2.0 2.0 2.0 2.0 Dinamika hasil tangkapan ikan pelagis kecil di perairan pantai barat Sulawesi Selatan F

kategori kalender kategori musim Keterangan: = zona A; = zona B; = zona C Gambar 76 Fluktuasi minimum klorofil mgm 3 pada setiap kuartal di zona A, B, dan C. kategori kalender kategori musim Keterangan: = zona A; = zona B; = zona C Gambar 77 Fluktuasi maksimum klorofil mgm 3 pada setiap kuartal di zona A, B, dan C. Kuartal 1 Kuartal 2 Kuartal 3 Kuartal 4

0.1 0.2

0.3 0.4

M in im u m k lo ro fi l m g m 3 2002 2003 2004 2005 2006 Tahun

0.1 0.2

0.3 0.4

M in im u m k lo ro fi l m g m 3 2002 2003 2004 2005 2006 Tahun Kuartal 1 Kuartal 2 Kuartal 3 Kuartal 4

0.5 1.0

1.5 2.0

M a k si m u m k lo ro fi l m g m 3 2002 2003 2004 2005 2006 Tahun

0.5 1.0

1.5 2.0

M a ks im um kl o ro fi l m g m 3 2002 2003 2004 2005 2006 Tahun Kuartal 1 Kuartal 2 Kuartal 3 Kuartal 4

0.1 0.2

0.3 0.4

M in im u m k lo ro fi l m g m 3 2002 2003 2004 2005 2006 Tahun

0.1 0.2

0.3 0.4

M in im u m kl o ro fi l m g m 3 2002 2003 2004 2005 2006 Tahun Kuartal 1 Kuartal 2 Kuartal 3 Kuartal 4

0.5 1.0

1.5 2.0

M a k si m u m k lo ro fi l m g m 3 2002 2003 2004 2005 2006 Tahun

0.5 1.0

1.5 2.0

M a k si m u m k lo ro fi l m g m 3 2002 2003 2004 2005 2006 Tahun

6.4.3 Pola distribusi ikan

Pola distribusi ikan ditentukan dengan memperhatikan SPL dan klorofil ditentukan berdasarkan tipe yang sama dari tipologi tiap jenis ikan. Pada zona A, B dan C, tipologi umum kategori kalender pada produksi ikan dominan tipe 10 dan 11 pada semua parameter statistik Gambar 78, 79, 80, dan Tabel 17. Pada parameter statistik mean dan median kategori kalender, tipologi dengan produksi ikan adalah tipe 10 di setiap zona. Pada kategori musim, tipologi umum pada mean dan standar deviasi dengan produksi ikan adalah tipe 11 pada setiap zona Gambar 81, 82, 83, dan Tabel 18. Tipologi umum SPL dan klorofil kategori kalender dengan produktivitas ikan, pada parameter statistik mean adalah tipe 3 di setiap zona. Pada parameter statistik maksimum, tipe 8 di setiap zona Gambar 84, 85, 86, dan Tabel 19. Pada kategori musim, tipologi umum dengan produktivitas di zona A adalah tipe 10 pada parameter statistik mean, median dan modus. Pada zona B, tipologi umum kategori musim dengan produktivitas didominasi tipe 11. Pada zona C, tipologi umum kategori musim dengan produktivitas adalah tipe 10 pada parameter statistik modus, minimum, dan maksimum Gambar 87, 88, 89, dan Tabel 20. Pada kategori kalender, tipologi umum SPL dan klorofil dengan densitas ikan pada semua parameter statistik cenderung tipe 11 di setiap zona Gambar 92, 93, 94, dan Tabel 20. Tipologi umum SPL dan klorofil kategori musim dengan densitas ikan cenderung tipe 11 pada semua parameter statistik, kecuali modus dan minimum di setiap zona Gambar 95, 96, 97, dan Tabel 21. Hasil tipologi umum tersebut diatas merupakan output dari S-PLUS 2000 sebagaimana terdapat pada Lampiran 20, 21, 22, 23, 24, dan 25. Hasil tipologi tersebut diatas menunjukkan pola distribusi ikan di zona A dan C adalah tipe 10, skala waktu kuartal musim, dengan data produktivitas ikan. Pola distribusi ikan di zona B adalah tipe 3, skala waktu kuartal kalender, dan data produktivitas ikan. Gambar 78 Tipologi umum SPL dan klorofil kategori kalender dengan produksi ikan di zona A. Gambar 79 Tipologi umum SPL dan klorofil kategori kalender dengan produksi ikan di zona B. Gambar 80 Tipologi umum SPL dan klorofil kategori kalender dengan produksi ikan di zona C. Tabel 17 Tipologi umum SPL dan klorofil kategori kalender dengan produksi ikan. Parameter statistik Tipe hubungan SPL dan klorofil dengan produksi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Mean A B C Median A B C Modus A B C Standar deviasi A B C Range A B C Minimum A B C Maksimum A B C Keterangan: huruf A, B, dan C adalah zona dalam penelitian ini. Gambar 81 Tipologi umum SPL dan klorofil kategori musim dengan produksi ikan di zona A. Gambar 82 Tipologi umum SPL dan klorofil kategori musim dengan produksi ikan di zona B. Gambar 83 Tipologi umum SPL dan klorofil kategori musim dengan produksi ikan di zona C. Tabel 18 Tipologi umum SPL dan klorofil kategori musim dengan produksi ikan. Parameter statistik Tipe hubungan SPL dan klorofil dengan produksi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Mean A B C Median A B C Modus A B C Standar deviasi A B C Range A B C Minimum A B C Maksimum A B C Keterangan: huruf A, B, dan C adalah zona dalam penelitian ini. Gambar 84 Tipologi umum SPL dan klorofil kategori kalender dengan produktivitas ikan di zona A. Gambar 85 Tipologi umum SPL dan klorofil kategori kalender dengan produktivitas ikan di zona B. Gambar 86 Tipologi umum SPL dan klorofil kategori kalender dengan produktivitas ikan di zona C. Tabel 19 Tipologi umum SPL dan klorofil kategori kalender dengan produktivitas. Parameter statistik Tipe hubungan SPL dan klorofil dengan produktivitas 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Mean A B C Median A B C Modus A B C Standar deviasi A B C Range A B C Minimum A B C Maksimum A B C Keterangan: huruf A, B, dan C adalah zona dalam penelitian ini. Gambar 87 Tipologi umum SPL dan klorofil kategori musim dengan produktivitas ikan di zona A. Gambar 88 Tipologi umum SPL dan klorofil kategori musim dengan produktivitas ikan di zona B. Gambar 89 Tipologi umum SPL dan klorofil kategori musim dengan produktivitas ikan di zona C. Tabel 20 Tipologi umum SPL dan klorofil kategori musim dengan produktivitas ikan. Parameter statistik Tipe hubungan SPL dan klorofil dengan produktivitas 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Mean A B C Median A B C Modus A B C Standar deviasi A B C Range A B C Minimum A B C Maksimum A B C Keterangan: huruf A, B, dan C adalah zona dalam penelitian ini. Gambar 90 Tipologi umum SPL dan klorofil kategori kalender dengan densitas ikan di zona A. Gambar 91 Tipologi umum SPL dan klorofil kategori kalender dengan densitas ikan di zona B. Gambar 92 Tipologi umum SPL dan klorofil kategori kalender dengan densitas ikan di zona C. Tabel 21 Tipologi umum SPL dan klorofil kategori kalender dengan densitas ikan. Parameter statistik Tipe hubungan SPL dan klorofil dengan densitas 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Mean A B C Median A B C Modus A B C Standar deviasi A B C Range B C A Minimum B C A Maksimum A B C Keterangan: huruf A, B, dan C adalah zona dalam penelitian ini. Gambar 93 Tipologi umum SPL dan klorofil kategori musim dengan densitas ikan di zona A. Gambar 94 Tipologi umum SPL dan klorofil kategori musim dengan densitas ikan di zona B. Gambar 95 Tipologi umum SPL dan klorofil kategori musim dengan densitas ikan di zona C. Tabel 22 Tipologi umum SPL dan klorofil kategori musim dengan densitas ikan. Parameter statistik Tipe hubungan SPL dan klorofil dengan densitas 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Mean A B C Median A B C Modus A B C Standar deviasi A B C Range A B C Minimum A B C Maksimum A B C Keterangan: huruf A, B, dan C adalah zona dalam penelitian ini.

6.4.4 Pola kelimpahan ikan

Pola kelimpahan ikan ditentukan berdasarkan korelasi parsial SPL dan klorofil dengan produksi, produktivitas, dan densitas ikan. Pada skala waktu kuartal kategori kalender, hasil analisis korelasi parsial SPL dan klorofil dengan produksi di zona A, menunjukkan signifikan dengan klorofil parameter statistik standar deviasi pada kembung. Analisis korelasi parsial SPL dan klorofil dengan produktivitas menunjukkan signifikan dengan SPL parameter statistik mean, median, modus, minimum, dan maksimum pada 5 jenis ikan, kecuali lemuru yang hanya signifikan dengan modus SPL. Selain itu signifikan produktivitas dengan klorofil parameter statistik range pada kembung. Analisis korelasi parsial SPL dan klorofil dengan densitas menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan Tabel 23. Nilai korelasi SPL dan klorofil dengan produksi terdapat pada Lampiran 26, produktivitas pada Lampiran 27, dan densitas pada Lampiran 28. Pada skala waktu kuartal kategori musim, hasil analisis SPL dan klorofil dengan produksi di zona A, menunjukkan signifikan dengan SPL parameter statistik standar deviasi, range, dan maksimum. Pada standar deviasi signifikan dengan kembung, teri, layang, dan selar; parameter statistik range signifikan dengan kembung dan teri; parameter statistik maksimum signifikan dengan 5 jenis ikan, kecuali lemuru. Hasil analisis korelasi parsial SPL dan klorofil dengan produktivitas signifikan dengan SPL dan klorofil parameter statistik modus pada kembung, teri, tembang, dan layang. Selain itu pada jenis lemuru dan tembang signifikan dengan klorofil parameter statistik standar deviasi. Hasil analisis korelasi parsial dengan densitas menunjukkan signifikan dengan SPL parameter statistik standar deviasi pada kembung, teri, layang, dan selar; dan parameter statistik range pada kembung Tabel 24. Nilai korelasi SPL dan klorofil dengan produksi terdapat pada Lampiran 26, produktivitas pada Lampiran 27, dan densitas pada Lampiran 28. Pada skala waktu kuartal kategori kalender di zona B, hasil analisis korelasi parsial SPL dan klorofil dengan produksi menunjukkan signifikan dengan klorofil paramater statistik mean, median, standar deviasi, dan minimum pada kembung; parameter statistik modus, range, dan maksimum signifikan pada kembung dan tembang. Hasil analisis SPL dan klorofil dengan produktivitas menunjukkan signifikan dengan SPL dan klorofil parameter statistik mean, minimum dan maksimum pada kembung. Signifikan dengan SPL parameter statistik standar deviasi pada tembang; parameter statistik range pada lemuru. Hasil analisis SPL dan klorofil dengan densitas menunjukkan signifikan dengan klorofil parameter statistik mean dan median pada kembung; parameter statistik modus pada kembung dan tembang; parameter statistik range pada kembung dan selar; parameter statistik minimum pada kembung; dan parameter statistik maksimum pada kembung dan selar Tabel 25. Nilai korelasi SPL dan klorofil dengan produksi terdapat pada Lampiran 26, produktivitas pada Lampiran 27, dan densitas pada Lampiran 28. Pada skala waktu kuartal kategori musim di zona B, hasil analisis korelasi parsial SPL dan klorofil dengan produksi menunjukkan signifikan dengan SPL dan klorofil parameter statistik range pada selar. Signifikan dengan klorofil parameter statistik mean, median, standar deviasi, dan range pada kembung; parameter statistik maksimum signifikan pada kembung dan selar. Hasil analisis korelasi parsial SPL dan klorofil dengan produktivitas, menunjukkan signifikan dengan SPL dan klorofil parameter statistik mean pada kembung. Signifikan dengan klorofil parameter statistik median pada kembung, tembang, dan selar; parameter statistik standar deviasi pada selar; parameter statistik range pada kembung; dan parameter maksimum pada kembung dan selar. Hasil analisis korelasi parsial SPL dan klorofil dengan densitas, menunjukkan signifikan dengan SPL dan klorofil parameter statistik range pada selar. Signifikan dengan klorofil parameter statistik mean, standar deviasi, range pada kembung; parameter statistik maksimum pada kembung dan selar Tabel 26. Nilai korelasi SPL dan klorofil dengan produksi terdapat pada Lampiran 26, produktivitas pada Lampiran 27, dan densitas pada Lampiran 28. Pada skala waktu kuartal kategori kalender di zona C, hasil analisis korelasi parsial SPL dan kloril dengan produksi, menunjukkan tidak signifikan. Hasil analisis korelasi parsial SPL dan klorofil dengan produktivitas, menunjukkan signifikan dengan SPL dan klorofil parameter statistik standar deviasi pada tembang dan layang. Signifikan dengan SPL parameter standar deviasi pada kembung; parameter statistik range pada tembang dan layang. Signifikan dengan klorofil parameter statistik standar deviasi pada selar. Hasil analisis korelasi parsian dengan densitas, menunjukkan tidak signifikan Tabel 27. Nilai korelasi SPL dan klorofil dengan produksi terdapat pada Lampiran 26, produktivitas pada Lampiran 27, dan densitas pada Lampiran 28. Pada skala waktu kuartal kategori musim di zona C, hasil analisis korelasi parsial SPL dan Klorofil dengan produksi, menunjukkan signifikan dengan klorofil parameter statistik standar deviasi pada teri; parameter statistik range dan maksimum pada kembung, teri, dan lemuru. Hasil analisis korelasi parsial SPL dan klorofil dengan produktivitas, menunjukkan tidak signifikan. Hasil analisis korelasi parsial SPL dan klorofil dengan densitas, menunjukkan signifikan dengan klorofil parameter statistik range pada teri dan lemuru; dan parameter statistik maksimum pada kembung, teri, dan lemuru Tabel 28. Nilai korelasi SPL dan klorofil dengan produksi terdapat pada Lampiran 26, produktivitas pada Lampiran 27, dan densitas pada Lampiran 28. Tabel 23 Signifikansi korelasi parsial parameter statistik SPL dan klorofil dengan produksi, produktivitas, dan densitas ikan pada kategori kalender di zona A. Parameter statistik kembung teri lemuru tembang layang selar P Pv D P Pv D P Pv D P Pv D P Pv D P Pv D mean median modus standar deviasi range minimum maksimum Keterangan: P = produksi; Pv = produktivitas; D = densitas. = korelasi yang signifikan dengan SPL, = korelasi yang signifikan dengan klorofil. Tabel 24 Signifikansi korelasi parsial parameter statistik SPL dan klorofil dengan produksi, produktivitas, dan densitas ikan pada kategori musim di zona A. Parameter statistik kembung teri lemuru tembang layang selar P Pv D P Pv D P Pv D P Pv D P Pv D P Pv D mean median modus standar deviasi range minimum maksimum Keterangan: P = produksi; Pv = produktivitas; D = densitas. = korelasi yang signifikan dengan SPL, = korelasi yang signifikan dengan klorofil. Tabel 25 Signifikansi korelasi parsial parameter statistik SPL dan klorofil dengan produksi, produktivitas, dan densitas ikan pada kategori kalender di zona B. Parameter statistik kembung teri lemuru tembang layang selar P Pv D P Pv D P Pv D P Pv D P Pv D P Pv D mean median modus standar deviasi range minimum maksimum Keterangan: P = produksi; Pv = produktivitas; D = densitas. = korelasi yang signifikan dengan SPL; =korelasi yang signifikan dengan klorofil. Tabel 26 Signifikansi korelasi parsial parameter statistik SPL dan klorofil dengan produksi, produktivitas, dan densitas ikan pada kategori musim di zona B. Parameter statistik kembung teri lemuru tembang layang selar P Pv D P Pv D P Pv D P Pv D P Pv D P Pv D mean median modus standar deviasi range minimum maksimum Keterangan: P = produksi; Pv = produktivitas; D = densitas. = korelasi signifikan dengan SPL, = korelasi signifikan dengan klorofil. Tabel 27 Signifikansi korelasi parsial parameter statistik SPL dan klorofil dengan produksi, produktivitas, dan densitas ikan pada kategori kalender di zona C. Parameter statistik kembung teri lemuru tembang layang selar P Pv D P Pv D P Pv D P Pv D P Pv D P Pv D mean median modus standar deviasi range minimum maksimum Keterangan: P = produksi; Pv = produktivitas; D = densitas. = korelasi signifikan dengan SPL, = korelasi signifikan dengan klorofil. Tabel 28 Signifikansi korelasi parsial parameter statistik SPL dan klorofil dengan produksi, produktivitas, dan densitas ikan pada kategori musim di zona C. Parameter statistik kembung teri lemuru tembang layang selar P Pv D P Pv D P Pv D P Pv D P Pv D P Pv D mean median modus standar deviasi range minimum maksimum Keterangan: P = produksi; Pv = produktivitas; D = densitas. = korelasi signifikan dengan SPL, = korelasi signifikan dengan klorofil. 6.5 Pembahasan 6.5.1 Deskripsi fluktuasi SPL, klorofil, dan produksi ikan