Tabel 4.8 Nilai Afektif Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol No
Aspek Kelas Kontrol
Kelas Eksperimen Rata-rata
Kategori Rata-rata
Kategori 1
Kehadiran siswa di kelas
3,9 Sangat Baik
4,0 Sangat Baik
2 a. Keseriusan siswa dan ketepatan
dalam mengerjakan tugas
3,3 Sangat Baik
3,4 Sangat Baik
3 Menghargai
pendapat orang lain 3,1
Baik 3,3
Sangat Baik 4
Perhatian siswa dalam mengikuti
proses belajar 3,2
Baik 3,3
Sangat Baik
5 Keberanian siswa
mengerjakan tugas di depan kelas
3,2 Baik
3,3 Sangat Baik
Keterangan: data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 25 halaman 187. Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat dikatakan rata-rata nilai aspek
afektif kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol.
4.1.3.5 Analisis Deskriptif Data Hasil Belajar Psikomotorik
Ranah psikomotorik yang digunakan untuk menilai ada 6 aspek. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan selama pembelajaran dengan
menggunakan instrumen berupa lembar obsevasi psikomotorik, diperoleh hasil analisis skor aspek psikomotorik pada tiap-tiap aspek. Nilai psikomotorik kelas
eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.9.
Tabel 4.9 Hasil Nilai Psikomotorik
No Aspek
Kelas Kontrol Kelas eksperimen
Rata- rata
Kategori Rata-rata
Kategori 1 b. Persiapan
alat dan
bahan 5
Sangat Baik 5
Sangat Baik 2
Keterampilan menggunakan alat
3,26 Cukup
3,75 Baik
3 Penguasaan prosedur
praktikum 3,69
Baik 3,74
Baik 4
Ketepatan dalam melakukan pengamata
3,7 Baik
3,8 Baik
5 Kerjasama dalam
kelompok 3,8
Baik 3,85
Baik 6
Kebersihan tempat dan alat
4,05 Baik
4,23 Sangat Baik
7 Kemampuan
berkomunikasi 3,75
Baik 3,83
Baik 8
Menarik simpulan dan mengkomunikasikan
hasil percobaan 3,86
Baik 3,71
Baik
9 Kemampuan membuat
laporan praktikum sementara
3,8 Baik
4,2 Sangat Baik
Keterangan : data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 29 halaman 196. Dari hasil analisis tersebut dapat dikatakan rata-rata nilai aspek
psikomotorik praktikum Kelarutan dan hasil kali kelarutan kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol.
4.1.3.6 Analisis Deskriptif Hasil Angket Tanggapan Siswa
Data tanggapan siswa diperoleh dengan menggunakan angket. Penyebaran angket dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketertarikan siswa
terhadap proses pembelajaran.
Berdasarkan hasil perhitungan dapat disimpulkan siswa menyukai pembelajaran dengan model pembelajaran CPS berbantuan buku saku karena
lebih menyenangkan, menarik, dan dapat membuat siswa lebih mudah memahami materi, hal ini dapat dilihat dari rasa ingin tahu siswa yang meningkat dalam
pembelajaran dan mereka lebih termotivasi untuk giat belajar. Hasil Angket tanggapan siswa disajikan pada Tabel 4.10.
Tabel 4.10 Hasil Angket Tanggapan Siswa No
. Pernyataan
Jumlah Siswa Yang Merespon
SS S
TS STS
1. Saya menyukai pelajaran kimia
14 26
2. Model pembelajaran CPS berbantuan buku saku
menarik dan menyenangkan. 4
33 3
3. Model pembelajaran CPS berbantuan buku saku
membuat proses belajar mengajar lebih aktif. 4
29 6
1 4.
Model pembelajaran CPS berbantuan buku saku dapat meningkatkan semangat dan motivasi saya
belajar kimia. 2
31 7
5. Model pembelajaran CPS berbantuan buku saku
membuat Saya lebih mudah memahami materi kelarutan dan hasil kali kelarutan.
4 26
10
6. Model pembelajaran CPS berbantuan buku saku
meningkatkan cara berpikir saya dalam mengerjakan soal-soal kimia.
3 30
7
7. Model pembelajaran CPS berbantuan buku saku
melatih kerja sama dalam kelompok. 2
32 6
8. Setelah mengikuti pembelajaran ini saya lebih
tertarik untuk mempelajari ilmu kimia. 4
31 5
9. Setelah mengikuti pembelajaran ini saya lebih
percaya diri bertanya. 8
25 7
10. Model pembelajaran CPS berbantuan buku saku sangat sesuai jika diterapkan dalam pelajaran
kimia. 5
27 7
1
Keterangan: data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 33 halaman 200 SS : Sangat Setuju
S : Setuju TS : Tidak Setuju
STS: Sangat Tidak Setuju
4.2 Pembahasan
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2014 di SMA N 1 Ambarawa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas model pembelajaran
Creative Problem Solving berbantuan buku saku pada hasil belajar kimia materi kelarutan dan hasil kali kelarutan Siswa SMAN 1 Ambarawa. Populasi dalam
penelitian ini yaitu siswa kelas XI IPA SMA N 1 Ambarawa tahun ajaran 20132014 yang terdiri dari 4 kelas dengan jumlah siswa sebanyak 160 orang.
Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak dengan terlebih dahulu melakukan uji
normalitas, uji homogenitas dan uji kesamaan rata-rata keadaan awal populasi terhadap UAS 1 kimia kelas XI IPA.
Berdasarkan perhitungan dari nilai UAS 1 kimia digunakan uji normalitas terhadap 4 Kelas XI IPA diperoleh hasil XI IPA 1
hitung 2
= 4,79, XI IPA 2
hitung 2
= 4,78, XI IPA 3
hitung 2
= 5,79, XI IPA 4
hitung 2
= 1,53 dengan
tabel 2
= 7,81, hal ini menunjukkan bahwa semua kelas XI IPA SMAN 1 Ambarawa
berdistribusi normal. Dari uji homogen diperoleh
hitung 2
= 4,664 dengan
tabel 2
=7,81, hal ini menunjukkan bahwa varians dari populasi tidak berbeda satu
dengan yang lain homogen. Selanjutnya menggunakan uji anava satu arah, diperoleh harga F
hitung
= 2,21 dengan F
Tabel
= 6,66 hal ini menunjukkan tidak terdapat perbedaan rata-rata kelas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa masing-
masing kelas XI IPA berdistribusi normal, mempunyai varians yang sama