B. Pembahasan
1. Aktivitas Belajar Mahasiswa dalam Mata kuliah Penginderaan Jauh
Hasil observasi aktivitas belajar mahasiswa dalam Mata kuliah Penginderaan Jauh menunjukkan bahwa secara umum atau klasikal
aktivitas belajar mahasiswa semester II Prodi Pendidikan Geografi dalam mata kuliah penginderaan jauh termasuk dalam kriteria tinggi yaitu 74.
Hasil ini menunjukkan bahwa sebagian besar atau 74 mahasiswa melakukan aktivitas yang ada dalam mata kuliah dengan baik.
Berdasarkan hasil penelitian terhadap enam aktivitas dalam mata kuliah penginderaan jauh yang meliputi aktivitas berbicara, aktivitas
mendengarkan, aktivitas menulis, aktivitas motorik, aktivitas mental, dan aktivitas emosional diketahui persentase rata-rata tertinggi aktivitas
mahasiswa dalam mata kuliah penginderaan jauh yaitu pada aktivitas mendengarkan dengan kriteria sangat tinggi 87. Hal tersebut
menunjukkan bahwa minat mahasiswa dalam mengikuti mata kuliah Penginderaan Jauh sudah baik, ketika Dosen menjelaskan materi dan
petunjuk-petunjuk dalam mata kuliah mahasiswa fokus mendengarkan. Walaupun tidak dipungkiri masih terdapat mahasiswa yang kurang fokus
ketika mendengarkan penyajian materi dari Dosen atau bahkan berbuat gaduh sehingga dapat mengganggu mahasiswa lain. Sedangkan aktivitas
mahasiswa dalam mata kuliah dengan persentase rata-rata terendah adalah pada aktivitas berbicara dengan kriteria sedang 62. Hal
tersebut menunjukkan bahwa dalam mata kuliah penginderaan jauh,
aktivitas mahasiswa dalam berbicara masih tergolong kurang, karena mahasiswa cenderung pasif dan enggan untuk bertanya serta
mengeluarkan pendapat. Saat kegiatan perkuliahan berlangsung, Dosen biasanya
memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya atau mengeluarkan pendapat berkaitan dengan materi mata kuliah yang masih
kurang dipahami tetapi kebanyakan mahasiswa tetap bersikap pasif. Beberapa mahasiswa yang aktif biasanya berada pada deretan depan
sedangkan mahasiswa yang berada pada deretan belakang sering bersikap gaduh dan tergolong kurang memperhatikan. Sedikitnya mahasiswa yang
aktif bertanya, menjawab pertanyaan maupun mengemukakan pendapat menunjukkan bahwa mereka belum begitu siap menerima materi mata
kuliah penginderaan jauh, mahasiswa kurang mempersiapkan materi sebelum pembelajaran dimulai.
Mata kuliah Penginderaan Jauh sebagai mata kuliah tersendiri dalam kurikulum pembelajaran berbobot 2 SKS 90 menit. Dalam waktu
yang kurang memadai dalam pelaksanaan mata kuliah memungkinkan kurang maksimalnya pembelajaran yang dilakukan, begitu pula dengan
aktivitas yang diharapkan dilakukan oleh mahasiswa. Hal ini menyebabkan pembelajaran mata kuliah Penginderaan Jauh tidak
sepenuhnya dilakukan di dalam kelas tetapi juga dilakukan di luar kelas seperti pembuatan tugas. Walaupun dilakukan di luar kelas, aktivitas
membuat penugasan termasuk ke dalam aktivitas menulis tetap
dimasukkan sebagai aspek yang diteliti. Dalam membuat penugasan dimungkinkan terjadinya saling bertukar jawaban dan saling mencontek
antar mahasiswa dikarenakan waktu yang diberikan untuk penyusunan penugasan biasanya cukup lama sehingga nilai tugas mata kuliah
Penginderaan Jauh cenderung homogen. Selain itu dalam pembuatan penugasan seringkali dengan sistem kelompok, sehingga dimungkinkan
hanya salah satu mahasiswa saja yang aktif membuat tugas mata kuliah sedangkan mahasiswa yang lain hanya pasif dan tidak berkontribusi.
Aktivitas mahasiswa dalam mata kuliah penginderaan jauh dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah:
a. Waktu pelaksanaan mata kuliah. Waktu pelaksanaan ini berpengaruh terhadap konsentrasi dan sikap mahasiswa dalam mengikuti mata
kuliah dimana mahasiswa akan cenderung lebih fokus dan berkonsentrasi ketika mata kuliah diadakan pada pagi hari.
b. Jumlah peserta mata kuliah. Hal ini berkaitan dengan iklim kondusif yang seharusnya tercipta dalam pembelajaran sehingga tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara maksimal. Jumlah peserta dalam mata kuliah penginderaan jauh rata-rata adalah 50 mahasiswa pada
setiap kelas. Jumlah tersebut dirasa masih terlalu banyak sehingga masih banyak mahasiswa yang tidak bisa berkonsentrasi dalam mata
kuliah, menyebabkan aktivitas-aktivitas yang seharusnya dilakukan oleh mahasiswa dalam mata kuliah menjadi kurang maksimal.
2. Pengaruh Aktivitas Belajar Mahasiswa Terhadap Hasil Belajar