Metode Pengumpulan Data Diagram Alir Penelitian

f. Aktivitas Emosional

1 Minat mahasiswa dalam mengikuti mata kuliah 2 Keberanian mahasiswa bertanya, berpendapat, menjawab pertanyaan, memberikan saran, dll 3 Ketenangan mahasiswa dalam pembelajaran

2. Variabel Terikat Dependent Variable

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah “Hasil Belajar Mata Kuliah Penginderaan Jauh” yang berupa nilai akhir. Nilai akhir tersebut dianggap telah mewakili ketiga aspek hasil belajar yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotorik karena dalam nilai akhir terdapat penilaian pada aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan.

C. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua metode pengumpulan data, yaitu dengan menggunakan metode dokumentasi dan metode observasi dengan penjelasan sebagai berikut:

a. Metode Dokumentasi

Menurur Arikunto 2006: 231, metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya. Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui: 1 Nama dan jumlah mahasiswa Prodi Pendidikan Geografi semester II yang mengikuti mata kuliah Penginderaan Jauh. 2 Nilai akhir mahasiswa Prodi Pendidikan Geografi yang mengikuti mata kuliah Penginderaan Jauh.

b. Metode Observasi

Metode observasi dalam penelitian ini adalah observasi langsung. Observasi adalah memperhatikan suatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indera Arikunto, 2006: 156. Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi sistematis yaitu observasi yang dilakukan dengan menggunakan pedomanpanduan berupa lembar aktivitas belajar mahasiswa sebagai instrumen pengamatan. Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui aktivitas yang dilakukan mahasiswa selama mengikuti mata kuliah Penginderaan Jauh yang meliputi aktivitas berbicara, aktivitas mendengarkan, aktivitas menulis, aktivitas motorik, aktivitas mental dan aktivitas emosional.

D. Analisis Instrumen

Sebelum lembar observasi digunakan untuk mengukur aktivitas belajar maka tiap-tiap aspek aktivitas terlebih dahulu harus di uji cobakan. Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas lembar observasi. Setelah lembar observasi valid dan reliabel, barulah kemudian lembar observasi dapat digunakan untuk mengukur tingkat aktivitas belajar mahasiswa dalam mata kuliah Penginderaan Jauh .

1. Analisis Validitas

Menurut Arikunto 2006: 168, suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Untuk mengetahui validitas butir lembar observasi maka digunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar yaitu: r xy                            y y x x n n y x xy n 2 2 2 2 Keterangan: r xy : Koefisien korelasi antara x dan y. x : Skor observasi indikator ke-i y : Skor yang diujicobakan n : Jumlah responden Hasil perhitungan r xy dibandingkan dengan tabel kritis r product moment dengan N=32 dan taraf signifikan 5. Jika r xy r tabel kritis, maka instrumen tiap-tiap aspek aktivitas tersebut dinyatakan valid Arikunto, 2006: 170. Hasil uji coba instrumen penelitian diketahui r xy r tabel, maka instrumen tiap-tiap aspek aktivitas tersebut valid. Data lebih lengkap dapat dilihat pada lampiran 6 halaman 101.

2. Analisis Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik Arikunto, 2006: 178. Untuk mengukur reliabilitas digunakan rumus alpha. Rumus alpha ini digunakan karena skor instrumen merupakan rentang 1 –5.                       2 2 11 1 1 t b k k r Keterangan: r 11 : reliabilitas yang dicari k : banyaknya butir indikator   2 b : jumlah varians skor tiap-tiap indikator  2 t : varians total Rumus varians:   n n x x     2 2 2  Hasil perhitungan r 11 dibandingkan dengan tabel kritis r product moment pada N=32 dan α=5. Jika r r tabel hitung  maka item yang diujicobakan reliabel. Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas r 11 yang angkanya berada pada rentang 0 sampai dengan 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitasnya. Sebaliknya koefisien yang semakin rendah mendekati 0 berarti semakin rendah reliabilitasnya. Jika r 11 ≤ 0,20 = sangat rendah Jika 0,21 ≤ r 11 ≤ 0,40 = rendah Jika 0,41≤ r 11 ≤ 0,60 = sedang Jika 0,61≤ r 11 ≤ 0,80 = tinggi Jika 0,81≤ r 11 ≤ 1,00 = sangat tinggi Arikunto, 2006: 196 Hasil uji reliabilitas dengan N=32 dan taraf signifikansi 5 diperoleh r r tabel hitung  0,916 0,349, maka item yang diujicobakan tersebut reliabel. Hasil perhitungan tersebut termasuk kategori sangat tinggi karena berada pada rentang 0,81 – 1,00. Data lebih lengkap dapat dilihat pada lampiran 7 halaman 102.

E. Metode Analisis Data

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif presentase dengan menggunakan analisis frekuensi untuk menggambarkan aktivitas belajar mahasiswa dalam mata kuliah penginderaan jauh dan regresi linier sederhana untuk menguji hipotesis atau mengetahui seberapa besar pengaruh aktivitas belajar terhadap hasil belajar mata kuliah Penginderaan Jauh.

1. Analisis Deskriptif

Metode yang digunakan untuk mendeskripsikan aktivitas belajar dalam mata kuliah Penginderaan Jauh adalah dengan analisis frekuensi, maka setiap indikator diungkapkan dalam skor untuk selanjutnya dideskripsikan.

a. Tahap Persiapan

Pada tahap persiapan yaitu membuat kisi-kisi instrumen dan pedoman observasi. Pembuatan kisi-kisi instrumen dan pedoman observasi ini akan membantu mempermudah dalam melakukan penilaian aktivitas belajar mahasiswa dalam mata kuliah Penginderaan Jauh.

b. Tahap Skoring

Tahap ini digunakan untuk mempermudah dalam menganalisis data. Caranya yaitu dengan memberikan skor terhadap pengamatan oleh observer sesuai dengan panduan pengamatan observasi. Kriteria pemberian skor yaitu: Kriteria sangat tinggi diberi skor 5 Kriteria tinggi diberi skor 4 Kriteria cukup diberi skor 3 Kriteria rendah diberi skor 2 Kriteria sangat rendah diberi skor 1

c. Menentukan Parameter Variabel Aktivitas Belajar

Menentukan kriteria dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: 1 Menentukan skor maksimal = jumlah item indikator x skor maksimal = 18 x 5 = 90 2 Menentukan skor minimal = jumlah item indikator x skor minimal = 18 x 1 = 18 3 Menghitung rentang skor = skor maksimal – skor minimal = 90 – 18 = 72 4 Menentukan kriteria Kriteria aktivitas belajar ada 5 yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat rendah. 5 Menghitung interval skor Interval = � �� � � � ���� �� = 72 5 = 14,4 6 Menyusun parameter aktivitas belajar mahasiswa dalam mata kuliah penginderaan jauh. Tabel 3.1 Parameter Aktivitas Belajar Mahasiswa No. Interval Skor Interval Skor Kriteria 1. 75,70 – 90,00 84,10 – 100 Sangat tinggi 2. 61,30 – 75,60 68,10 – 84,00 Tinggi 3. 46,90 – 61,20 52,00 – 68,00 Sedang 4. 32,50 – 46,80 36,10 – 52,00 Rendah 5. 18,00 – 32,40 20,00 – 36,00 Sangat Rendah 7 Menyusun Tabel Frekuensi Tabel frekuensi disusun untuk mempermudah dalam menghitung jumlah frekuensi berdasarkan indikator dan kriteria yang ada dalam penelitian ini. No . Interval Kriteria Jumlah Rata-rata Skor f Skor Kriteria 1 75,70 – 90,00 Sangat Tinggi - - - - 2 61,30 – 75,60 Tinggi - - 3 46,90 – 61,20 Sedang - - 4 32,50 – 46,80 Rendah - - 5 18,00 – 32,40 Sangat rendah - - Jumlah - - Cara untuk mengetahui analisis frekuensi menggunakan rumus sebagai berikut: P = x 100 Keterangan: P : Angka presentase f : Frekuensi yang dicari presentasenya N : Jumlah frekuensi banyaknya individu Sudijono, 2008: 43 8 Deskripsi Setelah dibuat tabel frekuensi aktivitas belajar mahasiswa, data kemudian dideskripsikan. Deskripsi dimaksudkan untuk memudahkan pembaca dalam membaca tabel.

d. Menentukan Parameter Sub Variabel Aktivitas Belajar

Parameter sub variabel aktivitas belajar disusun untuk mengetahui gambaran umum dari tiap-tiap sub aktivitas belajar mahasiswa dalam mata kuliah Penginderaan Jauh. Parameter ini berlaku untuk semua aktivitas belajar dalam penelitian ini yaitu aktivitas berbicara, aktivitas mendengarkan, aktivitas menulis, aktivitas motorik, aktivitas mental dan aktivitas emosional. Menentukan kriteria dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: 1 Menentukan persentase maksimal = skor maksimal skor maksimal x 100 = 5 5 x 100 = 100 2 Menentukan persentase minimal = skor minimal skor maksimal x 100 = 1 5 x 100 = 20 3 Menghitung rentang persentase = persentase maksimal − persentase minimal = 100 − 20 = 80 4 Menentukan kriteria Kriteria sub aktivitas belajar ada 5 yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat rendah. 5 Menghitung rentang kriteria = rentang banyak kriteria = 80 5 = 16 6 Menyusun parameter sub variabel aktivitas belajar mahasiswa dalam mata kuliah penginderaan jauh. Tabel 3.2 Parameter Sub Aktivitas Belajar Mahasiswa No. Interval Kriteria f 1. 84,10 – 100 Sangat tinggi - - 2. 68,10 – 84,00 Tinggi - - 3. 52,00 – 68,00 Sedang - - 4. 36,10 – 52,00 Rendah - - 5. 20,00 – 36,00 Sangat rendah - - Cara untuk mengetahui analisis frekuensi menggunakan rumus sebagai berikut: P = x 100 Keterangan: P : Angka presentase f : Frekuensi yang dicari presentasenya N : Jumlah frekuensi banyaknya individu Sudijono, 2008: 43 7 Deskripsi Setelah dibuat parameter sub aktivitas belajar mahasiswa, data kemudian dideskripsikan. Deskripsi dimaksudkan untuk memudahkan pembaca dalam membaca tabel.

2. Analisis Statistik

Metode analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier sederhana untuk menguji hipotesis atau mengetahui seberapa besar pengaruh aktivitas belajar mahasiswa terhadap hasil belajar mata kuliah Penginderaan Jauh pada mahasiswa Pendidikan Geografi semester II, FIS, UNNES tahun akademik 20102011. Analisis statistik dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang digunakan berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas digunakan terhadap dua variabel dalam penelitian yaitu aktivitas belajarX dan hasil belajar mahasiswaY. Syarat untuk menggunakan analisis data dengan regresi linier sederhana adalah data tersebut harus berdistribusi normal. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji Chi Kuadrat dengan rumus sebagai berikut: 2 = � − ��² �� � �=1 Keterangan: 2 : Chi Kuadrat � : frekuensi yang diamati, kategori ke-i �� : frekuensi yang diharapkan dari kategori ke-i � : jumlah kategori � = 1 : batas bawah sampel Hasil perhitungan chi-kuadrat 2 data selanjutnya dikonsultasikan dengan 2 tabel. Jika harga 2 data ≤ 2 tabel pada taraf signifikansi 5 berarti sampel penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal Sudjana, 1996: 273.

b. Analisis Regresi Linier Sederhana

Untuk mengetahui arah garis regresi menggunakan rumus persamaan model regresi linier sederhana sebagai berikut: y = a + bx Dimana: = ΣYΣX 2 − ΣXΣXY N ΣX 2 − ΣX 2 = N ΣXY − ΣXΣY ΣX 2 − ΣX 2 Keterangan: x : aktivitas belajar mahasiswa dalam mata kuliah Penginderaan Jauh y : hasil belajar mahasiswa a,b : koefisien persamaan regresi yang menyatakan perubahan rata-rata variabel Y untuk setiap perubahan variabel X sebesar satu unit Sudjana, 2005: 315.

c. Uji Keberartian dan Kelinieran Regresi Sederhana

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah model linier yang diambil cocok atau tidak dengan keadaan. Untuk analisis ini digunakan tabel sebagai berikut. Tabel 3.3 Persiapan Analisis Regresi Sumber Varians Dk JK RK F hitung Total N JKT - Regresi a 1 JKa RKa = JKa : 1 RKab RKS Regresi b|a 1 JKb|a RKab = JKb|a : 1 Residu S n-2 JKS RKS = JKS : n-2 Tuna Cocok TC k-2 JK TC RKTC = JKTC : k-2 RKTC RKE Galat n-k JK E RKE = JKE: n-k Keterangan: JK T = ΣY 2 JK a = ΣY 2 N JK b|a = b ΣXY − ΣX ΣY � JK S = JK T − JK a − JK b|a JK E = Σ ΣYᵢ² − ΣYᵢ² �ᵢ JK TC = JK S − JKE Uji keberartian model regresi, apabila F hitung F tabel dengan dk=1:n-2 maka dapat disimpulkan bahwa model yang diperoleh signifikan, sedangkan untuk uji kelinieran, apabila F hitung F tabe l dengan dk=k-2 : n-k, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tersebut berbentuk linier Sugiyono, 2007: 265.

F. Diagram Alir Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini terdiri dari 3 tahap yaitu tahap pra penelitian, tahap pelaksanaan penelitian dan tahap pasca penelitian. Tahap pra penelitian meliputi konsultasi dalam penyusunan rancangan penelitian, mengumpulkan data awal penelitian untuk menentukan populasi dan sempel, membuat instrumen penelitian dan menguji cobakan instrumen penelitian. Tahap pelaksanaan penelitian dengan melakukan pengamatan terhadap objek penelitian. Tahap pasca penelitian, meliputi tabulasi data dan analisis data hasil penelitian, pembuatan peta administratif wilayah penelitian, dan penulisan laporan hasil penelitian. Lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram alir penelitian sebagai berikut. Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian Tahap 1 Pra Penelitian Tahap 2 Pelaksanaan Penelitian Tahap 3 Pasca Penelitian Penyusunan Rancangan Penelitian Pengumpulan data sekunder Penentuan populasi dan sampel Membuat instrumen penelitian Menguji cobakan instrumen penelitian Melakukan observasi atau pengamatan terhadap objek penelitian sampel penelitian Pembuatan peta administratif wilayah penelitian Penulisan laporan hasil penelitian Tabulasi dan analisis data hasil penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian memaparkan tentang gambaran umum penelitian, aktivitas belajar mahasiswa, dan pengaruh aktivitas belajar terhadap hasil belajar mata kuliah Penginderaan Jauh.

1. Gambaran Umum Obyek Penelitian

a. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang yang berada di Kampus Sekaran Kelurahan Sekaran, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang. Berdasarkan peta RBI letak astronomi Kelurahan Sekaran adalah 07º02’29’’LS – 07º06’27’’LS dan 110º19’20’’BT – 110º25’17’’BT. Lebih jelasnya lokasi penelitian dapat dilihat pada Gambar 4.1 Peta Lokasi Laboratorium Penginderaan Jauh Geografi UNNES Batas wilayah Kelurahan Sekaran yaitu: Sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Sukorejo. Sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Sadeng dan Kelurahan Pongangan. Sebelah selatan berbatasan dengan Kelurahan Patemon dan Kelurahan Kalisegoro. Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Banyumanik. 52

Dokumen yang terkait

Perbedaan Rerata Peningkatan Prestasi Belajar Mahasiswa Dengan Strategi Belajar Mandiri dan Gaya Belajar Berbeda Pada Mata Kuliah Ekologi Geografi di Prodi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Unila

0 3 94

PENGARUH HASIL BELAJAR MATA KULIAH RIAS PENGANTIN JAWA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN TATA KECANTIKAN

1 6 21

KONTRIBUSI PEMANFAATAN MEDIA MASSA SEBAGAI SUMBER BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH STUDI BENCANA MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI TAHUN 2015

0 5 85

PENGARUH KREATIVITAS BELAJAR DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MAHASISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATA KULIAH EKONOMI Pengaruh Kreativitas Belajar Dan Kemampuan Komunikasi Mahasiswa Terhadap Hasil Belajar Mata Kuliah Ekonomi Makro Pada Mahasiswa Pendidikan Akuntans

0 4 18

PENDAHULUAN PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR DAN KEMANDIRIAN DALAM MENGERJAKAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI SEMESTER VI FKIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN AKADEMIK 2010/2011.

0 0 8

Hubungan Pengetahuan Lingkungan dengan Perilaku Memelihara Lingkungan di Tempat Tinggal Mahasiswa Prodi Pendidikan Geografi Semester Enam Tahun Akademik 2010/2011.

0 0 2

(ABSTRAK) PENGARUH KADAR PEMBELAJARAN BERORIENTASI AKTIVITAS SISWA (PBAS) TERHADAP HASIL BELAJAR MATA KULIAH PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH.

0 0 2

PENGARUH KADAR PEMBELAJARAN BERORIENTASI AKTIVITAS SISWA (PBAS) TERHADAP HASIL BELAJAR MATA KULIAH PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH.

0 6 141

MENUNTASKAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN KIMIA FKIP UNIVERSITAS RIAU DALAM MATA KULIAH KIMIA DASAR II MELALUI PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH TAHUN AKADEMIS 2011 2012

0 0 13

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Mata Kuliah PENGINDERAAN JAUH Kode

1 4 23