Hasil .1 Dinamika hasil tangkapan ikan pada setiap jenis unit penangkapan

H : Produksi, upaya, dan produktivitas penangkapan dari setiap jenis alat tangkap tidak ada perbedaan signifikan. H 1 : Produksi, upaya, dan produktivitas penangkapan dari setiap jenis alat tangkap ada perbedaan signifikan. Kaidah pengambilan keputusan berdasarkan p-value sebagai berikut: - Probabilitas 0,05, maka H diterima - Probabilitas 0,05, maka H ditolak Uji Kruskal-Wallis dilakukan menggunakan perangkat lunak SPSS ver. 15. Penilaian sejauhmana perubahan tahunan upaya penangkapan dan produksi ikan atau status perikanan pelagis kecil dilakukan secara deskriptif dengan memetakan menggunakan kurva surplus produksi. Pembentukan kurva suplus produksi dilakukan dengan meregresikan antara total upaya penangkapan dengan produksi total dari 8 jenis alat tangkap untuk zona A dan B, serta 5 unit alat tangkap untuk zona C. Model regresi linier yang digunakan adalah model surplus produksi Gulland , 1983, yaitu: Y = af – bf 2 ……………………………….. 20 dimana Y = hasil tangkapan; f = upaya penangkapan; a= intersep; b = kemiringan slope, nilai b haruslah negatif bila hasil tangkapan menurun untuk upaya penangkapan yang meningkat Widodo 2001a. 5.4 Hasil 5.4.1 Dinamika hasil tangkapan ikan pada setiap jenis unit penangkapan secara spasial 1 Upaya penangkapan ikan Standardisasi upaya penangkapan dengan pendekatan periode kebijakan pembangunan perikanan untuk mendapatkan indeks daya tangkap relatif DTR, sebagai alat tangkap standar di zona A adalah pukat cincin Tabel 5, di zona B adalah pukat cincin Tabel 6, dan di zona C adalah payang Tabel 7. Model trend upaya penangkapan dari 8 unit penangkapan di zona A, cenderung meningkat, kecuali payang dan bagan tancap Gambar 16. Model trend linier yang signifikan adalah pukat cincin, sedangkan payang, pukat pantai, jaring insang hanyut, jaring lingkar, jaring insang tetap, bagan perahu, dan bagan tancap menunjukkan model trend eksponensial. Penetapan model trend upaya penangkapan pada payang, jaring insang hanyut, jaring lingkar, dan bagan tancap dilakukan dengan menggunakan metode moving average. Metode moving average pada empat unit penangkapan tersebut dilakukan pada taraf 7 tahunan Lampiran 7. Model trend pada payang, jaring insang hanyut, dan bagan tancap di tambahkan fit line cubic, karena garis trend tidak memuaskan untuk menjelaskan perubahan upaya penangkapan pada ketiga unit penangkapan tersebut Gambar 16. Laju peningkatan upaya penangkapan tertinggi pada pukat cincin sebesar 26,8 unit secara linier untuk setiap tahun dalam kurun waktu tahun 1977-2006 Tabel 8. Uji Kruskal-Wallis menunjukkan perubahan upaya penangkapan pukat cincin berbeda dari alat tangkap lainnya, sebagaimana terlihat dari nilai mean rank yang lebih tinggi dibandingkan unit penangkapan ikan lainnya Tabel 9. Model trend upaya penangkapan di zona B, cenderung meningkat pada semua unit penangkapan ikan Gambar 17. Model trend upaya penangkapan pada payang, pukat pantai, jaring lingkar, bagan perahu dan bagan tancap menunjukkan meningkat secara eksponensial, dimana penetapan trend upaya penangkapan pukat pantai menggunakan metode moving average dengan taraf 10 tahun Lampiran 7. Peningkatan upaya penangkapan secara linier adalah pukat cincin dan jaring insang hanyut Tabel 8. Trend upaya penangkapan pada pukat pantai dan jaring insang tetap juga dilakukan fit line model cubic. Hasil uji Kruskal-Wallis di zona B, upaya penangkapan payang berbeda dibandingkan alat tangkap lainnya, sebagaimana nilai mean rank yang lebih tinggi dibandingkan unit penangkapan ikan lainnya Tabel 9. Model trend upaya penangkapan dari lima unit penangkapan di zona C, cenderung meningkat secara eksponensial Gambar 18. Laju peningkatan upaya penangkapan dari lima unit penangkapan ikan di zona C yang tertinggi adalah payang berdasarkan persamaan garis trend eksponensial Tabel 8. Uji Kruskal- Wallis pada upaya penangkapan di zona C, payang berbeda dibandingkan unit penangkapan lainnya, berdasarkan nilai mean rank yang tertinggi Tabel 9. Hasil analisis MDS berdasarkan upaya penangkapan di zona A, 8 unit penangkapan membentuk posisi relatif kemiripan dalam 5 konfigurasi, yaitu: 1 bagan perahu dan jaring insang hanyut; 2 jaring insang tetap, pukat pantai, dan pukat cincin; 3 jaring lingkar; 4 bagan tancap; dan 5 payang Gambar 19. Konfigurasi berdasarkan upaya penangkapan tersebut dengan nilai stress 0,06, yaitu kategori cukup. Hasil MDS di zona B, posisi relatif dari 8 unit penangkapan ikan berdasarkan upaya penangkapan ikan membentuk kemiripan dalam 4 konfigurasi, yaitu 1 bagan perahu; 2 payang, pukat cincin, jaring insang hanyut, jaring insang tetap, dan bagan tancap; 3 jaring lingkar; 4 pukat pantai Gambar 20. Konfigurasi berdasarkan upaya penangkapan di zona B dengan nilai stress 0,006, kategori baik. Hasil MDS di zona C, posisi relatif 5 unit penangkapan berdasarkan upaya penangkapan membentuk kemiripan dalam 4 konfigurasi, yaitu 1 jaring insang tetap; 2 jaring insang hanyut; 3 pukat pantai; 4 bagan perahu dan payang Gambar 21. Konfigurasi berdasarkan upaya penangkapan di zona C dengan nilai stress 0,00, yaitu kategori sempurna. Kategori sempurna atau nilai stress 0,1 perlu dicermati dalam mengambil keputusan, karena nilai stress tersebut dapat disebabkan oleh kurangnya jumlah data dalam membentuk kemiripan diantara variabel McArdle 1994. Tabel 5 Indeks daya tangkap relatif DTR dari 8 unit penangkapan ikan berdasarkan 4 periode kebijakan pembangunan perikanan di zona A. Jenis Alat Tangkap Periode Kebijakan Pembangunan Perikanan 1 2 3 4 payang 0,3 0,3 0,5 0,5 pukat pantai 0,3 0,3 0,3 0,3 Pukat cincin 1,0 1,0 1,0 1,0 Jaring insang hanyut 0,1 0,1 0,3 0,3 jaring lingkar 0,9 0,9 0,9 0,9 jaring insang tetap 0,2 0,2 0,5 0,5 bagan perahu 0,7 0,7 0,8 0,9 bagan tancap 0,3 0,3 0,3 0,3 Keterangan: nilai indeks 1 adalah alat tangkap standar. Tabel 6 Indeks daya tangkap relatif DTR dari 8 unit penangkapan ikan berdasarkan 4 periode kebijakan pembangunan perikanan di zona B. Jenis Alat Tangkap Periode Kebijakan Pembangunan Perikanan 1 2 3 4 payang 0,5 0,5 0,7 0,8 pukat pantai

0,2 0,3

0,3 0,3 pukat cincin 1,0 1,0 1,0 1,0 jaring insang hanyut 0,1 0,1

0,2 0,3

jaring lingkar 0,0

0,2 0,3

0,4 jaring insang tetap

0,1 0,2

0,2 0,2 bagan perahu 0,3 0,5 0,5 0,5 bagan tancap 0,3 0,3 0,3 0,3 Keterangan: nilai indeks 1 adalah alat tangkap standar. Tabel 7 Indeks daya tangkap relatif DTR dari 5 unit penangkapan ikan berdasarkan 4 periode kebijakan pembangunan perikanan di zona C. Jenis Alat Tangkap Periode Kebijakan Pembangunan Perikanan 1 2 3 4 payang 1,0 1,0 1,0 1,0 pukat pantai 0,2 0,2

0,3 0,4

jaring insang hanyut 0,1 0,1 0,1 0,1 jaring insang tetap 0,0 0,3 0,3 0,3 bagan perahu 0,4

0,4 0,5

0,5 Keterangan: nilai indeks 1 adalah alat tangkap standar. Keterangan: Garis putus-putus adalah hasil fit line cubic line. Gambar 16 Trend tahunan upaya penangkapan setelah di standardisasi dari 8 unit penangkapan ikan di zona A. payang pukat pantai R 2 eksponensial= 0,45 R 2 = 0,88 pukat cincin jaring insang hanyut jaring lingkar jaring insang tetap bagan perahu bagan tancap R 2 = 0,83 R 2 = 0,84 R 2 = 0,88 R 2 = 0,55 R 2 cubic= 0,74 R 2 eksponensial = 0,78 R 2 cubic= 0,96 R 2 eksponensial= 0,32 R 2 cubic= 0,80 1250 1000 750 500 250 Tahun 20 07 20 04 20 01 19 98 19 95 19 92 19 89 19 86 19 83 19 80 19 77 Upa ya pen ang kap an u ni t 1000 800 600 400 200 Tahun 20 07 20 04 20 01 19 98 19 95 19 92 19 89 19 86 19 83 19 80 19 77 Upay a pena ngk apa n un it 700 600 500 400 300 200 100 Tahun 2 007 2 004 2 001 1 998 1 995 1 992 1 989 1 986 1 983 1 980 1 977 U p aya penangkapan uni t 400 300 200 100 Tahun 200 7 200 4 200 1 199 8 199 5 199 2 198 9 198 6 198 3 198 197 7 Upaya penangkapan unit 80 60 40 20 Tahun 2007 2004 2001 1998 1995 1992 1989 1986 1983 1980 1977 Upa y a pe na ngk a pa n uni t 230 220 210 200 190 180 Tahun 2007 2004 2001 1998 1995 1992 1989 1986 1983 1980 1977 Upa y a p ena ng kapa n uni t 500 400 300 200 100 Tahun 20 07 20 04 20 01 19 98 19 95 19 92 19 89 19 86 19 83 19 80 19 77 Up aya p enan gka pan uni t 210 180 150 120 90 Tahun 20 07 20 04 20 01 19 98 19 95 19 92 19 89 19 86 19 83 19 80 19 77 Up ay a pe n a ng k a p a n u ni t Keterangan: Garis putus-putus adalah hasil fit line cubic line. Gambar 17 Trend tahunan upaya penangkapan setelah distandardisasi dari 8 unit penangkapan ikan di zona B. payang pukat pantai pukat cincin jaring insang hanyut jaring lingkar jaring insang tetap bagan perahu bagan tancap R 2 = 0,74 R 2 = 0,83 R 2 = 0,77 R 2 = 0,92 R 2 = 0,78 R 2 = 0,73 R 2 = 0,75 R 2 eksponensial= 0,28 R 2 cubic= 0,86 1000 800 600 400 200 Tahun 200 7 200 4 200 1 199 8 199 5 199 2 198 9 198 6 198 3 198 197 7 Up ay a p en a ng ka pa n u ni t 300 250 200 150 100 50 Tahun 20 07 20 04 20 01 19 98 19 95 19 92 19 89 19 86 19 83 19 80 19 77 U pa ya pe nan gk apa n uni t 250 200 150 100 50 Tahun 2007 2004 2001 1998 1995 1992 1989 1986 1983 1980 1977 Upaya penang kapan u nit 7 6 5 4 3 2 1 Tahun 20 07 20 04 20 01 19 98 19 95 19 92 19 89 19 86 19 83 19 80 19 77 Upay a p ena ngk apa n un it 300 200 100 Tahun 2007 2004 2001 1998 1995 1992 1989 1986 1983 1980 1977 U pay a pe na ngk a pa n uni t 300 250 200 150 100 50 Tahun 20 07 20 04 20 01 19 98 19 95 19 92 19 89 19 86 19 83 19 80 19 77 Upa ya pen ang kap an ik an u ni t 180 160 140 120 100 80 60 Tahun 20 07 20 04 20 01 19 98 19 95 19 92 19 89 19 86 19 83 19 80 19 77 Up aya p ena ngk apan un it 70 65 60 55 50 45 Tahun 200 7 200 4 200 1 199 8 199 5 199 2 198 9 198 6 198 3 198 197 7 Up ay a p en a ng ka p an u ni t Gambar 18 Trend tahunan upaya penangkapan setelah distandardisasi dari 5 unit penangkapan ikan di zona C. payang pukat pantai jaring insang hanyut jaring insang tetap bagan perahu R 2 = 0,91 R 2 = 0,81 R 2 = 0,88 R 2 = 0,73 R 2 = 0,84 500 400 300 200 100 Tahun 20 07 20 04 20 01 19 98 19 95 19 92 19 89 19 86 19 83 19 80 19 77 Up ay a p e na ng ka pa n u ni t 200 150 100 50 Tahun 20 04 20 01 19 98 19 95 19 92 19 89 19 86 19 83 19 80 19 77 Upa y a p e n a ng ka pa n u ni t 400 300 200 100 Tahun 20 07 20 04 20 01 19 98 19 95 19 92 19 89 19 86 19 83 19 80 19 77 Up aya pe na ngk ap an u nit 250 200 150 100 50 Tahun 20 07 20 04 20 01 19 98 19 95 19 92 19 89 19 86 19 83 19 80 19 77 Up ay a p e na ng ka pa n u ni t 125 100 75 50 25 Tahun 20 04 20 01 19 98 19 95 19 92 19 89 19 86 19 83 19 80 19 77 U p a ya pe n an gk a pa n i k a n u ni t Tabel 8 Persamaan garis trend upaya penangkapan setelah distandardisasi dari 8 unit penangkapan di zona A, B, dan C dalam kurun waktu tahun 1977- 2006. Keterangan: = signifikan pada p0,05. Zona Unit penangkapan Persamaan garis trend Signifikan A payang SU = 220,3e -0,01t 0,00 pukat pantai SU = 21,9e 0,05t 0,00 pukat cincin SU = 113,2 + 26,8t 0,00 jaring insang hanyut SU = 101,8e 0,06t 0,00 jaring lingkar SU = 137,7e 0,05t 0,00 jaring insang tetap SU = 111,9e 0,1t 0,00 bagan perahu SU = 199,2e 0,04t 0,00 bagan tancap SU = 196,6e –0,23t 0,00 B payang SU = 142,5e 0,1t 0,00 pukat pantai SU = 50,9e 0,1t 0,02 pukat cincin SU = -83,5 + 10,2t 0,00 jaring insang hanyut SU = 28,2 + 6,5t 0,00 jaring lingkar SU = 1,8e 0,1t 0,00 jaring insang tetap SU = 34,7e 0,1t 0,00 bagan perahu SU = 83,9e 0,04t 0,00 bagan tancap SU = 62,2e 0,04t 0,00 C payang SU = 49,7e 0,1t 0,00 pukat pantai SU = 2,9e 0,1t 0,00 jaring insang hanyut SU = 17,8e 0,1t 0,00 jaring insang tetap SU = 30,7e 0,1t 0,00 bagan perahu SU = 5,8e 0,1t 0,00 py pp pc jih jl jit bp bt -1.0 -0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0.0 0.2

0.4 0.6

0.8 1.0 1.2 1.4 1.6 1.8 Dimensi 1 -0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0.0 0.2

0.4 0.6

0.8 1.0 Dime n si 2 py pp pc jih jl jit bp bt -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0 Dimensi 1 -0.14 -0.12 -0.10 -0.08 -0.06 -0.04 -0.02 0.00 0.02 0.04 0.06 0.08 0.10 0.12 Dime n si 2 py pp jih jit bp -1.2 -1.0 -0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0.0 0.2

0.4 0.6

0.8 1.0 1.2 1.4 Dimensi 1 -0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0.0 0.2

0.4 0.6

0.8 Dime n si 2 Keterangan: py=payang; pp= pukat pantai; pc= pukat cincin; jih= jaring insang hanyut; jl= jaring lingkar; jit= jaring insang tetap; bp= bagan perahu; bt= bagan tancap Gambar 19 Konfigurasi upaya penangkapan setelah distandardisasi dari 8 unit penangkapan di zona A. Keterangan: py=payang; pp= pukat pantai; pc= pukat cincin; jih= jaring insang hanyut; jl= jaring lingkar; jit= jaring insang tetap; bp= bagan perahu; bt= bagan tancap Gambar 20 Konfigurasi upaya penangkapan setelah distandardisasi dari 8 unit penangkapan di zona B. Keterangan: py=payang; pp= pukat pantai; jih= jaring insang hanyut; jit= jaring insang tetap; bp= bagan perahu. Gambar 21 Konfigurasi upaya penangkapan setelah distandardisasi dari 5 unit penangkapan di zona C. Tabel 9 Hasil uji Kruskal-Wallis pada upaya penangkapan dari 8 unit penangkapan ikan di zona A, B, dan C. Unit penangkapan Mean Rank zona A zona B zona C Payang 112,42 193,50 104,00 pukat pantai 17,88 60,60 35,77 pukat cincin 186,00 90,25 jaring insang hanyut 122,25 114,40 63,32 jaring lingkar 121,85 14,48 jaring insang tetap 162,93 140,68 95,40 bagan perahu 170,45 155,45 42,27 bagan tancap 70,22 104,88 2 Produksi Model trend produksi di zona A pada jaring insang hanyut, jaring lingkar, jaring insang tetap, dan bagan tancap diperoleh setelah dilakukan metode moving average . Metode moving average pada trend produksi jaring insang hanyut dan jaring lingkar dilakukan dengan taraf 5 tahun, sedangkan jaring insang tetap dan bagan tancap pada taraf 7 tahun Lampiran 6. Trend produksi bagan tancap tidak menunjukkan trend yang signifikan walaupun telah dihitung dengan metode moving average . Model trend yang signifikan meningkat secara eksponensial adalah pukat pantai, jaring lingkar dan jaring insang tetap, sedangkan payang, jaring insang hanyut dan bagan tancap menunjukkan trend yang signifikan menurun. Model trend produksi pukat cincin dan bagan perahu, menunjukkan trend yang signifikan meningkat secara linier dalam kurun waktu tahun 1977- 2006 Gambar 22. Perubahan produksi tahunan unit penangkapan yang signifikan menurun secara eksponensial, payang sebesar 0,04 ton, dan jaring insang hanyut sebesar 0,03 ton. Trend linier produksi menunjukkan perubahan tahunan pukat cincin terbesar meningkat, yaitu sebesar 406,6 ton untuk setiap tahun Tabel 10. Trend produksi jaring insang tetap dan bagan tancap dilakukan fit line untuk lebih mendekati trend perubahan yang secara eksponensial belum secara baik atau tepat menunjukkan perubahan produksi. Berdasarkan uji Kruskal-Wallis, produksi pukat cincin dan bagan perahu berbeda dari unit penangkapan lainnya sebagaimana nilai mean rank Tabel 11. Produksi tahunan dari 8 unit penangkapan ikan di zona B dalam kurun waktu tahun 1977-2006, cenderung meningkat kecuali jaring insang hanyut Gambar 23. Trend produksi dari 8 unit penangkapan menunjukkan signifikan secara linier dan eksponensial, dimana penentuan trend produksi dengan metode moving average dilakukan pada payang dan pukat pantai dengan taraf 10 tahun, sedangkan pada pukat cincin dan jaring insang hanyut dengan taraf 5 tahun Lampiran 6. Berdasarkan persamaan garis trend yang signifikan secara linier menunjukkan laju produksi jaring insang tetap lebih besar dibandingkan penangkapan lainnya, sedangkan produksi payang lebih besar dari unit penangkapan lainnya yang meningkat secara eksponensial dalam kurun waktu tahun 1977-2006 Tabel 10. Trend produksi payang, pukat pantai, pukat cincin, dan jaring insang hanyut dilakukan fit line dengan model cubic untuk mendapatkan garis trend sesuai dengan perubahan produksi tahunan. Hasil uji Kruskal-Wallis menunjukkan perubahan produksi dari 8 unit penangkapan ikan di zona B, payang berbeda dibandingkan unit penangkapan lainnya berdasarkan nilai mean rank tertinggi Tabel 11. Trend produksi 5 unit penangkapan di zona C, meningkat signifikan secara eksponensial Gambar 24. Perhitungan dengan metode moving average dilakukan pada semua unit penangkapan, dimana pada payang, pukat pantai, jaring insang hanyut, dan bagan perahu pada taraf 7 tahun, sedangkan jaring insang tetap pada taraf 5 tahun Lampiran 6. Berdasarkan persamaan garis trend menunjukkan laju produksi payang meningkat lebih besar dibandingkan unit penangkapan lainnya secara eksponensial untuk setiap tahun dalam kurun waktu tahun 1977-2004 Tabel 10. Hasil uji Kruskal-Wallis pada produksi di zona C menunjukkan produksi payang berbeda dibandingkan alat tangkap lainnya berdasarkan nilai mean rank tertinggi Tabel 11. Hasil analisis multidimensional scaling MDS berdasarkan produksi ikan di zona A menunjukkan 4 konfigurasi yang membentuk kemiripan diantara 8 unit penangkapan ikan, yaitu 1 pukat cincin, pukat pantai, bagan perahu, dan jaring lingkar; 2 jaring insang tetap; 3 payang; 4 bagan tancap dan jaring insang hanyut Gambar 25. Konfigurasi tersebut pada nilai stress 0,03, yaitu kategori baik. Hasil MDS berdasarkan produksi ikan di zona B, terdapat 5 konfigurasi dari posisi relatif yang membentuk kemiripan pada 8 unit penangkapan ikan. Konfigurasi tersebut adalah: 1 jaring insang hanyut; 2 bagan tancap, bagan perahu, jaring insang tetap, dan pukat pantai; 3 payang; 4 pukat cincin; dan 5 jaring lingkar Gambar 26. Konfigurasi tersebut pada nilai stress 0,002, yaitu kategori sangat baik. Hasil MDS berdasarkan produksi ikan di zona C menunjukkan posisi relatif dari 5 unit penangkapan ikan membentuk 3 konfigurasi. Konfigurasi tersebut adalah: 1 jaring insang tetap; 2 payang; dan 3 pukat pantai, jaring insang hanyut, dan bagan perahu Gambar 27. Konfigurasi tersebut pada nilai stress 0,002, yaitu kategori sangat baik. Keterangan: Garis putus-putus adalah hasil fit line cubic line. Gambar 22 Trend tahunan produksi ikan dari 8 unit penangkapan ikan berdasarkan 6 jenis ikan pelagis kecil di zona A. payang pukat pantai pukat cincin jaring insang hanyut jaring lingkar jaring insang tetap bagan perahu bagan tancap R 2 = 0,85 R 2 = 0,81 R 2 = 0,92 R 2 = 0,76 R 2 =0,90 R 2 eksponensial=0,51 R 2 = 0,72 R 2 cubic=0,76 R 2 eksponensial=0,18 R 2 cubic=0,76 6000 5000 4000 3000 2000 1000 Tahun 2 007 2 004 2 001 1 998 1 995 1 992 1 989 1 986 1 983 1 980 1 977 P roduk si ton 14000 12000 10000 8000 6000 4000 Tahun 2 006 2 004 2 002 2 000 1 998 1 996 1 994 1 992 1 990 1 988 1 986 1 984 1 982 1 980 1 978 P r oduksi t on 10000 8000 6000 4000 Tahun 20 07 20 04 20 01 19 98 19 95 19 92 19 89 19 86 19 83 19 80 19 77 Pr odu ksi t on 4500 4000 3500 3000 2500 2000 Tahun 200 7 200 4 200 1 199 8 199 5 199 2 198 9 198 6 198 3 198 197 7 Produksi ton 1200 1000 800 600 400 200 Tahun 20 07 20 04 20 01 19 98 19 95 19 92 19 89 19 86 19 83 19 80 19 77 P r od uk si t on Tahun 20 07 20 04 20 01 19 98 19 95 19 92 19 89 19 86 19 83 19 80 19 77 5000 4000 3000 2000 Prod uks i ton 6000 5000 4000 3000 Tahun 2007 2004 2001 1998 1995 1992 1989 1986 1983 1980 1977 Pr od uk si to n 5500 5000 4500 4000 3500 3000 Tahun 20 07 20 04 20 01 19 98 19 95 19 92 19 89 19 86 19 83 19 80 19 77 2 2 2 2 Keterangan: Garis putus-putus adalah hasil fit line cubic line. Gambar 23 Trend tahunan produksi ikan dari 8 unit penangkapan ikan berdasarkan 6 jenis ikan pelagis kecil di zona B. payang pukat pantai pukat cincin jaring insang hanyut jaring lingkar R 2 = 0,91 jaring insang tetap R 2 = 0,71 bagan perahu R 2 = 0,83 bagan tancap R 2 = 0,73 R 2 eksponensial=0,64 R 2 cubic=0,76 R 2 eksponensial=0,44 R 2 cubic=0,84 R 2 eksponensial=0,58 R 2 cubic=0,97 R 2 eksponensial=0,42 R 2 cubic=0,83 120 100 80 60 40 20 Tahun 2007 2004 2001 1998 1995 1992 1989 1986 1983 1980 1977 Pr oduk si t on Tahun 2 007 2 004 2 001 1 998 1 995 1 992 1 989 1 986 1 983 1 980 1 977 1250 1000 750 500 250 Produk si ton 1500 1250 1000 750 500 Tahun 2007 2004 2001 1998 1995 1992 1989 1986 1983 1980 1977 Pr o duk si to n 2600 2500 2400 2300 2200 2100 2000 1900 Tahun 2007 2004 2001 1998 1995 1992 1989 1986 1983 1980 1977 Pr od uk si to n 3000 2500 2000 1500 1000 Tahun 2007 2004 2001 1998 1995 1992 1989 1986 1983 1980 1977 Pr oduksi ton 1200 1100 1000 900 800 700 600 Tahun 20 07 20 04 20 01 19 98 19 95 19 92 19 89 19 86 19 83 19 80 19 77 Prod uk si ton 800 700 600 500 400 300 Tahun 2007 2004 2001 1998 1995 1992 1989 1986 1983 1980 1977 Pr od uk si to n 1100 1000 900 800 700 600 Tahun 2007 2004 2001 1998 1995 1992 1989 1986 1983 1980 1977 Pr oduksi ton 2 2 2 2 2 2 2 2 Keterangan: Garis putus-putus adalah hasil fit line cubic line. Gambar 24 Trend tahunan produksi ikan dari 5 unit penangkapan ikan berdasarkan 6 jenis ikan pelagis kecil di zona C. R 2 = 0,85 payang pukat pantai R 2 = 0,78 jaring insang hanyut R 2 = 0,87 jaring insang tetap bagan perahu R 2 = 0,83 R 2 eksponensial=0,53 R 2 cubic=0,85 1200 1000 800 600 400 200 Tahun 2004 2001 1998 1995 1992 1989 1986 1983 1980 1977 Pro duksi t o n 2000 1500 1000 500 Tahun 2004 2001 1998 1995 1992 1989 1986 1983 1980 1977 P rod uksi to n 1200 1000 800 600 400 200 Tahun 2004 2001 1998 1995 1992 1989 1986 1983 1980 1977 Pro duksi t o n 2000 1500 1000 500 Tahun 20 04 20 01 19 98 19 95 19 92 19 89 19 86 19 83 19 80 19 77 Prod uks i ton 3000 2500 2000 1500 Tahun 2007 2004 2001 1998 1995 1992 1989 1986 1983 1980 1977 Produ k si ton 800 600 400 200 Tahun 20 04 20 01 19 98 19 95 19 92 19 89 19 86 19 83 19 80 19 77 Prod uks i ton 2 2 Tabel 10 Persamaan garis trend produksi ikan dari 8 unit penangkapan di zona A, B, dan C dalam kurun waktu tahun 1977-2006. Keterangan: = signifikan pada p0,05. Zona Unit penangkapan Persamaan garis trend Signifikan A payang P = 4 564,1e –0,04t 0,00 pukat pantai P = 387,9e 0,04t 0,00 pukat cincin P = 2 054,5 + 406,6t 0,00 jaring insang hanyut P = 6 375,4e –0,03t 0,00 jaring lingkar P = 2 021e 0,03t 0,00 jaring insang tetap P = 3 613,6e 0,01t 0,00 bagan perahu P = 3 780,5 + 202,7t 0,00 bagan tancap P = 4 950,8e -0,1t 0,16 B payang P = 1 834,03e 0,01t 0,00 pukat pantai P = 615,8e 0,01t 0,00 pukat cincin P = 350,8e 0,03t 0,00 jaring insang hanyut P = 1 284,5e –0,01t 0,00 jaring lingkar P = 5,2e 0,1t 0,00 jaring insang tetap P = 469,6 + 31,1t 0,00 bagan perahu P = 1 036e 0,03t 0,00 bagan tancap P = 694,5 + 23t 0,00 C payang P = 1 458e 0,03t 0,00 pukat pantai P = 98,4e 0,09t 0,00 jaring insang hanyut P = 282,4e 0,7t 0,00 jaring insang tetap P = 179,9e 0,6t 0,00 bagan perahu P = 127,8e 0,1t 0,00 py pp pc jih jl jit bp bt -1.0 -0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0.0

0.2 0.4

0.6 0.8

1.0 1.2 1.4 1.6 Dimensi 1 -1.0 -0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0.0

0.2 0.4

0.6 0.8

1.0 Dime n si 2 py pp pc jih jl jit bp bt -1.0 -0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0.0

0.2 0.4

0.6 0.8

1.0 1.2 1.4 1.6 1.8 Dimensi 1 -0.4 -0.3 -0.2 -0.1 0.0 0.1

0.2 0.3

0.4 Dim ensi 2 py pp jih jit bp -1.6 -1.4 -1.2 -1.0 -0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0.0 0.2

0.4 0.6

0.8 1.0 Dimensi 1 -1.6 -1.4 -1.2 -1.0 -0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0.0 0.2

0.4 0.6

0.8 Dime n si 2 Keterangan: py=payang; pp= pukat pantai; pc= pukat cincin; jih= jaring insang hanyut; jl= jaring lingkar; jit= jaring insang tetap; bp= bagan perahu; bt= bagan tancap Gambar 25 Konfigurasi produksi ikan dari 8 unit penangkapan ikan di zona A Keterangan: py=payang; pp= pukat pantai; pc= pukat cincin; jih= jaring insang hanyut; jl= jaring lingkar; jit= jaring insang tetap; bp= bagan perahu; bt= bagan tancap Gambar 26 Konfigurasi produksi ikan dari 8 unit penangkapan ikan di zona B Keterangan: py=payang; pp= pukat pantai; jih= jaring insang hanyut; jit= jaring insang tetap; bp= bagan perahu Gambar 27 Konfigurasi produksi ikan dari 5 unit penangkapan di zona C. Tabel 11 Hasil uji Kruskal-Wallis pada produksi dari 8 unit penangkapan di zona A, B, dan C. Unit penangkapan Mean Rank zona A zona B zona C payang 81,38 192,63 112,36 pukat pantai 16,17 79,07 33,32 pukat cincin 190,12 69,19 jaring insang hanyut 110,17 118,70 77,04 jaring lingkar 101,20 13,38 jaring insang tetap 142,03 107,40 52,25 bagan perahu 195,17 170,04 53,46 bagan tancap 127,77 121,67 3 Produktivitas penangkapan Trend produktivitas dari 8 unit penangkapan ikan di zona A, cenderung menurun, kecuali jaring lingkar dan bagan tancap Gambar 28. Trend produktivitas pukat pantai dan jaring lingkar menggunakan metode moving average pada taraf 5 tahun, sedangkan jaring insang hanyut dan bagan perahu pada taraf 7 tahun Lampiran 8. Berdasarkan persamaan garis trend produktivitas payang secara linier dan bagan perahu secara eksponensial menunjukkan laju penurunan yang lebih tinggi dibandingkan unit penangkapan ikan lainnya dalam kurun waktu tahun 1977-2006 Tabel 12. Trend produktivitas bagan tancap dilakukan fit line dengan model cubic, demikian juga pada bagan perahu dan pulat cincin juga dilakukan fit line, namun garis trend model cubic tidak memuaskan, karena R 2 0,5, sehingga tidak dimunculkan. Hasil uji Kruskal-Wallis menunjukkan produktivitas bagan tancap di zona A berbeda dengan alat tangkap lainnya berdasarkan nilai mean rank tertinggi Tabel 13. Trend produktivitas dari 8 unit penangkapan di zona B, cenderung menurun, kecuali jaring lingkar Gambar 29. Trend produktivitas pada pukat pantai, jaring insang hanyut, dan jaring lingkar menggunakan metode moving average dengan taraf 5 tahun, sedangkan pada bagan tancap dengan taraf 7 tahun Lampiran 8. Laju penurunan pukat cincin lebih tinggi dibandingkan unit penangkapan ikan lainnya dalam kurun waktu tahun 1977-2006 Tabel 12. Trend pukat pantai ditambahkan trend hasil fit line dengan model cubic untuk menggambarkan perubahan produktivitas tahunan. Hasil uji Kruskal-Wallis menunjukkan produktivitas pukat pantai di zona B berbeda dengan unit penangkapan lainnya berdasarkan nilai mean rank tertinggi Tabel 13. Trend produktivitas dari 5 unit penangkapan di zona C, cenderung menurun, baik secara linier maupun eksponensial Gambar 30. Trend produktivitas pukat pantai dan jaring insang tetap menggunakan metode moving average dengan taraf 5 tahun, sedangkan bagan perahu dengan taraf 7 tahun Lampiran 8. Berdasarkan persamaan garis trend, produktivitas payang secara eksponensial dan bagan perahu secara linier menunjukkan signifikan menurun yang lebih tinggi dibandingkan unit penangkapan lainnya dalam kurun waktu tahun 1977-2004 Tabel 12. Hasil uji Kruskal-Wallis menunjukkan produktivitas bagan perahu di zona C berbeda dengan unit penangkapan lainnya berdasarkan nilai mean rank tertinggi Tabel 13. Hasil MDS berdasarkan produktivitas penangkapan di zona A menunjukkan posisi relatif dari 8 unit penangkapan membentuk kemiripan dalam 4 konfigurasi, yaitu: 1 jaring lingkar; 2 pukat pantai, payang, jaring insang tetap, dan jaring insang hanyut; 3 pukat cincin dan bagan tancap; dan 4 bagan perahu Gambar 31. Konfigurasi berdasarkan produktivitas di zona dengan nilai stress 0,12 yaitu kategori cukup. Hasil MDS di zona B berdasarkan produktivitas, posisi relatif dari 8 unit penangkapan membentuk kemiripan dalam 4 konfigurasi, yaitu: 1 jaring insang hanyut, jaring insang tetap, bagan tancap, pukat cincin, dan payang; 2 pukat pantai; 3 jaring lingkar; dan 4 bagan perahu Gambar 32. Konfigurasi berdasarkan produktivitas di zona B dengan nilai stress 0,12 yaitu kategori cukup. Hasil MDS di zona C berdasarkan produktivitas, menunjukkan posisi relatif dari 5 unit penangkapan membentuk kemiripan dalam 4 konfigurasi, yaitu 1 jaring insang tetap; 2 payang dan pukat pantai; 3 jaring insang hanyut; dan 4 bagan perahu Gambar 33. Konfigurasi berdasarkan produktivitas di zona C dengan nilai stress 0,0 yaitu kategori sempurna, namun perlu di cermati dalam mengambil keputusan, karena nilai stress tersebut dapat disebabkan oleh kurangnya jumlah data dalam membentuk kemiripan diantara variabel McArdle 1994 . Trend hubungan produktivitas dengan upaya penangkapan di zona A, cenderung menurun dengan meningkatnya upaya penangkapan Gambar 34. Trend linier hubungan produktivitas dengan upaya penangkapan yang signifikan adalah pukat cincin, bagan perahu, dan bagan tancap. Trend produktivitas pukat pantai, jaring insang hanyut, jaring lingkar, dan jaring insang tetap signifikan menurun secara eksponensial. Berdasarkan persamaan garis trend, bagan tancap menunjukkan trend menurun secara linier yang lebih besar dibandingkan unit penangkapan lainnya akibat meningkatnya upaya penangkapan dalam kurun waktu tahun 1977-2006 Tabel 14. Trend hubungan produktivitas dengan upaya penangkapan di zona B, cenderung menurun, kecuali jaring lingkar Gambar 35. Trend linier yang signifikan adalah payang, pukat pantai, jaring insang hanyut, jaring lingkar, jaring insang tetap, dan bagan perahu. Trend hubungan produktivitas pukat cincin dengan upaya penangkapan signifikan menurun secara eksponensial. Laju perubahan menurun hubungan produktivitas dengan upaya penangkapan yang terbesar adalah pukat pantai untuk setiap kenaikan upaya penangkapan secara eksponensial dalam kurun waktu tahun 1977-2006 Tabel 14. Trend hubungan produktivitas dengan upaya penangkapan di zona C dari 5 unit penangkapan cenderung menurun Gambar 36. Trend linier yang signifikan adalah bagan perahu, sedangkan produktivitas payang, pukat pantai, dan jaring insang hanyut signifikan menurun secara eksponensial dengan meningkatnya upaya penangkapan. Laju perubahan menurun hubungan produktivitas penangkapan dengan upaya penangkapan menunjukkan payang lebih besar dibandingkan unit penangkapan lainnya setiap kenaikan upaya penangkapan secara eksponensial dalam kurun waktu tahun 1977-2004 Tabel 14. Keterangan: Garis putus-putus adalah hasil fit line cubic line. Gambar 28 Trend tahunan produktivitas penangkapan dari 8 unit penangkapan ikan di zona A. pukat pantai payang pukat cincin jaring insang hanyut jaring lingkar jaring insang tetap bagan perahu bagan tancap R 2 =0,61 R 2 =0,86 R 2 =0,12 R 2 eksponensial =0,68 R 2 =0,62 R 2 =0,31 R 2 cubic =0,93 R 2 eksponensial =0,42 R 2 cubic =0,81 R 2 eksponensial =0,05 R 2 cubic =0,54 30 25 20 15 10 5 Tahun 200 7 200 4 200 1 199 8 199 5 199 2 198 9 198 6 198 3 198 197 7 Pr odu ktivitas to nuni t 30 20 10 Tahun 2007 2004 2001 1998 1995 1992 1989 1986 1983 1980 1977 Pr oduk ti vit a s t onuni t 20 18 16 14 12 Tahun 200 7 200 4 200 1 199 8 199 5 199 2 198 9 198 6 198 3 198 197 7 Pro duktivita s t onun it 20 15 10 5 Tahun 2 007 2 004 2 001 1 998 1 995 1 992 1 989 1 986 1 983 1 980 1 977 Prod ukti v ita s to nu n it 22 21 20 19 18 17 16 Tahun 200 7 200 4 200 1 199 8 199 5 199 2 198 9 198 6 198 3 198 197 7 Pr od ukt ivi tas t on un it 35 30 25 20 15 10 5 Tahun 2 007 2 004 2 001 1 998 1 995 1 992 1 989 1 986 1 983 1 980 1 977 Pro duktivita s to nunit 20 18 16 14 12 10 Tahun 2 007 2 004 2 001 1 998 1 995 1 992 1 989 1 986 1 983 1 980 1 977 Produkt ivit as ton unit 50 40 30 20 10 Tahun 2 007 2 004 2 001 1 998 1 995 1 992 1 989 1 986 1 983 1 980 1 977 Pro duk tivi tas ton uni t Keterangan: Garis putus-putus adalah hasil fit line cubic line. Gambar 29 Trend tahunan produktivitas penangkapan dari 8 unit penangkapan ikan di zona B. payang pukat pantai pukat cincin jaring insang hanyut jaring lingkar jaring insang tetap bagan perahu bagan tancap R 2 =0,78 R 2 =0,53 R 2 =0,80 R 2 =0,70 R 2 =0,53 R 2 =0,27 R 2 =0,52 R 2 cubic =0,53 R 2 eksponensial =0,32 20 15 10 5 Tahun 2007 2004 2001 1998 1995 1992 1989 1986 1983 1980 1977 Pro d uktiv itas to nunit 25 20 15 10 5 Tahun 20 07 20 04 20 01 19 98 19 95 19 92 19 89 19 86 19 83 19 80 19 77 Produkti v it as tonuni t 20 15 10 5 Tahun 20 07 20 04 20 01 19 98 19 95 19 92 19 89 19 86 19 83 19 80 19 77 Produkt ivi tas ton unit 30 20 10 Tahun 2007 2004 2001 1998 1995 1992 1989 1986 1983 1980 1977 Pr od ukti v ita s ton un it 11 10 9 8 Tahun 2007 2004 2001 1998 1995 1992 1989 1986 1983 1980 1977 Produ k ti v itas tonunit 25 20 15 10 5 Tahun 20 07 20 04 20 01 19 98 19 95 19 92 19 89 19 86 19 83 19 80 19 77 Produ k tivitas ton unit 15 12 10 8 5 Tahun 2007 2004 2001 1998 1995 1992 1989 1986 1983 1980 1977 Pro d uktiv itas tonunit 15 12 10 8 5 Tahun 2007 2004 2001 1998 1995 1992 1989 1986 1983 1980 1977 Prod uktivitas tonu n it Gambar 30 Trend tahunan produktivitas penangkapan dari 5 unit penangkapan ikan di zona C. payang pukat pantai jaring insang hanyut jaring insang tetap bagan perahu R 2 =0,81 R 2 =0,78 R 2 =0,56 R 2 =0,63 R 2 =0,23 40 30 20 10 Tahun 2 004 2 001 1 998 1 995 1 992 1 989 1 986 1 983 1 980 1 977 Pr odukt ivitas tonunit 30 25 20 15 10 5 Tahun 200 4 200 1 199 8 199 5 199 2 198 9 198 6 198 3 198 197 7 Produ ktivitas ton u n it 30 25 20 15 10 5 Tahun 2 004 2 001 1 998 1 995 1 992 1 989 1 986 1 983 1 980 1 977 Prod ukti v it as t on uni t

3.4 3.2