisi oseanografi 1 Fluktuasi kuartalan suhu permukaan laut SPL
Fluktuasi SPL di zona A lebih besar dibandingkan zona B dan C; zona C lebih stabil berdasarkan koefisien keragaman. Di setiap zona, SPL bulan Agustus
selalu lebih dingin dibandingkan bulan-bulan lainnya. Pada bulan Agustus, SPL di zona C lebih hangat dibandingkan dengan di zona A dan B. Pada bulan Desember
dan Januari SPL di zona B lebih hangat dibandingkan dengan di zona A dan C. Gambar 62.
Pada umumnya mean SPL kategori kalender lebih hangat pada kuartal 2 dan 4 dan . Mean SPL di zona A lebih dingin dibandingkan zona B dan C pada
kuartal 2, 3, dan 4. Mean SPL di zona B lebih hangat dibandingkan zona A dan C pada kuartal 1 dan 4. Mean SPL di zona C lebih hangat dibandingkan zona A dan
B pada kuartal 2 dan 3, namun lebih dingin pada kuartal 1 Gambar 63. Nilai mean SPL kategori kalender terdapat pada Lampiran 19.
Pada kategori musim, mean SPL di zona A lebih dingin dibandingkan zona B dan C pada kuartal 3 dan 4. Mean SPL di zona B lebih hangat dibandingkan
zona A dan C pada kuartal 2. Mean SPL di zona C lebih hangat dibandingkan zona A dan B pada kuartal 3, dan lebih dingin pada kuartal 2 Gambar 63. Nilai
mean SPL kategori musim terdapat pada Lampiran 20. Pada kategori kalender kuartal 2 dan 4, median SPL di setiap zona lebih
hangat pada kuartal 2 dan 4 dibandingkan kuartal 1 dan 3. Median SPL di zona A lebih dingin dibandingkan zona B dan C pada kuartal 2 dan 3. Median SPL di
zona B lebih hangat dibandingkan zona A dan C pada kuartal 1 dan 4. Median SPL di zona C lebih hangat dibandingkan zona A dan B pada kuartal 3, sedangkan
pada kuartal 1 dan 4 lebih dingin dibandingkan zona A dan B Gambar 64. Nilai median SPL kategori kalender terdapat pada Lampiran 19.
Pada kategori musim, median SPL di zona A lebih dingin dibandingkan zona B dan C pada kuartal 3 dan 4. Median SPL di zona B menunjukkan lebih
hangat dibandingkan zona A dan C pada kuartal 3. Median SPL di zona C cenderung lebih dingin dibandingkasn zona A dan B pada kuartal 1 dan 2, namun
lebih hangat pada kuartal 3 Gambar 64. Nilai median SPL kategori musim terdapat pada Lampiran 20.
Pada umumnya modus SPL kategori kalender cenderung lebih hangat pada kuartal 2 dan 4 di setiap zona. Pada kategori kalender, modus SPL di zona A
cenderung lebih dingin dibandingkan zona B dan C pada kuartal 1, 2 dan 3. Modus SPL di zona B cenderung lebih hangat dibandingkan zona A dan C pada
kuartal 1, 2, dan 3. Modus SPL di zona C cenderung lebih hangat dibandingkan zona A dan B pada kuartal 3 Gambar 65. Nilai modus SPL kategori kalender
terdapat pada Lampiran 16. Pada umumnya modus SPL kategori musim lebih hangat pada kuartal 2
pada setiap zona. Pada kategori musim, modus SPL di zona A cenderung lebih dingin dibandingkan zona B dan C pada kuartal 3 dan 4. Modus SPL di zona B
cenderung lebih hangat dibandingkan zona A dan C pada kuartal 1, 2, dan 4. Modus SPL di zona C lebih hangat dibandingkan zona A dan B pada kuartal 3,
namun cenderung lebih dingin pada kuartal 1 dan 2 Gambar 65. Nilai modus SPL kategori musim terdapat pada Lampiran 17.
Pada kategori kalender, standar deviasi SPL di zona A cenderung lebih besar dibandingkan zona B dan C pada kuartal 3 dan 4. Standar deviasi SPL di
zona B lebih besar dibandingkan zona A dan C pada kuartal 1. Standar deviasi SPL di zona C cenderung lebih kecil dibandingkan zona A dan B pada setiap
kuartal Gambar 66. Nilai standar deviasi SPL kategori kalender terdapat pada Lampiran 16.
Pada kategori musim, standar deviasi SPL di zona A cenderung lebih besar dibandingkan zona B dan C pada kuartal 3 dan 4. Standar deviasi SPL di zona B
cenderung lebih besar dibandingkan zona A dan C pada kuartal 2. Standar deviasi SPL di zona C cenderung lebih rendah dibandingkan zona A dan B pada setiap
kuartal Gambar 66. Nilai standar deviasi SPL kategori musim terdapat pada Lampiran 17.
Pada kategori kalender, range SPL di zona A lebih sempit dibandingkan zona B pada setiap kuartal. Range SPL di zona B cenderung lebih lebar
dibandingkan zona A dan C pada setiap kuartal. Range SPL di zona C cenderung lebih sempit dibandingkan zona A dan B pada setiap kuartal. Gambar 67. Nilai
range SPL kategori kalender terdapat pada Lampiran 16.
Pada kategori musim, range SPL di zona A cenderung lebih sempit dibandingkan zona B pada setiap kuartal. Range SPL di zona B lebih lebar
dibandingkan zona A dan C pada kuartal 1 dan 2. Range SPL di zona C cenderung lebih sempit dibandingkan zona A dan B pada setiap kuartal Gambar
67. Nilai range SPL kategori musim terdapat di Lampiran 17. Pada kategori kalender, minimum SPL di zona A lebih dingin dibandingkan
zona B dan C pada kuartal 2, 3, dan 4. Minimum SPL di zona B lebih dingin di dibandingkan zona C pada kuartal 2 dan 3. Minimum SPL di zona C lebih hangat
dibandingkan zona A dan B pada kuartal 2 dan 3 Gambar 68. Nilai minimum SPL kategori kalender terdapat pada Lampiran 16.
Pada kategori musim, minimum SPL di zona A lebih dingin dibandingkan zona B dan C pada kuartal 3 dan 4. Minimum SPL di zona B cenderung lebih
dingin dibandingkan zona C dan lebih hangat dibandingkan zona A pada setiap kuartal. Minimum SPL di zona C lebih hangat dibandingkan zona A dan B pada
kuartal 3 dan 4 Gambar 68. Nilai minimum SPL kategori musim terdapat pada Lampiran 17.
Pada kategori kalender, maksimum SPL di zona A lebih dingin dibandingkan zona B dan C pada kuartal 2 dan 3. Maksimum SPL di zona B lebih
hangat dibandingkan zona A dan C pada kuartal 1, 2 dan 4. Maksimum SPL di zona C lebih dingin dibandingkan zona A dan B pada kuartal 3 dan 4 Gambar
69. Nilai maksimum SPL kategori kalender terdapat pada Lampiran 16. Pada kategori musim, maksimum SPL di zona A lebih dingin dibandingkan
zona B dan C pada kuartal 2 dan 3. Maksimum SPL di zona B lebih hangat dibandingkan zona A dan C pada kuartal 1, 3 dan 4. Maksimum SPL di zona C
lebih hangat dibandingkan zona A dan B pada kuartal 2 dan lebih dingin pada kuartal 1 dan 4 Gambar 69. Nilai maksimum SPL kategori musim terdapat
pada Lampiran 17.
Keterangan: = zona A; = zona B; = zona C Gambar 62 Perubahan bulanan SPL untuk kurun waktu tahun 2002-2006 di zona
A, B, dan C. Koefisien keragaman cv SPL di zona A =3,2; di zona B= 2,5 di zona C= 1,5.
kategori kalender kategori musim Keterangan: = zona A; = zona B; = zona C
Gambar 63 Fluktuasi mean SPL
C pada setiap kuartal di zona A, B, dan C.
Kuartal 1 Kuartal 2
Kuartal 3 Kuartal 4
27.0 27.5
28.0 28.5
29.0
M ea
n SP
L o
C
2002 2003
2004 2005
2006
Tahun
27.0 27.5
28.0 28.5
29.0
M ea
n SP
L o
C
2002 2003
2004 2005
2006
Tahun Kuartal 1
Kuartal 2
Kuartal 3 Kuartal 4
27.0 27.5
28.0 28.5
29.0
M ea
n S
P L
o C
2002 2003
2004 2005
2006
Tahun
27.0 27.5
28.0 28.5
29.0
M ea
n S
P L
o C
2002 2003
2004 2005
2006
Tahun
24 24.5
25 25.5
26 26.5
27 27.5
28 28.5
29 29.5
30
1 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 9101112 2002
2003 2004
2005 2006
Rata-ra ta
SPL C
Bulan-Tahun
kategori kalender kategori musim Keterangan: = zona A; = zona B; = zona C
Gambar 64 Fluktuasi median SPL
C pada setiap kuartal di zona A, B, dan C.
kategori kalender kategori musim Keterangan: = zona A; = zona B; = zona C
Gambar 65 Fluktuasi modus SPL
C pada setiap kuartal di zona A, B, dan C.
Kuartal 1 Kuartal 2
Kuartal 3 Kuartal 4
27.0 27.5
28.0 28.5
29.0
M ed
ia n
S P
L o
C
2002 2003
2004 2005
2006 Tahun
27.0 27.5
28.0 28.5
29.0
M ed
ia n
S P
L o
C
2002 2003
2004 2005
2006 Tahun
Kuartal 1 Kuartal 2
Kuartal 3 Kuartal 4
27.0 27.5
28.0 28.5
29.0
M ed
ia n
S P
L o
C
2002 2003
2004 2005
2006
Tahun
27.0 27.5
28.0 28.5
29.0
M ed
ia n
S P
L o
C
2002 2003
2004 2005
2006
Tahun
Kuartal 1 Kuartal 2
Kuartal 3 Kuartal 4
27.0 28.0
29.0
M o
d u
s S
P L
o C
2002 2003
2004 2005
2006
Tahun
27.0 28.0
29.0
M o
d u
s S
PL o
C
2002 2003
2004 2005
2006
Tahun
Kuartal 1 Kuartal 2
Kuartal 3 Kuartal 4
27.0 28.0
29.0
M o
d u
s S
P L
o C
2002 2003
2004 2005
2006
Tahun
27.0 28.0
29.0
M o
d u
s S
P L
o C
2002 2003
2004 2005
2006
Tahun
kategori kalender kategori musim Keterangan: = zona A; = zona B; = zona C
Gambar 66 Fluktuasi standar deviasi SPL
C pada setiap kuartal di zona A, B, dan C.
kategori kalender kategori musim Keterangan: = zona A; = zona B; = zona C
Gambar 67 Fluktuasi range SPL
C pada setiap kuartal di zona A,B,dan C.
Kuartal 1 Kuartal 2
Kuartal 3 Kuartal 4
0.2 0.4
0.6 0.8
S ta
n d
a r
d ev
ia si
S PL
o C
2002 2003
2004 2005
2006
Tahun
0.2 0.4
0.6 0.8
S ta
n d
a r
d e
v ia
si S
PL o
C
2002 2003
2004 2005
2006
Tahun Kuartal 1
Kuartal 2
Kuartal 3 Kuartal 4
0.4 0.6
0.8
S ta
n d
a r
d e
v ia
si S
PL o
C
2002 2003
2004 2005
2006
Tahun
0.4 0.6
0.8
S ta
n d
a r
d ev
ia si
S PL
o C
2002 2003
2004 2005
2006
Tahun
Kuartal 1 Kuartal 2
Kuartal 3 Kuartal 4
1.0 2.0
3.0 4.0
R a
n g
e S
P L
o C
2002 2003
2004 2005
2006 Tahun
1.0 2.0
3.0 4.0
R a
n g
e S
PL o
C
2002 2003
2004 2005
2006 Tahun
Kuartal 1 Kuartal 2
Kuartal 3 Kuartal 4
2.0 3.0
4.0
R a
n g
e S
PL o
C
2002 2003
2004 2005
2006
Tahun
2.0 3.0
4.0
R a
n g
e S
PL o
C
2002 2003
2004 2005
2006
Tahun
kategori kalender kategori musim Keterangan: = zona A; = zona B; = zona C
Gambar 68 Fluktuasi minimum SPL
C pada setiap kuartal di zona A, B, dan C.
kategori kalender kategori musim Keterangan: = zona A; = zona B; = zona C
Gambar 69 Fluktuasi maksimum SPL
C pada setiap kuartal di zona A, B, dan C.
Kuartal 1 Kuartal 2
Kuartal 3 Kuartal 4
25.0 26.0
27.0 28.0
M in
im u
m S
P L
o C
2002 2003
2004 2005
2006
Tahun
25.0 26.0
27.0 28.0
M in
im u
m S
P L
o C
2002 2003
2004 2005
2006
Tahun
Kuartal 1 Kuartal 2
Kuartal 3 Kuartal 4
25.0 26.0
27.0 28.0
M in
im u
m SP
L o
C
2002 2003
2004 2005
2006
Tahun 25.0
26.0 27.0
28.0
M in
im u
m S
P L
o C
2002 2003
2004 2005
2006
Tahun
Kuartal 1 Kuartal 2
Kuartal 3 Kuartal 4
28.0 29.0
30.0
M a
k si
m u
m S
P L
o C
2002 2003
2004 2005
2006
Tahun
28.0 29.0
30.0
M a
k si
m u
m S
P L
o C
2002 2003
2004 2005
2006
Tahun
28.0 29.0
30.0
M a
k si
m u
m S
P L
o C
Kuartal 1 Kuartal 2
Kuartal 3 Kuartal 4
2002 2003
2004 2005
2006
Tahun
28.0 29.0
30.0
M a
k si
m u
m S
P L
o C
2002 2003
2004 2005
2006
Tahun
2 Fluktuasi kuartalan klorofil
Fluktuasi konsentrasi klorofil di zona A lebih rendah dibandingkan zona B dan C dalam kurun waktu tahun 2002-2006. Pada bulan September-November,
konsentrasi klorofil cenderung rendah di zona B dan C, sedangkan di zona A cenderung tinggi Gambar 70.
Pada kategori kalender, mean klorofil di zona A cenderung tinggi dibandingkan zona B dan C pada setiap kuartal. Mean klorofil di zona B
cenderung lebih rendah dibandingkan zona A dan lebih tinggi dibandingkan zona C pada kuartal 2,3, dan 4. Mean klorofil di zona C lebih rendah dibandingkan
zona A dan B pada setiap kuartal Gambar 71. Nilai mean klorofil kategori kalender terdapat pada Lampiran 18.
Pada kategori musim, mean klorofil di zona A cenderung lebih tinggi dibandingkan zona B dan C pada kuartal 2,3, dan 4. Mean klorofil di zona B lebih
tinggi dibandingkan zona A dan C pada kuartal 1. Mean klorofil di zona C cenderung lebih rendah dibandingkan zona A dan B pada setiap kuartal Gambar
71. Nilai mean klorofil terdapat pada Lampiran 19. Pada kategori kalender, median klorofil di zona A cenderung lebih tinggi
dibandingkan zona B dan C pada kuartal 3 dan 4. Median klorofil di zona B cenderung lebih tinggi dibandingkan zona A dan C pada kuartal 1 dan 2. Median
klorofil di zona C cenderung lebih rendah dibandingkan zona A dan B pada setiap kuartal Gambar 72. Nilai median klorofil kategori kalender terdapat pada
Lampiran 18. Pada kategori musim, median klorofil di zona A lebih tinggi dibandingkan
zona B dan C pada setiap kuartal. Median klorofil di zona B lebih rendah dibandingkan zona A dan C pada kuartal 2 dan 3. Median klorofil di zona C
lebih rendah dibandingkan zona A dan B pada kuartal 1 dan 4 Gambar 72. Nilai median klorofil kategori musim terdapat pada Lampiran 19.
Pada kategori kalender, modus klorofil di zona A cenderung lebih tinggi dibandingkan zona B dan C pada kuartal 2, 3 dan 4. Modus klorofil di zona B
lebih tinggi dibandingkan zona C dan lebih rendah dibandingkan zona A pada kuartal 2, 3, dan 4. Modus klorofil di zona C cenderung lebih rendah
dibandingkan zona A dan B pada setiap kuartal Gambar 73. Nilai modus klorofil katergori kalender terdapat pada Lampiran 18.
Pada kategori musim, modus klorofil di zona A lebih tinggi dibandingkan zona B dan C pada kuartal 3 dan 4. Modus klorofil di zona B lebih rendah
dibandingkan zona A dan lebih tinggi dibandingkan zona C pada kuartal 3 dan 4. Modus klorofil di zona C lebih rendah dibandingkan zona A dan B pada setiap
kuartal Gambar 73. Nilai fluktuasi modus klorofil kategori musim terdapat pada Lampiran 19.
Pada kategori kalender, standar deviasi klorofil di zona A cenderung lebih besar dibandingkan zona B dan C pada kuartal 2 dan 3. Standar deviasi klorofil di
zona B lebih besar dibandingkan zona A dan C pada kuartal 1 dan 4. Standar deviasi di zona C lebih kecil dibandingkan zona A dan B pada kuartal 1, 2, dan 4
Gambar 74. Nilai standar deviasi klorofil kategori kalender terdapat pada Lampiran 18.
Pada kategori musim, standar deviasi klorofil di zona A cenderung lebih besar dibandingkan zona B dan C pada kuartal 3 dan 4. Standar deviasi klorofil di
zona B lebih besar dibandingkan zona A dan C pada kuartal 1 dan 2. Standar deviasi klorofil di zona C cenderung lebih kecil dibandingkan zona A dan B pada
kuartal 1 Gambar 74. Nilai standar deviasi klorofil kategori musim terdapat pada Lampiran 19.
Pada kategori kalender, range klorofil di zona A lebih lebar dibandingkan zona B dan C pada kuartal 2. Range klorofil di zona B lebih lebar dibandingkan
zona A dan C pada kuartal 1 dan 4. Range klorofil di zona C cenderung lebih sempit dibandingkan zona A dan B pada kuartal 1, 2, dan 4 Gambar 75. Nilai
range klorofil kategori kalender terdapat pada Lampiran 18. Pada kategori musim, range klorofil di zona A cenderung lebih lebar
dibandingkan zona B dan C pada kuartal 3 dan 4. Range klorofil di zona B lebih lebar dibandingkan zona A dan C pada kuartal 1. Range klorofil di zona C
cenderung lebih sempit dibandingkan zona A dan B pada kuartal 1 dan 2 Gambar 75. Nilai range klorofil kategori musim terdapat pada Lampiran 19.
Pada kategori kalender, minimum klorofil di zona A lebih tinggi dibandingkan zona B dan C pada setiap kuartal. Minimum klorofil di zona B
cenderung lebih rendah dibandingkan zona A dan lebih tinggi dibandingkan zona C pada setiap kuartal. Minimum klorofil di zona C lebih rendah dibandingkan
zona A dan B pada setiap kuartal Gambar 76. Nilai minimum klorofil pada kategori kalender terdapat pada Lampiran 18.
Pada kategori musim, minimum klorofil di zona A lebih tinggi dibandingkan zona B dan C pada setiap kuartal. Minimum klorofil di zona B
lebih tinggi dibandingkan zona C dan lebih rendah dibandingkan zona A pada setiap kuatal. Minimum klorofil di zona C lebih rendah dibandingkan zona A dan
B pada setiap kuartal Gambar 76. Nilai minimum klorofil pada kategori musim terdapat pada Lampiran 19.
Pada kategori kalender, maksimum klorofil di zona A lebih tinggi dibandingkan zona B dan C pada kuartal 2. Maksimum klorofil di zona B
cenderung lebih tinggi dibandingkan zona A dan C pada kuartal 1 dan 4. Maksimum klorofil di zona C lebih rendah dibandingkan zona A dan B pada
kuatal 1, 2, dan 4 Gambar 77. Nilai maksimum klorofil kategori kalender terdapat pada Lampiran 18.
Pada kategori musim, maksimum klorofil di zona A lebih tinggi dibandingkan zona B dan C pada kuartal 3 dan 4. Maksimum klorofil di zona B
lebih tinggi dibandingkan zona A dan C pada kuartal 1. Maksimum klorofil di zona C lebih rendah dibandingkan zona A dan B pada kuartal 1 dan 2 Gambar
77. Nilai klorofil kategori musim terdapat pada Lampiran 19.
Keterangan: = zona A; = zona B; = zona C Gambar 70 Fluktuasi bulanan klorofil mgm
3
untuk kurun waktu tahun 2002- 2006 di zona A, B, dan C. Koefisien keragaman cv klorofil di
zona A=0,14; di zona B=0,16; dan di zona C=0,16.
kategori kalender kategori musim Keterangan: = zona A; = zona B; = zona C
Gambar 71 Fluktuasi mean klorofil mgm
3
pada setiap kuartal di zona A, B, dan C.
Kuartal 1 Kuartal 2
Kuartal 3 Kuartal 4
0.2 0.4
0.6 0.8
M ea
n k
lo ro
fi l
m g
m 3
2002 2003
2004 2005
2006
Tahun
0.2 0.4
0.6 0.8
M ea
n k
lo ro
fi l
m g
m 3
2002 2003
2004 2005
2006
Tahun
Kuartal 1 Kuartal 2
Kuartal 3 Kuartal 4
0.2 0.4
0.6 0.8
M ea
n k
lo ro
fi l
m g
m 3
2002 2003
2004 2005
2006
Tahun
0.2 0.4
0.6 0.8
M ea
n k
lo ro
fi l
m g
m 3
2002 2003
2004 2005
2006
Tahun
0.2 0.4
0.6 0.8
1 1.2
1 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 9101112 2002
2003 2004
2005 2006
Rata ‐rata
klorofil mgm
3
Bulan-Tahun
kategori kalender kategori musim Keterangan: = zona A; = zona B; = zona C
Gambar 72 Fluktuasi median klorofil mgm
3
pada setiap kuartal di zona A, B, dan C.
kategori kalender kategori musim Keterangan: = zona A; = zona B; = zona C
Gambar 73 Fluktuasi modus klorofil mgm
3
pada setiap kuartal di zona A, B, dan C.
Kuartal 1 Kuartal 2
Kuartal 3 Kuartal 4
0.2 0.3
0.4 0.5
0.6 0.7
M ed
ia n
k lo
ro fi
l m
g m
3
2002 2003
2004 2005
2006
Tahun
0.2 0.3
0.4 0.5
0.6 0.7
M ed
ia n
k lo
ro fi
l m
g m
3
2002 2003
2004 2005
2006
Tahun
Kuartal 1 Kuartal 2
Kuartal 3 Kuartal 4
0.2 0.4
0.6
M o
d u
s k
lo ro
fi l
m g
m 3
2002 2003
2004 2005
2006
Tahun
0.2 0.4
0.6
M o
d u
s k
lo ro
fi l
m g
m 3
2002 2003
2004 2005
2006
Tahun
Kuartal 1 Kuartal 2
Kuartal 3 Kuartal 4
0.2 0.4
0.6
M o
d u
s k
lo ro
fi l
m g
m 3
2002 2003
2004 2005
2006
Tahun
0.2 0.4
0.6
M o
d u
s k
lo ro
fi l
m g
m 3
2002 2003
2004 2005
2006
Tahun
Kuartal 1 Kuartal 2
Kuartal 3 Kuartal 4
0.2 0.4
0.6
M ed
ia n
k lo
ro fi
l m
g m
3
2002 2003
2004 2005
2006 Tahun
0.2 0.4
0.6
M e
d ia
n k
lo ro
fi l
m g
m 3
2002 2003
2004 2005
2006 Tahun
kategori kalender kategori musim
Keterangan: = zona A; = zona B; = zona C Gambar 74 Fluktuasi standar deviasi klorofil mgm
3
pada setiap kuartal di zona A, B, dan C.
kategori kalender kategori musim
Keterangan: = zona A; = zona B; = zona C Gambar 75 Fluktuasi range klorofil mgm
3
pada setiap kuartal di zona A, B, dan C.
Kuartal 1 Kuartal 2
Kuartal 3 Kuartal 4
0.1 0.2
0.3 0.4
St a
nda r
de v
ia si
kl o
ro fi
l m
g m
3
2002 2003
2004 2005
2006
Tahun
0.1 0.2
0.3 0.4
St a
nda r
de v
ia si
kl o
ro fi
l m
g m
3
2002 2003
2004 2005
2006
Tahun
Kuartal 1 Kuartal 2
Kuartal 3 Kuartal 4
0.5 1.0
1.5
R a
n g
e k
lo ro
fi l
m g
m 3
2002 2003
2004 2005
2006
Tahun
0.5 1.0
1.5
R a
n g
e k
lo ro
fi l
m g
m 3
2002 2003
2004 2005
2006
Tahun Kuartal 1
Kuartal 2
Kuartal 3 Kuartal 4
0.1 0.2
0.3 0.4
St a
nda r
de v
ia si
kl o
ro fi
l m
g m
3
2002 2003
2004 2005
2006
Tahun
0.1 0.2
0.3 0.4
St a
nda r
de v
ia si
kl o
ro fi
l m
g m
3
2002 2003
2004 2005
2006
Tahun
Kuartal 1 Kuartal 2
Kuartal 3 Kuartal 4
0.50 1.00
1.50
R a
n g
e k
lo ro
fi l
m g
m 3
2002 2003
2004 2005
2006
Tahun
0.50 1.00
1.50
R a
n g
e k
lo ro
fi l
m g
m 3
2002 2003
2004 2005
2006
Tahun
kategori kalender kategori musim
Keterangan: = zona A; = zona B; = zona C Gambar 76 Fluktuasi minimum klorofil mgm
3
pada setiap kuartal di zona A, B, dan C.
kategori kalender kategori musim
Keterangan: = zona A; = zona B; = zona C Gambar 77 Fluktuasi maksimum klorofil mgm
3
pada setiap kuartal di zona A, B, dan C.
Kuartal 1 Kuartal 2
Kuartal 3 Kuartal 4
0.1 0.2
0.3 0.4
M in
im u
m k
lo ro
fi l
m g
m 3
2002 2003
2004 2005
2006
Tahun
0.1 0.2
0.3 0.4
M in
im u
m k
lo ro
fi l
m g
m 3
2002 2003
2004 2005
2006
Tahun
Kuartal 1 Kuartal 2
Kuartal 3 Kuartal 4
0.5 1.0
1.5 2.0